NovelToon NovelToon
After One Night

After One Night

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Aku rela memberikan segalanya, hanya untuk satu malam dengan mu. Aku rela membahayakan hidupku hanya untuk bersama mu. Aku mencintaimu Badai." __ Cheryl.

"Dari awal kau tahu kau bukan tipe ideal ku. Lagi pula, kau juga tahu aku sudah memiliki kekasih. Kejadian diantara kita satu malam tadi, just for fun!" __ Badai.


Berawal dari kenakalan remaja sampai melibatkan dendam masa lalu orang tuanya.

Hay gais cerita ini masih prekuel 'Second Wife' juga masih sekuel dari 'Sexy Little Partner' dan semoga menjadi bacaan yang mengisi waktu luang kalian.

Genre Teen-Angst, jadi siapkan jantung waras kalian karena setiap part nya mengandung desir degup yg tak biasa.

Happy reading Baby.... 🥳

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[Ke-lab]

📞 "Kamu baik-baik saja kan, Baby?" Suara Dhyrga Miller sang ayah kini terdengar lebih lega setelah Cheryl memperdengarkan tawa riangnya.

"Baik Daddy. Cheryl baik kok. Kemarin Cheryl kehujanan jadi sedikit pilek. Seharian kemarin Cheryl tidur." Kilah Cheryl kemudian.

📞 "Daddy kirim asisten pribadi yah?" Tak bosan-bosannya, Dhyrga kembali menawarkan.

Cheryl menggeleng cepat. "Nggak perlu, Daddy nggak percaya sama Cheryl kah?"

📞 "Bukan begitu, Daddy cuma khawatir."

"Nggak perlu repot-repot kirim asisten. Cheryl bisa mandiri. Cheryl bisa jaga diri." Meski berucap demikian, Cheryl pilu dengan keadaannya saat ini.

📞 "Daddy kangen, mungkin bulan depan Daddy sama Alex ke London."

"Iya, Cheryl tunggu." Cheryl mematikan sambungan telepon setelah ayahnya memberikan kecupan rindu.

Cheryl termenung di depan Sandy dan Ciko. Kepercayaan penuh dari ayahnya, telah dia khianati hanya demi laki-laki.

"Maafkan Cheryl Dadd." Mungkin begitulah seterusnya, sesal selalu datang di akhir cerita.

"Kita jadi ke konser Minggu depan kan?" Sandy membuka obrolan kembali demi mencairkan suasana.

"Iya dong. Konser Light blue kapan lagi coba!" Ciko menimpali dengan semangat.

"Boleh." Cheryl mengangguk sambil tersenyum.

"Sekarang kita makan." Ajak Sandy kemudian. Lantas, ketiganya memulai ritual makan malam bersama.

Barusan saja, Sandy memesan pizza dan beberapa makanan berat lainnya. Sepertinya Cheryl perlu tenaga setelah dua hari tak keluar kandang.

...✴️🔸🔸🔸✴️...

^^^Satu Minggu kemudian.^^^

"Cheryl!"

"Hah?" Cheryl menoleh kaget pada Ciko yang sudah rapi dengan setelan rocker-nya.

"Gila, Lo keren banget Ryl!" Pandangan Ciko stuck saat menyadari busana yang dipakai oleh Cheryl begitu menawan.

Cheryl mengenakan rok lipat berwarna hitam mengkilat yang pendeknya hanya di atas lutut. Untuk atasannya Cheryl mengenakan kemben yang mengekspos perut dan pinggang rampingnya. Ada jaket bomber ala anak muda yang menutupi tubuh atasnya. Rambut pirangnya terurai ikal. Dan sepatu boot hitam melengkapi penampilan Cheryl malam ini.

"Ini terlalu punk nggak sih?" Cheryl sendiri merasa aneh dengan dandanannya. Tapi, baju bertema rocker ini ia beli satu bulan yang lalu.

"Tapi sesuai sama tema konsernya sih, Lo beneran seksi banget." Tampik Ciko.

Terlebih, ini London yang kebanyakan manusianya menggunakan pakaian ekstrim saat mendatangi kelab malam.

"Wah wah, Cheryl berbeda malam ini." Di luar, Sandy terkagum dengan penampilan seksi Cheryl.

"Ini nggak terlalu lebay kan?" Cheryl lagi-lagi memastikan.

"Karena yang make Cheryl, jadi cocok ajah gitu." Sanggah Sandy.

"Apaan sih!" Cheryl tersipu. Di negara ini, Sandy lah salah satu senior Cheryl yang dipercaya oleh Dhyrga untuk menjaga putri satu-satunya ini.

"Kita berangkat?" Ajak Sandy.

"Ayok!" Ciko kemudian merangkul kedua temannya itu. Ketiganya keluar dari bangunan apartemen dan menaiki taksi.

Ciko di depan, sedang di sisi Cheryl, Sandy mengulas senyum tipis, ada rasa percaya diri yang muncul secara tiba-tiba. Setelah cukup lama Cheryl hanya memperhatikan Badai saja, kini Cheryl seolah beralih kepadanya.

Sudah sekitar satu Minggu lebih, Cheryl tak datang ke lapangan, tak pula memberikan minuman dingin untuk Badai. Sandy yakin, Cheryl sudah cukup lelah dengan sikap acuh sahabat bekunya.

Perjalanan malam mereka arungi. Kelab malam legal yang cukup digandrungi para kaum muda mudi mereka satroni.

Light blue satu-satunya group rock yang Cheryl sukai. Tidak hanya Cheryl, light blue berhasil menyita seluruh perhatian muda mudi seusia Cheryl.

Tak ada satu jam taksi yang membawa Cheryl, Ciko dan Sandy pun sampai ke tempat tujuan.

Sandy turun dari mobil setelah membayar biaya taksi tentunya. Ketiganya berjalan beriringan memasuki kelab malam berlogo NEW-STAR dengan menunjukkan tiket khusus.

Ini bukan kali pertama Cheryl memasuki diskotik. Sebelumnya Cheryl sering diundang ke acara ulang tahun teman-temannya.

Namun, tempat ini sedikit berbeda dari kelab malam biasa. Para bintang besar sering melakukan konser eksklusif di sini dengan menjual tiket masuk yang bombastis mahal.

Beruntung, ayah Sandy termasuk dari jajaran crazy rich di negaranya. Maka tak berat jika hanya membeli beberapa tiket saja.

"Maafkan kami. Konsernya di undur Minggu depan. Sore tadi vocalis light blue mengalami sedikit kecelakaan. Tapi kami pastikan kalian memiliki kenyamanan di dalam dengan group band pengganti." Satu orang menyambut kedatangan mereka dengan raut kecewa.

"Yah. Kok gitu sih?" Ciko merengut.

"Kita doain aja deh biar Hugo cepet sembuh. Kasihan nggak sih kalo dipaksa manggung dalam keadaan sakit?" Cheryl justru memikirkan nasib idolanya.

"Iya juga sih."

"Jadi gimana? Kita pulang?" Sandy tak nyaman pada akhirnya. Padahal, susah payah ia mengatur acara malam ini hanya untuk pergi bersama Cheryl.

Ciko menggeleng. "Jangan dong, kan kita udah sampe sini! Mending kita masuk ke dalam, terus minum Oren jus kek apa kek gitu!" Usulnya menyengir.

"Boleh." Cheryl setuju. Sudah kepalang tanggung, rasanya sayang sekali jika harus melenggang pulang.

"Beneran?"

"Iya." Angguk Cheryl.

"Ok." Sandy menggiring kedua perempuan cantik nan menggemaskan itu, masuk ke dalam diskotik.

"Hey brother!" Lukas menyambut kedatangan mereka dengan memeluk dan menepuk punggung Sandy.

"Wah wah, kalian juga di sini?" Seperti biasanya, dengan bahasa sehari-hari mereka Sandy menyapa. Jujur saja, sebelumnya Sandy sendiri tak ada rencana untuk bergabung bersama teman-temannya.

"Konser diundur, kita minum dulu saja di sini." Pandangan Lukas beralih pada Ciko dan Cheryl. "Kalian manis malam ini."

"Hehe."

Kedua perempuan itu menyengir. Suara musik remix yang bertalu-talu membuat anggota tubuh mereka bergerak-gerak tanpa sadar.

"Hey Sandy. Ayok gabung. Badai juga datang, dia bawa Eveline." Endre datang merangkul pemuda asli Indonesia ini.

Mendengar nama Badai, Sandy beralih pada Cheryl. "Lo nggak apa-apa kita gabung?"

"Kenapa memangnya?" Cheryl menyahut dengan wajah menyengir. Dia tak merasa terganggu dengan keberadaan Badai di sini.

"Badai sama ceweknya, Lo beneran nggak cemburu?" Ciko memastikan kembali.

Cheryl tergelak. "Memangnya siapa Gue cemburu sama mereka?" Ujarnya.

"Jadi Lo beneran udah move on hah? Ya ampun, akhirnya sayang ku bisa membuka matanya lebar-lebar, bagus, dunia Lo bukan cuma tu cowok kaku doang!" Ciko antusias.

"Lo apaan sih! Lebay!" Cheryl terkekeh.

"Tapi bagus, keren Ryl!"

"Kita ke sana. Di sana tempat biasa Gue sama anak-anak nongkrong." Sandy kembali menggiring kedua perempuan cantik itu untuk gabung bersama teman seperjuangannya.

"Lo sering ke sini Kak?" Tanya Ciko. Mereka sedikit berteriak demi terdengar suaranya.

Sandy mengangguk. "Sering, bahkan cukup sering."

"Sandy, Cheryl, Ciko!" David menyambut kedatangan mereka untuk yang kesekian kalinya.

"Ryl. Kau cantik malam ini." Puji David. "Dan kau juga Ciko." Katanya menyengir.

"Terima kasih." Cheryl dan Ciko tersenyum menyapa balik teman-teman Sandy yang ramah padanya.

Di sisi lain, Badai justru melurut tatapan tidak bersahabat setelah mengamati setiap inci kecil dari pakaian yang Cheryl kenakan.

Perut dan pinggang ramping Cheryl terlihat di antara jaket bomber yang terbuka, dan pemandangan itu berhasil mendidihkan isi kepala Badai. "Gadis bodoh ini!"

Ada juga Eveline di sisi Badai, Eveline wanita cantik yang telah lama menjalin hubungan dengan pemuda dingin itu.

"Ciye, sama cewek nih?" Tegur Eveline pada Sandy.

Eveline tahu betul bagaimana seorang Cheryl mengagumi kekasihnya, tapi Eveline tak pernah dibuat khawatir karena Badai terlalu acuh pada Cheryl.

"Gue sengaja ajak Cheryl nonton konser, tapi menyebalkan." Sandy menjatuhkan tubuhnya pada salah satu sofa VVIP mereka.

"Mending gabung kita-kita, ya kan?" Eveline menimpali dengan senyuman ramahnya.

"Yah. Itu lebih baik." Kata Sandy. "Duduk Ryl, Cik." Ajaknya kemudian Ciko menurut.

"Iya." Cheryl duduk menyertakan senyum tipis yang membuat Badai bergemuruh tak nyaman.

"Minum apa Ryl?" Eveline menawarkan sambutan manis pada pengagum berat kekasihnya. Dia akui, Cheryl sangat cantik dan fashionable, tapi sayangnya Badai tak pernah mau melirik gadis polos itu.

"Aku, ..." Cheryl menundukkan wajah. Jujur saja, setelah malam kelam itu ia tak punya cita-cita untuk bertemu dengan Badai lagi.

Just for fun, itulah kalimat yang mendasari tragedi malam mengerikannya bersama Badai Laksamana.

Cheryl cukup tahu sekarang, kemarin-kemarin dirinya terlalu bucin hingga mengesampingkan harga dirinya.

"Jus saja. Lo kan nggak biasa minuman yang beralkohol." Sandy berujar santai.

"Boleh." Cheryl tersenyum. Mata sinis Badai tak pernah lepas dari wajah riang seorang Cheryl.

Sambil menunggu minuman datang, Sandy mengajak Ciko dan Cheryl mengobrol, mereka juga bernyanyi, berfoto bersama kemudian membagikan gambar-gambar terbaiknya lewat pesan pribadi.

Klik...

Beberapa pesan teks masuk ke dalam ponsel milik Cheryl. Gadis itu membuka satu persatu pesannya. Dan salah satu pesannya dari nomor yang bertahun-tahun ini tak pernah merespon chat darinya.

📩 [Ke toilet, temui aku di sana] Sebuah kontak bertuliskan Badai Laksmana mengirimkan undangan.

[Delete] Tanpa membalasnya, Cheryl menghapus pesan dari pemuda itu. Lalu, satu pesan lagi menyusul.

📩 [Jangan menolak! Atau aku rusak pakaian sundal mu di depan semua orang!]

Seketika, Cheryl melenggangkan pandangan pada Badai yang juga lekat menatapnya. Ada ancaman posesif yang tersirat di wajah tampan itu.

...Terima kasih dukungannya kakak semua.... Lopeeee sekebon tetangga 😚🥳...

1
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
EndRu
terurai benang merah nya...
Laura
EndRu
eh eh
mulai posesif mazee
EndRu
ga ada baru nyadar..
kebiasaan ada jadi ga ada berasa ganjil kan Bay
Lilik Khoniah
lanjut terus jgn kasih kendor,aku cocok saja sama alurnya
Nining Wahyuningsih
karakter badai agak gak suka thor , karena pinter tapi goblok
Yuni Youn
karya yang bagus,suka baca nya runtut
FarZah Sopiah
nasib mu pintu slalu jadi kambing hitam
FarZah Sopiah
menurut kuh enggak cocok sama kepribadian nya Badai
FarZah Sopiah
hahaha Badai banget ini
FarZah Sopiah
cute ezaaa
FarZah Sopiah
emang hukuman yg paling pantas buat Badai
FarZah Sopiah
justru ini lebih syeruu
FarZah Sopiah
ikhlas kan semua nya Cheryl
FarZah Sopiah
lope you too sekebon mawar
FarZah Sopiah
siap terima kejutan
FarZah Sopiah
mana Dirga yg bijaksana
FarZah Sopiah
jangan pesimis Cheryl ayo semangat
FarZah Sopiah
dah Dig dug seer rasanya
FarZah Sopiah
tidak dengan dunia nyata othor /Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!