Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peran Utama
Gwen berdandan cantik malam ini karena memenuhi undangan makan malam dari Peter. Gadis itu tidak menaruh curiga apapun karena masih menganggap jika Peter seseorang yang profesional.
"Mobilnya sudah siap, Nona," lapor Maudy yang membuat Gwen dengan cepat menyelesaikan riasan di wajahnya.
Gwen memandangi wajahnya di cermin seperti biasa, dia berharap wajah barunya itu mempunyai banyak keberuntungan.
"Aku sudah siap." Gwen keluar dari kamarnya kemudian bersama-sama dengan Maudy menuju lobby apartemen.
Di dalam perjalanan, Maudy melaporkan semuanya pada Neil tanpa diketahui oleh Gwen karena dia hanya mengirim pesan singkat.
"Mati aku!" seru Neil saat membaca pesan dari Maudy.
Bahkan suara teriakan korban pelampiasan Trevor hari ini masih terngiang-ngiang di kepalanya. Kalau dia melaporkan Gwen yang makan malam dengan Peter pasti Trevor akan semakin mengamuk.
"Neil, hubungi The Alligator! Kita punya banyak organ dalam yang bisa kita jual!" perintah Trevor yang membuat Neil langsung sadar dari lamunannya.
"I--iya, Bos." Neil jadi semakin bingung untuk memberi laporan pada Trevor. Tapi jika dia tidak melapor pasti kemarahan bosnya akan semakin menjadi-jadi.
"Bos..." akhirnya Neil memanggil Trevor yang duduk santai sambil merokok dengan tangan yang masih berlumuran darah.
"Apa?!" ketus Trevor yang masih kesal pada Neil.
"Anu... itu..." Neil mengatur nafasnya, jangan sampai organ dalamnya yang akan dikeluarkan selanjutnya. "Gwen makan malam bersama CEO dari Quill Entertainment!"
Trang! Trang!
Tiba-tiba terdengar dua pedang saling beradu yang berasal dari kedua tangan Trevor. Lelaki itu seperti mengasah satu pedang dengan pedang lainnya.
"Sepertinya The Alligator akan mendapat banyak organ dalam!"
Neil menelan ludahnya melihat Trevor yang menjadi pembunuh berdarah dingin.
*****
Gwen sudah sampai di salah satu restaurant mewah di kota. Dia turun dari mobil sendirian sementara Maudy menunggunya di dalam mobil.
Memang Peter meminta Gwen datang sendiri saja karena dia sudah memesan restaurant secara private.
"Jangan pernah lepas chip anda, Nona," ucap Maudy memberi peringatan.
Gwen menganggukkan kepalanya kemudian dia masuk ke dalam restaurant di mana Peter sudah menunggunya di salah satu meja yang sudah dihias dengan indah.
Bunga dan lilin mendominasi meja itu, wajah tampan dan ramah Peter menyambut hangat saat Gwen datang.
"Nona Anna," Peter berdiri kemudian meraih tangan Gwen dan mengecupnya. "Terima kasih sudah memenuhi undanganku!"
Gwen hanya tersenyum karena bingung harus menjawab apa, biasanya Trevor memperlakukannya dengan semaunya sendiri jadi saat ada pria yang memperlakukannya manis, Gwen justru kebingungan.
"Silahkan duduk," ucap Peter mempersilahkan Gwen supaya duduk berhadapan dengan dirinya.
Alunan musik romantis mengiringi acara makan malam mereka. Beberapa kali Peter tampak berbasa-basi bertanya dan Gwen menjawab sekenanya saja.
"Apa saya lulus casting, Mr. Quill?" tanya Gwen yang sudah mulai nyaman dengan suasana diantara mereka.
"Panggil Peter saja supaya kita lebih akrab," sahut Peter sambil menyeka bibirnya karena dia sudah menyelesaikan makannya.
"Baiklah Peter, apa castingku berhasil?" tanya Gwen lagi.
"Kau sangat berbakat Anna untuk itu aku mengundangmu malam ini. Kau pasti bisa menjadi artis terkenal nantinya," ucap Peter jujur.
"Oh iya? Saya merasa tersanjung. Jadi saya mendapat peran, 'kan?" tanya Gwen memastikan.
Peter mengangguk sambil menuangkan anggur pada salah satu gelas kristal kemudian dia memberikannya pada Gwen.
"Kau akan mendapat peran utama, Anna," jawab Peter sangat ramah. Sungguh siapapun yang melihat wajah Peter saat mengatakan itu pasti mereka akan mengira jika Peter adalah pangeran berkuda putih.