Istri Pengganti

Bab 12. Hal yang di langgar

Hari yang semakin berlalu itu, beberapa kali Fionna bertemu dengan Satya di beberapa tempat. Mereka benar-benar terasa sangat asing sekarang. Tentu saja Fionna yang mengetahui Satya slalu menghindar itu dirinya juga jadi membenci Satya yang entah mengapa slalu menghindari nya itu.

Sesaat Fionna yang baru saja keluar dari supermarket setelah membeli sesuatu itu. Ia tak sengaja berpapasan dengan Satya, kedua nya saling menatap satu sama lain. Namun dengan segera Fionna menghindari nya dan melanjutkan langkah nya. Satya yang semakin tak nyaman seperti ini pun mengejar Fionna dan menarik wanita itu

“Fionna tunggu”

“Aku ingin bicara denganmu”

Fionna hanya diam berdiri tanpa menatap Satya, sungguh rasanya benar-benar tak bisa jika harus menjadi asing seperti ini. Satya segera menarik lengan Fionna dan duduk di sebuah kursi

“Fionna”

“Aku minta maaf padamu.”

Tapi dengan kau menghindariku seperti itu dengan tiba-tiba sangat tidak jelas bodoh. Fionna membisu dengan sorot mata yang tak menatap Satya yang sedari tadi menatap nya itu. Satya menghela nafas lalu beranjak dari kursi itu dan berlutut di hadapan Fionna yang posisi masih duduk. Dirinya berlutut dengan tatapan yang sangat merasa bersalah

“Ayolah maafkan aku, pliiis”

Satya terus merayu dan bahkan sesekali ia membuat hal konyol agar gadis di hadapan nya ini memaafkan nya. Fionna yang tak tahan melihat tingkah Satya pun tak mampu lagi menahan tawa nya. Dirinya tertawa bahak dan membuat Satya tersenyum terkejut menatap gadis itu

Kau seperti kera. Fionna terus tertawa, Satya yang kegirangan itu loncat-loncat dan bertepuk tangan. Jadi kau maafkan aku kan. Fionna berfikir sejenak dengan tatapan mengejek nya

“Maafin tidak ya”

“Fionna ayolah, aku tak bisa menjadi asing denganmu”Fionna tersenyum lalu menganggukan kepala nya. Yang artinya dirinya memaafkan Satya dengan senang hati, pria itu kegirangan dan reflek memeluk Fionna. Keduanya sama-sama terkejut dan Satya yang tersadar pun segera melepas pelukan nya

“Maaf aku reflek karna terlalu senang”

Fionna terkekeh dan lagi-lagi ia hanya mengangguk sembari tersenyum. Kau membeli apa. Fionna menunjukan sekantong yang berisi buah-buahan itu

“Buah, untuk Alvaro.”

“Kakak mu itu makanan nya slalu tak sehat”

“Ya tentu saja. Kakak ku itu kurang menyukai buah dan sayuran.”

“Benarkah?”Satya menganggukan kepala, Fionna menggelengkan kepala nya. Pantas saja Alvaro tidak pernah konsumsi buah atau sayuran. Fionna yang melamun itu segera di buyarkan oleh Satya

“Apa kau mau pulang?”

“Ya, habis ini aku akan langsung pulang”

“Kau mau pergi ke samping danau bersamaku?”

Fionna yang senang mendengar itu pun tak menolak. Kebetulan sangat merindukan suasana samping danau itu. Ia pun segera menarik lengan Satya untuk segera membawa nya kesana, pria itu tersenyum senang akhirnya bisa merasakan momen seperti ini lagi bersama Fionna.

Terlihat seperti egois dan sangat salah. Namun Satya tak tahu dengan perasaan nya sendiri, dirinya memang di ambang egois karena terus merindukan sosok Fionna dan tentu saja untuk menjauh itu sangat sulit untuk dia lakukan meskipun ia tau wanita itu adalah milik kakak nya sendiri

Kedua nya kembali menikmati hembusan angin di samping danau itu, Fionna memejamkan mata dan menghirup udara segar itu di tepi danau kembali, Rasanya satu tahun tak kesini. Mereka melirik dan tertawa bersama, Fionna merebahkan tubuh nya di rerumputan hijau bersih itu. Satya pun melakukan hal yang sama dan yap! Mereka dejavu dengan posisi seperti ini, hal yang sama di hari itu dengan penuh canda tawa di bawah pepohonan yang begitu rindang

“Boleh aku bicara sesuatu?”

“Kenapa”

Fionna segera menatap mata coklat pupil sedikit besar milik Satya itu. Mereka saling bertatapan dengan waktu yang lama

“Aku merindukanmu.”

Pupil mata Fionna membesar, dengan terkejut dan terharu nya mendengar omongan itu keluar dari pria yang sudah lama ia rindukan juga. Astaga Fionna Satya, tentu lah hal gini sangat salah. Jika saja Alvaro tahu tentu saja ia akan menendang bokong sang adik itu. Kedua nya terus bertatapan dengan perasaan sesuatu yang saling tersembunyi

“Aku juga merindukanmu”

Satya tersenyum dan mengarahkan tatapan nya ke atas langit yang di atas itu terdapat sebuah pohon yang rindang yang membuat sejuk. Fionna juga tersenyum. Lama-lama aku akan gila. Satya menatap kembali wanita yang sedang tak menatap nya itu

“Ya tuhan, dia benar-benar indah”

Entah beberapa kali Satya slalu menganggumi wajah indah milik Fionna itu, pria itu bangkit dan memilih posisi duduk kembali. Fionna pun mengikuti posisi Satya, Satya mengambil sesuatu dari hus puppies milik nya. Sebuah jepitan berbentuk bunga matahari, Satya pun segera memasangkan jepitan itu ke rambut tebal panjang milik Fionna

Wanita itu menatap pria yang mendekat ke arah wajah nya, nafas nya terdengar begitu dekat. Kupikir ini sangat indah untukmu. Satya tersenyum dan memandang jepitan itu menghiasi rambut Fionna yang begitu tambah sangat menawan. Wanita itu tersenyum dan berkaca di kamera ponsel

Astaga ini indah sekali. Fionna tersenyum sembari memandang diri nya di kamera ponselnya itu yang terdapat sebuah jepitan menghiasi rambut nya.

“Biarkan aku mengambil gambar!”

Fionna menarik Satya untuk foto bersama nya, beberapa kali pria itu menolak namun ia yang melihat gadis itu cemberut pun akhirnya mengikuti kemauan wanita itu. Fionna tersenyum kembali dan segera mengambil beberapa gambar dirinya bersama Satya.

“Hahaha lihat, filter ini sangat lucu!”

Ehem!

Keduanya menoleh ke arah suara itu. Dan ya tentu saja itu Alvaro. Pria itu dengan tatapan tajam dan wajah datar nya melihat ke arah keduanya yang tengah asik melihat gambar yang baru saja Fionna ambil bersama Satya. Fionna segera menyimpan ponsel nya dan berdiri menghadapi pria yang tak lain suami nya itu. Senyum Satya seketika padam melihat orang di hadapan nya itu yang ternyata kakak nya. Kedua nya kembali menatap dengan intens namun Satya hanya berekspresi santai pada sang kakak. Terlihat raut cemburu Alvaro melihat istrinya bersama adik nya itu apalagi dengan tema pemandangan seindah tempat ini

“Kau sedang apa disini”kata Fionna sembari menatap pria itu, namun segera pria itu menarik lengan istrinya itu. Fionna melepas genggaman lengan Alvaro. Aku masih mau disini! Fionna kembali duduk di rerumputan itu bersama Satya. Alvaro mendengus kesal, tentu saja ia sangat cemburu melihat istrinya seperduli itu, ia yang tak menginginkan momen mereka yang hanya berdua itu saja ia ikut duduk di samping mereka, kini posisi Fionna ada di tengah kedua pria itu.

“Aku akan disini!”

“Yasudah”sahut Fionna sembari memutarkan bola mata nya dengan malas. Satya tak bisa berbuat apa-apa ia hanya terdiam sembari menahan tawa nya. Mereka asik bercanda dan reflek lengan Fionna memegang tubuh Satya. Alvaro yang melihat itu dari samping segera melepaskan lengan nya dengan tatapan mata tajam nya

Satya yang sedang asik mengobrol bersama itu, tiba-tiba saja ia mendapatkan telepon dari seseorang. Ia yang ada kesibukan mendadak itu pamit pada sang kakak dan Fionna. Yah sayang sekali! Kata Fionna sembari mencibir, lalu Satya yang pamit pun segera pergi meninggalkan mereka berdua. Wanita itu menghela nafas lalu menoleh ke arah suami nya, ia sangat terkejut saat menoleh Alvaro menatap nya dengan tatapan yang begitu sangat mengerihkan. Fionna gugup dan mengalihkan pandangan nya

“Mengapa kau-“

“Menatapku. Seperti itu”kata Fionna dengan tatapan yang tak berani menatap Alvaro. Alvaro hanya menghela nafas nya, Kau pikir saja. Fionna segera menoleh ke arah suami nya dengan tawa kecil nya

“Kau cemburu”

“Tidak!”

“Haha, kau cemburu”

“Tidak tidak tidak!”

“Yasudah”Fionna mulai beranjak dari posisi duduk nya dan mengajak Alvaro untuk pulang. Astaga apa dia benar-benar tidak tahu perasaanku. Pria itu terus menatap istrinya dengan tatapan kesal

“Ayo pulang!”

Mereka pun segera pergi dan menuju mobil, saat di dalam mobil hanya ada keheningan. Fionna yang terheran Alvaro tak kunjung melajukan mobil nya pun menoleh lagi ke arah suami nya itu, terlihat raut wajah pria itu yang sedang kesal. Kau kenapa? Alvaro pun segera menoleh ke Fionna masih dengan tatapan tajam nya. Fionna hanya mencibir dan terkekeh melihat sikap Alvaro itu

“Sejak kapan kau bersama Satya di tepi danau seperti itu, ku lihat-lihat pemandangan nya sangat cocok untuk momen ber-du-a!”tegas Alvaro sembari menekan kata berdua. Fionna menahan tawa nya dan melirik ke arah suami nya yang memasang raut wajah badmood itu

“Sudah ku bilang kau cemburu kan”

“Tidak!”

“Bohong”

“Ti-dak.”

“Cie cie, cemburu”

Fionna yang terus mengejek suami nya pun dengan lantang Alvaro mengakui bahwa dirinya memang sangat cemburu. “Tentu saja aku cemburu!” Alvaro mengatakan itu dengan nada yang cukup tinggi, Fionna terdiam sejenak, dan merubah posisi untuk tidak terlihat wajah tegang.

“Hahaha akhirnya kau mengaku.”

Alvaro pun melajukan mobil nya untuk segera mengarah ke rumah nya. Fionna yang merasa haus itu mencari air minum, dan terdapat botol air mineral yang sudah di minum itu, ia segera meminum air milik Alvaro itu

“Aku haus”

Fionna yang merengek itu membuat Alvaro menghentikan mobil nya ke sebuah supermarket untuk membelikan istri nya air, ia segera menuruni mobil dan meminta Fionna tetap menunggu di mobil. Gadis itu tersenyum melihat suami nya sangat begitu mengerti, Alvaro kembali dan membeli air mineral satu dus. Fionna terkejut dan menutup mulut nya karena terkejut melihat sang suami membelikan air sebanyak itu

“Astaga Alvaro. Apa kau tak salah membeli air begitu banyak”

“Untuk stok di mobil, aku tidak akan membiarkan mu ke hausan, ini segera kau minum”Fionna tersenyum gemas sembari menatap Alvaro yang sedang tak menatap nya. Alvaro yang melihat istrinya tak memakai sabuk pengaman itu segera memakaikan seat belt pada istrinya. Fionna menatap mata itu lagi, mata coklat yang terlihat sangat indah dengan jarak yang sangat dekat. Ia tersenyum kecil menatap mata suami nya

Cuppp

Tiba-tiba saja Fionna mengikuti kata hati nya, Alvaro yang memasangkan seat belt pada nya itu terkejut saat istrinya itu mencium pipi nya dengan sangat tiba-tiba. Lalu ia pun kembali dengan posisi menyetir nya, Astaga apa yang aku lakukan. Fionna menutup mulut nya dengan terkejut, entah pikiran dari mana tiba-tiba saja ia mencium Alvaro tanpa alasan apapun. Alvaro kembali fokus menyetir dengan santai, padahal kenyataan nya pria itu merasakan hati yang sangat berbunga-bunga

“Terimakasih”Fionna mengucapkan itu dengan nada sedikit gugup tapi dengan senyuman nya yang tak tertinggal. Ia pun segera meminum air itu sampai habis, Alvaro yang melihat itu pun tertawa kecil. Melihat sang istri benar-benar sangat merasakan haus sampai-sampai air itu tak tersisa setetespun.