Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan besar yang tersegel.
Di dalam sebuah kamar yang lumayan besar dengan keadaan kamar yang harum dan bersih, tampak seorang gadis remaja sedang menumpahkan kesedihannya di atas pembaringan.
Dia adalah putri dari wakil ketua klan Glasier Yan Ling. Dia sangat bersedih dengan kepergian Yan Lan, selama ini Yan Lan lah yang menemani hari harinya, terus siapa yang harus disalahkan dengan ini semua? Yan Ling tetap tak terima dengan keputusan ketua klan Glasier yang membawa Yan Lan pergi.
Karena rasa sedih yang mendalam, dan rasa lelah di tubuhnya, akhirnya Yan Ling pun tertidur pulas.
Sementara itu di sebuah goa yang di penuhi oleh kristal es, Yan Lan di masukkan kedalam sebuah ruangan yang pengap karena oksigen yang masuk kedalam ruang itu hanya sedikit, di sana telah berdiri salah satu sesepuh klan Glasier Huang Mo.
"Buk...!!" suara tubuh Yan Lan yang terkena tendangan dari ketua Huang Mo.
"Ackh..!!" pekik Yan Lan yang menahan sakit di dadanya.
"Akhirnya kau berada dalam genggamanku, berani sekali kau menyuruh orang untuk melukai keponakanku, dasar sampah tak berguna!!," teriak ketua Huang Mo.
Berkali kali ketua Huang Mo melesakkan pukulan dan tendangan ke ara Yan Lan, hingga tubuh Yan Lan tak dapat menerimanya lagi sehingga Yan lan pun tak sadarkan diri.
"Berikan dia makan dua hari sekali!, dan jangan ada yang mengobati luka lukanya, biarkan luka luka sampah yang tak berguna itu, sembuh dengan sendirinya," teriak Huang Mo kepada para penjaga goa kristal es.
"Baik ketua!!" ucap para penjaga.
Di dalam pingsannya, Yan Lan seperti memasuki dimensi yang lain, tak ada satu cahaya pun di sana, selain hanya kegelapan yang ada.
"Di mana ini? dan tempat apakah ini?" batin Yan Lan.
Tiba tiba ada sebuah tangan halus, mengelus lembut kepala Yan Lan, hingga Yan Lan menengadahkan kepalanya ke atas.
"Ibu...!!" pekik Yan Lan.
Yan Lan berusaha memeluk tubuh ibunya yang bercahaya, tapi Yan Lan selalu gagal untuk menggapainya.
"Ibu jangan pergi..!!" teriak Yan Lan sambil berlari mengejar ibunya yang terus melayang menjauh. Yan Lan mengejar bayangan ibunya sampai pada suatu tempat dengan pemandangan alam yang indah, sejuk dan murni seperti di pedesaan.
Mata Yan Lan terarah pada sosok yang begitu sangat di kenalnya.
"Ayah..." teriak Yan Lan.
Wong Li eng hanya tersenyum memandang wajah putranya.
Yan Lan berlari kearah ayahnya, dan lagi lagi Yan Lan tak bisa menggapai tubuh sang ayah, seperti ada pembatas yang memisahkan antara Yan Lan dan ayahnya.
Setelah kedua orang tuanya menghilang dari pandangan mata Yan Lan, tiba tiba muncul sesosok pria tua yang seluruh rambut di tubuhnya berwarna putih, terlihat wajah pria tua itu begitu sangat berkarisma.
"Cucuku Yan Lan, sudah waktunya kau mendapatkan anugrah dari leluhurmu terdahulu, aku adalah segel yang menjaga dan menyimpan semua ilmu yang telah Wong Fei dapatkan selama hidupnya, semuanya akan menjadi milikmu setelah kitab dan pusakanya mengakui keberadaan mu sebagai keturunan dari Wong Fei," ucap kakek tua itu.
Yan Lan hanya diam, dia tak mengerti dengan perkataan orang tua yang ada di hadapannya itu.
"Teteskan darahmu di atas batu besar hitam itu, nanti kau akan mengerti semua maksudku," ucap roh segel yang menyerupai Wong Fei.
Yan Lan seperti di arahkan menuju sebuah batu besar yang ada di sisi kanannya. Setelah sampai di batu besar itu, Yan Lan menggigit jari telunjuknya dan meneteskan darahnya ke batu besar yang ada di hadapannya.
Batu besar yang ada di hadapan Yan Lan bergetar hebat, segel di dalam batu itu terbuka, sebuah cahaya melesat masuk ke dalam kening Yan Lan.
Yan Lan mundur beberapa langkah kebelakang, di pikirannya melintas berbagai gerakan tehnik beladiri tingkat tinggi, cara berkultivasi tingkat tinggi, cara meracik obat tingkat tinggi, dan masih banyak lagi hal hal yang membuat Yan Lan bingung dengan ini semua.
"Ha..ha..ha...!! selamat cucuku, kau sekarang telah mewarisi seluruh ilmu dari leluhurmu, semuanya telah tersalin di dalam kitab yang kini tersimpan di dalam fikiranmu. Satu lagi hadiah dariku, akan ku berikan tempat ini untuk menjadi tempat kau berlatih, aku akan menyimpan tempat ini di dalam alam batin mu," ucap roh segel.
"Karena aku telah memberikan anugrah yang tersegel padamu, maka aku harus pergi untuk selama lamanya, jaga dirimu baik baik, dan berlatihlah dengan sungguh sungguh," ucap roh segel kembali.
"Terimakasih leluhur," ucap Yan Lan.
Roh segel perlahan lahan memudar dan menghilang untuk selama lamanya.
Yan Lan sadar dari pingsannya, dan mendapati luka luka yang terdapat di tubuhnya telah sembuh total, dadanya sudah tak terasa sesak lagi.
"Aku harus bisa belajar ilmu tehnik beladiri tingkat tinggi itu, tapi sebelumnya aku harus tau bagai mana cara berkultivasi yang benar," batin Yan Lan.
Tak lama seorang penjaga masuk ke dalam ruangan di mana Yan Lan berada, Yan Lan pun segera menutup matanya dan berpura pura pingsan.
Penjaga goa kristal es yang melihat Yan Lan masih pingsan, segera meletakkan piring makanan yang di bawahnya, kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.
"Aku harus pergi meninggalkan tempat ini, aku tak mau terus terkurung dan di perlakukan dengan tidak adil di sini," batin Yan Lan.
3 BULAN KEMUDIAN
Yan Lan di biarkan begitu saja di dalam ruangan pengap di dalam goa kristal es seperti seorang tahanan yang tak mengenal dunia luar.
Janji dari ketua klan Glasier untuk melatih Yan Lan agar bisa mengikuti turnamen beladiri 12 klan hanya palsu belaka.
Walaupun demikian Yan Lan tetap berlatih sendiri dengan bimbingan ilmu yang tersalin di dalam fikirannya, dan tempat berlatih yang ada di dalam alam batinnya.
"Boom..!!"
Ledakan di dalam Dantian Yan Lan, menandakan kenaikan tingkat kultivasi nya ke tingkat perak bintang 1.
Dengan bantuan Qi alam yang berlimpah di tempat berlatihnya, Yan Lan dengan mudah menerobos tingkatan kultivasi.
Tiba tiba Yan Lan merasakan Dantian nya bergejolak, Qi di dalam tubuhnya menjadi kacau.
"Apa yang terjadi dengan diriku, tubuhku rasanya ingin meledak, dan kepalaku terasa sangat sakit," batin Yan Lan.
"Ackh..!!," teriak Yan Lan sekuatnya, sambil memegangi kepalanya yang teramat sangat sakit dengan kedua tangannya.
Mata Yan Lan menjadi merah, air matanya terus mengalir tanpa dapat di bendung, dan...
"Zezzz" seberkas cahaya keluar dari tengah tengah kedua mata Yan Lan.
Di kota kristal es, tepatnya di klan Glasier bermukim, tampak para sesepuh klan keluar dari dalam bangunan klan dan berkumpul di lapangan latihan untuk menyaksikan fenomena alam, dimana langit yang cerah menjadi bergejolak hebat dengan gumpalan awan yang hitam tebal, dengan petir yang menyambar kesana kemari.
Begitu pula klan klan yang berada di Benua Permata hijau turut menyaksikan fenomena alam tersebut.
"Sepertinya sebuah pusaka langit telah turun Ke Benua Permata Hijau," gumam ketua 12 klan Wang Fu.
lanjuuuuuut