NovelToon NovelToon
The Rise Of Savior

The Rise Of Savior

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Daffa Rifky Virziano

Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.

Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.

Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Panjang

Di bawah langit yang tak bertepi, di mana angin membawa bisikan masa lalu dan bintang-bintang berkelip sebagai saksi bisu, perjalanan kita dimulai. Langkah demi langkah, takdir terjalin dalam riak-riak waktu yang tak terbaca. Setiap hembusan napas membawa harapan, namun juga beban dari apa yang telah hilang.

Seperti ombak yang selalu kembali ke pantai, jiwa-jiwa yang terhempas pada malam yang panjang terus mencari cahaya. Meski gelap mengintai di setiap sudut jalan, mata tetap menatap ke depan, tak tergoyahkan oleh bayangan yang merayap di belakang. Sebab, dalam setiap perjalanan, ada rasa kehilangan dan penemuan, ada keheningan dan suara, ada awal baru yang lahir dari akhir yang tak terduga.

Dan kini, di hadapan jalan tak berujung, mereka yang melangkah tahu bahwa keberanian bukanlah tanpa rasa takut, tetapi kemampuan untuk terus maju meski ketidakpastian menghadang.

Di dalam kamar peristirahatan mereka, Arez dan Erlana duduk bersama di dekat perapian yang menyala redup. Erlana menatap peta yang terbentang di atas meja kayu, sementara Arez memperhatikan peta tersebut dengan penuh perhatian.

Erlana menghela napas pelan, “Besok kita akan berangkat ke Gunung Cageves, Arez. Perjalanan kita akan panjang dan tidak mudah,” katanya sambil menunjuk wilayah di ujung peta.

Arez, yang masih sedikit bingung dengan apa yang akan mereka hadapi, menatap Erlana dan bertanya, “Berapa lama perjalanan ini akan memakan waktu? Aku tak begitu paham tentang wilayah ini. Apalagi aku tidak terlalu mengenal negara lain di luar Trevia.”

Erlana tersenyum tipis dan menatap Arez, “Perjalanan ke Cageves akan memakan waktu sekitar satu minggu, mungkin lebih tergantung kondisi di jalan. Gunung itu terletak di negara bernama Kasios, di seberang laut. Kita harus menyeberang terlebih dahulu sebelum bisa mencapai sana.”

“Kasios?” Arez memiringkan kepalanya sedikit, “Aku belum pernah mendengar banyak tentang negara itu. Apa yang bisa kau ceritakan tentang Kasios?”

Erlana mengangguk, menyadari bahwa Arez masih belum sepenuhnya memahami dunia di luar. “Kasios adalah negara yang tidak terlalu besar, tapi cukup penting dalam sejarah. Mereka dulunya adalah bekas jajahan perang besar, dan sejak saat itu, mereka memilih untuk menutup diri dari dunia luar. Ada satu benteng utama dan ibu kota mereka bernama Aigis.”

Arez menyimak dengan serius, lalu bertanya, “Apakah Kasios aman bagi kita? Atau ada risiko tertentu?”

Erlana menatapnya sejenak sebelum menjawab, “Mereka dikenal sebagai negara yang tertutup, tapi kita tak perlu terlalu khawatir. Tujuan pertama kita adalah ibu kota Aigis. Kita akan singgah di sana untuk mempersiapkan perjalanan ke Gunung Cageves. Aigis masih menerima beberapa pendatang, terutama yang memiliki misi penting seperti kita. Meskipun mereka tidak mudah percaya pada orang luar, selama kita tidak membuat keributan, kita seharusnya aman.”

Arez mengangguk perlahan, mencoba memahami lebih dalam apa yang baru saja dijelaskan Erlana. “Apakah mereka punya hubungan dengan Trevia? Maksudku, apa Trevia atau negara lain pernah bekerja sama dengan mereka?”

Erlana menggelengkan kepalanya. “Tidak banyak. Karena Kasios adalah bekas jajahan, mereka menyimpan luka dari masa lalu. Mereka tidak terlalu suka berinteraksi dengan bangsa lain, bahkan Trevia. Tapi mereka tetap menjaga stabilitas mereka dengan baik, dan mereka tak terlibat dalam konflik besar sejak perang terakhir. Hanya saja, Gunung Cageves berada di perbatasan yang cukup terisolasi, jadi kita harus siap untuk segala kemungkinan.”

Arez berpikir sejenak, mengingat segala sesuatu yang telah terjadi. Ia merasa perlu memahami lebih dalam tentang situasi di luar negaranya sendiri. “Aku tidak tahu banyak tentang dunia ini sekarang. Sejak aku bangkit kembali, rasanya ada banyak hal yang berubah, termasuk negara-negara yang muncul dan runtuh. Aku hanya takut, ada sesuatu yang tak aku mengerti yang mungkin menjadi ancaman di perjalanan ini.”

Erlana tersenyum lembut, “Kau tidak perlu merasa khawatir, Arez. Perjalanan ini memang berisiko, tapi kita akan melakukannya bersama-sama. Lagi pula, kau adalah kunci dari semua ini. Kau adalah orang yang Nero dan kelompok Archié cari. Kita harus menyelesaikan ini sebelum mereka mencapai apa yang mereka inginkan.”

Arez menarik napas dalam, merasa lega mendengar keyakinan Erlana. “Aku mengerti. Terima kasih, Erlana. Kita akan melakukan ini dengan baik. Gunung Cageves… tempat itu menyimpan banyak kenangan masa lalu, aku yakin. Aku harus pergi ke sana.”

Erlana mengangguk mantap, “Dan kita akan sampai di sana, Arez. Kita akan singgah di Aigis untuk mengumpulkan kekuatan, dan setelah itu, perjalanan ke Gunung Cageves akan dimulai.”

Malam semakin larut, dan suara angin yang bertiup di luar jendela memberi kesan ketenangan sebelum badai besar. Mereka berdua berdiri dari kursi masing-masing, bersiap untuk beristirahat demi perjalanan panjang yang menunggu mereka keesokan harinya.

“Kita harus istirahat,” ujar Erlana sambil merapikan peta di meja. “Besok adalah awal dari perjalanan panjang kita.”

Arez mengangguk, dan keduanya bersiap untuk tidur, penuh harapan bahwa keesokan harinya akan membawa mereka lebih dekat kepada kebenaran yang mereka cari.

“Ya, besok kita mulai.”

Keesokan paginya, sinar matahari yang lembut menerobos melalui tirai jendela, menandakan awal hari baru. Arez dan Erlana sudah bersiap sejak subuh, mengenakan perlengkapan mereka dan memastikan segala sesuatunya siap untuk perjalanan panjang menuju Kasios. Di halaman istana, mereka bertemu dengan Graz yang telah menunggu untuk mengucapkan salam perpisahan.

Graz menatap Arez dengan tatapan penuh penghargaan. "Kau telah membawa Cybele kembali dengan selamat, Arez, dan untuk itu, kami sangat berterima kasih. Kau adalah sekutu yang kuat bagi Trevia, dan kami akan selalu membuka pintu bagi kedatanganmu," katanya sambil meletakkan tangannya di pundak Arez.

Arez tersenyum lembut, merasa dihargai oleh sambutan hangat Graz. "Aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan. Terima kasih,Tuan Graz, atas segala bantuannya selama ini. Trevia telah menjadi tempat yang penting bagiku."

Graz kemudian menoleh ke Erlana yang berdiri di samping Arez. "Erlana, aku meminta kau untuk tetap mendampingi Arez dalam perjalanan ini. Ayahmu adalah seorang pahlawan yang besar, dan aku yakin kau memiliki potensi untuk mengikuti jejaknya."

Erlana tersenyum bangga, meskipun sedikit canggung. "Aku akan berusaha sebaik mungkin. Terima kasih atas kepercayaanmu,Tuan Graz. Arez adalah sahabat yang baik, dan kami akan menghadapi apa pun yang menunggu kami di luar sana."

Graz mengangguk mantap, lalu melangkah mundur, memberi ruang bagi mereka untuk berangkat. "Perjalanan ke Gunung Cageves tidak akan mudah, tapi aku yakin kalian berdua akan menghadapinya dengan keberanian. Jika kalian membutuhkan bantuan di masa depan, jangan ragu untuk kembali ke Trevia."

Arez menunduk sedikit sebagai tanda hormat. "Kami akan selalu mengingat kebaikan Trevia, dan kami tak akan ragu untuk kembali jika membutuhkan."

Setelah percakapan itu, mereka berpamitan dan melangkah menuju gerbang kota. Diiringi dengan suara pelan langkah kuda mereka di jalanan berbatu, mereka meninggalkan kota Panggea yang terasa sunyi, masih dalam suasana duka atas kematian Raja Athelstan. Saat mereka mencapai gerbang kota, Arez tiba-tiba berhenti dan berbalik, memandangi kota yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Arez terdiam sejenak, tatapannya mengelilingi tembok kota yang megah dan jalanan yang pernah dia lewati selama perjalanannya. Pikirannya melayang ke saat pertama kali dia tiba di Panggea—kebingungan, tantangan, pertemuan dengan Cybele dan Elara, serta pertempuran yang telah mereka lalui bersama. Semuanya terasa begitu cepat, namun mendalam.

“Ini adalah tempat di mana semuanya dimulai,” gumam Arez, suaranya pelan namun penuh perasaan.

Erlana yang berada di sampingnya menoleh dan menatapnya dengan lembut. "Kau sudah melakukan banyak hal sejak kau tiba di sini, Arez. Trevia berhutang budi padamu, dan begitu juga aku."

Arez tersenyum samar, namun matanya tetap terpaku pada kota. "Aku tidak pernah membayangkan akan menemukan begitu banyak teman dan tujuan di sini. Semua ini... telah mengubahku."

Erlana mengangguk, memahami apa yang Arez rasakan. “Perjalanan kita masih panjang, dan aku yakin masih banyak lagi yang akan berubah. Tapi yang pasti, apapun yang terjadi, kamu tidak akan menghadapi ini sendirian.”

Arez menoleh ke Erlana, menatapnya dengan rasa syukur. "Kau benar. Terima kasih sudah selalu berada di sampingku, Erlana."

Erlana tersenyum hangat. "Dan aku akan terus berada di sisimu sampai semua ini selesai."

Dengan tarikan napas dalam, Arez akhirnya membalikkan tubuhnya, bersiap melanjutkan perjalanan. Mereka berdua menaiki kuda mereka dan mulai bergerak perlahan meninggalkan gerbang kota. Udara pagi terasa segar di kulit mereka, meskipun ada perasaan berat yang mereka bawa setelah kematian Raja Athelstan.

Saat mereka mulai memasuki jalan utama menuju Kasios, Arez memandang ke depan dengan tekad baru. Perjalanan panjang menuju Gunung Cageves menanti mereka, dan di balik pegunungan itu, kebenaran dari masa lalunya menunggu untuk terungkap.

Dengan semangat yang kembali bangkit, mereka menunggang kuda, meninggalkan kota Panggea yang kini hanya menjadi bayangan di balik mereka, tetapi tetap tinggal sebagai bagian penting dari kisah hidup Arez.

1
Arsiteku Istriku
napa ga bikin paragraf baru aja
Arsiteku Istriku
tor bikin bab khusus jurus2 arez dong
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
total 2 replies
Nur-
udah masuk arc baru ya?
aizen
dikit amat tor tumben
Thia El Fath
ceritanya kerennn kak...
VReader
tor konsisten dong, saran aja jgn tiap bab ntar panjang, nter pendek. sama ratain aja
Daffa Rifky V: maaf kak atas ketidak nyamanan membaca🙂, aku akan brusaha maksimal mungkin untuk memperbaiknya makasih sarannya
total 1 replies
Gehrman
Aku baru baca 5 chapter dan ini sedikit review dariku.

Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.

Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.

Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.

Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Daffa Rifky V: thank u so much aku juga baca karya kaka udah 10 chapter tapi karna sibuk di rl blom baca baca lagi😁😁😁
total 1 replies
Gehrman
Emmm tadi katanya rambutnya perak ...

Skrng jadi emas /Facepalm/
Daffa Rifky V: akwwkkw lupa dirubah itu blom revisi🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Gehrman
Lalu, ingatan apa yang kembali ke Arez seperti yg sudah disebutkan di chapter sebelumnya klw dia masih bnyak yg tidak tahu?
Daffa Rifky V: bukan maksudnya dia pergi ke tujuan ke kota trevia buat mencari tau dirinya, mungkin dia bisa inget sesuatu nanti gitu hehe
total 1 replies
Gehrman
Saranku, lebih perlihatkan setting Post Apocalypticnya terlebih dahulu agar pembaca mulai meresap ke latar dari novel ini yg bertemakan Post-Apocalyptic seperti yg sudah disebutkan.
Gehrman
Narasi ini ada problem karena penjelasannya kaya MC dan Elara ini sudah sangat dekat dan memiliki takdir yg berhubungan padahal baru pertama kali bertemu.
Daffa Rifky V: agak bingung soalnya bikin setting awal niatnya si elara ini ketemunya gimana , jadi dibikin kek gini🥲🥲tapi elara tau soal sjarah kbangkitan sorang pahlawan dimasa lalu, disini cuma elara blom tau bgt sama arez dia juga pnasaran. tapi seiring berjalannya bab per bab elara bakal tau kbenarannya.... dan penyebab dunia skarang kek gini juga dan banyak negeri yg udah silih berganti sebelum elara lahir karna banyak reset akibat bncana kiamat itu.sksrang jadi 5 negara di Zefia, usia Arez sndiri lebih dari ribuan tahun.. dan knapa dia tertidur beberapa chapter lagi bakal dijelasin kok, soalnya aku masi nyajiin ringan2 dulu sblum badai panjang di tiap chapter
total 1 replies
Gehrman
ini dialog kedua respon untuk apa dialog siapa?
Daffa Rifky V: itu si elara kan diserang jadi insting aja dia mao bantu ellara, tpi perlu ga ya dialog kek gitu aku juga ngrasa kpanjangan si
total 1 replies
Gehrman
Kasih eksposisi Refor itu apa.
Daffa Rifky V: siap , refor itu pemilik tanda yang punya elemen, ygga punya elemen tu orang biasa
total 1 replies
Gehrman
Mengapa Pembawa cahaya yang notabenenya elemen yg biasa dimiliki oleh seorang Pahlawan ditakuti? Dan ditakuti oleh siapa? 🤔
Llitch Ceysa
aku suka
Daffa Rifky V: makasi kaka dukung terus ya
total 1 replies
Iyan Store
updatenya lama bgt dah/Sweat//Sweat//Sweat/
Daffa Rifky V: lagi banyaj ksibukan di rl huhuu
total 1 replies
Satu Kata
autor sus bgt😏😏
Nightcore Yagami
mantap wir
aizen
semangat updatenya torrrr
Daffa Rifky V: makasih
total 1 replies
VReader
menurutku gak perlu terlalu panjang dijelasin deh
Daffa Rifky V: makasih sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!