Hari ini adalah hari ulang tahun kekasihnya, Sheryl berniat memberi kejutan untuk kekasihnya dengan mengunjungi apartemen milik kekasihnya,tanpa memberitahu dulu kekasihnya.Alangkah kagetnya Sheryl ketika sampai di apartemen dia malah mendapatkan kejutan balik dari sang kekasih yang tengah memadu kasih dengan sahabatnya sendiri.
Mati satu tumbuh seribu itulah kata pepatah yang banyak digunakan orang pada seseorang yang sedang mengalami patah hati ,yang terbukti di kehidupan Sheryl.Putus dari Reza kini Sherly malah menjadi incaran berondong tampan yang selalu mengejar-gejar nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Silviaulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki tak tahu malu
"Siapa laki-laki yang kemarin nganterin kamu pulang? "ucap Reza menuntut penjelasan kepada Sheryl, seakan-akan dirinya kini masih memiliki hubungan dengan wanita yang ada di hadapannya.
Bukan menjawab ucapan Reza, Sheryl malah memilih mencoba untuk terlepas dari cegatan yang dia lakukan Reza, namun Reza sama sekali tak mau melepaskan Sheryl sebelum ia mendapatkan jawaban yang ia mau.
"Stop ya....Gue udah bilang sama Lo dari kemarin buat gak ganggu hidup gue lagi, Lagian apa urusan nya sama Lo walau pun semisal kan gue mau jalan sama cowok manapun itu sama sekali gak ada hubungan nya sama loe ,karena kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi jadi gue harap loe jangan ikut campur lagi sama urusan gue mulai sekarang! "ucap Sherly sembari menatap sinis ke arah Reza yang kini sedang ada di hadapan nya.
"Yang ,aku benar-benar minta maaf sama kamu aku mohon sama kamu buat cabut kembali ucapan kamu kemarin, karena aku nggak mau putus sama kamu Sheryl. Aku benar-benar cinta dan gak mau kehilangan kamu ! "ucap Reza mencoba memohon kepada Sheryl.
"Persetan dengan apa yang loe ucapin barusan, gue sama sekali nggak mau dengar dan nggak mau tahu.Asal loe tau aja, cowok yang kemarin nganterin gue pulang itu pacar baru gue,jadi gue harap sama loe buat stop ganggu hidup gue lagi, karena gue udah nemu cowok yang lebih baik di bandingkan dengan loe yang tega khianati gue sama temen gue sendiri. "
"Nggak,,, itu nggak mungkin kan sayang, Kamu pasti bohong kan? aku tahu kamu itu cinta banget sama aku, jadi nggak mungkin dalam waktu sesingkat itu kamu bisa cepat berpaling dari aku ke cowok lain! "ucap Reza dengan PD berbicara seperti itu kepada Sheryl.
Sheryl yang menanggapi ucapan Reza dengan tawa sumbang nya yang cukup nyaring, bahkan Reza yang kini ada di hadapan Sherly pun malah di buat heran dengan respon yang baru saja ia dapatkan dari wanita yang ada di hadapan nya itu.
"Cinta banget sama kamu?" ucap Sheryl mengulang lagi ucapan Reza, sungguh rasanya Sheryl benar-benar merasa jengah saat menghadapi sifat laki-laki yang ada di hadapan nya yang terkesan tak tahu malu.
"Asal loe tau semenjak di hari di mana Gue lihat pengkhianatan yang loe lakuin sama cewek jalang itu, cinta gue buat loe udah bener-bener mati.Dan bahkan dari sekarang sampai kapanpun gue malah merasa jijik saat berhadapan sama Loe! "ucap Sheryl langsung pergi begitu saja meninggalkan laki-laki yang kini masih berdiri mematung di tempat karena ia sama sekali tak bisa menjawab ucapan Sheryl barusan.
Reza menggerakkan giginya merasa marah dan tak terima atas apa yang di ucapkan Sheryl kepada nya barusan.
"Loe liat aja Sheryl, ke depannya gue pasti bakal bikin loe balik lagi ke gue, dan bahkan gue bakal bikin loe bertekuk lutut di hadapan gue!" ucap Reza dengan angkuh
*
*
*
Di sisi lain Bintang yang sedang berlatih Basket di lapangan bersama teman-teman satu timnya, tiba-tiba di hampiri lagi oleh Tisya wanita yang selalu tak pernah absen untuk mendekati Bintang.
"Bin lihat si Tisya datang lagi tuh!" ucap teman-teman Bintang yang memang sudah tahu jika Tisya itu selalu datang untuk bintang. suara salah satu teman basket Bintang terdengar di telinga Bintang
"Hai....kak Bintang" ucapnya menyapa Bintang
Laki-laki dingin dan cuek bernama Bintang lantas membuang wajah ke arah samping, ia malah lebih tertarik untuk mengambil bola Basket yang ada di lantai dari pada harus meladeni ucapan Adik kelasnya tersebut. Bukan bermaksud sombong tapi untuk urusan hati Bintang memang tidak menyukai perempuan yang terlalu agresif, apalagi merendahkan diri sampai-sampai setiap hari selalu menemui nya, yang malah membuat Bintang semakin merasa risih, karena menurut Bintang perempuan itu mahal tidak seharusnya mengejar karena itu tugas seorang laki-laki
Dengan santai Bintang terus memainkan bola Basket nya bahkan ia tak peduli dengan tanggapan orang lain tentang dirinya yang mungkin akan mencap dirinya sebagai orang sombong.