NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Lisa menghembuskan nafas kasar.

"Ceritanya panjang Din.. sulit dipahami. pada dasarnya Raden Wijaya memang sengaja membunuh ayahku."

"Hmm.. kok bisa ya keluargamu berurusan dengan orang dari kerajaan, apa mungkin memang gitu ya kalau punya kemampuan bisa melihat makhluk yang tak kasar mata.. sering berusaha dengan hal gaib, hadeh ada ada aja deh.. serasa hidup di jaman maja pahit lagi kalau dah gini." Dinda hanya menggelengkan kepala tak habis pikir tentang hal itu.

Lisa nampak terdiam tanpa sepata kata pun, dia tertunduk lesu yang perlahan air matanya luruh membasahi pipinya.

"Loh Lisa kamu kenapa kok nangis?" Dinda menatap Lisa dengan heran.

"Aku kangen sama ayahku.. seharusnya ayahku masih ada sampai sekarang jika hal itu tidak pernah terjadi menimpa ayah." Lisa berucap seraya terisak tangis sambil tertunduk.

"Kamu yang sabar ya Lis.. aku ngerti kok perasaan kamu gimana, mau gimana lagi ini sudah takdir tuhan.. yang harus kamu lakukan ikhlas dan sabar Lis." Dinda menyentuh pundak Lisa dengan pelan berusaha menenangkan dirinya yang larut dalam tangisan.

"Mengikhlaskan tidak semudah itu.. ini menyangkut nyawa orang tuaku yang paling aku sayangi, andai saja ayahku tiada di ambil sama Allah isinya Allah Lillahita'ala aku ikhlas Din, tapi kalau seperti ini aku tidak terima sangat sulit untuk mengikhlaskan." ucap Lisa seraya terisak tangis, air matanya luruh hingga menetes ke meja.

"Ketahuilah Liss.. semua yang terjadi atas kehendak tuhan.. kamu harus bisa menerima kenyataan Lis.. ini semua sudah kehendak tuhan, apapun musibah yang menimpa ayahmu itu memang sudah takdir dari Allah.. udah ya Lis.. mengikhlaskan seseorang yang paling kita sayangi memang lah tidak semudah dengan kenyataan, apalagi orang tua kita sendiri, tapi sesulit apapun kita harus bisa menerima semua kenyataan, takdir memang tak bisa dipungkiri, sudah ya Lis kamu yang tabah." Dinda mengusap punggung Lisa dengan pelan menenangkan dirinya yang larut dalam kesedihan.

Lisa tertunduk lesu menghapus sisa air mata yang menggenang di sudut matanya. dia tersenyum tipis melihat ke arah Dinda.

"Nah gitu dong ini baru Lisa yang selalu ceria dan heppy." Dinda tersenyum senang melihat Lisa yang sudah nampak tenang dalam kesedihan.

"Oh iya Lis btw kamu tau dari mana tentang kematian ayahmu itu?" tanya Dinda yang masih merasa penasaran.

"Makluk penjaga gaibku yang memberitau tentang kematian ayahku, gue juga gak habis pikir bisa bisanya dia merahasiakan hal itu, bahkan almarhum kakekku juga tidak pernah mengatakan yang sesungguhnya, aku sangat yakin kakek tau semunya dan juga sengaja merahasiakan itu semua."

"Bentar makin kesini kok makin aneh aja nih." Dinda nampak berfikir ia merasa kebingungan lantaran tidak terlalu faham dengan hal mistis.

"Lain kali deh gue ceritain.." ucap Lisa yang mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Dinda.

Tak berselang lama kemudian bel sekolah pun berbunyi menandakan seluruh siswa harus masuk kedalam kelasnya masing masing.

"Selamat pagi anak anak." terlihat seorang pria paruh baya masuk kedalam kelas sambil menyapa semua muridnya.

"Baik hari ini bapak akan memberitahukan pengumuman, hari senin kita akan berkema di hutan banyu biru, bapak tadi habis rapat dengan kepala sekolah beliau bilang pada hari senin sekolahan kita akan mengadakan kema di hutan lepas, hutan banyu biru yang nantinya akan menjadi tempat perkemahan kita."

"Hah.! hutan banyu biru, itu kann.." Lisa sedikit tekejut seingatnya hutan banyu biru tempat dimana ia menemukan pedang Mustika Raja.

Pria paru baya itu terlihat menjelaskan pada semua muridnya.

"Baik anak anak.. bapak hanya menyampaikan hal itu mungkin ada yang perlu ditanyakan?"

Semua murid nampak terdiam tak ada satupun menjawabnya.

Selama jam pelajaran berlangsung, Lisa mengikuti pelajaran dengan baik seperti biasanya.

****

Setelah jam istirahat.. Lisa nampak berjalan menuju kantin yang tak jauh dengan kelasnya dan ia bersama Dinda tentunya, sudah tak asing lagi dimana ada Lisa akan pasti ada Dinda, keduanya sangat lekat dalam hal apapun dan dimana pun keduanya selalu bersama. pertemanan keduanya memang lah sangat dekat mulai dari duduk di bangku SMP hingga saat ini keduanya masih berteman baik.

"Wah gak lama lagi kita kema Lis.. asik nih tinggal dihutan, lu mau ikut apa nggak Lis."

"Ya ikut lah masa nggak seru juga kali kalau kema dihutan apa lagi kalau rame rame, beh tambah seru, rugi dong kalau gak ikut."

Terlihat Lisa dan Dinda nampak duduk di kursi pojok yang ada di sekitar kantin, keduanya nampak ngobrol ngobrol seperti biasa sambil menunggu pesanan mereka selesai.

"Emm.. tapi.." Lisa nampak ragu.

"Tapi kenapa Lis?" Dinda menanggapi nya dengan serius.

"Itu loh hutan banyu biru sangat angker banyak makhluk halusnya, kita harus hati hati kalau berada disana."

"Hah..? yang bener aja kamu, tau dari mana kamu Lis kalau hutan itu angker.? Tanya Dinda ia merasa tak percaya dengan perkataan Lisa.

"Iya.. gue dulu pernah kesana biasa lah uji nyali." Lisa mengangguk pelan.

"Ouh.. hmm.. aduh ngeri juga ya, gimana terus dong?"

"Apanya yang gimana, ya seperti itu lah, kamu pasti takut ya.. hahaha.." Lisa tertawa kecil sambil menutupi mulutnya.

"Iya sih dikit.. gue gak jadi ikut deh kalau gitu, gak berani gue." Dinda bergidik ngeri dengan raut wajah yang sedikit memucat.

"Hahaha... penakut lu.. udah lah tenang aja Din gak perlu takut kan ada gue."

"Emm.. iya tapi kalau ada apa apa kamu yang lawan ya."

"Iya.. kalau ada demit yang ganggu kamu, gue tabokin sampai koma bila perlu sampai mati dua kali sekalian."

"Hahaha... bisa aja lu Lis." Dinda tertawa.

Tak berselang lama kemudian pesan yang mereka tunggu tunggu telah selesai, terlihat datang seorang wanita penjaga kantin sambil membawa talam yang berisikan makanan.

"Ini es sama baksonya ya neng.." wanita itu tersenyum ramah pada keduanya sambil meletakkan pesanan mereka di atas meja.

"Iya bu makasih.." keduanya menanggapinya dengan senyuman.

Lalu wanita itu langsung pergi begitu saja.

"Wihh enak nih.." Lisa meneguk ludah sambil memperhatikan hidangan di depannya.

Keduanya hanya terdiam sibuk menikmati hidangan yang mereka makan.

Saat tengah asyik menikmati makanan terlihat tiba tiba Reno datang ia nampak berjalan ke arah mereka berdua.

"Makan gak ajak ajak.. kayaknya enak banget tuh.. kalian lagi makan apa." ucap Reno sembari duduk di sebelah Lisa.

"Eh cunguk.. lu gak liat udah tau makan bakso pake nanya lu." sahut Dinda dengan cetusnya.

"Dih.. nyaut aja lu kayak kabel kongstet.. orang gue nanya pacar gue.. emm maksutnya Lisa." ucap Reno sambil menatap Lisa.

Lisa hanya diam ia nampak tersipu malu yang terus tertunduk sambil menikmati makanan.

"Eh cunguk mau ngapain lu kesini.. kalau kesini cuma gangguin kita makan mending pergi dah." Dinda menatap sinis ke arah Reno.

"Yee.. udah tau disini kantin pake nanya lu, ya gue mau jajan juga lah masa mau dugem." sahut Reno.

"Dah lah gue mau beli beli dulu,, pusing kalau ngomong sama mak Lampir bawahannya marah mulu." ucap Reno sambil melangkahkan kakinya kedepan.

"Apa lu bilang..!! ngomong sekali lagi gue samplok mangkok lu." Dinda langsung marah ia ngerti yang dimaksud oleh Reno.

"Mak Lampir.. hahaha.. kabur ada mak Lampir.." Reno langsung lari sambil tertawa.

"Woyy kurang ajar lu! awas lu Ren balik kesini lagi gue jambak lu." Dinda langsung berdiri seolah-olah ingin melemparkan sesuatu pada Reno.

Dinda kembali duduk dengan kesalnya karna Reno menyamai dirinya dengan mak Lampir.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!