Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07 - Prustasinya Ammar
Tiga hari kemudian ______ Kesha dan Ammar sudah bersiap untuk pergi ke bandara.
"Kenapa sih kalian suka sekali membuang-buang uang, hanya untuk bulan madu mana jauh lagi. itu bukan uang yang sedikit" seru Widia dengan kesal.
"Mah, ini semua pakai uang Eca dan hadiah dari Daddynya juga, bukan pakai uang aku, please ya mah, jangan mengomel terus aku pusing sekali, lebih baik Mamah pulang saja ke Medan!"
"Tidak, Mamah ingin tinggal disini dan memantau usahamu, tolong berikan Mamah uang, Mamah ingin belanja" ucap Widia.
Ammar pun menghela napasnya dengan kasar lalu membuka dompetnya dan memberikan uang sebanyak lima juta.
"Sedikit sekali Ammar, cukup buat apa?" protes Widia.
Kesha dan Ammar pun saling memandang lalu Kesha membuka tasnya dan menulis di ceknya. Senilai Rp.20.000.000. "Mamah boleh cairkan, aku dan mas Ammar jalan dulu ya" ucap Kesha.
Widia pun tidak membalas ia tersenyum bahagia yang melihat ceknya dengan nominal yang besar.
Kesha dan Ammar pun pergi untuk menuju bandara ______ Di bandara sudah ada Kenzie dan Aisha yang menunggu untuk menemui putrinya.
"Daddy..." pekik Kesha sambil memeluk Kenzie.
Kenzie pun mengusap kepala putrinya dan menciumnya "Kamu yakin Princess tidak mau pakai jett pribadi Daddy?"
"Tidak Dad, mas Ammar sudah memesan tiket bussiness class, aku jalan dulu ya Dad, mungkin Seminggu lebih disana" ucap Kesha.
"Hati-hati ya, Daddymu sudah mengirim kontak Dennis, kalau bisa sempatkan kesana dan salam dari kami" ucap Aisha.
"Iya Mamu, ya sudah aku jalan dulu," pamit Kesha.
"Daddy, Mamu aku jalan dulu ya, terimakasih sudah mau mengantar kami" ucap Ammar.
"Hm... Hati-hati jaga putriku dengan baik, karena kalau terjadi sesuatu dengannya kau adalah orang pertama yang akan aku buru." kata Kenzie dengan penuh penekanan.
"Iya Dad, aku pamit ya Assalamualaikum" ucap Ammar. Lalu melenggang pergi bersama Kesha.
"Wa'alaikumsalam" balas Kenzie yang melihat putrinya masuk untuk chek-in.
Lalu Kenzie pun menelpon anak buahnya. "Putriku sudah masuk, ikutin mereka kemana pun pergi dan laporkan semuanya kepadaku!" perintah Kenzie kepada anak buah bayangannya.
"Baik King"
Kenzie pun menutup sambungan telponnya. Lalu menggandeng Aisha untuk menuju mobilnya. "Bee, sampe segitunya? kalau Eca tahu bagaimana?"
"Tidak akan sayang, entahlah. kalau Eca pergi bukan denganku atau Abang-abangnya aku tidak percaya" kata Kenzie sambil menjalankan mobilnya.
"Kan Ammar suaminya Bee, kelihatannya juga Cinta sekali sama putri kita" ucap Aisha.
"Itu benar sayangku, Cintaku, Istriku, Duniaku, aku hanya berjaga-jaga saja biar aku tenang, sekarang mau kemana hm?" ucap Kenzie sambil mencium tangan Aisha.
"Kita kerumah Ira ya mas di sana ada Vitha juga aku kangen sama si kembar" ucap Aisha. Kenzie pun mengangguk sambil menciumi tangan Aisha sampai berkali-kali.
***
Di Hongkong ______ Arxel dan anak buahnya sedang bertransaksi barang yang hendak dijualnya. Mereka sedang berada didalam Villa pinggir laut.
"Wow... jadi kau putra dari Axel, hm masih muda sekali" gumam klien Arxel sambil menghisap cerutunya.
"Jangan banyak bicara mana uangnya?" balas Arxel dengan nada dinginnya.
"Aku ingin barangnya dulu sampai ke tempatku baru aku kasihkan uangnya"
"Mana ada bertransaksi seperti itu, Nicholas batalkan!" ucap Arxel yang hendak pergi.
Klien Arxel pun mengeluarkan pistolnya dan hendak menembak Arxel. Arxel yang mempunyai insting kuat pun tangannya bergerak cepat. Dor.! Arxel menembak tangan orang itu.
"Ahhh..." pekiknya. Lalu semua anak buah Arxel dan orang itu pun saling menembak. Dor... Dor... Dor... Dor... Suara tembakan bersahutan terdengar keras didalam Villa itu semuanya berlari dan berlindung dibalik tiang.
"Aku sudah menduga akan seprti ini, karena dia adalah orang yang serakah" gumam Arxel sambil mengisi peluru pistolnya.
Semuanya sedang saling menyerang dan perkelahian pun tidak bisa dihindari suasana benar-benar menjadi kacau, banyak mayat yang berjatuhan bau amis darah pun menguar didalam Villa itu.
Arxel menyelinap untuk mendekati kliennya yang sedang bersembunyi dibalik bawah tangga. Klien itu sedang memegang tangannya yang ditembak oleh Arxel.
Bugh... Arxel menendang kliennya dari belakang. "Tua bangka licik sepertimu tidak akan aku biarkan hidup begitu saja" Kreek... Bruuk... Arxel mematahkan lehernya dalam sekejap pun orang itu mati.
Lalu Arxel mengangkat tubuh lelaki itu dan dilemparkan ke tengah-tengah anak buahnya dan anak buah musuhnya yang sedang saling menembak. Bruuk... Suara tubuh orang itu terjatuh.
"Kabur... Tuan sudah mati" Pekik anak buahnya sambil berlarian keluar dari Villa.
"Ambil kapalnya! Tidak ada yang gratis denganku dia sudah membuang-buang waktuku!" perintah Arxel sambil menghisap nikotinnya lalu melenggang pergi.
Nicholas hanya menggelengkan kepalanya saja. "Dia semakin kejam sekarang tidak ada senyuman sedikit pun diwajahnya, gadis mana yang telah menyakitimu tuan muda" gumam Nicholas yang merasa Iba.
***
Seoul - Korea Selatan
Kesha dan Ammar sudah sampai dikamar hotelnya. "Mas ini sudah malam kita besok saja ya kerumah sakitnya" ucap Kesha dengan lembut.
Ammar tidak menjawab ia hanya mengangguk saja.
"Mas kamu kenapa? Sedari dipesawat diam saja, apa kamu tidak suka berobat kesini, kalau tidak suka kita bisa pergi ke negara lain" ucap Kesha sambil mendekat kearah Ammar.
"Jangan mendekat! Aku tidak mau dekat-dekat denganmu, please kamu ngertiin keadaan aku" ucap Ammar dengan nada ketus.
Mata Kesha pun berkaca-kaca yang melihat keadaan Ammar tampak tidak baik-baik saja. Ia merasa Iba kepada suaminya "Mas, ma'af bukan aku menyinggungmu, kita akan hadapi sama-sama ya, jangan takut aku akan menemanimu sampai sembuh"
"Percuma saja kamu baik, kamu cantik, kamu sempurna kalau aku tidak bisa menyatu denganmu, semakin kau dekat denganku aku merasa semakin tersiksa, aku mohon untuk saat ini jangan dekat denganku dulu" kata Ammar sambil memalingkan wajahnya.
Kesha pun meneteskan airmatanya Ia tidak tahu harus apa dan bagaimana, semua impian pernikahan yang di anggap akan bahagia kini malah menjadi duka untuk dirinya dan Ammar.
"Aku tidak masalah dengan keadaanmu mas, karena aku tulus mencintaimu, aku hanya ingin hubungan kita tetap sama, aku kangen kita berbincang seperti biasa dan bercanda bersama bukan seperti ini,"
"Kamu bilang seperti itu karena kamu tidak mengalami nya Eca! sedangkan aku yang mengalaminya. kalau seperti ini terus gimana masa depanku, dan bagaiamana menjalani rumah tangga ini dengan baik!" bentak Ammar.
Kesha hanya diam sambil menundukan kepalanya saja ia pun pergi kekamar mandi. "Apa salahku? sampai mas Ammar marah dengan ku" gumam Kesha sambil menyapu air matanya.
Ammar pun menghela napasnya dengan kasar. "Sial... Aku kelepasan, aku lupa kalau dia Princess" gumam Ammar lalu bangun untuk menuju kamar mandi.
Ceklek... suara pintu pun terbuka ia melihat Kesha sedang menangis. "Sorry" ucap Ammar.
"Aku mau mandi" balas Kesha dengan pelan.
"Aku tidak akan keluar sebelum kamu mema'afkan ku,"
"Aku sudah mema'afkan mu"
Ammar mengangguk lalu keluar dari dalam kamar mandi. Ia pun mengambil rokok dan memesan minuman. tidak lama kemudian ____ Pelayan hotel pun sampai dikamar Ammar untuk mengantarkan pesanannya.
Ammar duduk dibalkon sambil minum minuman yang beralkohol itu sambil menghisap rokoknya.
Kesha pun selesai mandi ia memakai bathrobe hendak memakai baju tiba-tiba Ammar menarik Kesha dan menciumnya dengan brutal.
Kesha membulatkan matanya sambil menepuk-nepuk dada Ammar karena ia mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Kesha pun mendorong Ammar sampai terhuyung.
"Mas! Apa yang kamu lakukan apa kamu sedang mabuk?" seru Kesha dengan kesal.
"Sedikit sayang, ayo layani aku" ucapnya sambil menghampiri Kesha.
"Iihhh... Sudah tahu aku tidak suka orang mabuk kau malah mabuk" ucap Kesha sambil menahan tubuh Ammar.
"Ck... aku tidak mabuk, aku masih bisa melihat wajah cantikmu dengan jelas"
"Sudah lebih baik tidur! besok kita akan pergi, ada-ada saja kamu mas" ucap Kesha dengan kesal.
"Baiklah, ayo sini tidur bersama" gumam Ammar sambil matanya yang terpejam.
"Takut sekali aku tidur dengan keadaannya seperti itu, orang yang aku kenal sholeh dan tidak neko-neko malah seperti ini" geram Kesha lalu ia pun mengambil selimut dan tidur disofa. sedangkan Ammar sudah memejamkan matanya di kasur.
"Kenapa jadi seperti ini, Aku kangen sama Daddy, aku kangen sama Abang aku juga kangen sama Arxel" gumam Kesha sambil meneteskan airmatanya.
yang heboh malah bapak nya 🤣🤣🤣
apalagi si botak 🤣🤣🤣
ngakak pagi pagi 🤣🤣🤣