kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter dua puluh tujuh
pernah berada di masa takut di lupa
saat jejak langkah hanya tinggal gema
berkelok jalan yang dihantui gelap
berharap namaku tak lenyap dalam senyap
aku menggenggam waktu meski ia licin
berusaha menyimpan semua
yang terukir di angin
namun setiap helai daun
yang gugur di tanah,
Mengingatkan bahwa segalanya bisa hilang begitu mudah
_Gadis Penelan Luka_
☘️☘️☘️☘️
terlihat dua insan manusia sedang di kandang khawatir terlihat sekali dari raut wajah mereka yang saat ini sedang duduk di kursi tunggu depan ruangan UGD
" gimana nih mas aku takut Lisa kenapa-kenapa "
" tenang sayang Lisa pasti gak papa " Vincent mencoba menenangkan Fafa yang begitu khawatir dengan Lisa, saat ini mereka sedang menunggu Lisa di periksa oleh dokter karena tadi setelah Fafa berteriak membuat Vincent dengan cepat melihat apa yang terjadi ternyata saat Vincent masuk kedalam kamar Lisa ia melihat Lisa sudah tak sadarkan diri di depan pintu kamar mandi dengan kepalanya di pangkuan Fafa.
dengan cepat Vincent membawa Lisa ke rumah sakit ditemani Fafa yang ikut mengantar Lisa kerumah sakit
" keluarga pasien Lisa " seorang suster keluar dari UGD memanggil keluarga Lisa
" saya suaminya suster " Vincent berdiri di ikuti oleh Fafa
" oh baik pak silahkan masuk dokter ingin bicara kepada anda "
" baik sus... " Vincent pun masuk menggandeng tangan Fafa masuk kedalam berjalan kearah salah satu brangkar yang ada Lisa di atasnya ternyata sudah siuman, Fafa berjalan kearah sebelah kiri Lisa menggenggam tangannya dan tersenyum lembut pada Lisa
Apakah masih ada senyuman itu lagi kak setelah ini. batin Lisa gelisah
" jadi bagaimana keadaan Lisa dokter Farah " tanya Vincent. fyi dokter Farah ini dokter pribadi keluarga Kim ya dan kebetulan hari ini dia praktek di rumah sakit
sebelum menjawab dokter Farah melirik kearah Fafa terlebih dahulu lalu menjelaskan apa yang terjadi pada Lisa
" Lisa tak apa Vincent hal seperti ini biasa terjadi pada ibu hamil di awal kehamilan "
Deg.... jantung Fafa dan Vincent berdetak kencang mendengar penjelasan dari dokter Farah.
Fafa mematung merasakan ada batu besar nan runcing yang menghimpit dadanya sungguh rasanya sangat sakit dan menyesakkan mendengarnya, genggaman tangannya pada Lisa seketika terlepas
" hamil.... Lisa hamil Farah " ada nada bahagia yang keluar dari mulut Vincent
" ya Lisa hamil usia kandungnya sekitar tiga minggu jadi masih sangat rawan, ibunya tidak boleh terlalu lelah dan untuk sementara biarkan Lisa di rawat inap karena ia kekurangan cairan "
" lakukan yang terbaik "
" baiklah " dokter Farah melangkah meninggalkan ruangan itu sekilas ia melihat Fafa yang masih terdiam dengan pandangan mata yang kosong dokter Farah hanya bisa menghembuskan nafasnya lalu melangkah keluar akan mengurus perpindahan kamar Lisa
Vincent berjalan kearah Lisa dan tanpa aba-aba ia memberikan kecupan di seluruh wajah Lisa sebagai ungkapan bahagianya
" makasih Lisa.... terimakasih akhirnya aku jadi ayah " ucap Vincent tak sadar jika Fafa masih ada di dalam ruangan itu
" kak.... " Vincent tersadar mendengar panggilan Lisa ia melihat ke arah Fafa yang tersenyum padanya
" selamat ya mas kamu akan jadi ayah dan Lisa selamat kamu akan menjadi seorang ibu, sehat-sehat ya kalian kalau kamu mau apa-apa jangan sungkan buat bilang sama aku ya " Fafa mencoba tegar dan tetap tersenyum menutupi sesak di dadanya
" makasih ya sayang " ucap Vincent
" ini juga anak kakak.... kita jaga sama-sama ya kak " ucap Lisa menggenggam tangan Fafa meletakkan tangan Fafa di atas permukaan perutnya yang masih rata itu, seketika air mata Fafa turun tanpa di minta
Vincent pun berjalan mengitari ranjang dan memeluk Fafa
" terimakasih Lisa iya kita jaga dia ya " ucap Fafa mengusap pelan perut Lisa
" kakak jangan nangis " Lisa memeluk Fafa yang masih menangis Vincent pun ikut memeluk keduanya mencium kening Fafa dan Lisa, membuat Lisa tertegun biasanya kepalanya hanya akan di usap Vincent tapi sekarang ia dapat merasakan keningnya di kecup oleh Vincent.
*
*
*
jam menunjukan pukul lima sore Fafa tiba di rumah, Fafa tadi izin pulang sebentar untuk mengambil keperluan Lisa dan bersih-bersih
Lisa sudah di pindahkan ke ruang inap dan harus menginap malam ini karena tubuhnya masih lemah dan ternyata kandungnya pun lemah karena usia Lisa masih sangatlah muda untuk mengandung rahimnya belum siap untuk hamil jadi Lisa harus menginap di rumah sakit untuk beberapa waktu.
Bukannya berjalan kearah kamarnya Lisa malah berjalan ke arah gazebo belakang rumah ia duduk melihat mawar hitam di depannya dengan pandangan kosong
Fafa duduk di dekat mawar hitam dan memetiknya dengan tangan kosong ia cium aromanya dengan mata terpejam, entah sadar atau tidak tangannya perlahan menggenggam tangkai mawar itu membiarkan durinya menancap di telapak tangannya
dengan mata yang masih terpejam perlahan air matanya meluncur deras, ia menangis melepaskan sesak di dadanya menggenggam tangkai itu lebih erat lagi tak peduli akan rasa sakit yang di timbulkan akibat duri yang tertancap pada tangannya
Sakit yang ia rasakan akibat duri itu tak sebanding dengan rasa sesak di dadanya masih ia ingat betapa bahagianya Vincent mendengar kabar jika Lisa hamil membuat dirinya merasa tak berguna sebagai istri tak dapat memberikan keturunan bagi Vincent, memang Vincent tak pernah membahas jika ia ingin cepat memiliki keturunan tapi melihat Vincent begitu bahagia tadi membuat dadanya sangat sesak terlihat sekali jika Vincent sudah mendambakan seorang anak di antara mereka
ya allahh sungguh lucu takdir yang engkau goreskan untuk ku tak bisa kah aku bahagia sekali saja, semua kebahagiaan yang kau berikan pada ku hanya sekejap lalu menghilang apakah aku tak pantas mendapatkan kebahagiaan. batin Fafa terus menangis menepuk dadanya yang terasa sesak dengan tangan masih menggenggam bunga terlihat darah mulai keluar dari sela jari Fafa tak tau seberapa dalam luka yang di akibatkan oleh duri itu
☘️☘️☘️
hari ini dobel up ya guys gimana menurut kalian bab ini smpe gk feelnya ke kalian
makasih yang udah mampir dan jangan lupa tinggalkan jejak like komen kalian
See you guys🥰🥰🥰