Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi Buruk
Akhirnya Elgan dan Daniella sudah sampai Ibukota. Perjalanan mereka sangat lancar. Karena Menggunakan JP sehingga tidak perlu menunggu lama untuk take off dan landing. Penumpangnya hanya mereka berdua . tentu sangat eksklusif berbeda jika memakai pesawat komersil.
“ Kamu tunggu sebentar, supirku sebentar lagi datang. Dia sudah menunggu daritadi di parkiran. “
“ Iya, Aku juga ini chat Om Ben dahulu.”
“ Iya sayang, kabari Om ben dan mama papa ya sekalian.”
“Kenapa bukan kamu yang hubungi Mama Papa?”
“ Sudah tidak apa-apa. Sesekali hubungi mama mertua ya. Dahulu malah kamu sering ngpbrol sama mama. Sampai aku dicuekin.”
“Masa sih?”
“ Aku gak bohong sayang, tanya saja sama Mama” Ucap Elgan sambil tersenyum sambil membentuk dua jarinya berbentuk V.
Daniella kemudian menghubungi Mama Angel dan kemudian mengabari Om Ben bahwa dirinya dan Elgan sudah sampai di bandara.
“ Halo Lala sayang, Kamu sudah sampai?.” Ucap Om Ben saat di telepon.
“ Sudah Om. Baru saja aku landing. Mama bagaimana keadaanya?”
“Sudah lebih baik setelah minum obat. Tapi sekarang sudah tidur lagi La. Kamu tenang saja ya.”
“Syukurlah. Mudah-mudahan di perjalanan lancar.”
“Iya. Hati-hati di jalan ya Lala sayang.”
“ Baik Om. Eh.. Mobilnya sudah datang. Aku berangkat dulu ya Om. Bye”
“Bye La.”
Mobil Elgan sudah datang untuk menjemput. Supir pribadinya juga membawakan barang-barang ke dalam mobil.
“ Kamu istirahat saja dulu sayang. Nanti kalau sudah sampai rumah aku bangunkan.” Ucap Elgan sambil mengelus rambut indah Daniella.
“ Aku tidak ngantuk El.” Ucap Daniella memnolak permintaan itu.
“ Ya mungkin kamu tidak mengantuk tapi matamu terlihat sekali lelahnya. Jangan membatah ya. Aku begini karena tidak ingin kamu jatuh sakit.”
“ Hmm..Baiklah.” Ucap Daniella pasrah.
Akhirnya Daniella menyenderkan kepalanya ke bahu Elgan. Ternyata tidur di bahu Elgan nyaman juga. Tidak sampai 10 menit suara dengkuran halus pun terdengar .
Elgan hanya tersenyum melihatnya,
“Pak, kita lewat jalur belakang saja sepertinya kalau kita lewat lurus akan kena macet.”
“Baik Tuan.”
Kemudian supir itu memilih jalan alternatif lain sesuai saran dari Elgan. Dan benar saja. jalur tersebut tidak mengalami kemecatan. Akhirnya dalam waktu 30 menit meraka sudah sampai rumah.
Elgan kemudian mencoba membangunkan Daniella. Tapi mungkin karena kelelahan pasca kejadian Mark, sehingga waktu tidur Daniella terganggu dan fisiknya pun seperti terkuras.
“Lala.. Bangun sayang.” Ucap Elgan dengan lembut. Dalam hatinya , dia sangat menyukai wajah Daniela saat tertidur.
“ Hmmmm” Jawab Daniella yang tidak kunjung bangun tapi justru malah memeluk erat Elgan.
Supir keluarga sudah mengeluarkan barang-barang dari mobil dan dan menyimpannya di dalam rumah Daniella.
Om Ben yang melihati tu langsung bertanya pada supir tersebut mengenai keberadaan Elgan dan Daniella.
“Aih,, pantas kalian tidak keluar-keluar mobil.” Ucapan Om Ben saaat membuka pintu kendaraan.
“Bukan begitu Om. Ini aku kesulitan membangunkannya. Lala kurang istirahat Om.”
“ Hehehe, bisa saja mengelaknya. Padahal aku tahu itu semua yang kamu inginkan.”
“ Hahaha, Om ini! Aku jujur saja masih dianggap bohong.”
“Kamu bawa saja dia ke kamarnya. Kasihan jangan sampai bangun.” Ucap Om Ben.
“Baiklah, Aku angkat dahulu. Om, aku minta tolong dibukakan pintu kamar Daniella ya.”
“ Gampang itu! Biar tas dan sepatu Daniella Om yang bawakan.”
“ Terima kasih Om.”
Akhirnya Daniella pun dibawa ke kamarnya.
“ Huffftt” Ucap Elgan.
Elgan dan Om Ben pun keluar dari kamar Daniella.
“Om, ada yang ingin aku bicarakan.”
“ Ada apa El? Ayo kita bicarakan di living room .”
Elgan pun menceritakan kejadian tidak menyenangkan mereka berempat. Dia menceritakan semuanya dari awal hingga akhir. Hal tersebut membuat Om Ben sangat khawatir dengan keadaan mereka.
“ Kamu juga harus berhati-hati El, Bisa jadi setelah ini kamu.”
“ Siap Om! Aku sudah mengantongi nama-nama pelakunya tinggal menunggu mereka masuk ke perangkap yang aku buat .”
“ El, Kamu harus bisa memenjarakan mereka semua ya. Agar mereka bisa merasakan hukuman dan mempertanggung-jawabkan tindakannya,”
“ Tentu Om, Aku pastikan mereka tidak akan bisa mencelakakan keluargaku kembali.”
“ Lalu, apa rencanamu kedepannnya?”tanya Om Ben.
“ Memastikan para pelaku dipenjara dan dihukum setimpal. Lalu, aku akan menikahi Daniella secapatnya. Saat diluar kota, aku sudah melamar Daniella. Dia menerimanya Om. Rencanya hari ini aku mengatakan permohonan menikah dengan Mama Arianna”
“ Om setuju, lebih cepat lebih baik. Memang tidak sesuai dengan keinginan El untuk memohon ijin kapada Arianna. Namun, mau bagaimana lagi. Kita tidak pernah bisa memprediksi musibah akan datang kapan.”
“ MAMA!!!!” Tiba-tiba suara teriakan Daniella .Elgan dan Om Ben bergegas menuju kamar Daniella.
“ Sayang.. ada apa? Kamu mimpi buruk ya?”
“ El,. Maafkan Aku!! Hikkss Hiksss HIkss” Daniella menangis hingga tersedu-sedu.
“ Kamu tidak salah sayang. Sudah yaa.. Tenang ya.” Ucap Elgan.
“ Kamu mimpi buruk La?” Tanya Om ben begitu khawatir.
Daniella menganggukan kepalanya.
“Bukan hanya mimpi buruk Om. Sepertinya Aku sudah mengingat semuanya. Termasuk kecelakan yang menimpaku di hari Pernikahan itu.” Ucap Daniella sambil mengeluarkan airmatanya.
Elgan dan Om Ben sangat terkejut dengan pernyataan Daniella. Mereka saling memandang kemudian bersama-sama melihat ke arah Daniella.
-Bersambung-