Hidden Baby Triplets Mr. Shane

"Buruan sembunyi, Gar, jangan sampai di lihat Mommy dulu," titah Lucas dengan raut wajah panik. Ia segera turun dari bangsal lalu mendorong-dorong punggung Edgar ke arah kamar mandi di antara aksi Elzan yang saat ini sibuk menjinjit-jinjit, berusaha mengintip orang yang datang di luar sana.

"Aku tidak mau," tolak Edgar menahan tubuhnya. "Sudah ku bilang, aku tidak mau bersama Daddy jika wanita Zombie itu ada. Aku mau bersama Mommy saja." Edgar benar-benar keras kepala untuk saat ini membuat Lucas berdecak kesal.

"Zan, Gar, buka pintunya!"

"Iya, Mom! Sebentar," balas teriak Elzan pada Nabella yang ada di luar.

Karena Edgar tidak mau, Lucas lah yang berlari ke toilet, mengalah untuk bersembunyi.

Ceklek...

Nabella masuk seiring bayangan Lucas pun tertelan di ruangan kecil itu.

"Kenapa pintunya di kunci?" selidik Nabella dengan mata menyapu ruangan. Tidak ada siapapun kecuali mereka bertiga. Sempat ia berpikir aneh-aneh.

"Emm, anu Mom..."

"Pintunya sengaja dimainin Elzan." Edgar membantu adiknya berbohong. "Sempat macet karena kenakalannya."

"Ada-ada saja." Nabella mengusap gemas rambut Elzan yang cengengesan. "Kalau rusak kan, Mommy bisa dituntut mengganti rugi."

"Hehe, maaf."

"Mom, aku sudah sembuh, kapan kita bisa pulang?"

Deg..

Lucas yang menguping, seketika terkesiap. Itu tandanya Edgar tidak lagi mau bertukar peran dengannya?

Pun dengan Elzan yang tidak bisa memprotes di depan Nabella.

"Yakin sudah baikan?" tanya Nabella memastikan.

Edgar mengangguk dengan sangat bersemangat menunjukkan bahwa tubuhnya kembali sehat.

"Gar__"

"Aku tidak betah, Mom. Ayolah pulang sekarang."

Rengekan Edgar sengaja menghentikan Elzan yang entah apa yang akan diucapkan adiknya itu. Niatnya, ia akan ikut Mommy-nya pulang karena masih terguncang untuk bertemu dengan Zoya.

"Mommy perlu bicara dengan Dokter dulu, Sayang. Tidak boleh seenaknya pergi karena setiap rumah sakit ada prosedurnya masing-masing," terang Nabella lembut.

Edgar hanya mengangguk lemah lalu beranjak naik ke bangsal milik Lucas sebelumnnya.

Tok ... tok ... tok.

"Perimisi."

Kedatangan Dokter dan seorang suster yang hendak cek ulang pasien, mengambil atensi Nabella dan si kembar.

***

Di waktu yang sama, Zoya terlihat memencet bel apartemen Nick dengan gerak-gerik waspada. Ia was-was sendiri, takut kalau Shane menaruh mata-mata yang sebelumnya menaruh curiga punya hubungan affair dengan Nick.

"Baby, akhirnya kau tiba juga." Nick langsung menarik tubuh Zoya masuk ke pelukannya di tengah tengah gawang pintu dengan tubuh bagian atas nya sudah naked. Pria itu cuma memakai celana pendek selutut.

"Shiit, lepaskan!" Zoya memberontak. Alih-alih terlepas, ia justru kegeret masuk. "Nick, lepas! Lihat pintunya belum kau tutup!" Zoya terus menolak pelukan mesra Nick.

"Don't worry, Baby. Tidak akan ada yang melihat kita__"

"Jangan macam-macam, Nick!' hardik Zoya tegas. "Cepat katakan, apa yang kau bicarakan." Sebelumnya, Nick ini menelopnnya dan memaksa untuk datang dengan mengancam akan membongkar kartu as nya. Zoya yang ingin memastikan tentang ancaman ambigu Nick, terpaksalah dirinya berada di tempat tersebut.

"Bisakah kita bercumbu satu ronde saja, baru membahas yang berat-berat?" goda Nick ingin mempermainkan wanita licik ini.

Secapatnya, Zoya menepis tangan Nick yang bermain nakal di jurug lehernya.

"Ck..." Nick mendengus sambil lalu menutup pintu. "Dulu kau yang mengemis untuk dipuaskan, sekarang lihatlah ... Kau seolah-olah mencampakanku."

"Kalau kau masih ingin berbicara omong kosong, maka aku akan pergi sekarang juga."

Tangan Zoya langsung dicekal oleh Nick. Air muka pria itu tiba-tiba berubah bengis yang sebelumnya kalem-kalem buaya darat.

"Lucas adalah anak Nabella dan Shane!"

Deg...

Jantung Zoya seakan mau copot mendengar Nick menyatakan kebenaran rahasia besarnya.

"Ka-kau__"

"Hahahah..." Nick tertawa mengejek Zoya yang tergagap pucat sembari beranjak membuka laci. Ia mengambil sebuah map.

"Itu tidak benar!" Setelah menguasai dirinya, zoya mencoba berkelit tegas.

'Sudahlah, Zoya. Kau jangan membuang-buang waktu ku. Asal kau tau, aku dan Nabella sempat mengejar Hen, mantan preman setia mu."

Zoya terduduk lemas mendengarnya. "Itu tandanya, Nabella juga sudah mengetahuinya?" tanyanya dengan suara bergetar.

Sambil menaruh map yang dipegangnya ke pangkuan Zoya, Nick menjawab, "Tidak untuk saat ini. Kecuali, kau menolak membantuku mendapatkan tanda tangan Shane ke surat kuasa pemindahan saham ini, maka tentu saja riwayatmu akan tamat di tangan Shane atau Nabella."

Sialan, Nick kini balas mengancamnya yang sebelumnya patuh akan tekanan video korupsi Nick yang dimilikinya.

"Nick, ini sama saja bunuh diri. Shane bisa-bisa menggantungku jika ia tahu aku akan mencuranginya dengan surat ini," tolaknya halus.

"Bukannya dari awal, kau sudah menaruh hidupmu di ambang kematian dengan menipu Shane selama ini?'" Nick menyeringai miring. Dan kalimatnya itu berhasil membuat Zoya kehilangan kata-kata.

Inilah yang namanya makan buah simalakama untuk Zoya.

"Baiklah..."

Zoya berdiri dari sofa, tapi Nick yang tidak mau gagal mendapatkan bonus, segera menarik Zoya ke pangkuannya. "Aku merindukan tubuhmu!"

Zoya yang tadinya sudah muak dengan Nick, berujung takluk akan sentuhan demi sentuhan nakal pria ini di kulit-kulit sensitifnya.

***

"Yeeh, akhirnya dibolehin pulang sama Dokter."

Nabella sampai heran dengan ekspresi Edgar yang begitu bahagia dibolehkan pulang oleh Dokter setelah cek ulang barusan.

"Gar, bagaimana dengan Lucas?' bisik Elzan iba pada kakak keduanya yang saat ini masih bersembunyi di dalam toilet.

Edgar tidak menjawab. Jujur, ia pun kasihan pada Lucas jika adik nya itu balik ke sisi Shane yang dikelilingi bayang-bayang tekanan jahat Zoya.

"Mom..." Edgar memanggil lirih Nabella yang saat ini sibuk mengikat tali sepatunya.

"Eum, ada apa?"

Bilang tidak ya kalau ada Edgar lain di dalam toilet. Sebaiknya bilang saja, finalnya dalam hati memutuskan.

"Mom, setelah dari sini, Mommy mau kan janji untuk pergi jauh dari kota ini?"

Elzan saja bingung apa yang akan disampaikan Edgar, apalagi Nabella.

"Apa ada masalah yang tidak Mommy ketahui? Bilang ke Mommy, apa di lingkungan kita tinggal, ada yang mengganggu atau meneror kalian?"

Edgar mengangguk, lalu menggeleng. "Maksudku__"

Ceklek...

Lucas yang tidak tenang setelah mendengar Edgar meminta Mommy nya berjanji untuk pergi jauh, terpaksa keluar dari persembunyiannya.

Atensi Nabella dan si kembar tertuju ke arah suara pintu teerbuka yang belum terlihat pelakunya.

"Apa ada orang di toilet? Siapa__"

"Mommy, jangan tinggalkan aku!"

Deg....

Nabella sampai terhuyung sendiri ke belakang saking kagetnya melihat ada dua Edgar di depan matanya.

"Ini bukan mimpi kan?" gumamnya sembari menatap Edgar dan Lucas bergantian.