menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Kang Min-soo (si Botak) menatap sekeliling. Empat petarung terbaiknya terkapar mengerang. Keheningan gang hanya dipecahkan oleh isak tangis siswi yang kini menjauh. Min-soo menarik napas dalam-dalam, berusaha keras mengendalikan amarah yang mendidih. Dia harus menjaga martabat Geng Kelas 1-B.
"Sialan kau, Kim Hyun," geram Min-soo, membersihkan ludah di sudut bibirnya. "Jangan bangga. Itu hanya tipuan murahan! Bela diri macam apa yang hanya menyerang lutut dan ginjal? Kau pengecut!"
Hyun berdiri tenang, bahunya rileks. "Bukan tipuan, itu efisiensi. Dan aku tidak peduli dengan kehormatan tinju Anda. Aku hanya ingin mengakhiri kekacauan ini."
Min-soo menyeringai, senyum sombongnya kembali, meskipun matanya dipenuhi kegilaan. Ia memasang kuda-kuda Boxing yang kokoh. Jaga-jaga (guard) di wajahnya tinggi, siku rapat.
"Ini belum berakhir, sampah! Kau berhasil mengalahkan anak buahku, tapi kau belum pernah melawan Pimpinan Geng Kelas 1! Aku akan menghancurkan wajah 'normal' mu itu!" teriak Min-soo.
Min-soo meledak maju, mengandalkan kekuatan murni dan pukulan kombinasi cepat yang khas Boxing: Jab Kiri diikuti Cross Kanan yang bertenaga.
Jab Min-soo sangat cepat, mengincar guard tinggi Hyun, sedangkan Cross Kanan segera menyusul, diarahkan ke pelipis Hyun.
Hyun bereaksi dalam sepersekian detik. Ia tidak melakukan penangkisan lebar yang membuang energi.
Untuk Jab pertama, Hyun hanya menggunakan telapak tangan kirinya untuk menangkis kecil (parry) dan membelokkan lintasannya.
Untuk Cross Kanan yang mematikan, Hyun melakukan Gerakan Shoulder Roll yang sangat cepat, membiarkan pukulan itu hanya melewati bahunya.
"Hanya menghindar?! Dasar pengecut!" teriak Min-soo, segera menyusul dengan Hook Kiri dari jarak dekat.
Hyun menggunakan satu-satunya cara untuk melawan Hook secepat itu: Blok Siku Keras. Sikutnya beradu dengan kepalan tangan Min-soo.
**DUK!** Tangan Min-soo tersentak kesakitan, tetapi rasa sakitnya tertutup oleh amarah.
Saat Min-soo menarik tangannya yang kesakitan, Hyun segera maju. Dia tidak menggunakan tinju. Itu terlalu lambat.
Hyun melepaskan Pukulan Telapak Tangan (Palm Heel Strike) yang kuat, diarahkan tepat di bawah dagu Min-soo (lever strike).
Serangan ini dirancang untuk memaksa kepala mendongak, membuat Min-soo kehilangan keseimbangan dan pandangan.
Min-soo terhuyung mundur, matanya bergetar. Wajahnya terasa panas dan ia hampir jatuh.
"Bela diri apa ini?!" raung Min-soo. "Kenapa setiap seranganmu tidak fokus ke wajah?! Kenapa selalu titik lemah?!"
"Karena itu cara untuk bertahan hidup," jawab Hyun datar.
Min-soo, didorong oleh amarah, melupakan tekniknya. Ia menyerang dengan liar, pukulan beruntun dari kiri dan kanan, mengandalkan stamina dan massa tubuhnya. Dia tidak peduli dengan guard lagi. Dia ingin melukai Hyun.
Hyun dipaksa untuk bertahan. Ia terus menerus melakukan penangkisan siku yang cepat dan gerakan bob and weave di gang sempit itu. Ia sengaja mundur beberapa langkah, membiarkan Min-soo mengeluarkan semua energinya.
Kim Hyun terus mundur hingga punggungnya menyentuh dinding gang yang dingin dan berlumut. Dia terjebak.
Min-soo melihat kesempatan emas. Senyum kejam terukir di wajahnya yang berkeringat.
"TAMAT KAU, BODOH!"
Min-soo melepaskan Pukulan Kanan Terakhir yang sangat bertenaga, mengincar rahang Hyun yang terpojok. Jaraknya sangat dekat, mustahil dihindari.
Namun, refleks CQC yang tertanam sejak pelatihan ayahnya jauh melampaui kecepatan Boxing.
Saat tinju Min-soo melesat, Hyun tidak mundur (karena terhalang dinding). Ia melakukan gerakan Side Slip minimalis yang menakjubkan, hanya memiringkan kepalanya ke kiri dalam sepersekian inci. Pukulan itu meleset, hanya menyentuh rambutnya.
Min-soo terperangah. Jarak sedekat itu! Bagaimana mungkin?!
"Kau... Kau iblis!" teriak Min-soo, marah karena serangannya yang sempurna meleset.
Dia segera menarik tangan kanannya dan melepaskan Pukulan Kiri Cepat ke wajah Hyun, memanfaatkan momen kejutan.
Kim Hyun tidak membiarkan pukulan kedua itu mengenai. Jaraknya nol.
Ia menyambar lengan kiri Min-soo dengan tangan kanannya untuk menghentikan momentum.
Pada saat yang sama, ia melepaskan Pukulan Tinju Vertikal Pendek (Vertical Fist) yang diarahkan ke ulu hati Min-soo.
**BUAGH!**
Pukulan itu adalah serangan shockwave ke sistem pernapasan. Min-soo tersentak, mata membelalak, sesak napas. Ia akan ambruk, tetapi dalam keputusasaan, ia meraih kerah seragam Hyun.
Min-soo menggunakan tarikan kerah itu sebagai jangkar, dan entah dari mana ia mendapatkan kekuatan baru, ia berbalik. Ia menahan guard Hyun yang mencoba melepaskan diri.
Min-soo, dengan sekuat tenaga, mencoba melepaskan tangannya dari Hyun tetapi tidak bisa. Hyun memegang lengannya seperti penjepit besi.
Min-soo meronta. Dalam kepanikan, insting street fighternya, yang jauh lebih kotor dari Boxing, mengambil alih. Ia membalikkan tubuhnya ke samping kiri dan membungkuk cepat, membuat postur tubuhnya sangat condong ke bawah.
Hyun bingung. Postur ini aneh, tidak ada dalam moveset Boxing yang ia kenal.
Tiba-tiba, Min-soo mengayunkan kepalanya yang botak licin itu dengan kekuatan penuh, seperti peluru kendali yang keras dan padat, mengarah ke wajah Hyun.
Hyun tersentak! Ini adalah serangan yang benar-benar tak terduga!
Dengan naluri yang nyaris gagal, Hyun melepaskan cengkeramannya dan segera mengangkat kedua tangannya, melindungi kepalanya dengan menangkis serangan kepala Min-soo dengan kedua lengan bawahnya.
**KRATAK!**
Suara tulang beradu dengan tulang. Dampaknya terasa seperti disambar petir. Kekuatan mentah dari benturan tulang kepala Min-soo yang keras melawan lengan Hyun yang terangkat membuat Hyun terpukul mundur tiga langkah menabrak dinding gang dengan keras.
Kedua lengan Hyun terasa mati rasa dan bergetar tak terkendali Rasa sakit menjalar dari pergelangan tangan hingga bahunya.
Min-soo berdiri tegak, tersenyum remeh, wajahnya sedikit merah karena upaya itu.
"Hah! Kau kira aku hanya tahu tinju?! Itu adalah Kepala Botak Peluncur Roket dari Geng 1-B! Itu adalah serangan jalanan pamungkas, Kim Hyun!" seru Min-soo, sombong. "Kau bukan satu-satunya yang punya trik kotor! Lihat tanganmu! Kau takut, kan?!"
Kim Hyun menatap lengannya yang bergetar. Untuk pertama kalinya, ia merasakan kejutan nyata. Serangan itu efektif dan brutal. Dia meremehkan Min-soo.
Pertarungan baru saja mencapai titik didih.
Bersambung...