Aqila Prameswari dan Qaila Prameswari adalah saudari kembar yang lahir dari pasangan suami istri Bayu Sucipto dan Anggi Yulia. Dua gadis cantik nan ramah ini menjadi buah bibir di sekolahnya, SMK Binusa, seakan tiap laki-laki memimpikan kedekatan dengannya.
Namun, walaupun penampilan mereka begitu sama, bak pinang dibelah dua, ada satu hal yang membedakan mereka: sifat mereka. Qaila Prameswari, adik kembar Aqila, memiliki karakter yang sangat berbeda dari kakaknya.
Bagai langit dan bumi, perbedaan sifat antara Aqila dan Qaila menjadi satu fenomena menarik di kalangan teman-teman sekolah mereka. Sementara Aqila dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh semangat, Qaila memiliki pesona misterius yang mengundang rasa penasaran dan takjub sekaligus.
Aqila, seorang gadis cantik yang telah memiliki kekasih, yaitu seorang mahasiswa di universitas terkemuka di kotanya. Sementara itu, Qaila - sang adik kembar, sama sekali tak tertarik berpacaran dan bahkan tak memiliki teman laki-laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
" Sorry, lo kayaknya salah orang deh." Ucap qaila menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung harus menjelaskan dirinya bukan aqila tapi qaila.
" Gak mungkin gue salah, lo aqila?" Ucap pemuda itu.
" Kenalin gue aksa." Ucap aksa lagi sambil mengulurkan tangan nya kepada qaila.
Qaila menatap uluran tangan aksa yang masih menggantung di depannya, dirinya ragu jika aksa orang baik baik.
" Kenapa? Gue bukan orang jahat." Ucap aksa yang melihat qaila seperti takut kepadanya.
" Gue gak biasa aja kenal sama orang baru." Balas qaila yang langsung di angguki aksa.
" Oh iya, lo ngapain disini? Bukannya rumah lo bukan arah sini ya?" Tanya aksa membuat qaila semakin bingung dengan siapa aksa sebenarnya, sampai samapi laki laki itu tahu di mana rumah nya.
" Hey, kenapa malah bengong?" Tanya aksa tak bisa menyembunyikan senyuman di wajah nya saat melihat wajah lucu qaila.
" Gue bukan orang jahat qila, gue aksa mahasiswa semester lima di antaranya." Ucap aksa membuat qaila langsung tertarik untuk menanggapi obrolan itu.
" Lo kuliah disana?" Tanya qaila menatap aksa.
" Hem, jurusan hukum." Balas aksa membuat qaila terkagum kagum.
" Di sana ada jurusan desain kan?" Tanya qaila dengan suara pelan.
" Hemm, itu termasuk jurusan favorit disana." Balas aksa.
" Setelah lulus, lo mau lanjut kemana?" Tanya aksa lagi.
" Belum tau." Balas qaila sambil menggelengkan kepalanya.
" Di kampus gue aja, disana gak kalah bagus sama kampus gavi." Ucap aksa dengan bangga.
" Lo kenal gavi?" Tanya qaila menatap aksa penuh tanda tanya.
" Hemm, kenapa lo nanya gitu? Lo beneran gak kenal gue atau pura pura gak kenal?" Tanya aksa.
Qaila terdiam, dirinya jadi ragu untuk kembali melanjutkan obrolan itu. Tapi qaila juga penasaran dan banyak ingin tahu soal kampus Antaranya.
" Emang lo seterkenal itu? Sampe gue harus tau lo siapa?" Balas qaila sambil terkekeh untuk membuang rasa gugup nya.
Qaila ingin tahu laki laki ini bisa membedakan dirinya dengan aqila atau tidak, jika memang aqila dan aksa saling mengenal.
" Serius lo gak kenal gue qil?" Tanya aksa tak percaya.
" Aksara narendra, gue cowok most wanted di Antaranya." Ucap aksa tidak bermaksud sombong, hanya saja merasa aneh dan tidak percaya jika aqila tidak mengenal nya.
"Terserah, tapi gue gak kenal sama lom" balas qaila.
" Yaudah gak papa, sekarang lo udah kenal gue kan." Ucap aksa.
" Lo mau balik? Mau gue anter aja gak?" Tanya aksa, berharap qaila tidak akan menolak karena ini kesempatan nya untuk mendekati gadis itu.
" Gak usah, gue bisa pulang sendiri." Balas qaila cepat.
" Ayolah bareng gue aja, gratis sampe depan pintu rumah." Ucap aksa.
Qaila yang kurang nyaman dengan sikap aksa pun ingin segera pergi dari sana, dan beruntung nya tak jauh dari sana ada angkot yang melintas.
" Gue duluan ya!" Oamit qaila langsung menyambar tas sekolah nya dna pergi dari sana, membuat aksa langsung menatap kepergian qaila yang menuju ke sebuah angkutan umum yang tak jauh dari sana.
" Dia beneran aqila kan? Kenapa aneh ya?" Batin aksa .
Qaila yang sudah masuk ke dalam angkot pun langsung bernafas dengan lega, dirinya benar benar kurang nyaman dengan aksa. Apa lagi laki laki itu sok akrab dengan nya.
Drtttt
Drtttt
Tiba tiba ponsel qaila berdering, membuat gadis itu langsung mengambil ponselnya yang ada di saku seragam sekolah milik nya.
" Ya, kenapa gav?" Ucap qaila setelah mengangkat sambungan telepon tersebut.
" Lo dimana?" Tanya gavi dengan suara keras, membuat qaila langsung menjauhkan ponselnya dari telinga nya.
" Di jalan, kenapa si?" Balas qaila bingung.
" Jalan mana? Lo keluyuran dari mana?" Cecar gavi.
" Astaga, ini orang ke sambet apa an sih!" Gumam qaila kesal.
" Jalan pulang, gue abis ketemu temen." Balas qaila.
" Temen? Siapa? Sejak kapan lo punya temen." Ucap gavi semakin membuat qaila naik darah mendengar nya.
" Lo pikir gue cupu sampe gak punya temen hah?" Balas qaila kesal.
Di sebrang sana gavi pun menghela nafasnya, pikiran nya terlalu was was sampai membuat dirinya terlalu berlebihan dengan qaila saat ini.
" Maksud gue, temen lo cewe kan?" Tanya gavi kini merendahkan suaranya.
" Iyaa!" Balas qaila ketus.
" Yaudah, langsung pulang jangan keluyuran, gue bentar lagi pulang." Ucap gavi, alu mematikan sambungan telepon nya.
Qaila menatap kesal kearah ponsel nya yang sudah mati, " aneh banget sih tu orang!" Gerutu qaila.
Setelah mematikan sambungan telepon nya, gavi langsung menyandarkan tubuh nya ke kursi kerja nya.
" Arghhh!" Gavi mengacak mengacak rambutnya frustasi.
" Lo kenapa si gav!" Ucap laki laki itu pada dirinya sendiri.
" Bisa bisa qaila ngira lo gilak, kalo sifat lo tiba tiba berlebihan kaya gini." Gerutu gavi.
" Astaga, gue beneran jatuh cinta kah." Batin gavi sambil menatap langit langit ruang kerjanya.
" Kenapa rasanya pas ketemu aqila udah beda, beda gak kaya waktu pacaran dulu. Bahkan sekarang kalo qaila gak ada di depan mata gue, rasanya gue kepikiran terus." Ucap gavi begitu pusing dengan pikiran nya sendiri.
" Gue harus cari tau, siapa perempuan yang ketemu aksa tadi. Bisa aja qaila, dan kalo beneran qaila bisa bahaya." Gumam gavi lalu segera menyambar ponselnya dan pergi keluar dari ruang kerjanya.
Sepanjang perjalanan menuju mobil nya, gavi menghubungi ezar, laki laki itu perlu berbicara dengan ezar yang melihat kejadian tadi.
" Lo dimana?" Tanya gavi sambil melajukan mobilnya.
" Basecamp sama anak anak." Balas ezar.
"Sepuluh menit lagi gue sampe, jangan kemana mana." Ujar gavi lalu mematikan sambungan telepon nya.
°°°°°
" Jadi?" Tanya gavi dengan tidak sabaran.
" Gue liat aqila nolongin aksa pas jatuh dari motor, gue juga kaget pas liat aqila ada disana. Gue liat dia lagi duduk di halte bus." Jelas ezar.
" Masih pake seragam?" Tanya gavi.
" Hemm," balas ezar.
" Atau jangan jangan yang ketemu aksa tadi qaila." Gumam gavi.
" Lo yakin qaila gav?" Tanya ezar.
" Iyaa, soalnya pas jam makan siang tadi gue keluar bareg aqila." Ucap gavi.
" Lah ,bisa bisanya malah makan bareng mantan " ucap damian sambil geleng geleng kepala.
" Syutt, udah balikan." Ucap marko sambil terkekeh.
" Diem lo berdua!" Bentak gavi, membuat marko dan damian langsung terdiam.
" Terus, apa yang bakal lo lakuin kalo ternyata itu beneran qaila. Dan kalo aksa tau dia bukan aqila tapi qaila kembarannya." Tanya ezar serius.
" Yang pasti gue bakal jauhin aksa dari qaila maupun aqila." Balas gavi.
" Lo terlalu egois gav, siapa tau aksa beneran cinta sama aqila. Biarin lah dia miliki salah satunya." Ucap ezar.
" Gue yakin dia cuma mau main main zar!" Ucap gavi sangat yakin.
DOUBLE UP YA GUYSSSS
happy reading😍
