Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Lagi sih?
Viken kembali ke hotel setelah urusan di Cafe nya yang terjadi sedikit masalah dan untungnya dia bisa menyelesaikannya dengan cepat.
Rasanya sangat lelah setelah seharian dengan acara pernikahannya dan masalah membuat tubuhnya lelah.
Ceklel,,
Viken membuka pintu kamar Hotel dan terlihat Nova yang berbaring meringkuk di atas ranjang Viken membiarkannya dan lebih memilih masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Viken keluar dengan tubuh yang lebih segar, dia pun menatap keliling, hanya ada satu ranjang dia tidak mungkin tidur di sofa tubuhnya akan pegal jika tidur di sana.
Dengan menghela napas Viken mendekati ranjang dan naik di samping Nova yang masih meringkuk memunggunginya.
Viken menarik selimutnya, dan akan menyelimuti Nova namun terlihat Nova yang masih memakai ear phone di telinganya.
Dasar,, tidur saja masih pakai ear phone. Gumam Viken melepasnya namun matanya melihat butiran bening di wajah Nova.
Wajahnya basah dan matanya sembab, apa dia habis menangis.??
Viken menggelengkan kepalanya dan melepaskan ear phone di telinga Nova. Dia pun membaringkan tubuhnya dan tidak lama terlelap.
Pagi ini,
Ana, Bram, Viken juga Nova sudah berada di restoran Hotel, mereka sedang menikmati sarapan paginya di sana dan setelah itu Vike dan Nova akan pergi sekolah sedangkan Ana dan Bram akan kembali ke rumah.
Nova masih terlihat sedih dan dia hanya terdiam dengan tidak nafsu sarapan membuat Ana memandangnya khawatir.
" Sayang,, Apa kamu sakit " Ucap Ana mengusap tangan Nova
" Tidak Bund,, Nova baik baik saja " Ucap Nova membuat Viken menoleh namun kembali menikmati sarapannya.
" Ken,, hari ini Nova berangkat bareng kamu ya"
Viken menoleh dan mengangguk setuju,,
" Nove berangkat sekolah dulu Bund, Yah " Pamit Nova dengan mengecup punggung tangan kedua mertuanya
" Iya Sayang,, hati hati ya "
Nova tersenyum dan mengikuti Viken yang sudah berjalan menuju mobilnya.
Dalam perjalan tidak ada obrolan dari mereka, Nova hanya menatap lurus namun Viken sesekali menoleh, dia ingin menanyakan kenapa Nova menangis..
" Nov,, " Panggil Viken dan Nova menoleh
" Apa "
" Loe semalam menangis,, Kenapa "
Nova menggeleng dan viken hanya mengangguk dia tidak mau memaksa Nova menceritakan semuanya.
Hingga mobil mereka sampai di parkiran sekolah.
Nova sedikit bingung untuk keluar dari mobil Viken, dia tidak mungkin turun di saat parkiran ramai pasti akan ada gosip dan Nova malas untuk meladeni nya.
" Kenapa gak turun "
" Loe gak lihat di depan ramai, gimana jadinya jika mereka tau gue turun dari mobil Loe "
Viken menggeleng namun dia langsung keluar dari mobil setelah memakai almamater Osis nya.
Viken memang terlihat sangat tampan apalagi memakai Almamater membuat siapa saja menatapnya dan membuat halu para siswi yang ingin mendapatkan hatinya.
Setelah cukup lama dan terlihat sedikit sepi Nova segera turun dan mobil dan berlari menyusuri lorong kelas untuk menuju kelasnya.
Di dalam kelas sudah ada Ines dan Mona yang menunggunya,,
Nova menghela napasnya dan berjalan masuk karena sudah pasti sahabatnya akan menodongnya dengan banyak pertanyaan.
" Nah tuh dia Nova " Ucap Ines saat melihat Nova berjalan masuk
Nova tersenyum dan duduk di kursinya,,
" Nova,, kemana sih Loe kemarin, kenapa gak bilang kalau Loe gak masuk " Ucap Ines
" Terus kenapa telpon dan chat kita gak ada satu pun yang Loe balas " Lanjut Mona mengintrogasi nya..
Nova menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia bingung harus menjawab apa tidak mungkin dia bilang jika kemarin dia menikah dengan Viken.
" Gue,, kemarin gue gak enak badan guys jadi gue gak masuk dan gak mainan ponsel " Bohong Nova
Ines dan Mona menatap wajahnya lekat yang untungnya memang pagi ini Nova sedikit pucat karena memang tidak menggunakan make up.
" Tapi Loe gak papa kan Nov, harusnya Loe telpon kita dong "
" Biar kalian bisa bolos juga " Ucap Nova membuat kedua sahabatnya terkekeh.
Bel terlah berbunyi namun Nova, Ines juga Mona masih berada di kelasnya.
" Ke kantin yuk " Ajak Ines di balas anggukan Nova dan Mona.
Mereka pun berjalan menuju kantin melewati beberapa siswa yang berada di depan kelas mereka dan seperti biasa mereka selalu menggoda Nova karena memang Nova yang begitu cantik.
Hingga mereka sampai di kantin, dan terlihat Viken sudah berada di sana bersama kedua temannya juga Talita si ratu Acting.
Nova melirik Viken yang tengah menatapnya dan mereka duduk di salah satu kursi yang kosong tidak jauh dari kursi Viken dan teman tamannya.
" Kalian pesan biasa kan " Ucap Ines..
Nova dan Mona mengangguk,,
Nova mengambil ponselnya namun Mona merasa heran dengan Nova yang tidak biasanya memakai cincin di jari manisnya.
" Sejak kapan Loe suka pakai cincin "
Nova menatap Mona bergantian dengan jari tangannya,,
" Oh ini,, Ini Cincin dari Nyokap gue " Bohong Nova namun Mona tidak begitu saja percaya dan kembali akan bertanya namun tiba tiba Ines yang sudah kembali dengan membawa pesanan mereka.
" Thanks Ines " Ucap Nova dan Ines mengangguk.
" Ehem,, sorry semua gue ganggu kalian makan Sebentar " Ucap Laki laki tampan yang berdiri di depan.
" Mau ngapain Kak Jova " Ucap Mona
" Ada yang mau gue tanyakan kepada salah satu dari kalian semua " Lanjutnya melirik Nova yang tampak acuh dengannya.
" Casanova,, Bisa Loe ke sini sebentar " Lanjut Jova membuat seluruh siswa/i menatap ke arah Nova termasuk Viken dan teman temannya
" Gue " Ucap Nova menunjuk dirinya dan Jova terlihat mengangguk seraya tersenyum
" Astaga,, Pasti Kak Jova mau nembak Loe deh Nov "
Nova beranjak namun dia melirik Viken yang menatapnya tajam,,
Semua yang melihatnya merasa iri dengan Nova, bahkan Jova pun salah satu kaka kelas mereka yang juga tidak kalah tampan dengan Viken.
Nova berdiri di samping Nova dan dia pun langsung menatap Nova lekat.
" Nov,, Sebelumnya gue minta Maaf sama Loe karena mengganggu waktu makan Loe, tapi di sini gue cuma mau bilang jika selama ini gue suka sama Loe,, Loe mau kan jadi pacar gue"
Deg,,!!
Nova menatapnya tidak percaya bahkan Jova mengutarakan perasaannya di depan semua siswa/i.
Bahkan semua bersorak melihatnya berbeda dengan Viken yang terus menatapnya tajam,,
Tangannya mengepal dan rahangnya merah melihat gadis yang sekarang menjadi istrinya tengah di tembak oleh laki laki lain.
Viken langsung beranjak,,
" Ken,, Loe mau kemana " Ucap Bisma namun tidak di jawabnya dan langsung meninggalkan mereka.
" Viken tunggu " Teriak Talita membuat Nova menoleh..
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu