NovelToon NovelToon
Om Ustadz Dokter Cintaku!

Om Ustadz Dokter Cintaku!

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Romantis / Cintamanis / Dokter / Tamat
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Assalamualaikum, boleh nggak Alice masuk ke hati Om dokter?" Alice Rain menyengir.

Penari ice skating menyukai dokter yang juga dipanggil dengan sebutan Ustadz. Fakhri Ramadhan harus selalu menghela napas saat berdiri bersisian dengan gadis tengil itu.

Rupanya, menikahi seorang ustadz, dosen, sekaligus dokter yang sangat tampan tidak sama gambarannya dengan apa yang Alice bayangkan sebelumnya.

Happy reading 💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu deh

"Tapi Alice nggak mau hamil, ya!"

"Okay," ucap Fachry. Lalu meraih tengkuk Alice, menariknya, mengecup keningnya.

Alice merasa dicintai, walau belum begitu yakin jika bicara soal hati. Masalah bercinta, siapa sih yang menolak? Bahkan siapa pun boleh melakukan one night tanpa cinta.

Singkatnya, Alice belum percaya jika hari ini Fachry mengatakan i love you. Alice masih skeptis, tapi kendati demikian Alice mencoba meraih cinta ketulusan Fachry seutuhnya.

Seperti biasanya, mereka berpisah di parkiran agar tak ketahuan berangkat bersama. Walau rasanya tak mungkin jika tak ada yang melihat karena mereka masih makhluk kasat mata.

Alice turun, begitu juga dengan Fachry yang harus menyampaikan sesuatu. "Oya, hari ini makan sendiri ya, Lice. Mas ada jadwal ke RS, mungkin sampai malam lagi."

Alice manyun, sedih juga memiliki suami yang sibuk ke sana kemari. "Tapi bukannya hari ini ada praktik kadaver ya?"

Membayangkan bertemu mayat yang sudah bertahun tahun diawetkan membuat Alice menciut sebelum berperang. Alice takut tidak bisa berlanjut sampai tuntas.

"Kenapa?"

Fachry langkahkan kakinya hingga mendekati istrinya. Gadis itu masih cemberut, dari rautnya lebih terkesan tidak rela jika Fachry harus pergi setelah mengantarnya.

Walau begitu Alice yakin, masih banyak tanggung jawab Fachry di RS. Berapa banyak saja, pasien berpenyakit kronis yang sedang membutuhkan Fachry saat ini.

"Nggak apa apa."

Yah, Alice tak mau egois. Tapi, syaratnya dia perlu sesuatu yang mungkin akan membuat hari- harinya menjadi lebih indah.

"Mau kiss!"

Alice manyun, terpejam, menjinjit kakinya, mendekati wajah Fachry. Namun, hanya berakhir dengan terbukanya sang mata.

Bibirnya pun kian meredup. Kening mengerut, sebab di sini lah Alice mulai merasakan hawa dingin seperti yang biasanya Fachry tunjukan.

"Ini tempat umum." Fachry melebar senyum yang cukup manis. Akan tetapi cukup getir bagi seorang Alice.

"Sekali kali tunjukkin ke umum kenapa sih?!"

Alice cukup tersinggung karena ciumannya ditolak sedang di sudut tempat sana, Cinta si aktris tengah mengawasinya. Sebenarnya, dia juga ingin menunjukkan pada Cinta jika dia dan dokter Fachry sudah memiliki hubungan.

Sayangnya, bukan ustadz Fachry jika Alice tak dibuat kecewa pagi ini. "Ck!" Alice lantas meraih tas dari jok mobil suaminya.

Cukup arogan karena sesungguhnya begitulah perangai Alice. "Alice masuk!"

"Assalamualaikum." Fachry menegur. Dan segera disahuti istrinya. "Kum salam!"

Alice tahu Fachry belum bisa menerimanya secara ikhlas. Buktinya, pernikahan ini masih belum Fachry umumkan secara mandiri.

Setidaknya di depan Cinta yang selama berhari- hari terakhir sudah memberikan perhatian lebih pada Fachry. Alice ingin Cinta tahu, bahwa Fachry tak layak digoda.

Kemarin malam, Fachry bahkan tampak membalas pesan Cinta. Yah, walau itu hanya obrolan pesan biasa, layaknya dokter dan klien, tapi tetap saja Alice cemburu.

"Wa'alaikumusalam, bukan Kum salam."

Fachry menggeleng ringan, sebelum dirinya juga bertolak menuju pintu kemudi mobil SUV miliknya. Baru akan menarik handle, suara panggilan nama, tak asing terdengar.

"Alice!" Fachry sontak menoleh, matanya lalu memindai wajah tampan seorang pria.

Pria berwajah Eropa, berlari dari mobil sport merah menyala menuju Alice-nya. "Hay, My princess!" sapanya sambil merenggangkan kedua tangannya.

"Hey!" Sesaat setelah Alice menolehkan kepala, ia juga tersenyum walau terkejut.

"Michael!" pekiknya. Alice tampak sumringah saat bersama pria lain.

Fachry bersidekap dingin, raut kian berubah, tak lagi bisa dikatakan ramah. Entah siapa lelaki itu, yang jelas Fachry tak menyukainya.

Diraihnya ponsel dari saku celananya, lalu segera melayangkan sebuah panggilan pada nomor telepon istrinya. Tak jauh, tapi Fachry tetap akan membicarakan ini lewat telepon.

"Tunggu bentar." Alice meraba ponsel dari tas dengan tipe tali panjang yang dia sematkan di bahu sebelah kirinya.

"Siapa?" Pria tampan itu bertanya karena atensi Alice tiba- tiba teralihkan pada dering ponsel yang berbunyi.

Alice hanya menaikan bahu walau sebenarnya tahu siapa yang memanggil nomor pribadinya. Fachry. "Yah," jawabnya.

📞 "Hilangkan kebiasaan friendly kamu."

Peringatan keras yang membuat Alice seketika menatap ke arah suaminya. Rupa rupanya Fachry belum beranjak pergi dari sini, padahal sebelumnya pria itu buru- buru.

"Apa?" Alice pura- pura tak mendengar.

Alice tak suka larangan Fachry. Sementara Fachry sendiri tak pernah mau mengakui hubungan mereka di depan Cinta, terutama.

"Aduh, signal susah banget!" Alice bahkan memiringkan ponsel, menepuk nepuk gawai tipis itu beberapa kali. "Halo! ... Halo!"

Fachry baru akan bicara, Alice sudah memutuskan sambungannya. Tertulis pesan yang terkirim. "Signal Alice buruk!"

"Astaghfirullah..." Fachry hanya pandai beristighfar, sebab mengumpat pun tidak direkomendasikan untuk ustadz sepertinya.

Bagaimana bisa signal Alice menjadi alasan putusnya telepon mereka? Sementara kedua makhluk itu berada di tempat yang tidak jauh.

"Kita ke kantin dulu boleh." Alice meraih lengan berjaket pria itu. Mereka lantas berjalan bersisian menuju ke arah kantin.

"Gimana kabar, Lice?" tanya Michael. Pria yang tidak lain; salah satu teman SMA Alice yang kabarnya sudah pindah ke Jakarta setelah kemarin sempat tinggal di Australia.

Sebelumnya, Michael kuliah di Singapure dan dengar- dengar pria tinggi itu baru pindah untuk lanjut di fakultas ekonomi di kampus ini tentunya.

"Lo serius ambil kedokteran?"

"Sebenarnya, Gue kurang yakin." Tak lama, ponsel Alice kembali digetarkan sebuah pesan singkat dari nomor suaminya.

📩 [Ingat status]

📩 [Jangan sampai]

📨 [Bodo!] Alice rasa, dia tidak salah karena Fachry pun masih tak bisa menjaga jarak dengan gadis selain dirinya.

1
Mr T
👍
Maya Ratnasari
qiqiqiii, atuh mending full aja alice gitu, kalo lice artinya jadi KUTU RAMBUT🤭
Maya Ratnasari
lektor atau rektor, thor?
22 nomenklatur ini ada, tapi beda arti dan ranah
Melia Gusnetty
si fahri suami gk peka...mendung tinggal prg ke luar negru aja alice...punya suami gk ada wkt juga buat istri..pulang2 cuma buat ntalur kn shahwat nya aja...ustad apaan luu😏😏
Melia Gusnetty
jgn muna dok..klu cinta bilang..jgn abu2 sm bini..gaje...
Linda Widiawati
kerennn abisss
Riri Hasby
tahun brp kk buat menulis novel ini klo boleh tau tgl hari apa?
Sita Aryanti
wow AQ nemuin kisah alice rain ma ustad dokter fakry mantan tunangan Almira
Lulu
keren
Syakirah Dzaky
langsung lamar lala aja apa susahx sih pak Sky , dari pada slalu berpura-pura ajak cinta semlm tp nyatanya emang cinta benaran
Syakirah Dzaky
Alice , benar benar yah kamu 🤣🤣🤣
Syakirah Dzaky
🤣🤣🤣
Supriyatun
betul kak yuyu sri rahayu itu alice yg pakai nikob
Supriyatun
baru ingat kalo aku sudah baca ini.tapi mau berhenti baca kok masih penasaran padahal aku sudah tau ceritanya.2 x ini aku baca ini bagus bngey
Ida Faridah
apa ini zahrana yg dikejar langit tp masih istri orang
aliya
bagus,,suka banget
Ida Faridah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ida Faridah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 emang bener2 Bu Widya
Ida Faridah
wah enak tu Bu Widya bisa buat pecel urap2 atau oseng genjer juga bisa 🤭🤭🤭🤭
Ida Faridah
🤣🤣🤣astaghfirullah hal'adhim mak e Fachry gitu amat kasihan uncle dom kebingungan mau log in apa enggak klo enggak takut ma siksa kubur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!