Jinwoo seorang prajurit bermasalah dari Korea Selatan, di kirim ke sebuah negara yang sangat kacau, dan banyak hal hal yang tidak terjadi terjadi di sana, negara yang kacau tidak hanya memerlukan tentara, tetapi mereka juga perlu tenaga medis, dan Renata yang merupakan seorang dokter, juga ikut ke sana, dan disanalah, benih benih cinta mereka berdua tumbuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku datang
Semua nya sudah di proses, Renata, Naya dan Rafael hanya tinggal ke bandara saja, sebenarnya ada banyak sekali permasalahan yang datang sebelum mereka tiba pada hari ini, namun karena Rafael sering membujuk dan selalu saja memohon kepada Renata agar mereka berdua bisa pergi ke sana, akhirnya dengan segala luka yang sudah Renata tutup, mereka berangkat,
Belum lagi masalah ibu Renata yang juga tidak memberikan ijin, karena kakak Renata tidak mendapatkan pekerjaan yang bagus, jadi ibu nya mau Renata juga tidak boleh bekerja lagi, namun Rafel membela Renata mati-matian dan akhirnya mereka berangkat, walau restu dari ibu Renata tidak mereka dapat kan,
Ibu Rafael juga sempat datang kerumah mereka, namun saat ini tidak ada siapa-siapa di rumah, hanya ada pembantu mereka dan juga Naya, ibu Rafael marah besar dan sempat meminta mereka untuk cerai, namun Rafel lagi dan lagi mempertahankan rumah tanga mereka, ini adalah salah satu alasan hati Renata melunak dan akhirnya mereka semua berangkat,
Renata sangat senang karena dia bertemu lagi dengan Anna, dia mengirim pesan kepada Anna dengan senyuman yang sangat manis,
" Ibu kenapa tersenyum? apakah ada sesuatu yang lucu? " Naya yang gagak fokus, karena melihat senyuman Renata yang sangat lebar,
Renata menatap Naya " tidak sayang, ibu sedang bertukar kabar dengan teman lama ibu yang berada di Seoul, besok kita akan bertemu dengan mereka ya " ucap Renata,
Naya tersenyum " wahhh, Naya senang kalau ibu juga senang, kita akan hidup bahagia di sana kan Bu? " Naya seolah-olah sangat senang, kata-kata nya menunjuk kan bahwa dia tidak ingin kembali ke sini lagi,
" Sayang, kita akan ke sini lagi, ini adalah rumah kita dan juga kampung halaman kita, kemanapun kita pergi jauh, ujung nya kita akan kembali ke sini " merapikan rambut Naya,
" Baiklah ibu, ibuu itu ayah " Naya menunjuk Rafael yang sedang berlari
" Kenapa kau berlari? " merapikan kerah baju Rafael dan juga rambut nya,
Rafael menatap Renata " sayang, sekarang kita harus bergegas, cek in sekarang, kita susah terlambat ternyata " tiket yang Rafael pesan ternyata berangkat sekarang, mereka mengira baru akan berangkat dua jam lagi,
Mereka bertiga berlari dan segera cek in, setelah itu mereka masuk ke dalam pesawat dan duduk rapi sambil menatap awan putih mulus,
Rafael berkelahi dengan pikiran nya sendiri, dimana dia takut akan kehilangan Renata yang sekarang ada di hadapan nya, takut Renata yang sekarang sudah mencintai nya akan membenci nya,
Tak terasa menempuh perjalanan panjang, mereka sudah tiba di bandara internasional Incheon, Naya yang masih larut dalam tidur nya, sekarang sedang di gendong oleh Rafael, dan Renata yang mengambil barang-barang mereka,
" Sayang, tadi aku sempat ngasih kabar ke Anna, jadi Anna sama Choi mau jemput kita ke sini, kita ketemu mereka dulu ya, sebentar " minta Renata dengan wajah yang sangat imut dan polos,
Rafael yang sebenarnya tidak mau bertemu dengan mereka semua, termasuk Choi, namun harus terpaksa ikut, karena ini demi Renata " baiklah sayang, dimana mereka? " menatap Renata dengan penuh cinta,
Renata mengambil handphonenya, dia membaca pesan dari Anna " mereka di toko roti di sana sayang, ayoo " Renata sangat senang,
Rafael mengikuti Renata, sampai akhirnya dia melihat Anna, Choi dan satu sosok manusia yang sama sekali tidak ingin ia temui, tetapi sudah ia temui di hari pertama nya di Korea, Lee, benar Lee ikut bersama mereka, karena Choi memberikan nya kabar kedatangan Renata,
Renata berlari dan memeluk Anna, dia melihat perut Anna yang semakin membesar, " wahhh lihat wajah muu " ucap nya bahagia, aneh nya dia sama sekali tidak fokus pada Lee,
Anna menatap Rafael dan juga Naya yang masih tidur di gendongan nya " Rafel, selamat atas pernikahan kalian berdua " ucap nya menatap Rafael dan Renata,
Renata menatap Choi dan juga Lee " senang rasa nya bisa melihat kalian berdua lagi, apa kabar? " Renata mengatakan nya, dia seperti orang yang berbeda,
Lee menatap wanita yang membuat nya jatuh hati itu, cantik nya masih sama, senyuman nya masih sama, kini status nya berbeda " kabar ku baik dokter Renata, bagiamana dengan mu? " Lee langsung menyambut apa yang Renata katakan, seolah ingin dekat lagi,
Renata tersenyum " tenu saja aku baik, dan ya ini adalah Rafael suami ku, dan ini Naya anak ku " ucap Renata kepada Lee, Choi dan Anna,
Lee terdiam, dia kira Renata tidak akan mengenal kan Rafael kepada nya, tetapi ini semua diluar realita nya,
Choi tersem " iya dokter Renata, aku dan dokter Rafael sempat bertemu dulu kan dokter? " sambung Choi, karena Lee terdiam,
Rafael tersenyum " maaf aku tidak bisa bersalaman, Naya masih tidur sangat pulas " ucap Rafael,
Renata menatap nya " sayang, kalau kamu susah, biar aku saja, kita gantian " tatapan Renata saat menatap Rafael, itu adalah tatapan yang sama saat dia menatap Lee dulu,
Anna tersenyum heran, " kalian romantis sekali, aku harap nanti setelah anak kami lahir, Choi juga bersikap seperti Rafel, " ucap Anna,
" Kalian mau langsung ke apartemen atau kita mau makan dulu? " tanya Choi,
Renata menatap Rafael, " kami ke apartemen saja dulu, kasian Naya dan juga Rafel, pasti mereka capek, kalian datang ke apartemen ku ya, Choi, Anna dan kau juga Lee " Renata benar-benar berubah,
" Iya pasti " ucap Lee berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa tidak nyaman nya,
" Kami pulang dulu ya, Anna kau harus datang " ucap Renata sambil berjalan menjauh,
Lee menatap Renata yang sibuk menatap Rafael, rasa nya kisah cinta mereka sudah sad ending, padahal mengungkapkan saja belum pernah, Lee berfikir apakah jika ada waktu luang antar mereka nanti, masih pantas dia mengatakan perasaan nya?