Cinta beda usia.
Kisah seorang gadis muda yang sedari kecil sudah diincar oleh lelaki lebih tua terpaut hampir 20tahun. Gadis ini rela memberikan segalanya. Apakah karena ini cinta pertama nya?
Terpisah dan kembali lagi tak membuatnya membenci lelaki itu. Gadis itu hanya berfikir bahwa tak ada badai yang tak usai. Ia masih percaya lelaki itu tulus padanya. Lalu apakah kisah mereka akan happy ending atau justru sebaliknya?
Lanjutin sampai selesai ya🤍✨
Di tunggu dukungan baik dari kalian semua
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai menerima takdirnya
"Ti tolong kamu tenang. Kamu tadi pingsan, melihat kamu sudah sadar aja aku senang sekali" Ellan duduk di samping bed Tyara memegangi tangannya dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa perutku sakit sekali ahhhh" meremas perut nya sendiri.
"Kamu sudah kehilangan janin mu Ti usianya baru 1 bulan" ucap Ellan. Terlihat Tyara hanya terdiam mendengar ucapan itu, pandangan nya kosong beberapa menit tidak bisa menangis maupun marah. "Lan aku tidak sengaja terpeleset aku juga tidak mau kehilangan janin ini sebetulnya. Lalu aku harus bicara apa pada mas Jendra Lan"
"Sudaaaah cukup kamu itu sudah di campakan Jendra! Tyaraaa!! Kamu masih bisa punya masa depan yang lebih baik dari pada bersama laki-laki bajingan itu" geram Ellan. "Maaf aku emosi. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku Ti aku benci kamu disakiti seperti ini" ujar Ellan kembali.
"Benar juga kata Ellan aku masih punya masa depan yang lebih baik!! Aku harus memberi balasan pada Jendra karena sudah menyakiti aku, membuatku hamil hingga aku stress dan harus kehilangan janinku" ucap Tyara dalam hati.
......................
Siang harinya beberapa teman kantor Tyara datang menjenguk seperti Misel dan lainnya. Misel juga membujuk Tyara untuk segera kembali bekerja "Apapun yang kamu alami dek, aku harap kamu bisa kembali aktifitas ya?! Bekerja lagi kalau sudah pulang dari rumah sakit oke"
Pikiran Tyara jadi terbuka dia melihat begitu banyak orang yang menyayangi nya tapi kenapa dia memilih menghancurkan hidupnya hanya karena satu laki-laki yang sudah di kenalnya sejak kecil.
Hari menjelang sore.... Ketika dokter datang untuk cek keadaan Tyara ia pun meminta agar bisa pulang jika kondisinya memungkinkan. Dokter memperbolehkan Tyara pulang dengan syarat harus rajin meminum obat dan kontrol seminggu kemudian.
Bersama Ellan, Tyara pulang menuju rumahnya. Sesampainya di rumah Tyara kaget karena Eka sudah ada disana dan sudah memesan makanan untuk mereka semua. "Aku yang suruh Eka membereskan rumah dan menyiapkan makanan Ti" kata Ellan. Lagi-lagi menyadarkan Tyara betapa bersyukurnya dia akan semua hal ini. Tapiiii dia ingat 3 hari lagi adalah hari pernikahan Jendra, bahkan satu pesanpun belum di terima nya.
"Guys aku masuk ke kamar dulu ya untuk telpon orangtua ku juga ganti pakaian dulu" izin Tyara pada teman-teman nya. Di telpon lah orang tua Tyara Tutttt..Tuttttt
"Halo nak" ahhh lega sekali rasanya Tyara mendengar suara mamah nya.
"Mah maafkan aku ya aku sudah bikin malu keluarga, aku mengiklaskan mas Jendra menikah dengan pilihan nya saja. Aku sudah berusaha berjuang tapi gagal"
"Itu tandanya dia bukan jodohmu nak, Allah masih sayang kamu suatu hari kamu akan di pertemukan dengan seseorang yang jauh lebih baik dari Jendra" mamah Tyara tidak pernah menyudutkan ataupun menyalahkan anaknya. Mengobrol sebentar lewat telpon lalu di akhiri dengan "Mah udahan dulu ya lagi ada teman-teman Tyara ini"
Kembali ke luar bersama teman-teman nya untukmenyantap makanan yang sudah dibeli Eka. Tapi ada satu orang datang sudah duduk mengobrol dengan Ellan, Tyara menghampiri nya dan bertanya "Hai aku Tyara, siapa ini?". Laki-laki itu berdiri mengulurkan tangan nya "Reno teman Ellan, kemarin Ellan cerita kamu sakit dan sempat di rawat di rumah sakit. Maaf baru sempat jenguk sekarang. Aku juga bawakan beberapa makanan manis, kata Ellan kamu suka makanan yang manis ya"
"Ini teman dekat ku Ti, tidak masalah kan aku ajak kesini?" Sahut Ellan. Tyara tersenyum "Aman kok. Reno terima kasih ya makanan nya" Tyara berbalik badan menuju meja makan. Mereka mengobrol antara satu dengan lainnya.
Ting....
Bunyi dari ponsel Tyara saat dibuka ternyata itu pesan dari Jendra. Apa pesan itu sehingga membuat Tyara terbelalak saat membuka nya?
...****************...
