Istri Simpanan Sang Casanova

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🍁🍁🍁

Lisa meminta bantuan pada Dona untuk mencarikan rumah sewaan dengan harga sewa yang pas di kantong. Irwan pun ikut membantunya.

" Kakak yakin? mau nyewa rumah, gak tinggal di sini aja? " tanya Dona.

" Iya Don, kakak gak mau ngrepotin kamu sama Irwan. " jawab Lisa.

" Emm.. emang kakak mau menetap tinggal di sini? gak balik lagi ke Jakarta? " Dona sebenarnya ragu menanyakan hal itu. Tapi penasaran dengan Lisa yang akan menyewa sebuah rumah.

" Kemungkinan Don, kakak pengin suasana baru aja. Bosen di Ibu kota.. " kilahnya.

Dona mengangguk mengerti, meski hatinya merasa jika ada sesuatu yang Lisa sembunyikan. Tapi Dona tidak mau memaksakan Lisa menceritakan masalah nya. Dia akan menunggu Lisa berbicara sendirinya tanpa harus ada desakan.

" Nanti aku tanyakan sama temen-temen ku, siapa tau mereka punya info mengenai rumah sewaan. " Irwan.

" Iya, makasih ya Wan. Maaf udah ngrepotin kalian. " Lisa.

" Kami gak ngerasa di repotin kok mbak. Justru kami seneng bisa bantu mbak Lisa. " Irwan.

Di tengah perbincangan mereka bertiga, suara ketukan pintu terdengar, Dona pun berdiri dari duduknya. " Aku liat bentar siapa yang dateng. "

Dona membuka pintu yang di ketuk dengan tidak sabaran. Membuat hati Dona bertanya-tanya siapa tamu yang tidak sopan mengetuk pintu dengan sangat keras.

Wajah Dona menjadi pucat pasi saat pintu itu telah terbuka lebar.

" Mana si Irwan! " sarkas lelaki bertubuh gempal berdiri berkacak pinggang.

" Pak, bisa lain kali saja. Lusa aku sama mas Irwan dateng langsung ke rumah bapak. Tapi tolong jangan sekarang. " lirihnya. Dona tidak mau Lisa mengetahui permasalahan keluarga nya.

" Gak ada besok -besokan! mana si Irwan! " Lelaki itu berusaha menerobos masuk, namun Dona dengan sigap menghalanginya.

Irwan yang mendengar suara keributan pun menghampiri. " Pak Nano.. " Irwan berjalan lebih mendekat. Sikapnya begitu tenang, " Pak Nano.. mari silahkan duduk. " berbicara dengan ketenangan itu lebih baik.

" Gak usah basa - basi. Saya ke sini cuma mau nagih hutang kalian. Udah dua bulan kalian gak bayar cicilan sesuai kesepakatan. " seru Pak Nano. Dia adalah rentenir. Enam bulan yang lalu, Irwan terpaksa meminta pinjaman uang pada pak Nano, untuk membiayai operasi ibunya. Ibu dari Irwan mempunyai riwayat penyakit komplikasi ginjal pada diabetes. Mengharuskan bolak - balik ke rumah sakit yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Sedangkan Irwan adalah anak tunggal dan hanya dia yang bisa di andalkan.

" Maaf Pak, bulan ini kami belum bisa membayar cicilannya. Bagaimana kalau bulan depan. Saya usahakan segera bayar. " Irwan.

" Kalo bulan ini kalian gak bayar cicilannya. Terpaksa saya sita rumah ini. Kalian angkat kaki dari sini. " serunya. Pak Nano lintah darat yang selalu menindas siapa saja yang berhutang padanya. Tidak akan menyiakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan banyak.

" Bagaimana ini mas. " Dona meraih tangan Irwan. " Maaf kan Dona ya mas. " Dona merasa tidak enak. Irwan sudah menanggung biaya kuliahnya yang tidaklah sedikit. Menambah beban bagi Irwan.

" Tenang dek, pasti ada jalannya. " Irwan mencoba menenangkan Dona.

" Dengan merelakan rumah ini. " tebak Dona. Rumah yang mereka tempati adalah rumah pemberian orang tua Irwan. " Apa bapak sama ibu gak kecewa sama kita, gak bisa jaga amanah mereka. Apa Dona berhenti kuliah aja ya mas. "

" Jangan dek, sayang tinggal setahun lagi kamu wisuda. " Irwan.

"Terus gimana? " Dona.

" Jangan di pikirin lagi. Biar mas yang urus. Kamu bantuin do'a aja agar di mudahkan. " Irwan.

" Iya mas. "

Lisa mendengar semua. Ternyata adiknya sedang di landa kesulitan. Lisa merasa tak enak hati karena dia datang di waktu yang salah. Menambah beban pengeluaran adiknya.

Lisa memberanikan diri untuk bertanya pada Irwan dan Dona berapa hutang yang harus mereka bayar. Awalnya Lisa pikir hutang adiknya hanya puluhan juta dan dia bisa membantu nya sedikit dengan menjual ponselnya. Tapi kenyataan nya hutang Irwan dan Dona hampir 300 juta.

Lisa di buat lemas mendengar nominal itu. Bagaimana Lisa bisa membantu, Lisa tidak punya uang sebanyak itu.

***

Arsen kembali meluapkan kekesalannya kepada semua orang. Kehilangan Lisa membuat hilang akal. Tidak sedikit karyawan yang terkena imbasnya.

Doni yang seharian menemani Arsen di buat geleng-geleng kepala. Belum genap dua hari di tinggal Lisa, Arsen sudah kalang kabut. Menghilang nya Lisa membuat Doni mengetahui kebenarannya. Kebenaran jika Arsen telah menikahi gadis yang bernama Lisa.

" Don. Lu begokk banget sih. Cari satu orang aja masa gak ketemu temu. Elu mantan hacker abal - abal yak! " sudah berulang kali Arsen mengatakan hal yang sama.

Doni hanya diam saja. Malas menanggapi makian Arsen. " Bos, gue ada meeting bareng pak Adrian. gue cabut dulu ya. " pamitnya.

" Sialan! gue ngomong gak elu dengerin! " makinya. Arsen semakin kesal saat mendapat pesan dari Sofie yang meminta nya untuk datang ke hotel xx, meninjau kembali tempat acara tunangan mereka di langsung kan.

- TBC -

...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...

...Bye.. bye.....