Nyari ide itu susah, please jangan plagiat!
(Diharapkan membaca Pocong Tampan dulu baru ke Anta's Diary.)
Ratu Ananta Prayoga, gadis dengan kemampuan indigo ini selalu dikelilingi oleh para tak kasat mata.
Berbagai petualangan di dunia gaib selalu menghampirinya. Bagaimana Anta akan menjalani hidupnya yang unik bersama para sahabatnya?
Ikuti kisah catatan harian Anta di novel Anta's Diary ini ya.
Follow me, favorit, Like, dan rate bintang lima.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolong Hantu Diki (Part 3)
Sebelum membaca, jangan lupa Votenya ya😘😊
*******
Ranti akhirnya mengerti dengan keberadaan hantu Diki setelah Anta menceritakan semuanya. Meskipun ia tak begitu percaya dengan hantu, tapi melihat hantu Diki membuatnya berubah pikiran tentang hantu. Padahal di sekitar rumahnya dan Kampung Beringin itu banyak terdapat hantu Kuntilanak dan penampakan lainnya.
Ranti Membawa Anta dan Arga menuju Yono yang mulai mengalami depresi. Yono berada di sebuah ruangan kecil yang di kunci karena Ranti tak ingin suaminya itu kabur dan hilang jika sampai ke luar rumah.
Diki langsung memeluk Yono saat melihatnya. Teringat masa-masa saat mereka bekerja bersama di supermarket. Mereka merupakan sahabat yang kental. Tadinya Yono tak dapat melihat Diki, ia hanya merasakan hawa panas yang memeluknya dah membuat pria itu merinding.
Namun, berkat bantuan Anta, Hantu Dikibarkan terlihat oleh Yono. Perlahan tapi pasti Yono mulai merespon semua penuturan Diki sehingga Diki tak ingin Yono terus tenggelam dalam rasa bersalah. Sedangkan Diki tak pernah sedetikpun menyalahkan tindakan Yono. Setelah semuanya menjadi lebih baik, Diki akhirnya bisa pamit.
Sementara itu di ruang tamu.
"Ja, kamu cium bau asem, gak?" tanya Arya.
"Cium, nih bau ketek Raja asem, kan kita belum mandi dari pulang sekolah," sahut Raja.
"Ih beda asemnya, kaya bau busuk juga," ucap Arya.
Tiba-tiba Raja tertawa melihat celana Arya yang sudah memiliki noda kuning karena memangku balita perempuan itu.
"Dedek itu pup, hahahaha...." tunjuk Raja.
Arya menoleh pada balita itu dan mengangkat tubuh kecil anak itu untuk melihat ke bagian belakang celana anak itu.
"Ya ampun beneran dia boker, hadeh... Kakek, Tante, tolongin dong...!" pekik Arya yang menahan jijik dengan bau kotoran balita perempuan tadi.
Tante Ranti langsung menghampiri sang anak.
"Duh Lolita, kenapa gak bilang kalau mau pup, kamu kan lagi belajar gak pakai pampers, ini si Lolita juga betah banget sama abangnya ya sampe buang air besar segala saking betahnya," ucap Tante Ranti.
Arya hanya tersenyum masam mendengar penuturan Tante Ranti.
Si kakek dan Raja sudah saling tertawa menunjuk Arya. Sementara Anta dan Arga yang baru datang melihat kondisi Arya jadi ikut tertawa juga.
"Mungkin saking betahnya si Arya disangka ****** kali, Tante, hahahaha...." seru Arga menimpali.
"Awas lo ya pada, ini celana gue gimana, bau nih?" keluh Arya.
"Nanti pakai celana punya Kakek aja, mau?" tanya si Kakek.
"Kalau muat ya mau, Kek. Daripada gak ganti celana," sahut Arya.
Anta yang mencoba menahan tawanya tak tahan juga melihat noda kuning dan bau di celana Arya. Pemuda itu menatap wajah Anta yang tertawa memandangnya.
"Kenapa ngeliatin Anta kayak gitu?" tanya Anta.
"Rese Lo!" Arya menuju ke kamar mandi mengikuti sang kakek untuk mengganti celananya.
***
Setelah melaksanakan ibadah dan makan malam bersama di rumah Om Yono, Anta dan yang lainnya pamit pulang.
Di perjalanan, ponsel Arga berbunyi sang Mami terdengar kelabakan karena sedari tadi Arga belum pulang juga. Dan akhirnya Arga memutuskan untuk minta di jemput sang Mami di depan apartemen Emas.
"Kok, kamu gak ditelepon, Kak Arya?" tanya Raja.
"Enggak lah, Ayah aku kan sibuk mengurusi calon istrinya itu," sahut Arya ketus.
"Oh iya, kapan sih Om Herdi dan Tante Hyena menikah?" tanya Anta.
"Jangan sampe mereka nikah, gue gak mau dan juga gak perduli," sahut Arya.
"Lho memangnya kamu gak kasian sama ayah kamu, biarin aja dia nikah," sahut Arga.
"Bukan urusan Lo jadi jangan ikut campur!" bentak Arya.
Merasa di sepelekan oleh Arya perdebatan kembali berlangsung ditambah saling dorong bahu.
"Bisa pada diem gak sih, malu tau kalau ada yang lihat!" Anta mencoba melerai.
"Yah, Kak Anta, lagi seru malah dipisahin," gumam Raja.
"Emang ada yang bisa liat kita?" sahut Arya kesal.
"Kamu tuh ya kalau punya mulut bukannya di jaga," protes Arga.
"Hihihihihihihihi....."
Tiba-tiba suara perempuan tertawa cekikikan dari atas pohon beringin yang berada disamping Raja.
Arya dan Arga akhirnya menghentikan perkelahian mereka lalu menoleh ke atas pohon mencari arah datangnya suara itu.
"Astagfirullah Mbak Kunti ngapain malem-malem di atas pohon itu mana bawa bayi lagi, ini namanya eksploitasi berlebihan terhadap anak, udah malam itu bocah masih dibawa kerja aja."
Arya langsung bersembunyi di belakang tubuh Arga.
Hantu perempuan berwujud kuntilanak itu makin tertawa dengan senyum menyeringai ke arah Anta.
"Coba liat deh Kak Anta, masa tuh hantu gak pake daleman, kaga dingin apa ya malem-malem pake daster tipis gitu?" ucap Raja menunjuk ke arah Kuntilanak tersebut.
"Kamu tuh ya iseng banget ngintipin hantu nanti bintitan di hidung lho, lagian juga ogah Kak Anta ngintip-ngintip daleman dia dari sini," ucap Anta.
Arga dan Arya menggeser posisinya mencoba menjauh perlahan, namun si Kunti itu menjatuhkan bayi yang ia genggam. Sontak saja dengan reflek Anta menangkapnya.
"Hihihihihi...." tawa si hantu Kuntilanak.
"Nih ibu gak waras kali ya, masa bayinya dijatohin gini, mana masih ketawa cekikikan di atas itu dia geli banget, lagi ngelawak kali nih Kunti."
Anta menoleh ke bayi yang sedang ia gendong. Ia melihat bayi yang dibungkus kain kafan lusuh itu pada bagian tubuhnya menunjukkan tulang rusuk tanpa daging yang menyelimuti bagian depannya dan belatung yang menggeliat manja di area sana. Wajah bayi itu tak bermata hanya rongga penuh daging berdarah dan penuh dengan belatung pula.
"Aaaaaaaaa..." Anta melempar bayi tersebut pada Arga yang langsung ia tangkap.
Arya juga takut melihat bayi Kuntilanak tersebut ia segera menyerahkannya pada Raja.
Anta yang sedang tak mau diganggu Kuntilanak itu berlari dengan kencang menjauhi tempat itu bersama Arya yang menyusulnya. Arga juga ikut ambil tindakan dengan berlari menyusul Anta juga.
*******
To be continue...
Mohon dukungannya, mampir juga ke Novelku lainnya.
- Pocong Tampan
- With Ghost
- 9 Lives
- Kakakku Cinta Pertamaku
- Forced To Love
- Diculik Cinta
Vie Love You All...😘😘😘
Pleaseeeeee Jangan lupa VOTE...!!!
Salam Asli Sabahan.Malaysia😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰
kaget karna teman yg baru bangun pingsan✅