NovelToon NovelToon
Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:345.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ekadewi01

Luna Olivia, seorang mahasiswi semester akhir yang memiliki sifat bar-bar harus menerima kala dirinya dijodohkan karena balas budi Ayahnya.

Bara Adi Wijaya, seorang Ceo Casanova yang tidak ingin mempunyai komitmen dengan wanita, tetapi malah dijodohkan dengan orang tua nya.

***
Bagaimana jadinya jika seorang Ceo Casanova di jodohkan dengan gadis tengil yang bar bar?
Apakah mereka bisa bersatu dan saling menerima ?
Atau malah sebalik nya, mereka tidak akan bisa bersatu karena perbedaan yang ada ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekadewi01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. Luna Menghadapi Tante Girang

Pagi ini Luna sedang datang bulan jadi tidak shalat subuh. Tubuhnya sedikit lesu karena efek dari datang bulan membuat badan nya lemas dan perutnya sakit.

Luna berjalan ke meja makan dengan langkah gontai. "Kenapa lo lemes amat kurang tidur, ya? makanya jangan keluyuran mulu." Baru turun Bara sudah langsung mengoceh.

Luna tidak menghiraukan perkataan suaminya, mood nya juga ikutan kacau.

"Bibi!" Panggil Luna yang langsung di sahuti oleh bibi.

"Iya, Non. Non perlu sesuatu?"

"Bi, bibi bisa buatin aku air jahe hangat nggak?" tanya Luna memastikan.

"Bisa, Non. Tapi, kok tumben Non minta air jahe?"

"Perut aku sakit, bi," jawabnya lirih.

"Lo sakit?" tanya Bara khawatir mendengar perkataan istrinya.

"Biasa Om, hari pertama datang bulan," jawabnya jujur.

"Perlu ke dokter nggak?"

"Nggak usah Om, cuma perut gue nyeri sama badan lemes."

"Emang kek gitu ya kalo cewek dateng bulan?" Bara bertanya dengan serius karena memang dia tidak mengetahui fakta itu.

"Tergantung sih om, setiap perempuan pasti beda-beda siklus haidnya."

Bibi datang membawa segelas jahe hangat. "Ini non air jahe nya." Bibi meletakan air jahe itu di meja makan.

"Makasih, bi," Jawab Luna lalu meminum air jahe itu sedikit demi sedikit.

Bara memperhatikan istrinya degan lekat, benar wajah sang istri terlihat sedikit pucat.

Setelah sarapan Luna mengambil kunci mobilnya, namun Bara menahan tangannya.

"Bareng gue aja, takut nya ntar perut lo sakit lagi kenapa-napa di jalan."

"Makasih ya, Om." Luna senang suaminya bersikap baik seperti ini, setidaknya walaupun bukan suami istri pada umumnya mereka bisa berteman baik.

Bara menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju mobilnya di ikuti Luna dari belakang.

Pria tampan itu sangat gentle membukakan pintu mobil untuk Luna walaupun dengan wajah cuek.

Selama di perjalanan mereka hanya diam saja namun, Bara tiba-tiba bertanya.

"Lo serius mau ngantor, sementara kondisi badan lo lagi nggak enak gitu?"

"Iya nggak papa. Nggak enak kemaren kan udah libur sehari waktu sakit, masa iya izin lagi. Nggak enak gue masih magang tapi izin mulu," jawab Luna apa adanya.

"Lo nggak manfaatin status lo gitu sebagai istri dari pemilik perusahaan?" tanyanya lagi.

"Manfaatin gimana? ya orang-orang mah tau nya gue istri pemilik perusahaan, tapi kan mereka nggak tau yang sebenar nya gimana. Belom tentu lo juga di luaran sana mau ngakuin gue sebagai istri lo. Jadi ya sadar diri aja sih gue mah. Gue magang juga pengen mandiri tanpa bantuan orang lain, biar puas sama hasilnya," jawab Luna begitu bijak membuat Bara terdiam.

Benar kata istri nya, selama ini memang dia belum mengakui istrinya hanya sebatas status saja. Mengakui dalam hal memperlakukan istri nya sebagai seorang istri, di kantor saja mereka layak nya orang yang tidak saling mengenal.

Lama mengobrol membuat perjalanan mereka tidak terasa sudah sampai.

"Gue duluan ya, Om." Pamit Luna langsung turun dari mobil suaminya.

Bara menatap kepergian istrinya dengan hati yang mengganjal, entah apa tetapi rasanya tidak enak.

Bara naik ke lantai 10 menuju ke ruangan nya, sementara Luna sudah berada di ruangan nya.

Baru datang Sherly sudah menatap tidak suka kepada Luna, entah apa yang membuat Sherly sangat tidak menyukai Luna.

Jam kantor sudah di mulai dan para karyawan sudah sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

Sementara Bara di ruangan nya sedang gelisah entah mengapa hati nya resah memikirkan keadaan sang istri.

Baru dua jam bekerja Luna merasa badanya semakin lemas dan perut nya mulai terasa nyeri lagi.

Luna terdiam sesaat dan menopang kepalanya pada tangan yang bertumpu diatas meja.

Sherly yang melihat Luna tertidur di atas meja nya mulai mengompori. "Tuh, liat anak magang! yang lain kerja dia malah asyik tidur." Sinis Sherly membuat karyawan yang lain menoleh kearah Luna.

"Kamu kenapa, Lun?" Tanya Puput yang mejanya bersebelahan dengan Luna.

"Nggak papa, Mba." jawabnya begitu lirih menahan sakit yang sedang dia rasakan.

"Sherly, lanjutkan pekerjaan kamu!" titah Dini sebagai ketua divisi.

"Kok gitu sih, Mba. Harusnya di tegur dong anak magang itu, udah tau dia yang salah." Sindir Serly masih tidak mau kalah.

"Kamu lihat! Luna nggak tidur seperti yang kamu bilang." sambung Dini.

"Kenapa sih kalian selalu belain anak magang itu?"

Belum sempat Dini menjawab, Bara sudah berada di sana dan langsung menuju meja kerja Luna.

"Luna!" Panggil Bara.

Luna mendengar namanya di panggil pun mendongakkan kepalanya melihat suaminya yang sudah ada di hadapannya.

"Sakit lagi?" Tanya Bara mendekati istrinya.

Luna hanya menganggukkan kepalanya, karena sedang menahan rasa sakit di perutnya.

Tanpa aba-aba Bara mengangkat tubuh istrinya lalu menggendong tubuh lemah sang istri ala bridal style, membuat semua yang berada di sana terkejut.

"Wah, Pak Bara ternyata so sweet juga, ya," ujar Bayu.

"Iya, ternyata walaupun arogan kalo sama istri nya so sweet." Dini ikut menimpali

" Hah, istri?" beo Sherly kaget.

"Iya istri, kan memang Luna istri nya Pak Bara. Memangnya kamu nggak tau?" Kini Puput yang menjawab dan bertanya.

Sherly sangat shock mendengar kenyataan yang ada. Ternyata orang yang tidak dia sukai dan orang yang dia curangi saat balapan itu istri dari boss nya sendiri, istri dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja.

***

Bara menggendong istrinya naik keruangan nya, Feli yang melihat boss nya sedang menggendong istrinya terlihat jengkel.

Untuk kedua kalinya Luna masuk kedalam ruangan Bara dan kali pertama masuk ke kamar pribadi yang berada di ruangan tersebut.

Bara merebahkan istrinya di atas tempat tidur, lalu membuka flat soes Luna.

"Mau panggil dokter nggak?" tanya nya begitu perhatian.

"Nggak usah Om, kan udah biasa juga kek gini."

"'Terus ini di apain?" Bara benar-benar bingung.

"Om, bisa ambilin air anget nggak taro di dalem botol!" pinta Luna.

Bara menghubungi OB meminta apa yang di perlukan oleh istri nya. Tidak menunggu lama, OB masuk setelah mengetuk pintu dan di persilahkan masuk.

"Ini tuan air hangat di dalam botol nya!" OB itu menyerahkan apa yang dipinta oleh boss nya.

"Ya, silahkan keluar!" Setelah mengatakan itu Bara masuk ke kamarnya.

"Ini air hangat didalam botol nya!" Bara menyerahkan botol berisi air hangat itu ke tangan Luna.

"Makasih om, maaf ngerepotin."

"No problem." Jawab Bara santai, sesungguhnya dia senang bisa berdekatan dengan istrinya.

Luna menaikan kemeja nya sedikit lalu menaruh botol berisi air hangat itu diatas perut rata nya berpindah dari sisi satu ke sisi yang lainnya.

Bara memperhatikan apa yang dilakukan oleh istrinya itu. "Sini biar gue bantu!"

Bara mengambil botol itu dari tangan Luna lalu meletakan di perut istrinya berpindah-pindah.

Sejujur nya Bara melihat perut rata itu otak nya menjadi buyar, rasanya ingin mengungkung tubuh indah sang istrinya lalu membuat wanita itu mendesah.

"Dah, lo bawa tidur biar nggak sakit lagi, ini biar gue yang pegang."

Luna masih tidak menyangka suaminya bisa seperhatian itu dengannya.

Luna memejamkan matanya karena merasa hangat di perutnya, ditambah badannya yang terasa pegal dan lemas membuat nya mudah tertidur.

Setelah dirasa Luna sudah tertidur pulas, Bara melanjutkan pekerjaan nya kembali tidak lupa menyelimuti tubuh istrinya.

Bara keluar kamar kemudian duduk di kursi kebesaran nya melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Tok..tok..tok

"Masuk!"

Feli masuk ke ruangan Bara membawa berkas yang harus di tanda tangani.

"Maaf Pak, ini ada berkas yang harus di tanda tangani!" Feli menyerahkan berkas itu kehadapan Bara.

Bara membuka map itu lalu membubuhkan tanda tangannya di sana, sementara Feli melirik ke arah kamar pribadi Bara.

"Kemana tuh cewek? apa iya di kamar Bara, bukan nya hubungan mereka nggak akur, ya?" batin Feli.

"Kenapa kamu lirik-lirik kamar saya?" Selidik Bara melihat sekertaris nya melirik kearah kamarnya.

"Tidak tuan, saya permisi kembali bekerja." Feli pamit kembali ke meja kerjanya.

Setelah Feli keluar dia melanjutkan pekerjaan nya sembari menunggu jam makan siang, karena rencana nya dia ingin makan siang berdua dengan istrinya.

Benar-benar membingungkan Bara ini, enggan mengakui perasaan nya tetapi, ingin selalu dekat dengan istrinya.

Tidak terasa dua jam mengerjakan pekerjaannya, jarum jam sudah berhenti di angka 12 saja yang tanda nya sudah masuk jam makan siang.

Bara bangkit dari duduknya berjalan ke kamarnya. Baru saja dia membuka pintu kamar, tiba-tiba Bella datang dengan seenaknya masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Mau apa kesini?" tanyanya ketus.

"Kita makan siang bareng yuk, Bar! kan udah lama juga nggak makan siang berdua." Ujar Bella dengan gaya centil nya bergelendotan di lengan Bara.

"Nggak bisa, makan sendiri aja sana!"

"Udah sana pulang! gue masih banyak kerjaan." Ujar Bara yang tidak ingin di ganggu, apalagi saat ini istrinya sedang tertidur.

Bella melirik ke kamar Bara yang memang pintunya terbuka, karena Bara membukanya sedikit.

"Oh, jadi ini alasan kamu nggak mau makan siang bareng aku." Ucap Bella dengan lantang tiba-tiba menerobos masuk ke kamar pribadi Bara.

Luna yang mendengar suara gaduh pun merasa terganggu tidurnya. Wanita cantik itu membuka matanya namun, saat dia membuka matanya malah melihat tante girang yang sedang berdiri bersedekap dada.

"Berisik banget lo Tante, ganggu tidur gue." Oceh Luna membuat Bella menggeram kesal.

"Whaattt, Tante? lo pikir gue tante lo, hah?" bentak Bella tidak terima.

Sementara Bara menahan tawanya, benar-benar bar-bar istrinya itu.

"Lah, terus apa kalo bukan, Tante? liat tante! itu muka apa donat pake tepung putih bener, eh kalo diliat dari dekat itu di samping mata ada kerutan, astaga! Tante kek nya harus cepet-cepet perawatan deh, biar nggak kelihatan keriputnya."

Bella tidak terima dengan perkataan Luna dan hendak maju menampar wanita itu tetapi, sayang gerakan tangan nya terlalu cepat di baca oleh Bara.

Bara menangkap tangan Bella yang hendak menampar istrinya.

"Berani kamu mau menampar istri saya?" Bara mencekal tangan Bella dengan kuat, membuat Bella mengaduh kesakitan.

"Bara sayang, lepasin kamu nyakitin aku!"

Bara melepaskan tangan wanita itu sambil berkata. "Pergi sana!"

"Awas, lo." Ancam Bella lalu pergi meninggalkan ruangan Bara.

"Dih, beraninya ngancem," teriak Luna.

"Lucu om cewek, lo." Luna tertawa membuat Bara kesal.

"Bukan cewek gue dan gue nggak punya cewek!"

"Lah, kalo bukan cewek lo terus apa dong? oh iya lupa, temen ranjang, ya." sindir Luna.

"Udah ah, ayok makan siang dulu!" ajak Bara.

"Masih sakit nggak perut nya? tapi kalo masih lemes kita makan disini aja."

"Disini aja lah om, males gue keluarnya."

"Ya udah, ayok keluar tunggu di sofa!"

Luna bangkit lalu masuk ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan buang air kecil.

Setelah itu Luna keluar kamar dan duduk di sofa sebrang Bara.

"Lo mau pesan makanan apa?" tanya Bara agar tidak salah memilih makanan, takutnya apa yang dia pesan tidak di sukai Luna.

"Hem, sushi kek nya enak. Pesen makanan Jepang aja deh boleh nggak? tiba-tiba gue kepengen makan sushi," celetuk Luna membayangkan makan sushi.

"Okay, kek orang ngidam lo."

"Eh, jangan salah tuan Bara, kadang nih ya kalo orang lagi datang bulan itu kek orang lagi ngidam, buat kaum cowok-cowok mah mana tau mereka."

"Iya dah iya, udah nih gue pesen makanan Jepang, tunggu bentar!"

"Okay, ada minuman dingin nggak om disini?"

"Lo mau minum apaan? Biar gue suruh sekertaris gue bawain."

"Orange juice aja, Om. Haus gue, sorry ya ngelunjak." Luna hanya cengengesan saja.

Bara memerintahkan Feli membawakan orange juice untuk istrinya.

Selang 5 menit Feli masuk membawa segelas orange juice untuk istri boss nya, dia kesal melihat pemandangan di depan matanya.

"Ini tuan orange juice nya!"

"Taruh di meja depan istri saya! karena itu untuk istri saya."

Feli bertambah kesal dengan penuturan Bara yang mengakui kalau Luna adalah istrinya.

"Makasih, mba sekertaris," guyon luna.

Feli tidak menjawab dan memilih langsung keluar dari sana.

Tidak lama setelah Feli keluar datanglah OB yang membawakan makanan yang di pesan Bara.

"Makasih, Mas." Ujar Luna tersenyum ramah membuat Bara tidak suka melihat istrinya tersenyum kepada pria lain, walaupun itu hanya seorang OB.

"Sama-sama nyonya, saya permisi kembali bekerja." Pamit OB tersebut lalu keluar dari ruangan Bara.

"Udah makan jangan nyengir aja!" sewot Bara.

"Sip om, ini gue makan."

Mereka makan dengan nikmat terutama Luna yang sangat menikmati makanan yang sedang dia makan.

1
Konny Rianty
makasih thor, buat luna bahagiaa...
Eka Dewi: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut jesy
Eka Dewi: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
semua kena prank nih,,aduuuiiii..
Eka Dewi: Hahahaha 😅
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Eka Dewi: 🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
Susi Susiyati
sampe di bab ini knpa karakter bara g berubah.masih celup celup sm bella otomatis secara sadar bara selingkuh donk.pling sebel pas bahas bara celup sm jalng.kynya gregetnya mau muntah....
Eka Dewi: Baca kelanjutannya terus ya 😊
Susi Susiyati: di tunggu kak,pngn tau berubhnya ky apa kynya gmes plus greget
total 3 replies
Susi Susiyati
dodol betawi emng😠😠
Eka Dewi: Enak tau dodol 😝
total 1 replies
Susi Susiyati
kenali dulu istrimu om jngn main nilai istrimu jelek.gitu2 jg dia jg bos ky om cmn dia g sombong.nyadar dong om.nnti keburu di gondol orang istrimu om.
Nora♡~
💪💪💪terus thor... selamat hari jadi Luna... lanjut...
Eka Dewi: 💪💪💪💪💪
total 1 replies
Hanisah Nisa
para reader... kena prank...... /Grin/.dan untuk ajeng kita.... doakan terbaik ya.... /Rose/
Eka Dewi: Hahaha 😃
total 1 replies
Susi Susiyati
😆😆😆😆😆😆dasar om celup g nyadar msih mnding cmn nah om celup celup smpe lupa klo om pnys istri.nnti nyesel dan baru nyadar klo istrimu pergi om.tobat om
lagian ngpa tu pedang ga di bikin mati suri bisr tau rasa
Eka Dewi: Beuh mati suri nggak tuh 😃
total 1 replies
Susi Susiyati
Di bilng g pnya suami nyatanya sdah menikah .jd gambarannya gmna ya di lunanya jg udh kelewat mndri jd g butuh suami.kynya yg bkl nyesel duluan si om celup dah
Eka Dewi: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Susi Susiyati
ayo kenan deketin luna,belm ajs panas liat istr dideketin cwo lain.nnti aja klo di gaet orang nngis km om
semngat
Eka Dewi: Cemburu doi
total 1 replies
Susi Susiyati
suami hobi celup mn tau klo istrinya super keren,mndri. itu terbukti dirinya tnpa sdar memuji pemilik cafe olivia😁😁
Eka Dewi: Iya dong 😎
total 1 replies
Susi Susiyati
😆😆😆😆suaminya dipnggil om celup gt luna
smga bara insyaf g celap celup smbarangan....
Eka Dewi: Nunggu dapet hidayah dulu 😁
total 1 replies
Noey Aprilia
Laahhh.....
mau ngsih kjutan trnyta....pdhl kmrn aku udh esmosi bgt loh,sbl sm s jes2...haduuhhh....
Hbd buat luna....wish u all the best.....
Eka Dewi: Hahaha 😃
Noey Aprilia: Dpt hdiah kagak,ksl iya....☹️☹️☹️
total 3 replies
Lina Aerlina
wah..wah....jasjus beneran nch otaknya lurus, kmaren2 bikin jengkel....hbd luna doa terbaik 😄😄😄...dak jadi benci bara lah kalo gini ceritanya,heee.....ditunggu nasgor spesialnya deh .. 🥰🥰🥰, lanjut thor semangat, up lagi donk malam ini,, heee....
Lina Aerlina: aaaaahhh thor bisa aja ngepranknya, udah naik tensi tdi nya skrg normal lagi, heeee....... jasjus sma damar aja lah,,, itu donny laku amat dikejar2 cwek mana udah deket nikah lagi...kasian ajeng 🤣🤣
Eka Dewi: Kena tipu ya 😄
total 2 replies
RIKA OCTAVIANA Rika
yee Luna kena prank .... ha...ha... kasihan Ajeng klo jodoh ama si dodol.
Eka Dewi: Udah kesel padahal, eh nggak taunya cuma prank 😜
total 1 replies
Hanisah Nisa
minta aja saka.... dengan
... bangke..... apa yg kamu mau.... Luna..
Eka Dewi: Bagus itu
total 1 replies
Hanisah Nisa
untuk ajeng... lebih baik... terus terang g pada ibu bapa... sebelum... meneruskan perkahwinan.... nanti...
Eka Dewi: Ho oh
total 1 replies
Susi Susiyati
ceritanya bgus,tp bahasanya gmna ya,,,,kurang suka dngn bhsa yg di pake .
Eka Dewi: Pada narasi menggunakan bahasa baku pada umumnya. Sedangkan saat dialog menggunakan bahasa gaul/sehari-hari agar terkesan tidak kaku & lebih ringan. Cirinya seperti itu, seperti Devan yang asli Betawi menggunakan bahasa Betawi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!