Demi melindungi nyawa adiknya, Jazzy Hao mengasingkan diri di kota kecil dan rela menjadi menantu sampah di keluarga Lin.
Setiap harinya Jazzy Hao akan melakukan pekerjaan kasar di rumah seperti mencuci pakaian, memasak, mencuci piring, membeli sayur dan membersihkan lantai rumah.
Tiga setengah tahun lalu dia pergi meninggalkan keluarganya tanpa membawa sepeser uang pun.
Dalam keadaan seperti itu, dia bertemu lelaki tua yang mengetahui identitasnya dan membuat perjanjian untuk menikahi cucunya.
Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apakah Jazzy Hao akan bertahan di keluarga Lin sebagai menantu sampah?
Simak terus keseruan cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUKE DI CULIK
"Jazzy, cepat bangun!" Hesty Lin mendesak Jazzy Hao yang masih tertidur.
"Ada apa? Aku masih ngantuk sekali!" Jazzy Hao berkata lalu kembali tidur.
"Ayo cepat bangun, lihat berita hari ini!" Hesty Lin berujar sambil memperlihatkan berita di internet.
Jazzy Hao pun bangun dan melirik berita itu sekilas. Saat dia membaca artikel yang tertulis dalam judul, matanya menyipit.
"Duke, CEO Juxing Corp di culik orang tak di kenal!"
"Kapan berita ini muncul?" Jazzy Hao melihat ke arah Hesty Lin dan bertanya.
"Barusan pagi ini, menurut keterangan polisi dia di culik di rumahnya."
"Selain itu, beberapa orang besar juga mengalami kasus yang sama, yaitu kebakaran dan kehilangan nyawa." Hesty Lin berkata, "Apakah semua ini ada hubungannya?"
"Seharusnya ada!" ucap Jazzy Hao. "Sayang, aku akan keluar sebentar, kamu tunggu di rumah."
"Tidak, aku ingin ikut!" Hesty Lin melihat ke arah Jazzy Hao dan berkata dengan serius, "Aku bukan orang bodoh, aku tau pasti ada sesuatu padamu. Aku tau tadi malam kamu pergi diam-diam dan ada beberapa orang yang berjaga di luar rumah.
"Dan juga aku rasa kamu mengenal CEO Duke dengan sangat baik!"
Hesty Lin menatap Jazzy Hao dengan wajah serius.
"Jelaskan apa yang kamu tutupi dariku? Jika memang ada masalah cerita padaku!"
"Aku tidak ingin kamu menyembunyikan sesuatu dariku!" Hesty Lin berucap dengan mata tegas.
Selama beberapa hari ini, dia selalu memikirkan kenapa sikap suaminya sangat santai ketika bertemu orang besar, bagaimana sikap Duke saat bertemu dengan Jazzy Hao, lalu rumah yang mereka tinggali saat ini.
Jelas-jelas sertifikat Restoran Shushan masih ada di tangannya, lalu bagaimana bisa di jual?
Hal ini terus mengganggu pikirannya hingga akhirnya tadi malam dia melihat sikap mencurigakan suaminya.
Jazzy Hao juga merasa hal ini tidak bisa di tutupi lagi, lalu dia pun berujar, "Mari kita duduk, aku akan menceritakan semuanya."
Jazzy Hao berjalan ke arah sofa lalu berkata, "Aku adalah orang keluarga Hao dari Kota Hao."
"3.5 Tahun yang lalu aku pergi dari keluarga Hao setelah ayahku tiba-tiba menghilang, ibuku di bakar hidup-hidup, dan adikku harus di rawat di rumah sakit jiwa karena stres akibat di perkosa oleh paman ku dan anaknya secara bergilir."
"Juxing Corp adalah perusahaan yang diam-diam aku dirikan, dan presiden misterius di balik Juxing Corp adalah aku, itu sebabnya sikap Duke dan yang lainnya sangat sopan padaku." Jazzy Hao berkata lagi, "Tadi malam aku bersama Lao Ren pergi ke kota Hao untuk membawa kabur Adikku dari rumah sakit jiwa."
Jazzy Hao melihat ke arah Hesty Lin lagi sebelum melanjutkan.
"Kakek mu melakukan kontrak pernikahan antara kita karena dia tau identitas ku, tapi dia tidak sempat memberi tahu kalian sampai dia meninggal."
"Lalu, investasi perusahaan Juxing Corp ke perusahaan ku? Rumah ini? Itu semua kamu yang terlibat?" Hesty Lin bertanya dengan mata merah.
"Yah!" Jazzy Hao mengangguk.
"Lalu, perjanjian pernikahan itu karena kamu sedang melarikan diri makanya setuju menikah denganku?"
Air mata Hesty Lin sudah menetes tak terbendung.
"Huh!" Jazzy Hao menghembuskan nafas.
"Yah, saat itu aku tidak tau harus melarikan diri kemana karena takut keluarga Hao akan membunuhku, jadi aku menerima untuk menikah denganmu." Jazzy Hao berkata, "Tapi, kamu harus tahu. Aku tidak punya sedikitpun pikiran untuk bercerai, terkecuali jika kamu yang ingin bercerai!"
Setelah berkata demikian, Jazzy Hao tidak melanjutkan lagi. Dia ingin melihat seperti apa respon Hesty Lin.
Jika Hesty Lin meninggalkannya, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi pula, identitasnya akan ketahuan cepat atau lambat, itu hanya masalah waktu.
"Huhu, Kenapa kamu begitu jahat?"
"Kenapa kamu bersembunyi begitu dalam?"
"Kenapa kamu mau merendahkan dirimu sebagai laki-laki selama 3 tahun ini?"
"Andai kamu tidak merahasiakan ini semua, kita tidak akan di usir dari rumah.
Hesty Lin tidak bisa menahan air matanya, dan terus menerus menangis.
Jazzy Hao berjalan ke arah Hesty Lin dan memeluknya, "Maafkan aku, aku punya alasan untuk merahasiakan ini. Jika orang-orang keluarga Hao mengetahui aku berada di rumah kalian, maka nyawa kalian dalam bahaya."
Mendengar hal ini, suara tangisan Hesty lin semakin besar.
"Huhu, tapi.. Tapi kenapa?" tanya Hesty Lin.
"Nanti kita akan bahas ini lebih lanjut, saat ini aku harus mencari tahu siapa yang menculik Duke."
Jazzy Hao berkata lalu melepaskan pelukan dari Hesty Lin.
"Aku ingin ikut!"
"Jangan, ini sangat berbahaya!" Jazzy Hao menolak.
"Tidak, aku harus ikut. Duke adalah orangmu, berarti dia juga orangku, jadi aku harus ikut!" Hesty Lin berkata tegas.
"Baik!"
Kemudian Jazzy Hao melakukan panggilan, dan dengan cepat telepon tersambung.
"Tuan, CEO Duke di culik!" Dari sisi lain, Pedro berkata.
"Aku sudah tahu." Jawab Jazzy Hao, "Kumpulkan semua orang, aku akan datang sebentar lagi!"
Jazzy Hao berujar lalu mematikan telepon.
"Ayo pergi."
Jazzy Hao berkata lalu menarik tangan Hesty Lin yang masih terbengong bodoh.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat sikap superior dari suaminya.
Jazzy Hao langsung mengambil kunci mobil dan langsung mengemudi ke pinggiran kota Hangzhou.
Tak lama kemudian, Jazzy Hao Sampai di depan gerbang perusahaan keamanan.
Pedro, Lao Ren, Nickta Mo dan yang lainnya total ada 80 orang menunggu Jazzy Hao di depan gerbang.
Melihat Jazzy Hao sudah datang, Pedro berlari ke arah mobil dan membuka pintu mobil dengan cepat.
"Tuan Jazzy!"
Jazzy Hao mengangguk ke arah Pedro.
"Tuan, ini?" Pedro bertanya dengan gugup.
"Istriku!" Jawab Jazzy Hao datar.
Lao Ren juga maju menyapa Jazzy Hao, "Tuan!"
Tapi saat melihat Hesty Lin, dia tidak bisa tidak bertanya, "Tuan?"
"Nanti aku akan menjelaskan padamu." Ujar Jazzy Hao, "Mari kita ngobrol di dalam."
Kemudian mereka masuk ke dalam gedung.
Semua orang bersikap normal, hanya Hesty Lin yang masih di penuhi keterkejutan. Bahkan wanita yang sebelumnya memijat Jazzy Hao juga bersikap biasa saja tanpa ada tekanan apapun.
"Ceritakan padaku, bagaimana Duke bisa di culik?"
. . .