Bercerita tentang seorang wanita muda,yang masih berusia 18 tahun.Dan juga sudah yatim piatu.Ia bekerja sebagai OG disebuah hotel ternama.Saat ia bekerja,pada malam hari, seorang tuan muda,yang telah dicecoki obat perangsang oleh rekan bisnisnya.Merenggut paksa kehormatannya.Kehormatan yang telah ia jaga selama ini.Dan kelak akan ia berikan pada suaminya.Tapi telah direnggut paksa oleh sang tuan muda.
Pada hal,ia udah menangis dan memberontak,tapi apalah daya.Ia hanya seorang wanita,yang kekuatannya akan kalah dengan tuan muda tersebut.Hingga satu bulan kemudian,kejadian malam itu, menghasilkan nyawa didalam perutnya.
Apa jadinya,jika orang tua dari tuan muda tersebut,memaksa sang tuan muda untuk bertanggung jawab dengan cara menikahi wanita tersebut!!!!.
Ikuti kisah selanjutnya!!!!.
Ini adalah karya kedua saya.Mohon dukungannya untuk karya saya ini.😃🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Flora Caem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Kevin masih menanti,reaksi atau jawaban apa yang akan Kinan berikan.Dia sedikit waspada,dia takut Kinan akan marah.Lalu menamparnya atau bahkan memakinya.
Setelah terdiam beberapa saat.Kinan pun menganggukkan kepalanya. "Saya mengerti,tuan Kevin.Saya juga tidak berharap sampai sejauh itu".Ucap Kinan dengan wajah tenang.
"Aku juga tidak akan menahanmu,kalau suatu saat kamu pergi setelah kamu melahirkan nanti.
Kinan sedikit terkesiap.Tidak menyangka kalau Kevin akan ngomong seperti itu.Baru kemarin mereka menikah,tapi dia sudah membahas tentang perpisahan.Tapi Kinan sudah mempersiapkan ini.Seperti janjinya pada dirinya sendiri.Kalau dia akan membuat Kevin jatuh cinta padanya.Tapi untuk saat ini,dia akan menuruti keinginan Kevin.Sambil dia memikirkan cara,gimana membuat Kevin mencintainya.
"Baiklah,,,saya mengerti tuan Kevin".Ucapnya dengan mengedip - ngedipkan matanya,sembari tersenyum kecil.
Deg
Kevin menyentuh dadanya,saat dia merasakan jantungnya berdetak kencang saat melihat Kinan seperti itu.Terlihat sangat menggemaskan dimatanya.
Kinan pun spontan berdiri,dan menempelkan tangannya diatas tangan Kevin yang menempel pada dadanya. "Apa tuan baik - baik saja?". Tanya Kinan khawatir.
Tangan Kevin yang satunya, segera menjauhkan tangan Kinan tersebut. "Jangan menatapku seperti itu.Kamu tahu,, tatapanmu dan juga senyumanmu itu sangat menyeramkan tahu ngak.Bikin orang takut saja".Ucap Kevin Ketus
Menyeramkan apanya.Bilang saja kamu sudah tergoda dengan senyuman ku,tuan muda.Siap - siap saja dengan adegan selanjutnya.Siapa suruh kamu membahas perpisahan,saat kita baru sehari menikah.
Awalnya Kinan,takut kalau Kevin kenapa - napa.Karena tiba - tiba saja dia memegang dadanya.Tapi saat Kinan ikut menempelkan tangannya didada Kevin,dia bisa merasakan jantung Kevin yang berdetak kencang.Disertai dengan wajah merah.Bisa dia pastikan kalau Kevin terpesona dengan senyumannya tadi.Bukan Kinan ke pedean ya,hehehe....
"Terus gimana cara menatap yang benar,agar tidak membuat orang merasa takut".Tanya Kinan dengan pelan.Dan langsung menundukkan kepalanya,karena Kevin menatapnya dengan sorot mata tajam.Membuat nyalinya menciut.Pada hal Kevin sengaja menatapnya seperti itu,hanya untuk menutupi rasa gugupnya.
Beberapa saat kemudian,Kinan menaikkan pandangannya,dan tersenyum semanis mungkin,menatap Kevin.Yang membuat Kevin semakin kaget. "Apakah dengan senyum seperti ini,tidak menakutkan lagi,tuan Kevin".Tanya Kinan polos.
Bukan menakutkan lagi.Tapi siapa pun yang melihat senyum indah itu,akan membuat orang tersebut meleleh, pikirnya.Dan tanpa sadar Kevin berceletuk.
"Cantiknya...."
"Apa anda mengatakan sesuatu tuan Kevin",tanya Kinan.Pada hal dia mendengar dengan jelas,apa yang diucapkan Kevin barusan.Dia hanya ingin memastikan saja.
Kevin langsung tersadar dan berdehem.Kemudian dia berdiri, sembari merentangkan kedua tangannya.Sama persis seperti yang dilakukan Kinan tadi. "Bukankah hari ini cuacanya terlihat begitu cantik".
Kinan menahan senyumnya. "Anda benar,tuan.Pagi ini sangat indah",ucap Kinan.
Bisa - bisanya aku bertingkah konyol seperti itu.Hilang sudah wibawaku dihadapannya.
"Sudah lahhh,,,,lebih baik sekarang kita kebawah saja.Pasti daddy dan mommy udah sarapan disana". Ucap Kevin,sambil berjalan keluar dari balkon.Tiba dikamar,Kevin mengambil ponselnya,yang dia letakkan diatas meja.Sementara Kinan membereskan barang - barangnya.
"Kamu ngak usah bawa kopermu itu.Kita hanya sarapan.Nanti kalau mau pulang aja baru dibawa.
"Aku kan cuma membereskan saja tuan.Biar nanti, pulangnya gampang.Tinggal tarik aja",ucap Kinan.
"Hemmmm.......Oh iya,kamu jangan panggil aku tuan.Emang ada istri,yang manggil suaminya dengan,tuan".Ucap Kevin dengan ketus.
"Jadi aku manggil apa tuan??",tanya Kinan.
"Terserah mau panggil apa,asal jangan tuan".
Kinan menganggukkan kepalanya,tanda mengerti.
"Sudah selesai belum,beresin barangnya.Biar kita kebawah,aku sudah lapar",ucap Kevin.
"Sudah om".
"Apa!!!".
"Kenapa om,malah teriak!!!"
"Kamu bilang apa tadi".
Kinan mengerutkan keningnya. " Yang mana om".
Cihhh,,,,.Kenapa kamu panggil aku,om.Emang aku menikah dengan tantemu",ucap Kevin ketus.
"Tadi katanya panggilnya terserah.Iya udah aku panggil,om",ucap Kinan polos.
"Tapikan ngak harus panggil om juga,Kinannnn".
"Makanya om tentuin saja,mau dipanggil apa.Biar aku ngak salah panggil".
"Biarpun aku bilang terserah,tapi ngak panggil om juga kan.Kamu bisa kan panggil mas,atau yang lainnya.Emang kamu ngak pernah dengar, seorang istri manggil suaminya seperti apa".
"Ngarep banget iya, dipanggil mas".Kinan terkekeh.
"Kamu!!!". Pengen rasanya Kevin,menenggelamkan Kinan.Yang dari tadi membuatnya kesal. " Sudahlah...kita kebawah saja". Kevin berjalan terlebih dahulu,menuju restoran hotel.Diikuti oleh Kinan dibelakangnya.
Kata mommy,orangnya baik.Baik apanya.Setiap orang ngomong,selalu melawan.
Sepanjang jalan,Kevin masih saja menggerutu.Begitu juga dengan Kinan.
Kok aku bisa seberani itu tadi sama dia iya.Bagaimana kalau nanti dia membalasku.Apa tadi kamu yang bantu mama nak.
Kinan mengelus perutnya,yang dimana didalamnya ada calon anaknya.
Nanti bantu mama lagi ya,nak.Kalau papa mau menindas mama.Pasti kita bisa melawan papamu.
Entah benar atau tidak,tapi Kinan merasa kalau keberaniannya tadi,pasti datangnya dari calon anaknya.Yang tidak mau diperlakukan tidak baik, oleh papanya.