NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lemari tua (1)

Setelah Gavin pergi, Naya masih tersenyum salah tingkah dengan sikap Gavin yang hangat. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan sambil memikirkan setiap benda yang ada. Fokus nya tertuju pada sebuah kotak tinggi dan besar yang tertutup kain hitam. Ia baru tersadar jika ada benda itu.

Naya melangkahkan kaki mendekat untuk membuka kain itu. Sebuah Lemari besar yang terbuat dari kayu terlihat saat kain disingkirkan. Lemari itu terbilang cukup tua dan rapuh karena setiap sisi terdapat retakan kayu ataupun lubang kecil, Bahkan debu juga menyelimuti nya. Ia berusaha membuka namun tidak bisa karena dikunci. Rasa penasaran sangat mendalam saat mencoba mengintip pada sebuah lubang kecil itu memperlihatkan banyak dokumen serta foto foto yang tersimpan.

"Dimana kunci lemari ini? Aku yakin kalau ada sesuatu yang disembunyikan di dalam nya"

Naya berusaha mencari kunci lemari tua itu namun tidak berhasil ditemukan. Sepertinya sudah hilang atau sengaja dihilangkan. Ia mencoba memanggil tukang kunci agar membuatkan duplikat nya. Kalau harus merusak pintu lemari, takut nya bisa menjadi masalah. Apalagi di dalam lemari tua itu pasti ada rahasia bos muda.

"Gimana pak? Bisa dibuatkan duplikat kunci nya gak? " Ujar Naya kepada tukang kunci yang sedang mengotak atik lubang kunci lemari.

"Bisa bu, saya usahakan secepatnya" Balas tukang kunci itu.

"Besok harus udah jadi ya? "

"Saya gak jamin bu karena pesanan juga banyak. Paling harus nunggu tiga sampai lima hari"

"Segini cukup gak pak? Tolong antar duplikat kunci nya besok pagi. Saya gak mau menunggu terlalu lama" Naya menyodorkan uang lembaran merah berjumlah lima juta agar membuat tukang kunci itu mau mengantarkan besok pagi. Ia tidak bisa sabar menunggu karena rasa penasaran yang rasanya hampir meledak.

"Baik bu, akan saya kerjakan lebih dulu. Permisi" Tukang kunci itu pergi dari ruangan Naya.

Drtt.. drt.. Ponsel Naya berdering karena telepon dari Zidan.

"Halo kak, apa kabar? Ibuk di rumah sehat kan? " Ujar Naya mengawali obrolan.

"Semua nya sehat Nay, kakak mau kasih kamu kabar bahagia" Balas Gavin bersemangat.

"Wah kabar apa tuh, jadi gak sabar dengar nya"

"Mbak Mila hamil"

Naya bingung harus bersikap bagaimana. Di satu sisi ia merasa senang karena akan segera memiliki keponakan, namun di sisi lain ia masih menyimpan rasa kesal karena kejadian di desa waktu itu.

"Kakak tahu kalau kamu masih ingat dengan perilaku buruk yang dilakukan Mila. Tapi coba kamu lupakan ya karena itu sudah menjadi masa lalu. Sekarang kakak mau fokus menjaga Mila yang sedang hamil anak kakak, akhirnya progam hamil yang kami lakukan itu sukses" Zidan mengerti dengan perasaan Naya yang campur aduk.

"Kakak bisa ke kota sama ibuk gak? Aku mau kalian tinggal disini, untuk masalah rumah biar aku carikan" Naya mengalihkan pembicaraan karena masih merasa malas mendengar apapun tentang Mila.

"Kebetulan kakak keluar dari pekerjaan, niat nya ingin berjualan di rumah agar selalu di samping Mila. Nanti kakak lihat tabungan dulu, kalau cukup ya bisa berangkat ke kota" Balas Zidan apa adanya.

"Jangan dipikirin soal ongkos, nanti aku suruh pak Anto untuk jemput kalian di desa"

"Pak Anto siapa? "

"Supir aku kak, udahan ya telepon nya. Naya mau lanjut kerja dulu. Kemasi aja semua pakaian kakak dan ibuk, nanti malam atau besok akan langsung dijemput"

Tut...

Zidan merasa sedih atas sikap Naya yang tidak mau menyebut nama Mila. Bahkan dia tidak memberikan tanggapan apapun tentang kehamilan Mila yang harusnya menjadi kabar menggembirakan. Ia akan mencoba mengerti perasaan adik nya dan tidak terlalu dimasukkan hati.

***

"Pak Anto bisa jemput keluarga aku di desa gak? " Ujar Naya saat turun dari mobil bersama Gavin.

"Berapa lama perjalanan nya? Lalu saya harus kesana kapan? " Tanya Anto yang sedang duduk di depan rumah.

"Sekitar tiga jam an. Kalau bisa sih nanti malam, tapi kalau pak Anto mau istirahat dulu juga gak masalah jemput nya besok aja"

"Nanti malam aja bu, saya gak suka kalau menunda pekerjaan rasanya seperti membebani pikiran" Anto tersenyum menyeringai.

Naya senang atas kinerja Anto yang melakukan perintah nya dengan baik serta rajin tanpa mengeluh. Ia masuk ke dalam rumah sambil mengirimkan pesan kepada Zidan untuk bersiap karena nanti malam akan di jemput.

"Aku harus cari kontrakan sementara untuk mereka, apa aku cari sekarang aja ya biar sekalian" Ujar Naya meminta izin kepada Gavin.

"Nanti aku belikan rumah yang berada di dekat sini. Untuk sementara biarkan mereka tinggal di rumah aku" Balas Gavin merangkul bahu Naya. Ia gemas dengan tinggi badan Naya yang hanya 150cm sedangkan tinggi badan nya sendiri lebih tinggi yakni 185cm.

"Terima kasih Gavin, harusnya sih biar aku aja yang cari rumah daripada ngerepotin kamu terus"

"Emangnya kamu bisa cari sendiri? Kamu kan belum lama tinggal disini, jadi belum banyak tahu dengan tempat disekitar. Nanti yang ada sampai tahun depan belum dapat rumah nya hahaha" Gavin meledek Naya yang langsung melepaskan rangkulan tangan nya lalu berjalan cepat masuk ke dalam kamar.

Naya kesal dengan ledekan Gavin yang seolah menganggap nya seperti anak kecil yang tidak bisa berbuat apapun. Ia menatap ke arah luar jendela hingga membuat nya teringat dengan Ratih.

"Kira kira Ratih pergi kemana ya? Apa aku tanyakan aja sama Gavin? Tapi kelihatan nya Ratih gak sama Gavin" Gumam Naya menyangga dagu dengan jari telunjuk.

Ia sebenarnya tidak lagi khawatir ataupun peduli dengan Ratih. Hanya saja rasa penasaran dengan kelanjutan hidup nya itu membuat pikiran nya penuh. Tetapi ada hal lain yang justru selalu terngiang ngiang yaitu lemari tua di ruangan Gavin sebelumnya. Ia coba tahan rasa penasaran nya sampai besok.

Setelah beristirahat sejenak, Naya menghampiri Anto yang akan segera menjemput keluarga nya di desa.

"Udah siap pak Anto? Jangan lupa di cek kelengkapan dan kesiapan mesin nya biar gak ada masalah" Ujar Naya melihat ke sekeliling mobil.

"Tenang bu, semuanya aman. Kalau begitu saya berangkat sekarang ya" Anto melajukan mobil setelah pamit dengan Naya. Ia hanya diberitahu nama alamat nya yang dikirim lewat pesan.

Hawa dingin terasa menyeruak masuk ke dalam tulang saat sudah memasuki area pedesaan. Anto yang hanya mengenakan kaos berlengan pendek itu pun sedikit menggigil. Ia menghentikan mobil di pertengahan rumah rumah penduduk untuk mengambil jaket lalu memakai nya. Saat akan kembali menjalankan mobil, terlihat dua orang perempuan dan laki laki yang berjalan beriringan. Anto berniat untuk bertanya kepada mereka tentang alamat rumah bu Nilam.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!