Bangkitnya Mata Dewa

Bab 28 Keluarga Ye dalam Bahaya

Ouyang Wei dari kejauhan langsung berlari menghampiri Fang Yanyuan, dia menatap ke arah Bai Xiaochun penuh kebencian.

Memebrikan ramuan tersisa dari cincin penyimpanannya, Ouyang Wei langsung membawakan Fang Yanyuan ke tempat peristirahatannya.

Kebetulan insiden ini, lagi-lagi terdengar dan hanya dalam sekejap mata, Panutua Liu mengetahui dan saat Bai Xiaochun datang, ingin berkata dia mencela, “Nak, kamu sangat kejam. Kamu melukai murid Fang Yanyuan hingga pingsan, sebagai sesama murid, seharusnya tindakan seperti itu bisa dicegah.”

“Tetua Liu, sebenarnya saya juga tidak ingin bertindak kejam. Tetapi bagaimana lagi, saudara Fang memaksa untuk menentang saya. Pada awalnya saya mengabaikan, karena saya tahu saudara Fang dan saya adalah suatu sekte. Tapi dia begitu memaksa dan mencoba bertaruh dengan saya. Ketika saya menyetujui taruhan ini, saya menenangkan taruhkan. Tapi saudara Fang sungguh tak tahu malu, berani menghianati dan tidak mau memberikan harta setelah kekalahannya. Jadi saya membuat saudara Fang pingsan dan saya mengambil apa harus saya miliki.” Bai Xiaochun menjawab dengan tulus.

“Nak, kamu sungguh sangat pandai untuk berdalih, apakah kamu tidak takut jika keluarga Fang mengetahui hal ini. Jika keluarga Fang mengetahui tentang peristiwa ini, saya dan para-para guru tidak akan bertanggung jawab.” Liu Mengchen menjawab apa yang dia tahu dan selalu menjadi penengah agar tidak memihak satu sama lain.

“Panitua Liu, tenanglah. Mungkin saya bisa mengatasi ini. Lagipula, saya merasa bahwa tidak bersalah dan saudara Fang lah yang terlalu memaksa. Kegagalan adalah buah kesuksesan di masa depan, tetapi saudara Fang tidak mempelajari pepatah itu.” Bai Xiaochun tersenyum.

“Hmmmm... semoga saja kamu bisa mengatasi ini sendirian. Kamu adalah murid satu-satunya yang bisa menghancurkan cincin pengujian dari Kuil Qinming. Apakah kamu tahu, setelah cincin pengujian itu rusak, pihak serta mengalami kerugian!” Liu Mengchen tersenyum cemberut.

“Maafkan saya Guru. Saya tidak tahu, menurut aturan yang tertulis di Tuan penguji, tidak ada yang melarang untuk menghancurkan cincin pengujian tersebut. Jadi, tanpa pikir panjang saya mendekati cincin penghujan itu dan menghancurkannya.” Bai Xiaochun berkata dengan sedikit hati-hati.

“Yah, memang apa yang kamu katakan benar.” Liu Mengchen mengangguk dan sedikit berpikir setelah Bai Xiaochun datang menghampirinya, “Apa yang kamu cari di sini Apakah kamu ingin mengambil tugas lain atau apalah?” lanjut Liu Mengchen.

“Tidak, tidak. Dalam beberapa hari, Mungkin saya akan pergi ke tempat di mana aku bekerja. Kebetulan saya adalah penyuplai penting dari Kamar Dagang Tianya. Saya membuat senjata yang memiliki kualitas lebih di atas 50%.” Bai Xiaochun langsung mengeluarkan tiga senjata yang hasil dia tempa dengan kemurnian lebih dari 50% kepada Liu Mengchen.

Seketika Lou Mengchen langsung mengambil senjata itu, dan mengecek Apakah yang dikatakan oleh Bai Xiaochun memang benar bahwa ini adalah senjata kualitas bagus.

Setelah mengecek, Liu Mengchen langsung berbinar dan menatap ke arah Bai Xiaochun seperti sedang menatap harta karun.

“Jadi kamu adalah seorang ahli menempa fenomenal itu?” Liu Mengchen tahu bahwa Kamar Dagang Tianya memiliki atau mengeluarkan senjata lebih bagus daripada Kamar Dagang Donyan.

Sejak Kamar Dagang Tianya mengeluarkan senjata kualitas bagus popularitasnya menjadi melejit dan popularitas lawan sedikit demi sedikit memudar.

Peristiwa itu membuat menjadi tegang, bahkan kemungkinan besar Kamar Dagang Donyan akan mencari seorang ahli di balik senjata kualitas bagus yang ditristribusikan kepada kamar dagang Tianya.

Jika mereka mengetahui seseorang dibalik itu mungkin akan diculik dan dibunuh.

Tapi, Saya tidak mengira bahwa ahli menempa yang sedang dicari keberadaan tiba-tiba sedang berada di hadapan saya, dia juga menjadi murid luar dalam beberapa minggu yang lalu.

“Jika Panutua Liu ingin memiliki senjata ini, kuharap Panilutua Liu bisa mengeluarkan Dua Batu rock berwarna merah dengan satu batu mekah berwarna biru. Dua batu rok merah 1 batu rok biru masing-masing mendapatkan satu senjata, bagaimana?” Bai Xiaochun bertanya lembut.

“Nak, kamu memiliki perut gelap dan kamu berani memeras guru ini,” kata Liu Mengchen langsung mengeluarkan Dua Batu rok merah dan satu batu rok biru kepada Bai Xiaochun.

Bai Xiaochun tidak sopan langsung menyimpan tiga batu roh ke dalam penyimpanannya sambil berjalan, Bai Xiaochun berkata dengan sangat yakin, “Dengan rahasia ini terungkap kepada Panutua Liu, maka Anda juga akan berpikir bahwa saya adalah sepotong daging yang enak, tentu saja Panutua tidak akan menyia-nyiakan bakat yang saya miliki.”

“Saya bergabung ke sekte Qinming juga karena saya telah diusir oleh sekte Tianxing. Atas rekomendasi patriak Ye, saya akhirnya bergabung di sini untuk mencari perlindungan bisnis saya dan keselamatan saya.”

Ketika langkah Bai Xiaochun Semakin jauh, Liu Mengchen mencerna apa yang dikatakan oleh Bai Xiaochun dan mengkilingkan kepalanya, “Anak ini yang dia pikirkan memang masuk akal, Tapi aku tidak tahu perselisihan Apa yang mengakibatkan sekte Tianxing berani sekali mengusir jenius seperti Bai Xiaochun.”

Liu Mengchen setelah itu duduk di kursi sambil menyempitkan matanya dengan kejam, “Bai Xiaochun sudah menjadi murid Kuil Qinming saya, jadi siapapun yang ingin membunuh tidak saya ampuni.”

*

*

Ketika Bai Xiaochun sudah meninggal Kuil Qinming berjarak 200 meter, pertama yang harus Bai Xiaochun lakukan adalah cepat-cepat pergi ke keluarga Ye terlebih dahulu.

Ketika Bai Xiaochun sedang berjalan, tiba-tiba ada burung merpati yang terbang di atasnya berputar beberapa kali langsung turun menghampiri Bai Xiaochun dan hinggap di bahu kirinya.

Bai Xiaochun menyempitkan matanya dan melihat ada kertas yang tertempel di atas punggung burung merpati itu.

Bai Xiaochun tidak tahu bagaimana burung merpati itu menghampiri dirinya, tapi setelah membuka kertas, Bai Xiaochun membaca langsung terkejut dan sedikit dingin di Dua matanya.

“Nona Ye sekarang disandera, patriak Lou tidak tahu nasib putrinya mati atau tidak. Patriak Ye sangat khawatir sehingga tanpa pikir panjang meminta bantuan kepada aku.” Bai Xiaochun langsung mempercepat langkahnya Bahkan dia berlari untuk pergi ke rumah keluarga Ye.

Bai Xiaochun Langsung melompat ke sebuah pohon dan meloncat-loncat layaknya gorila. Tepat sedang berlari, Bai Xiaochun berpapasan dengan wanita dingin berkemeja.

Wanita dingin dengan pakaian kemeja putih melewati Bai Xiaochun dan tidak pernah melirik ke arah Bai Xiaochun, seolah-olah Bai Xiaochun adalah orang yang asing.

Meskipun demikian, Bai Xiaochun juga tidak peduli dengan wanita berpakaian kemeja putih itu, dia juga tidak repot-repot untuk mengagumi kecantikan wanita dingin dengan pakaian kemeja putih.

Wushh!

Setelah berpapasan dan saling berjauhan sekitar sepuluh meteran, wanita dingin dengan kemeja putih tersebut berhenti dan melihat Bai Xiaochun yang sedang berlari dari pohon ke pohon yang sudah jauh.

Mata wanita itu perlahan-lahan mengerutkan keningnya. Dia seperti tidak suka dengan perilaku Bai Xiaochun yang sangat cuek, bahkan matanya masih polos, tenang seperti tidak menganggap dirinya ada.

Ini adalah pertama kali wanita itu dicuekin oleh lawan jenis, sehingga dia merasa tidak nyaman.