Demi menyelamatkan nyawa janin yang dikandungnya, Ayu Larasati terpaksa pergi dari rumah sang suami yang sangat ia cintai. Leonardo Abraham sangat murka saat melihat istrinya kabur dari rumahnya karena ia belum puas menyiksa istrinya yang kedapatan berselingkuh darinya.
Beruntung ada orang baik yang menolong Ayu Larasati di perjalanan saat melihatnya mengalami pendarahan hebat. Namun sepeninggal Ayu pergi, justru Leonardo yang tersiksa fisik dan batin.
Bagaimana nasib Ayu dan janinnya? Apakah keduanya berhasil selamat atau hanya salah satu saja? Akankah Leonardo dan Ayu bersatu kembali walau ada pihak ketiga hadir dalam kehidupan rumah tangga mereka atau justru maut yang memisahkan keduanya?
Simak kisah perjalanan rumah tangga mereka yang penuh liku dan tabir.
Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyakit Misterius
Malam pun datang dan Leo sedang tertidur di sofa ruangan kamar inap Mamanya. Ia memutuskan untuk lebih memilih tidur di rumah sakit menemani sang Mama daripada tidur ke apartemen bersama Celine.
Sebelumnya Leo sempat mendatangi apartemen dirinya dengan Celine namun ketika mereka bertemu bukannya bersikap romantis layaknya suami istri justru berujung dengan pertengkaran. Leo menemukan beberapa transaksi keuangan dari kartu yang diberikannya kepada Celine dalam nominal yang cukup besar dan cukup mencurigakan seperti transaksi pencucian uang saja.
Leo belum menyuruh Anton sebagai orang kepercayaannya untuk melacak hal tersebut. Ia sudah mengetahui bahwa Celine berselingkuh namun ia tetap bertahan. Selain karena sang Mama sedang sakit sehingga ia tak mau membebani pikiran mamanya. Dirinya pun tak mau menjadi calon Daddy yang buruk di mata anaknya jika memang anak dalam kandungan Celine adalah anak kandungnya.
Tes DNA disepakati bersama akan dilakukan usai Celine melahirkan. Saat menemukan transaksi keuangan yang cukup janggal, ia berharap Celine mau terbuka namun yang di dapat justru kemarahan Celine karena berkata bahwa Leo mulai mengekang keuangan dirinya. Akhirnya Leo memutuskan keluar dari apartemennya dan kembali ke rumah sakit untuk menenangkan pikirannya yang tengah kalut.
Celine orang yang keras kepala karena jika bertengkar dengan Leo maka ia selalu mempertahankan argumentnya dan bersikap egois. Berbeda dengan Ayu jika Leo sedang marah maka lebih banyak diam dan mengalah.
"Aduh...perutku ..arghh.." gumam Leo seraya tangannya sudah memegang perutnya yang mendadak kram dalam posisi tidur di atas sofa.
Margareth yang tengah tertidur tiba-tiba terbangun dan memicingkan matanya melihat putranya tidur tak tenang sambil memegang perut dan bergumam.
"Leo, kamu kenapa nak?" ucap Margareth dari pembaringannya dengan nada cemas seorang ibu pada anaknya.
"Gak tahu Ma, tiba-tiba perutku kram. Sebentar Ma aku ke kamar mandi dahulu mendadak sekarang mau buang air" ucap Leo sambil lari terbirit-birit masuk ke kamar mandi.
Sudah tujuh kali Leo keluar masuk kamar mandi dan Leo mengatakan rasanya tubuhnya entah kenapa karena ia sendiri pun tak tahu yang ia rasa. Berawal dari kram perut lalu ingin buang air terus dan sekarang perutnya tengah bergejolak seperti orang mual dan hanya mengeluarkan cairan bening.
Seingatnya seharian ini ia tak makan yang aneh-aneh. Selepas bolak balik kamar mandi hingga tujuh kali, badannya lemas seperti tak bertulang. Sekarang justru pinggang dan punggungnya yang terasa sakit serta suhu tubuhnya mendadak naik drastis. Margareth yang tak bisa banyak membantu sang putra untuk mengecek kondisinya. Akhirnya ia memanggil perawat dari tombol di dekat pembaringannya.
Dokter jaga dan perawat pun masuk ke kamar inap Margareth dan mendapati kondisi Leo yang cukup memprihatinkan. Akhirnya mau tak mau Margareth meminta satu ranjang kembali di dalam kamarnya agar putranya dirawat satu kamar bersamanya. Ia tak mau pisah kamar dengan putranya.
Leo yang masih demam tinggi dengan tetap mengeluh pinggang dan punggungnya sakit sekali seakan ingin mengeluarkan sesuatu namun ia tak tahu apa. Karena buang air maupun buang angin pun bukan. Bahkan Leo menjerit keras akan rasa sakit yang dialaminya itu. Leo pun sudah mendapat infus dan beberapa suntikan pereda nyeri.
Margareth sungguh sedih melihat kondisi putranya yang mendadak sakit tak jelas. Dokter sudah mengatakan bahwa Leo terdiagnosa tak sakit apapun. Mengenai demam, ia sudah diberikan obat penurun demam. Akan tetapi rasa sakit yang aneh dan baru pertama kali Leo rasakan itu masih menghinggapinya.
"Ayu...aaarghh..aku sakit" teriak Leo begitu kencang sambil memejamkan matanya dengan posisi telentang dan kedua tangan Leo memegang erat di kedua sisi pegangan pada tempat pembaringannya sekarang serta raut wajah Leo yang bercucuran keringat dingin dan urat-uratnya menyembul pada raut wajahnya seperti orang mengejan.
"Aaaaahhhh......"
Semangat menulis terus ya?
Semoga sukses, aamiin.