Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Sore hari Alana baru tiba di apartemen nya, ia langsung mandi dan mengganti baju setelah itu ia langsung keluar kembali. Baru juga akan menutup pintu suara seseorang memanggil nya membuat ia menoleh.
"Alana"panggil suara berat dan dalam itu menatap Alana.
"Ya pak"jawab Alana menatap lelaki tersebut dengan tenang padahal dalam hati nya ia bingung dan heran kenapa lelaki itu ada di apartemen yang sama dengan nya juga lantai yang sama.
"Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan saya lagi atau kamu berpura-pura lupa dengan saya"tanya nya menatap Alana.
"Maksud bapak bagaimana bukan kah ini memang pertama kali nya kita bertemu?"tanya Alana sengaja memasang ekspresi heran.
Arthur menatap Alana dengan diam,ia sendiri tidak tahu bagaimana membaca ekspresi Alana yang di depan nya,Alana yang dulu terasa jauh berbeda dengan Alana yang di depan nya namun ia yakin jika Alana yang dulu maupun sekarang tetaplah sama.
"Jika tidak ada hal yang lain saya permisi dulu pak"ujar Alana mengangguk sedikit pada Arthur dan langsung pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban Arthur.
Ia berjalan cepat karna takut nya taksi yang ia pesan sudah menunggu di bawah karna kali ini ia menggunakan taksi menuju bandara. Semua keperluan nya sudah di sedikan oleh Samuel jadi tinggal berangkat saja. Tiba di bandara Alana langsung masuk ke dalam karna pesawat yang ia tumpangi akan segera lepas landas.
Malam hari nya Alana telah tiba di sana ia segera ke hotel lebih dulu untuk istirahat sebentar sambil menunggu tengah malam baru ia akan ke markas orang tersebut. Ia merakit pistol mini yang ia bawa setelah selesai ia memeriksa lokasi markas yang telah di kirimkan oleh Samuel pada nya.
"Jarak nya cukup jauh juga dari sini"gumam Alana pelan menatap peta tersebut.
"Sebaik nya berangkat sekarang saja sekalian jalan-jalan"sambung nya segera berdiri kembali menyimpan barang nya ke dalam tas kecil yang ia bawa,ia hanya menggunakan pakaian serba hitam di lapisi kemeja dari luar dan memakai masker.
Alana berjalan santai keluar dan menyewa sepeda motor yang di sediakan oleh pihak hotel,setelah mendapatkan sepeda motor Alana langsung melajukan nya menyusuri jalanan menuju lokasi sambil melihat sekeliling kota padat nan indah tersebut. Ini pertama kali nya ia datang ke negara tersebut melihat bangunan unik yang berjajar ia cukup takjub.
"Kapan-kapan aku akan datang ke sini lagi seperti nya di sini cukup indah untuk liburan"gumam nya pelan.
Hampir dua jam ia tiba di lokasi yang di kirimkan oleh Samuel, ia menatap tembok tinggi di depan nya yang mana lokasi nya ada di kota.
"Menarik"gumam nya dengan senyum seringai di sudut bibir nya melihat bangunan yang jadi markas tersebut masih ada di kota. Dapat di pastikan jika orang-orang tersebut cukup kuat membangun markas di kota bukan nya di pinggir atau bahkan di tengah hutan.
Ia memilih kembali melanjutkan jalan-jalan nya namun masih di sekitar markas besar yang cukup mewah tersebut dari luar,ia yakin jika orang-orang yang bukan dari dunia bawah tertipu melihat bangunan tersebut karna terlihat persis seperti rumah biasa saja, ia juga menyukai cara pintar pemimpin markas itu yang dengan mudah mengelabui orang-orang.