NovelToon NovelToon
Balas Dendam Atas Lukaku

Balas Dendam Atas Lukaku

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Janda / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:23.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Gadisti

Balas Dendam seorang istri yang tersakiti.


Mentari tidak menyangka jika suami yang di cintainya selama ini ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Perlahan rasa cinta itu mulai hilang dan berubah menjadi kebencian. Balas dendam adalah jalan satu-satunya untuk membalaskan rasa sakit yang di rasakan oleh Mentari selama ini.

Di sisi lain, Jhonatan Alfarizzy pria berusia 31 tahun, laki-laki masa lalu Mentari datang kembali dalam kehidupannya. Laki-laki yang begitu mencintainya dan laki-laki yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Mentari, perempuan yang sudah lima tahun pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.


Cerita ini tidak menarik, cerita yang membosankan dan bikin darah tinggi. Untuk yang penasaran, silahkan di baca ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku

"Alex? Kenapa kamu menyebut namaku? Apa kamu masih marah karena tadi pagi aku membentakmu?" Tanya Alex sambil mengusap wajahnya kasar.

Mentari menarik nafasnya di ujung telpon sana, ia sangat malas untuk berdebat dengan suami yang sudah mengkhianatinya itu. "Aku tidak marah, mas. Untuk apa aku marah hanya karena masalah sepele seperti itu? Kecuali kalau kamu mengkhianati pernikahan kita, dan berselingkuh dengan wanita lain, baru aku marah. Dan mungkin aku tidak akan pernah memaafkanmu, walaupun kamu bersujud di kakiku." Ucap Mentari membuat detak jantung Alex langsung berdegup dengan sangat kencang.

Alex menelan ludahnya kasar, wajahnya pun terlihat pucat seperti seseorang yang sedang melihat hantu saja. Selama satu menit Alex terdiam tak bersuara sehingga membuat Mentari kembali melontarkan ucapannya.

"Mas, kamu masih ada di sana?" Tanya Mentari membuat Alex kembali ke alam sadarnya.

"Eh, i,,, iya, sayang. Aku masih di sini dan sedang menunggumu pulang, aku ingin mengajakmu makan malam di luar, besokkan aku harus pergi ke luar negeri." Ucap Alex berusaha untuk tidak gugup karena ucapan istrinya tadi.

"Mentari pasti hanya kebetulan saja berkata seperti itu, Mentari tidak mungkin tahu hubunganku dengan Lisa. Ya tidak mungkin." Batin Alex tidak tenang.

"Maaf, mas. Sepertinya malam ini aku akan menginap di rumah mama, jadi kamu makan malam di rumah aja, ya." Tolak Mentari membuat Alex mendengus kesal.

"Tidak bisa, sayang. Aku sengaja pulang lebih awal hanya untuk mengajakmu makan malam, dan sekarang kamu bilang, kamu ingin menginap di rumah orangtuamu?" Ucap Alex sedikit kesal. "Kalau kamu tidak mau pulang, biar aku yang jemput kamu ke rumah mamamu, sekarang." Setelah mengatakan hal itu, Alex langsung memutuskan sambungannya, kemudian ia mencabut ponselnya dan menaruh benda pipih itu ke dalam saku celananya.

Alex segera melangkahkan kakinya keluar, menuruni anak tangga satu persatu dengan langkah kaki yang panjang. Alex menyambar kunci mobil yang berada di atas meja, kemudian ia kembali melangkahkan kedua kakinya dengan terburu-buru membuat si bibi dan dua pelayan lainnya menatapnya dengan bingung.

***

Alex melajukan kendaraannya dengan kecepataan di atas rata-rata, ponselnya terus berbunyi, namun ia tak menghiraukannya. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah Mentari. Mentari yang menurutnya sudah berubah tidak seperti Mentari yang dulu.

Hanya membutuhkan waktu setengah jam, Alex pun sudah tiba di kediaman mertuanya. Pak satpam yang melihat kedatangannya pun segera membuka pintu gerbang itu. Tanpa mengucapkan terima kasih Alex langsung membawa mobilnya masuk ke halaman rumah mertuanya. Alex segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia mematikam mesinnya, lalu turun dan melangkahkakn kedua kakinya menuju pintu rumah mertuanya.

Setelah tiba di depan pintu, Alex langsung mengetuknya beberapa kali, hingga pelayan yang ada di rumah mertuanya itu membukakan pintu untuknya.

"Mas Alex. Silahkan masuk, Mas." Sapa si pelayan itu sambil menyingkir memberikan jalan untuk suami anak majikannya itu.

"Terina kasih." Ucap Alex yang mendapat anggukkan kepala dari si pelayan itu. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Alex-pun segera melangkahkan kedua kakinya memasuki rumah mertuanya.

Mama Natalia yang melihat kedatangan menantunya pun langsung menyambutnya dengan hangat. "Alex, tumben kamu kesini tidak bilang-bilang sama mama dulu, kamu pasti mau jemput Mentari, ya."

Alex segera menghampiri mama mertuanya, lalu ia pun memberi salam dengan hormat seperti biasanya. "Iya, mah. Mentari ada di mana, mah?" Tanya Alex sambil mencari keberadaan istrinya.

"Mentari ada di dalam kamarnya, Lex. Kamu pergi saja ke kamarnya."

"Baik, mah. Kalau begitu, aku ke kamar Mentari dulu, ya." Pamit Alex yang mendapat anggukkan kepala dari mama mertuanya. Setelah itu, Alex-pun segera melangkahkan kedua kakinya menuju kamar sang istri.

***

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Alex sudah tiba di depan pintu kamar sang istri, ia segera meraih handle pintu itu dan memutarnya dengan tidak sabaran hingga pintu itu terbuka lebar. Alex segera melangkahkakn kakinya masuk ke dalam kamar milik istrinya, tak lupa ia juga menutup pintu itu rapar, kemudian ia pun kembali melangkahkan kedua kakinya menuju sofa dimana istrinya berada.

Alex menatap intens sang istri yang terlihat sangat fokus dengan novel yang sedang di bacanya. Bahkan ia tidak menyadari kehadiran suaminya yang sudah berdiri di hadapannya.

"Ekhmmm..." Alex berdehem sedikit kencang membuat Mentari mau tidak mau menoleh ke arahnya. Mentari sedikit terkejut mendapati suaminya yang tengah berdiri di hadapannya itu.

"Mas, sejak kapan kamu berdiri di situ?" Tanya Mentari sambil menatap suaminya yang terlihat sangat rapih malam ini.

"Sejak kamu fokus dengan novelmu itu." Jawab Alex sambil berjalan menghampiri istrinya. "Ayo kita pergi, aku ingin mengajakmu makan malam di luar malam ini." Ajak Alex sambil mrngulurkan tangannya kepada Mentari.

Mentari menghela nafasnya kasar, ia menutup buku novelnya kemudian berkata. "Aku malas keluar, mas. Kalau kamu mau makan malam, di sini saja. tidak perlu keluar."

"Mentari, aku hanya ingin mengajakmu makan malam di luar, kenapa kamu malah menolaknya? Bukankah dulu kamu sangat senanga kalau aku mengajakmu makan malam di luar?" Tanya Alex sambil menatap istrinya sedikit kesal.

"Ya. Tapi itu dulu, mas. Sebelum kamu mengkhianatiku." Batin Mentari sambil mengepalkan satu tangannya dengan kuat menahan amarah yang ada dalam dirinya ketika mengingat, pengkhianatan yang di lakukan oleh suami dan sahabatnya itu. "Tapi, malam ini aku sangat malas untuk pergi kemanapun, mas. Mengertilah."

"Mentari, apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku? Kenapa sikapmu sangat berbeda jauh dari sebelumnya?" Tanya Alex sambil menatap Mentari penuh selidik.

Mentari menghela nafasnya kasar, seharusnya ucapan itu ia lontarkan untuk suaminya, bukan untuk dirinya. "Aku tidak pernah menyembunyikan sesuatu darimu, mas. Biasanya, orang yang selalu mencurigai pasangannya, dialah orang yang sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu dari pasangannya." Ucap Mentari membuat Alex terdiam dengan detak jantung yang berdegup tak beraturan.

"Kenapa kamu diam, mas? Apakah ucapanku benar?" Mentari sangat senang melihat suaminya yang tak bisa berkata apa-apa lagi karena ucapannya itu.

"Ti,, tidak mungkin aku menyembunyikan sesuatu darimu, Sayang. Aku hanya sedikit terkejut karena kamu berkata seperti itu kepadaku. Selama ini aku selalu setia dan menjaga cinta kita. Aku tidak mungkin..." Ucapan Alex tercekat di tenggorokkan ketika Mentari kembali membuka mulutnya.

"Aku hanya becanda, mas. Jangan di anggap serius, ok." Ucap Mentari yang tidak ingin mendengar kebohongan yang akan di ucapkan oleh suaminya itu. "Baiklah-baiklah karena kamu memaksaku untuk makan di luar, aku akan menurutinya. Kamu tunggu aku di bawah, berikan aku waktu sepuluh menit untuk mengganti pakaianku."

"Baiklah, kalau begitu aku keluar dulu." Jawab Alex sambil memberikan kecupannya di kening sag istri. Setelah itu, Alex pun segera melangkahkan kedua kakinya keluar meninggalkan Mentari yang saat ini tengah tersenyum dingin sambil menatap kepergiannya.

Bersambung.

1
Titin Andien
ibu nya Alex edan
Titin Andien
mamah Liza bijak aku sukaas
Gupron Gupron
prasaan banyak bacot doang anjink
Wahyu Kasep: bener banget
total 1 replies
maria handayani
/Facepalm/
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
~Ni Inda~
Gmn cara mendeteksi orang seperti ini....seolah sahabat padahal musuh penuh racun
Rina Delfita
Luar biasa
Sapna Anah
yeees mentari yg terbaik 💪💪💪
Sapna Anah
langsung sja shi d smekdon banyakan drama
Supryatin 123
luar biasa thor
maria handayani
/Silent/
Yati Supriyati
Luar biasa
Citra Emilia
menarik dan memberi manfaat
Citra Emilia
mana lanjutanya
Tita Karlita
dan untuk visual Jhon aku bayangin (Kevin Lutolf).
Tita Karlita
Aku bayangin Mentari itu (Anastasia cebulska) aja ya thor.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Lia Yanna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!