NovelToon NovelToon
SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Mermad

Cerita udah Tamat, ya!!!

Mohon untuk dibaca setiap bab, ya. Jangan ada yang diskip sebagai bentuk penghargaan kepada penulis yang sudah membuat cerita.

King Arkan Foster, seorang pria berusia 25 tahun, mahasiswa. Arkan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang lebih tua darinya di dalam bus.
Siapa sangka Arkan bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah bar tempat Arkan bekerja. Karena mabuk, si wanita mengajak Arkan menikah dan Arkan menghabiskan malam bersama perawan tua itu.
Tanpa diduga wanita itu adalah ibu dari temannya sekaligus dosen di kampus Arkan kuliah.
Sementara, Adelia terpaksa tetap menjalani pernikahan rahasia dengan teman putranya karena suatu hal.
Bagaimana pernikahan Rahasia Arkan dengan wanita itu?
Apa yang akan terjadi jika akhirnya, teman Arkan mengetahui pernikahannya dengan sang ibu?
Dan rahasia apa yang dimiliki Adelia maupun Arkan?

Please Follow akun ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_merm

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Mermad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbakar Cemburu

"Kau?" ucap Arkan dan Shanaz serempak saling tunjuk.

"Kalian saling kenal?" tanya Shaga dengan heran. Pria itu menatap Arkan kemudian Shanaz secara bergantian. Perasaan Shaga waspada, jika Arkan mengenal Shanaz, apakah Shanaz salah satu wanita yang pernah berkencan dengan Arkan. Membayangkan hal itu membuat Shaga tidak nyaman.

"Ya! Tentu saja aku mengenalnya. Dia itu--,"

Ucapan Shanaz terpotong karena Arkan dengan cepat membekap mulut Shanaz dengan roti, membuat gadis itu batal berbicara.

"Dia adalah cucu dari teman kakekku." Arkan menjawab dengan cepat, pria itu menoleh ke arah Shanaz yang terpaksa mengunyah roti tersebut.

"Wah! beruntung sekali kalian saling mengenal." Shaga menatap keanehan sikap kedua orang tersebut.

"Dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri." Arkan menangkap tatapan Shanaz. "Benarkan Shanaz?" Arkan memberi kode yang hanya bisa mereka pahami.

Beberapa waktu lalu, Arkan gagal membujuk Shanaz membatalkan pertunangan. Sebagai gantinya Arkan meminta Shanaz merahasiakan hubungan mereka.

Awalnya, gadis itu tidak mau, tetapi Arkan mengancam kabur jika Shanaz tidak menurutinya. Shanaz tidak mau itu terjadi, ia cukup tahu Arkan orang yang nekat.

"Ah iya," jawab Shanaz kaku. Ryan hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Aku akan memesan makanan, kau mau apa?" tanya Shaga.

"Samakan saja dengan yang dipesan Arkan," balas Shanaz.

Shaga menuju depan kantin untuk memesan, dia sempat melirik Shanaz yang tidak henti menatap Arkan. Gadis itu memilih duduk di samping Arkan. Ryan pun menatap Shanaz dengan senyuman yang tidak terbaca. Shaga kembali ke kursi mereka, mau tidak mau dia duduk di samping Ryan dan di depan Shanaz.

"Ini!" Shaga menyodorkan piring dan gelas yang berisi pesanan Shanaz.

"Terima kasih." Shanaz mengambil makananya, dia kemudian menyuapkannya kepada Arkan.

Shaga menjadi semakin cemburu, bisa pria itu nilai bahwa gadis impiannya menyukai Arkan. Wajar Arkan disukai oleh kaum hawa, ia adalah pria tampan dengan segala pesona. Meskipun Arkan hanya mahasiswa miskin. Namun, Shaga tetap menghormatinya karena dia mau bekerja keras menghidupi dirinya.

"Tidak usah, makananku masih ada," tolak Arkan saat Shanaz menyuapinya untuk kedua kalinya. Arkan merasa jengah karena merasa diperhatikan dan benar saja, pria itu melihat Shaga yang menatapnya dengan cemburu.

"Arkan, nanti main ke apartmentku lagi, ya," ujar Shanaz manja.

Arkan yang sedang mengunyah makanan menjadi tersedak. Dia mengambil minum, meneguknya dengan cepat.

"Lihat nanti saja, aku ada urusan, kalian makanlah." Arkan berdiri dari duduknya dan meninggalkan mereka.

Tepat saat dia membalikkan tubuh, di ujung pintu masuk, Shaga melihat Adelia yang berdiri mematung. Tatapan wanita itu terpanah kepada Arkan. Jika dipikir, wanita itu seperti terbakar cemburu.

Adelia membalikkan tubuh dan meninggalkan Kantin. Arkan melewati beberapa mahasiswa dengan tergesa-gesa. Pria itu tidak ingin kehilangan jejak Adelia. Ia langsung menyusulnya dengan gerakan cepat Arkan menarik tangan Adelia.

"Kenapa kabur?"

Langkah Adelia yang tengah berjalan terhenti, tubuhnya terdorong ke belakang, wanita itu menghadap Arkan, tangannya menghempaskan tangan pria itu. Raut kekesalan terpampang jelas di wajah cantiknya.

"Lepas!"

"Kenapa kau pergi?" ulang Arkan, pria itu melepaskan tangan Adelia, wanita tersebut memegang pergelangan tangan yang lumayan sakit.

"Karena terlalu ramai di sana," bohong Adelia.

"Aku pikir kau pergi karena cemburu melihatku dan Shanaz." Arkan ingin melihat reaksi Adelia. Dia tahu bahwa wanita itu memata-matainya saat ke apartment Shanaz. Hal itu justru membuat Arkan senang, setidaknya Adelia mulai memiliki perasaan padanya.

"Aku? Cemburu? Tidak mungkin!" Adelia mencoba bersikap tenang. Ucapan Arkan memang ada benarnya, wanita itu memang cemburu. Namun, berusaha menutupinya. Setelah dia melihat Arkan keluar dari apartment Shanaz, wanita itu merasakan perasaan lain kepada Arkan. Apalagi Shanaz sering terlihat mendekati Arkan, contohnya kejadian yang baru saja terjadi.

"Kalau bukan cemburu, apa?" tantang Arkan, pria itu merubah posisi agar lebih dekat lagi dengan Adelia, wanita itu melayangkan kaki ke belakang untuk mundur. Detak jantung berdegup lebih kencang dari kondisi normalnya.

"Aku hanya tidak jadi makan saja." Adelia membela dirinya, dia berusaha menyembunyikan wajah yang tiba-tiba memerah, akibat dekatnya posisi Arkan dan dia.

"Yakin, hanya itu?" Arkan menatap wajah Adelia, mencari kebenaran dari kedua netranya yang kecewa. Pria itu menyapukan telunjuk di bibir pink Adelia.

"Tentu saja, kau pikir apa? Jangan terlalu berharap. Jika diperhatikan kalian cocok, kenapa kau masih ingin bersamaku?" Adelia sengaja mengatakannya, agar Arkan tidak mengetahui bahwa dia cemburu.

Arkan tahu Adelia cemburu, nada suara wanita itu tidak dapat dibohongi. Meskipun kata-kata yang keluar sangat berbeda.

"Jika aku katakan bahwa aku juga bersamanya, kau tidak marah bukan?" Arkan sengaja memancing kecemburuan Adelia lebih dalam lagi. Dia ingin Adelia merasakan perasaan yang sama dengan apa yang Arkan rasakan. Entah mengapa Arkan dapat menilai bahwa Adelia masih enggan menerimanya. Buktinya mereka masih menyembunyikan status mereka.

"Kau?" Adelia bersiap memukul Arkan. Namun, tangan pria itu lebih cepat dari tangan Adelia.

"Kenapa kau memukulku?" Arkan menarik pinggang ramping Adelia, membuat tubuh Adelia menempel pada tubuh Arkan.

Wanita itu panik, ia melayangkan pandang ke sekitarnya dengan tangan berusaha melepaskan diri dari Arkan. Adelia tidak ingin kelakuan Arkan padanya dilihat oleh orang, terutama Renata.

"Apa yang kau lakukan, dasar gila," maki Adelia dengan tingkah panik, mencoba melepaskan diri dari Arkan.

"Kau pikir apa yang akan aku lakukan?" Arkan masih memeluk Adelia dengan intens.

"Jangan macam-macam, kita berada di kampus." Sepertinya Adelia salah mengucapkan kata-kata itu.

"Ah, kau benar, seharusnya aku menunggu ketika kita telah di rumah. Apa kau ingin kita pulang," goda Arkan.

Mata Adelia nyalang menatap mata Arkan, pria di depannya ini benar-benar gila.

"Tidak terima kasih, aku masih ada jadwal mengajar!" Adelia kembali menyesali pemilihan kalimatnya yang salah. Kata-kata tersebut menyatakan bahwa dia juga menginginkan Arkan, jika tidak ada jadwal kuliah.

"Ah, sayang sekali. Padahal kita bisa bersenang-senang, kau tahu aku bisa membuatmu melambung." Arkan berbisik dengan nada sensual, membuat pikiran Adelia melayang. Wanita itu akui bahwa Arkan memang pecinta yang mahir, ia dapat mengetahui titik kelemahan Adelia yang diyakini Adelia karena pengalaman pria itu.

"Jangan harap!" Adelia mencoba mengembalikan kesadarannya. Jangan sampai Arkan melihat bulu-bulunya yang meremang.

Arkan melepaskan tubuh Adelia dari rangkulannya, pria itu memandang dengan takjub dan geli. Menikahi Adelia tak seperti menikahi gadis belia, padahal selisih umur mereka adalah 13 tahun.

"Sampai jumpa di rumah." Arkan mencium bibir Adelia sekilas, kemudian beranjak meninggalkan wanita itu yang menggerutu tidak jelas.

🍒🍒🍒

1
Sita Sit
saga anaknya siapa ya
Sita Sit
baru nyimak ,kayaknya seru nih
Endah Rukmadi
tidak rugi baca novel ini
Lady_MerMaD: terima kasih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
dimana hati nurani mu
habibulumam taqiuddin
kejam. tlg pikirkan jgn jadi orang kejam dan tega. kasihan anak mu
zee nvh
thorr please jgn Ngilang dong
updatin double dong
yummygreentea
download noveltoon cumn buat baca cerita mu thor😭🤍
Lady_MerMaD: terima kasih, beb. sabar nunggu up ya, bentar lagi tamat.
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
arkhan knp km g mau berusaha ubah pikiran isteri mu
habibulumam taqiuddin
adelia jangan plin plan jadi orang.
zee nvh
Knp blm update/Slight/
habibulumam taqiuddin
makanya jadi orang jangan bgt.
chiara azmi fauziah
bertele2 maaf ya thor aku unfolow ya
Lady_MerMaD: yah sayang sekali pdh 4 bab lagi tamat🤭
total 1 replies
zee nvh
Woww, berasa kejutan thorrr /Grin/
Devi Rahmanita
brp umur si wanita thor
Lady_MerMaD: 38 tahun.
total 1 replies
zee nvh
ah sweeet bgt /Drool/
zee nvh
fix gengsian semuaaa 🤣
habibulumam taqiuddin
buang jauh-jauh kata cerai di kepala kalian. buang rasa jaim itu
zee nvh
serius, bgs bgt ceritanyaaa /Determined/
Lady_MerMaD: Terima kasih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
buang jauh- jauh pikiran bercerai. apa g kasihan sama anakmu arkhan
Harun Gayam
perasaan kemarin udah kubaca updat yg judul kecewa tapi sekrang kok sama persis dg updatan yg sebelum ini , ini sistemnya yg eror atau gimanasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!