NovelToon NovelToon
Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta pada Pandangan Pertama / Fantasi Wanita / Reinkarnasi
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Yun Sia, gadis yatim piatu di kota modern, hidup mandiri sebagai juru masak sekaligus penyanyi di sebuah kafe. Hidupnya keras, tapi ia selalu ceria, ceplas-ceplos, dan sedikit barbar. Namun suatu malam, kehidupannya berakhir konyol: ia terpeleset oleh kulit pisang di belakang dapur.
Alih-alih menuju akhirat, ia justru terbangun di dunia fantasi kuno—di tubuh seorang gadis muda yang bernama Yun Sia juga. Gadis itu adalah putri kedua Kekaisaran Long yang dibuang sejak bayi dan dianggap telah meninggal. Identitas agung itu tidak ia ketahui; ia hanya merasa dirinya rakyat biasa yang hidup sebatang kara.
Dalam perjalanan mencari makan, Yun Sia tanpa sengaja menolong seorang pemuda yang ternyata adalah Kaisar Muda dari Kekaisaran Wang, terkenal dingin, tak berperasaan, dan membenci sentuhan. Namun sikap barbar, jujur, dan polos Yun Sia justru membuat sang Kaisar jatuh cinta dan bertekad mengejar gadis yang bahkan tidak tahu siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 perasaan Yun Sia

Malam merambat perlahan di Kekaisaran Wang, tapi bukan malam biasa. Udara terasa terlalu tenang, terlalu hening, seolah dunia sedang menarik napas panjang sebelum sebuah perubahan besar dijatuhkan. Di balkon sisi timur istana, Yun Sia masih duduk dengan gelang pirus di pergelangan tangannya, matanya menatap kosong ke langit. Ia tidak tidur, tetapi juga tidak benar-benar terjaga. Ia berada di antaranya—sebuah tempat aneh di mana hati terasa penuh, namun juga terasa kosong. A-yang masih di sisinya, tidak mengatakan apa pun, tidak melakukan apa pun, hanya hadir. Dan bagi Yun Sia, kehadiran itu seperti jangkar.

“Ayang…” ucapnya pelan.

“Hmm?” gumam A-yang

“Kalau suatu hari… aku bukan aku lagi…” kata Yun Sia ragu, “…kamu masih mau duduk di sisiku?”

A-yang menoleh tajam. “Jangan bicara bodoh.”

Yun Sia tersenyum kecil, tapi matanya redup. “Aku cuma… merasa seperti hari ini bagus, tapi aneh. Kayak sebelum hujan turun besar. Kamu tahu perasaan itu?”

A-yang menghela napas, lalu memegang tangan Yun Sia tanpa berpikir dua kali. “Dengarkan aku,” katanya tegas namun lembut. “Kau tidak akan pernah jadi ‘bukan kamu’. Kau bisa berubah tempat, bisa berubah nasib… tapi dirimu? Tidak. Dunia boleh iseng, tapi aku tidak.”

Yun Sia memandang tangan yang menggenggamnya. Hangat. Nyata. Ia tersenyum, kali ini lebih tulus.

----

Di sisi lain dunia, roda-roda kereta Kekaisaran Lang terus berputar di atas tanah yang semakin mendekati wilayah Wang. Obor menyala berbaris rapi, kuda-kuda melangkah tertib dan senyap dalam disiplin militer. Namun di balik keteraturan itu, dua hati hancur sedang berdebar tak karuan.

Permaisuri Lang duduk di dalam kereta berhias naga putih, tubuhnya ditegakkan oleh tekad, matanya menolak terpejam walau lelah menggerogoti. Di hadapannya, Kaisar Lang membisu, rahangnya mengeras, tangannya menggenggam sebuah liontin kecil dari batu giok yang telah retak satu-satunya benda yang tersisa dari putri mereka, diselamatkan seorang pelayan sebelum akhirnya pelayan itu dibungkam oleh selir jahat.

“Jenderal Qiao apa kau yakin?” tanya Kaisar dengan suara berat. “Anak itu… benar milik kami?”

Jenderal Qiao yang menunggang di depan kereta menjawab tanpa menoleh. “Yang Mulia, tidak ada keraguan.” Ia mengeluarkan dokumen tua dari dadanya dan menyerahkannya lewat kasim. “Ini catatan kelahiran yang disembunyikan. Ini saksi yang masih hidup. Dan ini… tanda lahirnya cocok.”

Permaisuri menggenggam dadanya. “Apa pun yang dunia lakukan pada anakku,” katanya hampir pecah, “aku akan merengkuhnya kembali. Atau aku hancurkan dunia itu.”

---

Di Kekaisaran Wang, Mochen berdiri di atap Aula Langit Timur. Malam itu ia gelisah. Intuisinya mengatakan sesuatu akan terjadi sesuatu yang besar. Dan biasanya, insting Mochen tak pernah salah. Ia melirik ke bawah, melihat iring-iringan prajurit tambahan yang disiapkan dan penjagaan yang diperketat. Namun seperti perasaan yang mengejar, ada sesuatu yang terasa terlewat.

Langkah berat terdengar di belakangnya. Liyan. “Kita dapat laporan pergerakan besar dari barat,” katanya serius.

“Lang?” tanya Mochen singkat.

“Ya.” jawab Liyan

Hening membentang. Mereka saling berpandangan.

Malam itu, mereka tahu, angin tidak hanya membawa pesan, tapi juga takdir.

Kembali di balkon, A-yang akhirnya berdiri. “Kau harus tidur.”

“Kalau aku jatuh tertidur dan besok semua berubah?” tanya Yun Sia setengah bercanda, setengah takut.

“Kalau semua berubah,” jawab A-yang, “aku akan tetap di sisimu.”

Ia menarik Yun Sia berdiri. Seperti kebiasaan kecil yang mereka bangun diam-diam sejak pertama bertemu, Yun Sia menyandarkan dahi ke dada Kaisar. Tenang. Ia menutup mata. Untuk pertama kalinya sejak gelang pirus melingkar di tangannya, ia benar-benar tertidur.

Namun di dalam mimpinya… ia melihat seorang wanita menangis. Seorang pria berdiri membelakanginya dengan pedang yang tenggelam dalam darah. Ia melihat dirinya kecil digendong seorang pelayan yang berlari di antara api. Ia melihat selir berwajah ular tersenyum. Dan ia mendengar satu kata yang menggema pelan namun menghancurkan: pulanglah.

Yun Sia terbangun dengan napas memburu. “Ayang!” serunya.

A-yang yang duduk tidak jauh langsung bangun. “Apa?”

Yun Sia menggenggam lengannya erat. “Aku… aku mimpi buruk.”

Ia tidak menceritakannya. Ia tak sanggup. A-yang hanya memeluknya. Dan untuk pertama kalinya, Kaisar Wang membiarkan seorang gadis menangis di dadanya tanpa gelar, tanpa istana, tanpa dunia. Hanya mereka.

Pagi datang seperti serbuan kuda. Tidak lembut. Tidak pelan. Dentang terdengar dari gerbang luar tiga kali. Kode darurat. Seluruh istana terbangun.

A-yang bahkan belum sempat mengganti jubah ketika Mochen menerobos masuk. “Yang Mulia! Utusan Kekaisaran Lang tiba bukan utusan biasa. Ini rombongan kekaisaran!”

A-yang membeku. “Lang…?”

Yun Sia berdiri di belakangnya. “Lang itu apa?” tanyanya polos.

A-yang tidak menjawab. Wajahnya berubah, seperti lelaki yang melihat masa depan dan tak menyukainya.

Di gerbang utama, kereta naga putih berhenti perlahan. Para pejabat Wang membeku di tempat. Permaisuri Lang turun lebih dulu. Tidak menangis, tidak berteriak. Ia hanya berdiri… dan menatap ke dalam istana Wang seolah tembok tak ada, seolah ia bisa melihat tepat ke satu titik di dalam sana.

Kaisar Lang menyusul, wajahnya keras namun matanya basah.

Jenderal Qiao maju. “Yang Mulia Kaisar Wang,” katanya lantang, “kami datang bukan membawa perang. Kami datang membawa seorang ibu… yang kehilangan anak.”

A-yang melangkah maju, jantungnya mengeras. “Apa maksudmu?”

Permaisuri Lang menyebut satu nama. Nama asli Yun Sia. Nama yang tak pernah A-yang dengar tapi menggema seperti petir di langit istana.

Dan Yun Sia… yang berdiri di antara para pelayan… merasa lututnya hampir goyah. Kepalanya berdengung.

“Apa… itu?” gumam Yun Sia

Permaisuri melangkah. Satu langkah. Dua. Hingga jarak hanya tersisa beberapa meter…

Ia jatuh berlutut.

Semua orang terperangah.

“Anakku…” Suara itu pecah tak indah, tak anggun. Hanya suara seorang ibu… yang kehilangan dunia.

Yun Sia gemetar. A-yang langsung berdiri di depan gadis itu.

Namun Permaisuri Lang menatap Yun Sia bukan Kaisar.

Dan berkata, dengan suara yang mengguncang hidup, “Kaulah daging dan nafasku." dan dunia…… Seperti runtuh tangisan seorang ibu sangat menyayat hati.

Sedangkan Yun Sia mematung mendengar itu semua

Bersambung

1
kaylla salsabella
wah rusa kecil seperti nya ada penghuninya
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduh🤣/Facepalm/ merah lagi dah tuh pipi ayang/Facepalm/
Ilfa Yarni
siapakah selir Xu ini sebenarnya dan ada hubungankah dgn selir yg membunuh yunsia waktu bayi
Cindy
lanjut kak
Maria Lina
gkpp thor tpi bsk doule"ya🫠
kaylla salsabella
pinter Yun sia
MataPanda?_
terus semangat kak semakin seru 😁
Ilfa Yarni
yunsia ga pernah skolah tp otaknya dan hatinya tau klo bahaya sedang mengintai mknya dia ga mau berjauhan dgn ayang
Ilfa Yarni
ternyata Yun dia sangat pinter dia tau orang yg ingin berbuat jahat
Cindy
lanjut kak
Ayy°{>Anesstasya}~🤍
kok belum up thorrr
kaylla salsabella
kenapa ayang gak peka ya klu ada yang ngawasin
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
ini selir satu bikin masalah mulu, kalau ketangkap semoga dihukum mati aja/Panic//Panic/
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama Yun Sia ya 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
itu selir yang sudah tersingkir kan, cepat tangkap dia dan hukum....
Ilfa Yarni
aku harap rencanamu gagal ya Tuhan lindungi yunsia
Cindy
lanjut kak
Maria Lina
oi dsr jalang gk sadar diri ud membunuh mau di bunuh lgi.gk akn bisa lo kn ada ayang hehe lanjut thor
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
siapa ya kira-kira yang memata-matai itu? apakah Lady Shin? 🤔
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
oke kak... selesaikanlah dulu pekerjaannya hingga tuntas... semangat ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!