Bagaimana jadinya seorang mafia kejam, tapi tampan menikah dengan gadis polos, dan cantik? Apakah hidup mereka akan bahagia atau sebaliknya?.
Dan setelah perjanjian mereka,,, tak di sangka suatu malam membuat gadis itu harus menjaga kehidupan yang muncul setelah perceraiannya?
Gimana nasib anak itu? Gimana kehidupan mereka jika suatu hari mereka akan bertemu dengan keadaan berbeda?
yuk, langsung baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyufanyav, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27: Mommy
Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")
...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚....
Pas tau kalau Rose di perhatiin dari tadi, kini menoleh ke sumber suara. Mendapati gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA itu nampak tersenyum gemas melihat twins yang menoleh melihatnya juga.
Rose terkekeh "Bukan adek saya, tapi dia anak saya"Ucap Rose seraya tersenyum manis kearah mereka.
Mereka? Ia beberapa gadis SMA nggak tau kalau masih gadis apa nggak. Canda guys.
"A-anak? Maaf-maaf kita nggak tau"Ucap Salah satu dari mereka.
"nggak papa, usia saya memang masih muda. Jadi itu wajar untuk orang yang melihatnya"
"Wahh"
"Gemes banget, boleh pegang nggak kak?"
"Boleh kok, Noah Nathan ayo samperin kakaknya"Ucap Rose. Saat itu juga Noah dan Nathan hanya melihat Rose dan berjalan pelan ke arah mereka.
"Mony nda au. Athan atut"Ucap Nathan yang kini mundur dan mendekat ke arah Rose.
Rose menggendong Nathan lalu mendekat ke arah Gadis SMA itu. "Ganteng banget kak, mirip Anak ceo-ceo gitu"
"Iya! Tapi jujur nih kak mereka berdua cuma mirip kakak bagian pipi aja, yang lain nggak"
"Mungkin mirip ayahnya kali"Mereka mengangguk menyetujui salah satu ucapan temennya.
"..."
"Mommy, ulang"Ucap Noah yang mode rewel saat ini. Rose yang melihat itu kini menurunkan Nathan dan menggandeng mereka berdua. Tapi sebelum itu ia berpamitan dulu "Maaf yah, saya harus pergi"Ucap Rose. Tanpa babibu lagi ia segera menuju ke arah mobilnya dan pulang dan melupakan untuk membeli ice cream seperti yang mereka minta sebelumnya.
...MOMMY...
"Ibu tau kamu menyembunyikan Chaeng yah!"Marah ibu yoona.
Saat pulang Winwin memberi tahu ibunya, kalau dia sedang ada pekerjaan keluar negeri. Tapi mungkin karena efek pekerjaan atau masalah yang mereka hadapi. Ia lupa kalau ibunya masih mengingat kembali janji yang diberikan anak nakalnya ini saat ia sudah sehat, dengan seribu alasan ibunya muak dengan winwin yang mengulur waktu, kini ibunya menagih janji yang akan dan harus ditepati win-win anaknya.
Win-win memijit pelipisnya "Ib-"
"Ibu nggak mau tau! Ibu maunya ketemu Chaeng!"Ucap ibunya lagi.
Winwin melihat ibunya dan menghela nafas saat melihat yoona yang ingin menangis "Oke² fine! Jangan nangis"
"Gitu dong"Ucap Yoona yang kini menghapus air matanya.
"Drama banget"Gumam win-win lalu naik keatas menuju kamarnya.
"Bu, ibu nggak bawa baju ganti gitu?"Tanya winwin.
"Sicheng emangnya nginep apa"
"Iyalah, emang ibu pikir deket halte busa depan apa"
"Bawa beberapa baju, ntar ibu mau nginep lama lagi"
"Itu tergantung"
"Nggak bisa, nanti rose stress lagi ngurusin 4 orang sekaligus"
"Hah? 4? Kamu dosa banget yah. Badan ibu nggak segede itu, kamu kira ibu apaan"
"Capek ngomong sama ibu, aku tuh di sini kaya Raisa aja (Serba Salah) "
"Nanti ayah nyariin ibu kalau balik"
"Itu bisa diatur, udah dehh ayok."
Winwin melihat jam tangan yang ada di salah satu tangannya "Ayok, 2 jam lagi"
Yoona mengangguk "Ibu beres² dulu kalau gitu"
Sicheng bolehin ibu seminggu doang "kita seminggu doang di sana"
"Emang rose dimana?"
"Kepo, cepat bu nanti telat"
"Iya sabar, kamu yang ajak ibu bicara juga."
...MOMMY...
"Dinin"Ucap Noah. Saat mereka berdua udah mandi, yang pastinya dimandiin mommynya.
"Athan dinin uga"
Rose menggeleng melihat tingkah kedua anaknya yang kini berkeliling mengitari kamar dengan handuk kecil melilit di tubuh mungilnya yang putih. Rose lalu mengambil popok yang ada di salah satu lemari kecil deket ranjang, setelah itu Rose berjalan mendekat kearah mereka berdua.
"Sini dlu, pake popok"Ucap Rose menyuruh kedua anaknya untuk mendekat ke arahnya.
"Dinin"Ucap Mereka kompak lalu berjalan mengelilingi Rose.
Rose hampir saja menangkap mereka tapi yah mereka berdua sangat hiperaktif. Rose tertawa saat handuk yang melilit Nathan kini melorot akibat ia yang melompat-lompat bersama Nathan.
"Sini, ayokk"
"Habis itu lanjut main"Ucap Rose lagi.
Lalu mereka berdua berjalan mendekat. Apalagi Nathan yang kini memeluk Rose tanpa memakai handuk lagi.
"Makanya, mommy bilang pakai popok dlu. Tapi Nathan nggak mau denger dan lari-lari sama Noah"
Dengan telatennya Rose memakaikan baju ke mereka berdua. Dari memakai popok, ngasih minyak, bedak dll deh. Tak lupa Rose juga memberi pijatan pada mereka berdua.
"Baju tebal yah, cuaca-nya dingin"Ucap Rose seraya memakaikan baju ke anaknya, yang pastinya baju mereka berdua sama.
"Ndak au"Ucap Nathan.
"Cerewet, tadi katanya dingin. Nanti mommy kasih buah"
"Okee"nahkan definisi kasih sogokan udah mau. Jadi kalau kalian para readers mau nyulik Mereka kasih sogokan aja, apalagi Ice mungkin udah di anggukin cepat.
"Turun tangga hati-hati, Noah pelan-pelan"Peringat Rose. Saat ini mereka bertiga mau turun ke ruang televisi. Noah Sama Nathan udah rewel banget kayaknya udah kelaparan walau beberapa waktu lalu mereka makan Ice.
"Mommy bua"Ucap Nathan saat mereka ber3 sampai di ruang keluarga.
"Tunggu yahh, mommy kupasin dlu"
Nggak terlalu ngerti apa yang dikatakan rose. Kini kedua anak itu tengah bermain mobil-mobilan di karpet halus, karena sebagian mainan yang rose bawa itu kebanyakan dari teman-temannya, untungnya aja yang mereka beli itu berbagai macam jenis mainan. Kalau tidak percuma banyak kalau gitu.
Rose berjalan menuju dapur lalu menutup pintu yang udah winwin buat agar twins nggak bisa masuk dapur. Ia mengambil beberapa buah, mengupasnya lalu memotongnya juga.
...MOMMY...
"Beneran numpahin darah babi?"Tanya Kun ke ten Yang kini menatapnya seraya menganggukkan kepalanya.
"Kapan lagi anak pejabat di kotorin sama darah saudaranya sendiri wkwkwk"
"Mengsedih, liat aja tuh dia make baju putih-putih. Mana sombong banget lagi jalannya"
"Lo jangan julid sialan, namanya juga pencitraan depan umum. Biasalah"
Mereka berdua lagi di Salah satu Mall. Mereka berdua di suruh buat nyelakain anak Salah satu pejabat yang udah rugikan salah satu anggota mereka. Nggak hanya itu, nihh anak emang pemakai narkoba. Panggil aja Alex.
"Tapi ge, ini mahh bukan nyelakain"
"Emang tapi lo tau nggak kunci hilang kaya depan umum?"Ten menggeleng "Gw kaya sih tapi nggak tau"
"Citranya jatuh kalau buat malu"
"Intinya lo tinggal nonton"
Mereka sekarang berjalan menuju gerombolan orang yang ingin menyaksikan beberapa kata yang akan diucapkan oleh alex nanti. Karena menurut informasi dia akan memenangkan salah satu lomba dalam perusahaannya.
"Lo nggak mau ikutan gitu ke mall jae?"Tanya Taeyong.
Sekarang beberapa daru mereka ingin melihat hal apa yang dilakukan kedua manusia saat ini. "Nggak, gw percaya sama dia. Lagian gw juga mau ke kantor, ada beberapa kendala di sana"
Taeyong mengangguk paham "oke, gw pergi dlu sama yang lain."
"Kabarin perkembangannya aja, biar si curut songong itu dapat karmanya"
"Gampang itumahh"
...Tbc......
...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...
...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...
...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻♀️-...
