Clara adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga baik hati kepada siapapun, tak sedikit orang juga sangat menyukainya
Tapi suatu waktu nasib naas telah menimpa dirinya, dimana Clara mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma selama bertahun tahun lamanya
Roh Clara yang keluar dari tubuhnya selalu bergentayangan di sekitar rumah sakit tempat tubuhnya dirawat, Roh Clara terkadang sangat merasa bosan dengan kehidupannya yang mengambang tak tau arah tujuan seperti itu
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda Indigo yang sangat tampan bernama Darrel, kehidupan roh Clara mulai berubah karena kehadiran Darrel, hingga lama lama tumbuh benih benih cinta antara Darrel si pemuda Indigo dan Clara si Hantu cantik
So? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya..! Cek this out》》》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Darrel memasuki kelas dengan malas, dia duduk di bangku yang berada dikelasnya itu. Tiara yang melihat Darrel duduk pun menghampiri Darrel dan duduk disebelahnya
"Rel? Nanti pulang sekolah ikut aku ke rumah sakit yuk" ajak Tiara tersenyum menatap Darrel
"Mau ngapain ke rumah sakit, emang nya kamu sakit?" Tanya Darrel malas
"Aku mau ketemu kakak ku disana Rel" ucap Tiara
"Kakak? Bukannya kakak kamu kak Viona ya? Dia sedang apa di rumah sakit?"tanya Darrel
"Ihhh...! bukan kak Viona, tapi kakak sepupu ku, namanya kak Kevin. Awalnya rumah kita berdekatan tapi karna aku pindah, aku jadi berjauhan deh sama kak Kevin" ucap Tiara memberitahu
"Jadi Dokter Kevin itu kakak sepupu kamu?" Tanya Darrel tak menyangka
"Iya, kok kamu bisa kenal kak Kevin?" Tanya Tiara penasaran
"Ah...! itu aku pernah sakit dan Dokter Kevin adalah Dokter ku waktu aku dirawat di rumah sakit" ucap Darrel menjelaskan
"Oh gitu ya...! aku juga mau sekalian jenguk anak nya papah Wisnu, kasian dia Rel papah wisnu katanya akhir akhir ini sangat sibuk dan gak sempat jenguk anaknya itu"ucap Tiara terlihat bersedih
"Kalau begitu aku ikut...! " ucap Darrel membuat Tiara tak percaya dengan apa yang dikatakan Darrel
"Ka... kamu serius Rel?" Tanya Tiara masih belum percaya
"Serius lah, emang nya kenapa? Gak boleh? Bukannya kamu yang ngajak tadi" tanya Darrel
"I.. Iya tentu saja boleh he.. he.. Justru aku merasa senang karena ada teman" ucap Tiara tersenyum senang
Darrel hanya diam lalu memakai Earphone yang dia ambil dari saku almamaternya
Tiara yang melihat itu hanya tersenyum mengerti kalau Darrel tak ingin dia ganggu lagi lalu Tiara kembali berjalan dan duduk kembali ke bangkunya sendiri
*****
Sesudah jam pulang sekolah Darrel berjalan menuju loker tempatnya menyimpan baju basketnya
"Rel? Jadi gimana? kita jadi kan ke rumah sakit?" Tanya Tiara yang ternyata mengikuti Darrel sedari tadi
"Jadi...! tapi aku mau latihan basket dulu sebentar. Kalau kamu mau duluan ya duluan aja" ucap Darrel cuek
"Ah tidak...! aku mau menunggu kamu saja Rel" ucap Tiara tersenyum senang
"Yasudah...!" ucap Darrel lalu pergi menuju toilet untuk mengganti bajunya
Darrel berlari menuju lapangan untuk berlatih basket bersama teman temannya
"Rel? Lu tau gak Reno dan teman temannya mau dikeluarin dari sekolah?" ucap Bima memberitahu
"Loh kok bisa ...?" Tanya Darrel penasaran
"Katanya bokap lu yang nyuruh kepala sekolah untuk mengeluarkan mereka dari sekolah, karena mereka pernah keroyok lu sampai lu di rawat di rumah sakit Rel" ucap Bima
"Haiiish...! apa yang Ayah inginkan dari ku" gerutu Darrel lalu pergi berlari meninggalkan lapangan
"Rel? Elu mau kemana Rel?" teriak Bima
Darrel tak menjawab pertanyaan Bima dan terus berlari meninggalkan lapangan
.....
Darrel memasuki ruangan kepala sekolah untuk meminta penjelasan apa yang sebenaranya terjadi
"Darrel? Silahkan duduk" ucap kepala sekolah tersenyum pada Darrel
"Pak? Saya mau tanya apa benar Reno dan teman temannya mau di keluarkan dari sekolah ini?" tanya Darrel
"Iya betul, Pak Aryan menginginkan mereka untuk di keluar kan dari sekolah karena telah membuat Nak Darrel terluka sampai masuk rumah sakit, karena kalau kami tidak mengeluarkan mereka, pak Aryan akan melaporkan Reno dan teman temannya ke pihak berwajib atas tuduhan penganiayaan, dan dari pada sekolah kami ikut tercemar karena muridnya menjadi tersangka, maka kami lebih baik mengeluarkan Reno dan teman temannya dari sekolah ini" ucap kepala sekolah
"Saya tidak setuju pak, jangan pernah dengarkan apa kata Ayah saya. Reno dan teman temannya itu juga teman saya. Kita berkelahi karena salah paham saja pak" ucap Darrel menjelaskan
"Maaf nak Darrel, tapi apa yang dikatakan pak Aryan Ayah nak Darrel itu benar. Kalau mereka tidak dikeluarkan dari sekolah ini maka akan mencontohkan tidak benar kepada murid lainnya" ucap Pak kepala sekolah
"Tapi pak, kasihan mereka sudah kelas 12 dan mereka sudah mau lulus. Jangan sia siakan pengorbanan mereka yang sudah belajar selama hampir 3 tahun disekolah ini" ucap Darrel terus memohon
"Maaf nak Darrel, kami tidak bisa" ucap kepala sekolah tersenyum pada Darrel
"Yasudah, saya permisi pak" ucap Darrel merasa kecewa lalu pergi
.....
Flashback
2 hari yang lalu Ayah menghampiri ruang kepala sekolah
"Pak Aryan,silahkan duduk pak" ucap kepala sekolah tersenyum pada Ayah
"Jadi gimana kabar Anak Anak yang mengeroyok anak saya?" Tanya Ayah
"Mereka sudah mulai masuk sekolah dari beberapa hari yang lalu pak" ucap pak kepala sekolah
"Saya akan melaporkan mereka pada pihak berwajib karena telah membuat anak saya dirawat di rumah sakit" ucap Ayah marah
"Loh pak? Apa tidak terlalu berlebihan bapak melaporkan mereka ke pihak berwajib? Kasihanilah mereka pak. Mereka Masih anak anak remaja dan mereka juga masih sekolah" ucap Kepala sekolah
"Tidak ada kata maaf untuk siapapun yang sudah menyakiti anak saya" ucap ayah marah
"Apa tidak ada jalan lain selain melaporkan mereka ke pihak berwajib pak?" Tanya kepala sekolah
"Yasudah, saya mau mereka dikeluarkan dari sekolah ini. Supaya mereka tidak mengganggu anak saya lagi" ucap Ayah
"Baik lah kalau begitu, kami akan menghubungi orang tua mereka terlebih dahulu untuk menceritakan semuanya pada orang tua mereka" ucap kepala sekolah
"Jika orang tua mereka bilang ingin ganti rugi saya tidak butuh, bilang saja pada orang tua mereka kalau saya tidak membutuhkan uang mereka untuk membiayai rumah sakit Anak saya, yang saya inginkan hanya mereka dikeluarkan dari sekolah karena kalau tidak. Saya akan melaporkan anak anak mereka pada pihak berwajib" ucap ayah memperingati
"Baik pak nanti saya sampaikan pada orang tua mereka" ucap kepala sekolah mengangguk mengerti
"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu, Anak saya sudah mulai sekolah lagi disini, saya harap kejadian yang sudah sudah tidak terulang kembali" ucap Ayah lalu pergi dari ruangan tersebut.
Flasback-off
Darrel keluar dari ruangan kepala sekolah, terlihat didepan pintu ada Reno dan teman temannya
"Rel? Kita mau minta maaf atas kejadian waktu itu. Kita mohon Rel bantu kita supaya kita gak dikeluarin dari sekolah ini" ucap Reno memohon begitu pun dengan kedua temannya Reno
"Kalian tenang saja, gua akan bicarain ini pada bokap gua. Karna jujur gua juga gak tau kalau bokap gua akan senekad ini" ucap Darrel masih tak percaya dengan perlakuan Ayahnya itu
"Iya Rel, kita mohon bantu kita. Kita janji tidak akan gangguin lu lagi Rel" ucap Eki
"Oke nanti gua usahain, kalian tenang saja" ucap Darrel lalu pergi meninggalkan mereka
"Awas aja kalau kita benar benar di keluarin dari sekolah ini, gua akan bikin perhitungan sama tuh bocah" gumam Reno
"Betul bos, mentang mentang anak orang kaya dia bisa seenaknya ngeluarin kita dari sekolah ini. Mana kita udah kelas 12 lagi bos, sekolah mana yang mau menerima anak kelas 12 yang sebentar lagi mau ujian. Masa iya harus turun kelas lagi" ucap Eki menjelaskan membuat Reno semakin kesal pada Darrel
"Gua punya rencana bagus untuk bisa balas dendam sama tuh bocah" ucap Reno tersenyum sinis menatap tubuh Darrel yang semakin menjauh.
semangat buat up