Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...
Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jane Dalam Bahaya
TING
Jane menatap Cahaya, begitu juga yang lainnya.
"Pacar lo kirim pesan, kalo dia udah di depan buat jemput lo." Jane membuka kunci ponsel dan melihat isi pesannya, benar saja isinya seperti yang di sebutkan Cahaya
"Itu artinya, kejadian yang gue liat adalah sore ini. By... lapor polisi, kita ikutin Jane. Nyawanya dalam bahaya, Cahaya ga mau... apa yang Ca lihat, benar-benar kejadian." ucap Cahaya, namun Zayd memiliki rencana lain. Tapi ia tetap mengangguk, agar Cahaya tak banyak berpikir.
"Lu keluar aja Jane, cobalah buat biasa aja. Seolah lu ga tau apa-apa, kita bakal ngikutin lu dari belakang." ucap Grisha
"Ok" Jane mengangguk, ia mencoba senormal mungkin. Berkali-kali menghela nafas, ada debaran takut di dadanya. Mengingat Cahaya mengatakan, bila ia akan mengalami kematian tragis hari ini.
"Kalo gitu gue keluar ya... " Jane menghentikan langkahnya, ia menatap Cahaya
"Tolong gue Ca" Cahaya mengangguk
"Gue pasti ga akan biarin lo kenapa-kenapa Jane" Jane mengangguk dan pergi
"Abang udah kirim email ke pihak berwajib, abang juga udah kirim pesan ke Zara. Modelan si Susan ma pacarnya, kudu di kirim ke rekan dokter Zara." ucap Zayd, membuat Cahaya dan sahabatnya tak paham. Zayd tersenyum, ia menarik pelan tangan Cahaya.
.
.
"Kirim pesan sama siapa? Asyik banget" tanya pacar Jane, Jane terkejut. Tetapi ia mencoba untuk tetap tenang, ia menoleh dan tersenyum.
"Kirim pesan sama ibu, kalo aku pulangnya telat. Terus ibu tanya, kemana?" jawab Jane
"Kamu jawab apa?" tanya pria itu lagi, dengan fokus melihat ke depan. Mereka ada di dalam mobil milik Jane, karena pria itu memang tak memiliki apapun. Kosan pun, Jane yang membayar nya tiap bulan. Definisi MOKONDO yang sebenarnya...
"Ya aku jawab ke kosan kamu lah, kamu kan tau aku ga pernah bohong." jawab Jane santai
"Kamu kirim alamatnya?" Jane mengerutkan dahi
"Tumben banget kamu banyak tanya, sama apa yang aku lakuin. Biasanya kamu ga peduli, kenapa?" pria itu gelagapan
Jane baru menyadari hal ini, kekasihnya tak pernah bertanya. Kalo dia tak tanya lebih dulu, kekasihnya tak pernah mengirim pesan padanya. Padahal kekasihnya baru mendapat pekerjaan baru-baru ini, dan itu pun karena bantuan Jane. Lalu kemarin-kemarin saat menganggur, kemana saja pria itu?
"Aku hanya bertanya saja, ga papa kan sayang?" jawab pria itu
"SAYANG?" tanya Jane kembali terkejut, dengan kebodohan dia selama ini.
"Ada apa nih? Tiba-tiba banget panggil sayang, biasanya juga nama. Kamu ga macem-macem kan di luaran sana? Kamu... selingkuh?"
DEG
"S-selingkuh? Mana mungkin aku selingkuh, aku hanya ingin panggil kamu sayang." Jane menatap curiga kekasihnya, tapi dia lanjut menatap ponselnya.
"K-kamu bilang alamat kosan aku sama ibu kamu?" tanya pria itu
"Nggak" jawa Jane singkat
'Ga mungkinlah lo selingkuh, orang gue yang jadi selingkuhan lo. Bangke... gue jadi orang ketiga, meski hubungan gue atas ijin ceweknya. Susan sialan, liat aja lu.' lanjut Jane dalam hati
"Udah sampe, turun yuk." ajak kekasih Jane, Jane melihat ke spion samping. Di jarak aman, ia melihat mobil Ansika. Ia pun membuka pintu, lalu keluar dari mobil.
Tanpa pria itu tau, bila ponsel Jane terhubung dengan Cahaya. Ia melakukan panggilan, begitu pria itu keluar dari mobil. Jane memasukkan ponselnya di saku cardigan, yang ia pakai. Dan itu milik Grisha, Zayd lupa membawa alat penyadap milik Zara. Beruntung Jane cukup pintar, ia menghubungi kekasih nya.
.
.
"Ayo masuk" ajak kekasih Jane
"Aku tunggu di sini aja, ga enak masuk kamar laki." jawab Jane, ia duduk di kursi depan kamar kekasihnya
"Ga papa, ini kosan bebas kok. Ga akan ada yang mikir macem-macem, jadi kamu bisa santai." ucap pria itu, merayu Jane agar masuk ke kamar
"Ga deh, kamu ambil aja barang yang ketinggalan. Terus anterin aku balik, ibu udah nunggu soalnya." jawab Jane, membuat kekasihnya kesal.
Ada apa dengan Jane hari ini? Tumben selalu menolaknya, dan cara bicaranya pun berbeda. Tak ada tatapan budak cinta, seperti biasanya.
"MASUK" bentak kekasihnya, tentu saja Jane terkejut
"Kamu kenapa?" tanya Jane berdiri
"A-aku suruh kamu masuk, tunggu di dalam." ucap kekasihnya sadar, telah membentak Jane
"Kamu kok maksa banget, kamu bikin rencana apa hah?!" pria yang jadi kekasih Jane, semakin kesal. Ia pun menarik paksa Jane, agar ia masuk ke dalam kamar kos nya.
"APA SIH LO? KENAPA JADI KASAR KAYA GINI? LEPAS, ATAU GUE TERIAK" bentak Jane, namun pria itu nampak tak peduli. Ia terus menarik Jane, agar ia masuk. Setelah Jane di dalam, ia membanting pintu dan menguncinya.
PLAK
Jane menampar pria itu, sampai wajah nya berpaling. Hal itu mengejutkan Susan, yang sejak tadi bersembunyi di lemari. Sedangkan pria-pria yang ia bayar, bersembunyi di kamar mandi.
"Kamu berani nampar hah?" pria itu mencengkeram pergelangan tangan Jane, membuatnya kesakitan.
"Lo yang kasar lebih dulu, ngapain lu tarik gue masuk ke kamar? Lo udah bikin rencana busuk kan sama si Susan?" jawab Jane
DEG
"K-kamu...
PROK PROK PROK
Susan keluar dari lemari, sembari bertepuk tangan.
"Waaahhh... pinter juga ya lo, tapi percuma sih. Lo udah masuk jebakan gue... GUYS" pintu kamar mandi terbuka, keluarlah 4 pria dari dalam sana.
Jane memundurkan langkahnya, sampai punggungnya menabrak pintu.
"BRENGSEK LO SAM, LO JADIIN GUE ATM BERJALAN LO. SETELAH LO PUAS, LO MAU JADIIN GUE PELACUR KAYA CEWEK LO" teriak Jane
PLAK
"LAGI LU BILANG GUE PELACUR, GUE ROBEK MULUT LO" ucap Susan, penuh penekanan
"Kenapa lo marah, anak satu kampus udah tau siapa lo. Jalang berkedok mahasiswi, keluar masuk hotel, dengan pria yang berbeda-beda. CUIHH... Dan lo Sam, mau-maunya jadi budak cewek yang udah di jadiin toilet umum ma banyak laki." balas Jane, membuat pria yang bernama Samudra terkejut. Ia menatap Susan, Susan menggelengkan kepalanya
"Itu ga bener, aku cuma tidur sama kamu aja. Cinta aku cuma buat kamu, kita udah pacaran selama 4 tahun. Ga mungkin aku khianati kamu..." Jane terkejut mendengar nya, 4 tahun?
"HAHAHAHA... gue di bohongin lo selama 2 tahun, dan lo di bohongin pacar lo selama 4 tahun?"
PLAK
"DIEM SIALAN" teriak Susan, namun Jane kembali tertawa
"Diem? Kenapa gue harus diem? Sedangkan apa yang gue bilang itu adalah fakta, lo itu seorang wanita panggilan. Dan lo Sam, kalo lo ga percaya. Gue bisa kirim vidio-vidio asusila milik pacar lo." Samudra menatap Jane
Tak ada air mata, tak ada binar cinta lagi di kedua mata kekasih 2 tahunnya ini.
"BOHONG, ITU SEMUA BOHONG SAM. SAM PERCAYA MA GUE, GUE GA MUNGKIN LAKUIN ITU SEMUA. Kamu percaya aku kan sayang, aku ga mungkin curangi kamu." Susan berbalik, menatap benci Jane
"KALIAN, PERKOSA DIA"
...****************...
Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️
lanjutttt mak