Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AD #28
"I love you, Claire." Arthur mengungkapkan lagi isi hatinya kepada Shannon, di barengi tatapannya yang dalam serta senyuman tulus yang tersungging di bibirnya.
"Kau mengatakan apa? bisakah kau mengulangi ucapanmu lagi, Arthur. Barangkali, aku salah mendengar." Cicit Shannon yang sudah mengantuk akut, dan kesadarannya pun berkurang.
"Memangnya apa yang kau dengar?" alih-alih menjawab, Arthur mengajukan pertanyaan.
"I love you." Ulang Shannon yang masuk ke dalam perangkap Arthur.
"I love you, too." Balas Arthur merekahkan senyuman. "Malam ini kita resmi menjadi sepasang kekasih." Arthur tersenyum, menjahili Shannon.
"Kekasih?" Arthur menyahuti pertanyaan Shannon dengan gumaman. "Aku belum menjawab pernyataanmu, Arthur Mayer. Kenapa kau sudah memutuskan secara sepihak."
"Malam sudah larut, sebaiknya kau tidur sekarang."
"Kau mengalihkan pembicaraan."
"Kau perlu istirahat, sayang."
"Sayang!?" pekik Shannon dengan maniknya membulat sempurna.
"Ya, kau adalah kesayanganku," jawab Arthur sukses menciptakan genderang pada jantung Shannon. Kesayanganku. Shannon memegangi dadanya, agar jantungnya aman di tempatnya
Sejurus kemudian, Arthur merapikan bantal Shannon, dan membaringkan gadisnya. "Berdoalah, lalu pejamkan matamu, dan mimpikan aku." lanjut, Arthur membelai rambut Shannon, penuh kasih sayang.
"Kenapa, sekarang kau bertindak sesukamu." Shannon memprotes.
"Sst, kau diamlah." Satu kecupan mendarat pas di atas bibir Shannon.
Setelah ciuman singkat itu, Shannon benar-benar diam. Lima menit berlalu, Shannon belum memejamkan matanya. Ia terus saja menatap wajah Arthur yang terlihat lelah. "Sebaiknya, kau tidur juga Arthur." Shannon tidak malu lagi menunjukkan perhatiannya kepada pria itu.
"Kau memperbolehkan aku untuk tidur denganmu? baiklah." Arthur bertanya sekaligus menjawab atas pertanyaannya sendiri. Arthur hendak menaiki tempat tidur Shannon, namun Shanon menahan tubuh pria itu.
"No.. No.. Bukan seperti itu. Kau tidurlah di tempat tidur Chloe. Tempat tidurku tidak cukup untuk kita berdua. Sadarlah, tubuhmu sangat besar Arthur, dan memakan tempat." Cicit Shannon merasa gugup jadi gadis itu asal berbicara.
Bibir Arthur berkedut menahan tawa, seraya menekan pelipisnya. "Bukankah itu terlihat romantis. Kita bisa tidur saling berpelukan."
"Hentikan ucapanmu yang tidak-tidak, Arthur. Adik-adikku kerap masuk ke kamarku, aku tidak ingin mencemari mata, dan pikiran mereka yang masih suci."
"Kita bisa mengunci pintu." Timpal Arthur, tidak ingin berhenti menggoda gadis yang sudah di anggap sebagai kekasihnya itu.
"Dan hal itu bisa menimbulkan masalah. Aku akan menjadi bahan ledekan, Chloe. Sekarang, aku ingin tidur, selamat malam Arthur." Shannon langsung menarik selimutnya, lalu memejamkan matanya. Cara seperti ini ampuh untuk mengakhir perdebatan mereka. Meladeni pria itu tidak akan ada habisnya. Bisa-bisa, ia tidak tidur sampai pagi dan bisa menciptakan lengkungan hitam di bawah matanya.
Arthur tersenyum, dan menghadiahi kecupan di kening Shannon. Setengah jam berikutnya, di saat Shannon sudah terlelap, Arthur mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi Luigi. "Bagaimana, Black?" Arthur langsung melayangkan pertanyaan, begitu sambungan terhubung. Arthur berdiri, kemudian ia mendekati jendela.
"Sudah diamankan, Tuan." Sahut Luigi membuat Arthur merasa lega.
"Baiklah, " Arthur menyelesaikan panggilannya. Ia menarik tirai jendela yang belum tertutup sebelum kembali menempati kursinya tadi.
Pagi harinya, Shannon membuka matanya. Ia mengernyitkan keningnya, lalu menggosok-gosok matanya. Arthur. Sebut Shannon dalam hatinya mendapati pria itu tidur di sisinya.
Shannon menarik kedua sudut bibirnya, seraya mengulurkan tangan membelai wajah Arthur, lalu jemari lentiknya turun menyentuh garis rahang tegas pria itu.
Arthur bergerak, membuat Shannon menjauhi tangannya dari wajah Arthur.
Shannon memaksakan dirinya untuk bangun dari posisinya dan menyeret kakinya menuju lemari, dan mengambil pakaiannya. Segera, ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tidak lama, sebab ia berencana membuatkan kopi untuk Arthur sebelum pria itu bangun.
Suasana panti sangat sepi, tidak ada siapa pun kecuali Shannon dan juga Arthur. Bibi Margareth dengan Paman Smith, seperti biasanya setiap pagi mereka mengantar anak-anak sekolah. Sedangkan Bibi Eve akan sibuk di dapur membuat roti. Akan tetapi, Shannon tidak menemukan Bibi Eve, begitu juga dengan Chloe.
Shannon menemukan secarik kertas yang di tempel di depan kulkas, lalu Shannon membacanya.
Aku bersama Ibuku pergi ke Bologna, menjenguk Bibiku yang sedang dirawat di rumah sakit. Ibu meninggalkan lasagna di dalam kulkas. Makanlah. Dan satu pesanku, kau jangan berbuat nakal, Shannon. Pria tuamu akan mengujimu dengan pesonanya.
From : Chloe ;)
"Dasar gadis nakal. Kenapa ia tidak mengirimkan pesan singkat ke ponselku." Shannon menepuk keningnya. "Astaga, omong-omong, dimana ponselku?" gumam Shannon sambil berpikir. "Lupakan dulu soal ponselmu, Shannon. Dan buatkan kopi untuk Arthur."
Shannon mulai membuatkan kopi untuk Arthur. Ia meracik kopi, lalu memasak air. Sambil menunggu, Shannon membuka kulkas. Ia mengeluarkan lasagna lalu menghangatkan makanan yang berbahan utama makaroni itu di dalam microwave.
Arthur yang baru bangun, datang menghampiri Shannon. "Selamat pagi, sayang." Bisik Arthur sambil memeluk tubuh Shannon dari belakang membuat gadis itu tersentak.
"A- Arthur, " sebut Shannon dengan gugup. Manik Shannon bergerak ke bawah, ia tersenyum melihat tangan kekar Arthur melingkar di pinggangnya.
"Apa kau sedang membuatkan kopi untukku?" Arthur membungkukkan tubuhnya, mensejajarkan wajah dengan wajah Shannon. Lalu, memberikan kecupan di bahu Shannon.
"Ya Arthur." Jawab Shannon sambil mengusap pipi kanan Arthur.
Air panas sudah mendidih. Shannon pun mematikan kompor. "Biar aku saja menyeduhnya." Arthur melepaskan pelukannya, ia berpindah posisi lalu menuangkan air panas itu ke dalam cangkir.
Sedangkan Shannon, gadis itu mengeluarkan lasagna dari microwave. "Bagaimana, jika kita sarapan di halaman, Arthur."
"Ide yang bagus, sayang. Ayo kita ke depan."
Keduanya pun keluar bersama sambil bersenda gurau, dan mereka duduk di kursi tepat di bawah pohon yang rindang. Shannon memotong lasagna lalu meletakkan potongan tersebut di piring Arthur.
"Hari ini aku tidak berkerja." Ya, Arthur sengaja mengosongkan waktunya untuk menemani Shannon. Arthur berniat mengajak Shannon berjalan-jalan, untuk menghibur gadis itu. "Bagaimana jika siang ini kita berkencan?" ajak Arthur untuk melaksanakan niatnya.
"Ya, Arthur," Shannon mengangguk cepat. "Aku mau." Jawab Shannon tanpa ragu.
"Baiklah. Kau pikirkan, tempat apa saja yang kau ingin kunjungi."
Selanjutnya, keduanya melanjutkan percakapannya sambil menikmati sarapan mereka. "Besok, aku akan kembali bekerja, Arthur."
"Berhentilah, dan tinggal bersamaku. Aku bisa memenuhi kebutuhanmu."
"Aku tidak mau, Arthur. Aku bekerja, membantu Bibi Margareth untuk membantu membiayai adik-adikku. Daripada, kau memintaku untuk berhenti bekerja lebih baik kau menaiki gajiku, dan juga Chloe."
Arthur tergelak, bahkan manik legamnya berair. "Baiklah aku akan menaiki gajimu, dan gaji sahabatmu."
Shannon memekik, kemudian ia menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Arthur. Shannon menengadahkan wajahnya, menatap Arthur. "Terimakasih, Arthur."
Arthur tersenyum tipis. Lalu yang terjadi berikutnya, bibir mereka kembali bertemu, dan kita hanya bisa berhalu. 😌 Nasib..
Tak kasih visual pasangan yang sedang berbahagia. 🤭 biar ngehalu kalian semakin anu...
Mereka gemesin 😌
👍👍
Shannon jangan lemah hadapi ulat bulu, Brantas ulat bulu Shannon
pasti dia tidak mau wanitamya dilecehkan dan pasti akan mnjaga wanitanya..