Gloria Kimberly Jade wanita berparas cantik jelita berusia 23 tahun, yang telah menjadi model profesional sejak tiga tahun yang lalu.Wanita yang biasa di sapa Kim itu hidup bersama sang ibu, sejak kedua orang tuanya berpisah saat dia masih berusia dua tahun.Saat Kim berusia 15 tahun ibu nya kembali menikah dengan seorang duda beranak satu yang merupakan rekan dokternya sendiri.Banyak kejadian aneh setelah Kim kembali dan mengetahui ibu nya terbaring koma selama tiga tahun lamanya.
Jethro Matthew Zion (25) pria dengan wajah tampan dan dingin yang penuh intimidasi merupakan pewaris Zions Grup yang menguasai berbagai sektor usaha mulai dari manufaktur, real estate, keuangan, dan media. Keluarga konglomerat ini, memimpin lima keluarga kaya lain nya yang masuk dalam anggota klan dragons.
Jethro tidak akan pernah mengampuni siapa pun yang berani menentang ataupun mengkhianati nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tcstiania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Di kamar hotel dengan cahaya lampu yang remang-remang, hanya terdengar ada desahan nafas dan sentuhan yang membakar. Kedua insan manusia yang saat ini bergelut di atas ranjang panas sedang menikmati kobaran api nafsu.
Kim yang awalnya menolak dan memberontak pada akhirnya menyerah dan hanya bisa menerima semua perlakuan Jethro yang membawa tubuhnya menuju kepuasan.
"Kamu bisa berhenti sekarang? Aku sudah cukup kelelahan"
Kim mengeluh karena sudah beberapa ronde pria di hadapannya nya melakukan pelepasan, tetapi tak kunjung berhenti hingga waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari.
"Setelah ini"
Jethro menjawab dengan santai sambil terus memompa dengan kecepatan sebelum mencapai puncaknya.Pengaruh obat dalam tubuhnya sudah mulai menghilang, tubuh pria itu ambruk dan tidur di sebelah Kim sedangkan wanita yang sejak tadi berada dalam kungkungan nya itu sudah tidak punya tenaga untuk membersihkan diri jadi kedua nya tertidur lelap tanpa membersihkan tubuh dari sisa-sisa hubungan intim mereka.
***
Keesokan harinya, kedua nya terbangun saat tiba-tiba saja pintu kamar hotel terbuka dari luar dan munculah sosok pria tua yang sangat mereka kenali sedang berdiri tegap di depan pintu saat kedua nya sedang tidur berpelukan dibalut selimut.
"Kalian berdua jelaskan pada kakek, kakek tunggu di kamar"
"Kakek ini tidak seperti yang kakek pikirkan"
Kim berkata cepat sebelum pria itu berbalik dan pergi.
"Memangnya apa yang kakek pikirkan ketika melihat kalian berdua berada di ranjang yang sama tanpa busana Kim"
Mendengar kakek Zion membalas perkataan nya, Kim merasa malu, saat mengingat dia harus berakhir diatas ranjang dengan pria yang sangat tidak dia minati itu.
"Kakek, aku akan menjelaskan semuanya nanti jangan mengambil kesimpulan sendiri"
Jethro yakin kakeknya pasti akan memaksanya untuk bertanggungjawab dan menikah.
"Kalian tidur bersama dengan keadaan seperti ini apalagi yang harus kakek simpulkan Jethro, yang pasti kalian sedang membuat cicit untuk ku"
Pria tua itu hendak berbalik pergi, tetapi datang seorang yang bisa di pastikan akan membuat keributan di kamar itu.
Yah dia tidak lain adalah Jordan, Jordan datang untuk melaporkan pada Jethro tentang pemberitaan yang di buat oleh keluarga Gober
"Kakek dimana Kaka, apa dia sudah melihat berita yang sedang beredar"
Dan saat itu juga matanya tertuju pada Kim dan Jethro yang sedang berada diatas ranjang, Kim langsung menarik selimut dan menyembunyikan dirinya karena malu.
"Kaka apa yang kamu lakukan dengan Kim ha, buk"
Jordan langsung menerjang jethro dengan satu pukulan melayang mengenai rahang Jethro, dan darah segar langsung mengalir dari sudut bibir pria itu
"Jordan keluar sekarang ikut kakek, Kaka mu akan menjelaskannya nanti"
Kakek Marc Zion langsung berteriak agar Jordan tidak menyerang Jethro lagi, dan pergi dari sana. Tetapi sebelum pergi dia berkata sambil menunjuk ke arah Jethro
"Aku membencimu, bajing*an"
Kata-kata kasar yang keluar dari mulut Jordan baru kali ini dia tujukan untuk kakanya yang paling dia takuti.
"Jordan"
Kakek Zion menarik cucuk nya yang sedang dalam emosi yang tidak stabil itu keluar dari kamar Jethro sebelum terjadi pertumpahan darah.
Setelah itu pintu ditutup kembali
"hey, mereka sudah pergi"
"hmm, aku pinjam baju mu. Bajuku sudah kamu robek, aku tidak bisa menggunakan nya lagi"
"Tutup wajahmu, aku akan mengambil baju dan setelah itu kembali ke kamar mu"
"Baiklah"
Pria itu berjalan kemudian memakai boxer setelah nya dia mengambil dan menyerahkan kemeja putih yang mungkin akan kedodoran jika dipakai Kim.
"Terimakasih"
"Berapa yang harus aku bayarkan, aku tidak bisa mengendalikan diri ku semalam"
"Lupakan saja aku juga bukan wanita yang suka menjajakan tubuh jadi kamu tidak bisa membeli ku dengan uang, ini adalah kesalahan jadi tidak perlu diingat"
"Ini cek kamu bisa menulis angkanya sendiri"
"baiklah"
Wanita itu dengan sadar menulis angka lima dengan didampingi dua nol pada cek yang di berikan Jethro.
"ini kamu bisa cairkan sendiri sebagai bayaran untukmu karena pelayanan mu sangat buruk"
Kim menyerahkan cek di tangan Jethro dan berbalik pergi
"Berani nya kamu menghinaku"
Pria itu meremas kertas itu dengan kuat, karena perkataan Kim merendahkan nya dan Kim adalah satu-satunya orang yang berani menentang nya.
"hah, kamu merasa aku menghina mu terus bagaimana dengan aku. Kamu memaksa ku dan melecehkan aku tetapi di buat seakan-akan aku yang sedang menjual diri padamu tuan muda.
"Bukankan lebih baik dibayar dari pada gratis, apa kamu berpikir karena kejadian ini aku harus bertanggung jawab dengan menikahi kamu hah"
Dengan wajah sinis jethro tampilkan di hadapan wanita yang kini sudah berada di depan pintu
"Sampai mati pun aku tidak berharap hidup bersama pria kaku seperti mu, bye. Bersiaplah mendekam di penjara tuan muda"
Kim keluar dari kamar itu sambil membanting pintu dengan keras, wanita itu masuk kedalam kamarnya yang berada persis di sebelah kamar Jethro.
"ah sial*an aku menyerahkan tubuhku pada pria brengs*ek itu, jika bukan karena mami mungkin aku akan berusaha memukulnya hingga mati di tempat"
Kim kini sedang berada di kamar mandi, wanita itu sedang membersihkan tubuhnya yang lengket bekas hubungan intim semalam
"Dia saja sendiri yang menghadap kakek, hahaha dia pasti akan berusaha meyakinkan kakek agar tidak menikahi ku"
Saat berbalik ke kaca yang ada di kamar mandi, Kim kembali mengumpat karena banyaknya tanda merah yang di tinggalkan Jethro pada tubuhnya.
"Pria brengs*ek ini apa dia tuan muda dari keluarga lebah, kulitku sudah seperti macan tutul karena ulahnya"
Kim cukup sulit berjalan cepat karena gesekan membuat intinya terasa perih mungkin karena lecet dan ini juga pertama kali untuk nya.
Di kamar tempat mereka habiskan malam bersama, disana Jethro baru selesai mandi dan kamarnya kini sudah kembali rapih setelah di bersihkan oleh petugas hotel.
"wanita ini beraninya menentang ku, dia pikir bisa melawan ku. Lihat saja nanti kamu akan masuk kedalam neraka yang sesungguhnya setelah mencoba menghina ku Kimberly Jade"
Jethro menelpon ke kamar Kim menggunakan telpon hotel, dan telpon itu tidak diangkat-angkat oleh penghuni kamar.
"Wanita ini benar-benar memancing emosiku" pria itu hampir membanting telepon jika saja handphone nya tidak berbunyi menandakan ada pesan yang masuk"
Segera ke kamar kakek, kalian berdua harus bertemu kakek sekarang juga, untuk menentukan langkah selanjutnya
Begitu lah isi pesan yang dikirim oleh kakek Zion
Jethro menggedor pintu kamar Kim berulang kali setelah dirinya memencet bel berkali-kali, dan disaat yang bersamaan ada petugas hotel yang datang ke kamar Kim untuk membersihkan kamar tersebut
"Tuan"
Sapa petugas hotel itu
"Wanita di kamar ini menyuruhmu membersihkan kamarnya" Jethro bertanya
"Bukan tuan, nona yang berada di kamar ini sudah pergi beberapa menit yang lalu"