Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Besi Naga Es
"Maksud nona?"tanya Lei Nan yang masih belum mengerti.
"Tuan, kau tahu jika memperbaiki senjata ini tidak bisa mengunakan benda biasa, untuk memperbaiki senjata tuan harus mengunakan benda khusus."ucap Wanita itu.
"Nona tolong bisa jelaskan tentang Besi Naga Es dan kenapa harus mengunakan benda khusus untuk memperbaikinya?"tanya Lei Nan penasaran.
"Baiklah aku jelaskan, Sebagai bahan yang dipercaya berasal dari tulang naga yang membeku, Besi Naga Es digunakan untuk menciptakan senjata yang memiliki kekuatan es yang mematikan dan ketajaman yang tak tertandingi, bahkan senjata ini mengandung energi Yin yang sangat pekat karena itu tidak bisa di perbaiki oleh palu biasa."ucap Wanita itu.
Lei Nan yang mendengarnya terkejut dirinya tahu mengenai cerita Naga namun dirinya menganggap itu hanya mitos, namun benda yang tidak sengaja dia beli merupakan barang yang sangat menakutkan.
"Jika kau menjualnya di pasaran harga senjata itu mungkin bisa mencapai jutaan koin emas."ucap Wanita itu.
Lei Nan segera terkejut mendengar nominal yang banyak itu, dirinya tidak menyangka barang yang dia beli dengan harga dua keping emas akan bisa berharga jutaan koin emas sekarang.
"Nona, apakah memang tidak bisa memperbaiki senjata ini?"tanya Lei Nan masih berharap.
"Ada satu cara, itu merupakan benda peningalan ayahku, tunggu sebentar."ucap wanita itu segera pergi.
Tak menunggu lama akhirnya wanita itu kembali dengan sebuah buntalan kain di tanganya. Dan saat membukanya dan di sana ada sebuah palu yang berukirkan emas yang sangat indah.
"Ini adalah palu Naga aku tidak menyangka akan mengunkanya saat ini."ucap Wanita itu.
"Nona apakah ada biaya tambahan, aku akan berusaha membayarnya."ucap Lei Nan.
"Tidak perlu tuan, bayaran tadi sudah cukup, tuan bisa mengikutiku."ucap Wanita itu segera pergi.
Lei Nan merasa terkejut dan sekaligus kagum dengan kebaikan yang dimiliki wanita itu. Dia mengikuti wanita tersebut ke area yang lebih tenang dari toko, di mana suara dentang palu dan panasnya api pandai besi tidak terlalu mengganggu.
"Jadi, Nona, apakah aku boleh tahu namamu?" tanya Lei Nan dengan nada ramah.
Wanita itu tersenyum lembut. "Namaku Li Xue. Ayahku juga adalah seorang pandai besi, namun dirinya telah meninggal beberapa tahun lalu. Aku mewarisi toko ini darinya."
Lei Nan mengangguk. "Nona Li Xue, terima kasih atas bantuanmu. Aku tak menyangka senjata ini memiliki latar belakang yang begitu luar biasa."
Li Xue mengambil palu Naga yang berukir emas itu dengan hati-hati dan mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. "Senjata ini sangat langka. Palu Naga ini adalah satu-satunya alat yang bisa digunakan untuk memperbaikinya. Palu ini diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluargaku dan hari ini aku tak menyangka akan mengunakanya, baiklah aku akan segera mulai."
Lei Nan memperhatikan setiap gerakan Li Xue dengan seksama. Dia bisa melihat betapa terampilnya Li Xue dalam mengolah logam. Setiap pukulan palu tampak presisi dan penuh perhitungan. Li Xue bekerja dengan tenang, seolah-olah dia berada di dunianya sendiri, sepenuhnya fokus pada tugasnya.
Sementara menunggu, Lei Nan memutuskan untuk melihat-lihat koleksi senjata di toko. Dia menemukan berbagai macam senjata mulai dari pedang, tombak, hingga senjata rahasia seperti pisau terbang dan bintang lempar. Semua senjata tampak dibuat dengan keterampilan tinggi dan kualitas yang sangat baik.
Tak lama kemudian, Li Xue kembali dengan senjata Lei Nan yang sudah diperbaiki. "Tuan, senjatamu sudah siap. Cobalah, lihat apakah ada yang perlu diperbaiki lagi."
Lei Nan mengambil senjatanya dan merasakannya. Senjata itu tampak lebih kuat dan tajam daripada sebelumnya. Energi dingin yang memancar dari besi naga es terasa lebih intens, seolah-olah senjata itu hidup kembali. "Luar biasa, nona Li Xue. Aku sangat puas dengan hasilnya. Terima kasih banyak."
Li Xue tersenyum bangga. "Aku senang kau menyukainya. Jika ada yang perlu diperbaiki lagi, jangan ragu untuk datang kembali."
Lei Nan mengangguk. "Pasti. Terima kasih sekali lagi, Li Xue. Aku akan merekomendasikan toko ini kepada teman-temanku."
Setelah menyelesaikan urusannya di toko Li Xue, Lei Nan kembali bergabung dengan Zhang Wei dan Mei Ling di kedai teh. Mereka terlihat sedang berbicara serius.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Lei Nan sambil duduk di samping mereka.
Zhang Wei menoleh dan menjawab, "Kami sedang merencanakan langkah berikutnya. Setelah misi ini, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"
"Kita akan kembali dahulu untuk melaporkan keberhasilan misi, karena waktunya masih 3 hari kita bisa santai untuk saat ini, dan apa yang harus kita lakukan berikutnya kita akan memikirkanya nanti."ucap Lei Nan
Zhang Wei dan Mei Ling hanya mengangguk mengerti, mereka juga berharap jika misi berikutnya akan lebih mudah.
"Mei Ling aku ingin bertanya mengenai sesuatu apakah boleh?"tnaya Lei Nan.
"Memang apa yang ingin kau tanyakan?"jawab Mei Ling penasaran.
"Bukanya kau mengunakan pisau terbang sebagai senjatamu, apakah boleh aku mempelajari cara mengunakanya dari dirimu?"tanya Lei Nan
"Tentu saja, aku akan mengajarimu dasar-dasarnya, namun kenapa kau tiba-tiba ingin belajar?"tanya Mei Ling setuju.
"Aku hanya ingin mengunakan senjata di pertarunganku berikutnya agar lebih praktis."jawab Lei Nan.
Di Sore itu akhirnya mereka lanjutkan mengobrol, sekarang mereka menjadi satu tim dan kedepannya mereka akan selalu bekerja sama karena itu mereka mencoba lebih mengenal masing-masing.
Dan tak terasa malam segera datang, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di kota ini untuk malam ini dan akan kembali besok paginya, perjalanan dari sini menuju Aula Informasi hanya menempuh satu hari karena itu mereka bisa santai terlebih dahulu.
Mereka memilih menginap di sebuah penginapan di dekat kota, mereka sebelumnya mencari penginapan yang murah dan akhirnya menemukan penginapan yang bernama penginapan bangau, karena terlalu lelah mereka langsung memutuskan masuk ke kamar masing-masing.
Namun Lei Nan tidak langsung tertidur, dirinya mengeluarkan 8 pisau terbangnya.
"Aku tak menyangka aku akan mendapatkan sebuah harta seperti ini."batin Lei Nan yang masih tidak percaya.
Dan dengan hati-hati dirinya meletakan pisau itu disampingnya dan perlahan dari samping pingnya dia mengambil sebuah kantong kulit.
Lei Nan memilih untuk berkultivasi saja karena dirinya waktu itu mendapatkan pil abadi, dan Yi Feng berbicara jika seluruh hartanya di masukan ke dalam kantong dimensi yang waktu itu di berikan Yi Feng.
Kantong dimensi sendiri sama seperti cincin ruang namun harga kantong dimensi lebih murah yang cuma berharga 2 keping emas jika di bandingkan dengan cicin ruang harganya bahkan bisa ribuan koin emas.
Lei Nan memutuskan untuk segera melakukan sikap lotus, dan perlahan dirinya mengatur pernapasannya.
Seluruh ruangan bisa Lei Nan rasakan dan perlahan dia mencoba menelan pil abadi itu.