Dua tahun menikah dengan suamiku sungguh sangat membuatku curiga.Bagaimana tidak selama dua tahun ini dia Hannya menyentuhku tiga kali,mertua ku yang sangat sombong mengatai ku wanita mandul hingga suatu saat aku mengetahui rahasia suamiku yang sangat membuatku tidak percaya dan nyaris pingsan.
apa rahasia suamiku,apa yang terjadi dengannya ikuti dalam kisah cerita ini ya jangan lupa dukung cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28~ Aneh sekali putra ku ~
Sarah kaget sekali mendengar teriakan putranya,dia hampir tidak mengenali putranya sendiri karena sepanjang hidupnya baru kali ini Doni berteriak dihadapannya.
" Do_
"Ma ayolah biarkan Abang sendiri dulu,mungkin dia lagi ada masalah nanti juga akan kembali seperti biasa kalau dia sudah tenang,mama disini akan membuatnya marah." Susi menarik mamanya masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kamarnya membiarkan Doni di ruang tamu menenangkan pikirannya.
" Jantungku,aduh sakit sekali jantungku,seumur-umur belum pernah aku lihat Doni begitu marah apa yang terjadi dengannya? dia tidak bangkrut kan, atau sedang ada masalah besar,itu semua gara-gara wanita pembawa sial itu,dia memang hanya membawa sial ke keluarga ini." Sungut Sarah sembari mengelus dadanya yang sedang tidak baik-baik saja.
" Sudahlah ma,kita tunggu bang Doni lebih tenang setelah itu kita tanya apa yang terjadi kepadanya." Ucap Susi sembari mengelus pundak mamanya yang masih gemetaran.
Brang.....branggg...!!! brang....
Doni melempar semua barang-barang yang ada di ruang tamu,bahkan Gucci besar yang dia beli dari Prancis menjadi korban amukannya,Susi dan mamanya berpelukan di dalam kamar,keduanya begitu ketakutan sementara Tamara dia tidak mau ambil pusing dengan kelakuan pria itu karena memang dia tidak berharap apa pun lagi kepada suaminya selain mengharapkan nafkah materi.
Cinta,dia sudah melupakan hal itu,awalnya dia memang sempat jatuh hati kepada suaminya dia kagum kepada pria itu, tapi seiring berjalannya waktu dan sulitnya mendekati suaminya itu akhirnya dia melupakan yang namanya cinta.
****
Sementara itu di apartemennya,Abian berusaha untuk keluar tapi berhubung sandi sudah di ganti dia sama sekali tidak bisa keluar apalagi kunci cadangan rumah itu sudah di bawa oleh Doni.
" Dasar laki-laki psikopat,untung saja aku sudah punya simpanan jadi aku bisa mengakhiri hubungan ini dengan tenang.Sepertinya aku harus mencari pekerjaan kalau sudah keluar dari rumah kotor ini,cepat atau lambat aku harus membongkar rahasia Doni kepada Tamara,sebenarnya kasihan juga dia.Bagaimana ya reaksinya kalau dia tau akulah ayah biologis anak yang di kandungnya apa dia akan melaporkan aku,sebenarnya ini semua termasuk penipuan." Ucapnya.
Abian kembali duduk di sofa,dia tidak tau apa yang dia lakukan di dalam apartemen sendirian dalam posisi pintu di kunci.
*****
Sarah membuka pintu kamar dengan perlahan,dia ingin melihat keadaan Doni di ruang tamu,dia yakin ruang tamunya pasti sangat berantakan,dia juga yakin para ART di rumahnya juga pasti sembunyi setelah kemarahan Doni tadi.
" Ma..!! bagaimana apa bang Doni sudah pergi?"
"Aku tidak bisa melihatnya,aku mau ke ruang tamu tapi aku takut." Jawab Sarah.
"Sudah aman kok ma,mama pergi saja ke ruang tamu lihat keadaan di sana." Ucap Susi menyuruh mamanya.
" Aahh kamu ada- ada saja jadi kalau Doni ada terus mengamuk sama mama bagaimana? lihat itu istrinya saja tidak mau keluar dari kamarnya,perempuan itu juga takut dasar wanita pembawa sial,aku yakin Doni marah pasti karena dia sudah selingkuh." Jawab Sarah masih enggan keluar kamarnya.
" Tidak mungkin ma,dia tidak akan marah sama mama yakinlah,biar bagaimana pun rasa hormat dia untuk mama masih ada,tadi dia hanya gelap mata saja." Susi terus menyuruh mamanya keluar kamar dan menemui Doni di ruang tamu,padahal dia sengaja memaksa mamanya keluar kamar untuk melihat situasi itu karena dia ingin keluar juga dari rumah menemui pacarnya.
Akhirnya Sarah dengan jantung berdetak lebih cepat keluar dari kamar Susi,dia berjalan sangat hati-hati dia takut sekali bahkan dia membuka sendalnya karena tidak ingin langkah kakinya terdengar.
Dia menghela napas lega saat melihat Doni sudah tidur di sofa sambil menutup mata dengan lengan panjangnya,dia merasa bingung dengan masalah yang di hadapi putra kesayangannya itu sampai marah besar sesuatu yang belum pernah terjadi selama ini.
Sarah menarik napas berat saat melihat begitu banyak beling kaca di atas lantai,begitu juga pecahan Gucci yang terbuat dari keramik membuat lantai semakin kotor dan berbahaya kalau di jalani.
" Doni..!! Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Sarah ragu-ragu,dia takut sampai membuat putranya itu mengamuk lagi.
Doni menurunkan tangannya yang sedang menutupi wajahnya, dia menoleh ke mamanya yang sedang berdiri dengan jarak yang lumayan jauh darinya sepertinya Sarah masih takut Doni mengamuk lagi.
Doni beranjak dari tempatnya, lalu meninggalkan mamanya di ruang tamu,dia mengabaikan pertanyaan mamanya dia memilih pergi dan meninggalkan ruangan yang berantakan.
" Aahh syukurlah sepertinya dia sudah lebih baik.Susi kamu mau kemana lagi,ini sudah sore kamu masih mau pergi?" Ucap Sarah saat melihat Susi pergi diam-diam darinya.
"Ada urusanku ma,aku cuma sebentar kok."
" Susi...!! Susi kembali kamu..! dasar anak kurang ajar,mau kemana lagi sudah sore begini." Sarah mengomel saat melihat Susi berlari meninggalkannya.
Sarah yang sudah kesal berjalan menuju kamar Tamara,lalu mengetuk pintu dengan kasar,dia tidak berani menjerit memanggil Tamara karena dia takut Doni mendengar suaranya.
" Ada apa!! aku sedang istirahat?" Ucap Tamara dengan wajah malas saat dia sudah membuka pintu dan melihat mertuanya berdiri di depan pintu dengan wajah yang membuatnya mual.
" Enak sekali kamu,apa mata mu tidak melihat kekacauan di ruang tamu,cepat bereskan ruang tamu atau aku menyeret mu sekarang hah!!?? kamu mau enak-enakan wanita kotor di rumah ini?" Maki Sarah dengan nada menekan.
" Ma,di rumah ini ada Art kenapa harus aku yang membereskan itu_
" Sudah jangan banyak bicara,cepat kamu bereskan itu,Art banyak pekerjaan,jangan sok kaya kamu,di rumah mu juga kamu kerja sendiri.Kamu menikah dengan anak ku makanya kenal Art." Ucap Sarah sembari menarik baju Tamara dengan kasar keluar dari kamarnya.
" Bereskan semua kekacauan ini,jangan sampai Art yang melakukan ini,semua ini terjadi karena kamu pembawa sial di rumah ini." Maki Sarah lalu pergi setelah mendorong Tamara dengan kasar untung saja dia tidak terjatuh.
" Ya ampun orang tua macam apa dia,bisa-bisanya dia tidak paham dengan mental putranya." Ucap Tamara sembari mengelus dada agar lebih sabar sampai pada akhirnya tujuannya tercapai.
"Sabar ya sayang,kalau uang kita sudah cukup kita keluar dari rumah neraka ini,jangan dengarkan setiap makian yang di lontarkan wanita itu,tabungan bunda belum cukup untuk biaya melahirkan nanti." Ucapnya dalam hati sambil mengelus perutnya.
****
Susi baru saja sampai di restoran tempat dimana Alex menunggunya,dia melaporkan sikap Doni hari ini kepada Alex makanya Alex mengajaknya bertemu.
❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️