NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29.Kembali Ke Jakarta

Setelah magrib mereka berangkat untuk kembali ke Jakarta. Radit dan Davin duduk santai dikursi belakan sopir. Sedangkan Rania mengemudi dengan santai.

''Gimana kabar Angga, Ran?'' tanya Davin.

''Baik pak'' jawab Rania.

''Kuliahnya sudah mau selesai ya?'' tanya Davin.

''Udah mau nyusun skripsi pak'' jawab Rania.

''Rencananya dia siap wisuda mau lanjut kuliah lagi atau cari kerja?'' tanya Davin.

''Belum tahu pak, katanya mau ikut saya. Hehe'' jawab Rania.

Radit tidak tahu siapa yang dibicarakan Davin dan Rania merasa di abaikan.

''Heemm'' Radit mendehem.

''Hehe, lupa kalau ada anda pak. Angga itu adik sepupunya Rania. Sekarang dia sedang kuliah'' jelas Davin.

''Ooo'' ucap Radit. Walaupun dia tidak melihatkannya. Tapi Radit juga ingin tahu apa yang di bicarakan Davin dan Rania.

''Kalau kamu capek menyetir biar aku gantikan. Apalagi kakimu juga sedang sakit'' tawar Davin kepada Rania.

''Iya pak'' jawab Rania.

''Kita berhenti dulu di restoran yang ada didepan sana untuk makan malam'' ucap Radit.

''Baik pak'' jawab Rania.

Mereka berhenti di sebuah restoran pinggir jalan. Setelah selesai makan mereka kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Karna Rania merasa sanggup menyetir sampai Jakarta, jadi dia tidak mau digantikan sama Davin. Beberapa jam kemudian mereka sampai di Jakarta. Mereka mengantar Davin ke apartemen terlebih dahulu. Setelah Davin turun Radit juga turun, Rania melihat Radit turun jadi heran.

Tok.Tok.

''Buka pintunya'' kata Radit dari luar pintu mobil tempat Rania menyetir.

''Ada apa pak?'' tanya Rania.

''Kamu geser duduk ke sebelah. Biar saya yang nyetir'' kata Radit langsung aja masuk kedalam mobil. Mau tidak mau Rania pindah kekursi sebelah sopir.

''Tapi pak, biar saya saja yang nyetir. Saya masih sanggup kok. Apalagi tangan anda juga luka'' protes Rania.

''Hmm, kamu keras kepala sekali. Tadi di gantikan Davin juga tidak mau. Sekarang kamu istirahat saja biar saya yang menyetir sampai rumah'' kata Radit.

''Iya pak'' jawab Rania pasrah.

Radit melajukan mobil menuju kerumahnya. Disepanjang jalan pulang mereka hanya diam saja. Rania lebih memilih menyandarkan kepalanya kekursi mobil. Sebenarnya dia juga terasa letih, tapi karna sudah tugasnya menyetir dia harus kuat. Radit melirik Rania sebentar kemudian dia fokus menyetir.

''Kamu kenapa tidak mau digantikan Davin menyetir tadi?'' tanya Radit.

''Karna ini tugas saya pak'' jawab Rania.

''Ketika ada orang yang mau membantu kamu, harusnya kamu bisa menerima bantuan orang itu. Biarpun ini tugas kamu tapi menerima bantuan orang, pekerjaan kita jadi lebih mudah. Dan kamu juga bisa beristirahat, mengerti kamu'' ucap Radit.

Tidak ada jawaban dari Rania. Ketika Radit melihatnya ternyata Rania sudah tertidur.

'''Tuhkan pasti kamu lelah. Kenapa kamu keras kepala seperti ini. Seolah kamu bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Entah mengapa sosok kamu yang seperti ini membuatku tidak tenang''batin Radit.

Beberapa saat kemudian mereka sampai dirumah Radit. Ketika mau keluar dari mobil Radit masih melihat Rania masih tidur. Dipandangi wajah Rania yang tertidur dengan lelap. Begitu membuat jantung Radit berdebar ketika mengingat kejadian di Bandung tadi siang.

''Hmmm kenapa aku seperti ini ya?'' batin Radit.

Setelah puas memandang Rania. Radit binggung mau banguninnya ngak tega. Tapi kalau tidak di bangunin Kasihan Rania tidur di mobil. Mau gendong ntar Rania marah pula. Akhirnya Radit mutuskan untuk membangunkan Rania.

''Hei. Hei. Rania bangun kita sudah sampai'' kata Radit sambil mengoyang tangan Rania

''Hhuumm, kita sudah sampai pak?'' tanya Rania.

''Sudah dari tadi'' jawab Radit.

''Aduuh maaf pak, saya ketiduran'' kata Rania panik.

''Ngak apa-apa ayo turun'' kata Radit.

''Kalau gitu saya langsung pulang saja pak'' kata Rania ketika sudah diluar mobil.

''Ini sudah lewat jam sepuluh malam. Kamu tidur disini saja'' kata Radit.

''Tapi pak, saya pulang saja ngak enak numpang tidur disini. Saya tidak bawa baju untuk besok'' kata Rania menolak.

''Ini sudah malam, kalau kamu diikuti orang lagi gimana. Lagian besok hari minggu kita juga ngak kekantor'' kata Radit.

Rania masih berdiri berpikir gimana menolak tawaran Radit untuk nginap dirumahnya.

''Udah saya tidak mau memdengarkan alasan kamu, ini perintah kalau tidak mau gaji kamu saya potong'' ancam Radit sambil tersenyum licik.

''Huft, jangan dipotong atuh pak'' kata Rania memelas.

''Ya udah ikut saya kedalam'' kata Radit menahan ketawanya ketika melihat wajah memelas Rania.

Radit dan Rania masuk kedalam rumah. Ternyata diruang tamu mama Radit sedang duduk menonton TV.

''Kamu baru pulang sayang'' tanya mama Diva ketika melihat Radit masuk.

''Iya ma'' jawab Radit.

''Eeh ada Rania'' kata mama Diva ketika melihat Rania muncul dibelakang Radit.

''Malam buk'' sapa Rania.

''...Oh iya ma, Rania malam ini tidur disini saja. Kasihan dia pulang hari sudah larut malam'' kata Radit.

''Iya ngak apa-apa. Lagian kamu anak gadis bahaya pulang sendiri'' kata mama Diva.

''Kalau mama tahu Rania bukan anak gadis biasa mana mungkin dia akan bicara seperti itu''batin Radit sambil tersenyum.

''Kamu kenapa tersenyum Dit?'' tanya mama Diva heran melihat Radit.

''Eeh mana ada Radit tersenyum ma'' jawab Radit merubah ekspresi wajahnya.

''Ya udah kamu tidur dikamar tamu saja'' kata mama Diva.

''Saya tidur dikamar pembantu saja buk'' ucap Rania tidak enak hatinya yang seorang sopir tidur dikamar tamu.

Radit dan mamanya saling pandang ketika mendengar ucapan Rania.

''Tidak apa-apa. Lagian kamar pembantu sudah penuh semua. Jadi kamu tidur dikamar tamu saja'' kata mama Diva

''Terima kasih buk'' jawab Rania.

''...Oh ya ma, pinjamkan Rania baju tidur mama dulu. Karna dia tidak bawa baju ganti'' kata Radit.

''Ngak usah pak, saya pakai baju ini aja. Besok pagi saya langsung pulang. Jadi Tidak masalah pakai baju ini untuk tidur'' tolak Rania jadi tambah tidak enak hatinya.

''Hmm, ngak apa-apa saya punya baju tidur yang sudah tidak muat. Tapi kalau melihat ukuran badanmu pasti pas'' ucap mama Diva.

''Makasih buk'' kata Rania lagi.

''Ya sudah kamu istirahat dulu. Nanti saya suruh bik Inah mengantarkan handuk sama baju ganti kekamar kamu'' kata mama Diva.

''Iya buk, kalau gitu saya permisi'' kata Rania sambil berjalan ke kamar tamu yang sudah diberi tahu letaknya.

Setelah Rania pergi. Radit juga mau kekamarnya untuk istrahat. Tapi ditahan sama mamanya.

''Kamu duduk disini dulu'' kata mama Diva.

''Ada apa sih ma, Radit capek mau istirahat'' jawab Radit.

''Hmm... Mama lihat kamu perhatian sekali sama Rania. Jarang-jarang loh mama lihat kamu seperti ini sama cewek. Sama Cynthia saja kamu sangat dingin'' ucap mama Diva.

''Biasa saja kok ma. Lagian dia itu sopir Radit, wajarlah Radit agak perhatian'' jawab Radit.

1
Yaser Levi
kebanyakan pov rania jd kurang sreg bacanya..
irma hidayat
ceritanya bagus, semangat berkarya thor
irma hidayat
Buruk
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Mardi Yanty
radit radit geles aja kaya bajai. 😁😁
Mardi Yanty
matamu mengalihkan duniaku 😁😁
Mardi Yanty
bunga bunga cinta sedang berterbangan 😁
Mardi Yanty
paling yg yerang si cewek gila
Fajar Ayu Kurniawati
.
Nicholas
Alur yang monoton, gampang emosi. yeah jujur, di awal pembaca akan dibawa seperti Roller Coster. namun setelah dipertengahan alur mulai berantakan. ini bukan sebuah Hinaan, saya hanya memberikan pendapat saja tidak ada maksud apapu. sebab dari sekian Ratus ribu Novel yg ada di PF ini semua sudah saya baca, berbagai gaya tulisan dan narasi dari berbagai Author sudah saya nikmati. so Ini hanya opini saya.
Nicholas: Dari pada aku kasih B1 terus yg punya Novel Ngamuk karena LV Karya-nya turun. lbh baik kasih B5
Yaser Levi: tp kakak kasih bintang 5😄
total 2 replies
Mardi Yanty
seenak enak rumah orang lebih enak lg rumah sendiri mau gapain juga terserah
altanum
dari segala maslah yang ditemui menjadikan rania anak yang kuat mandiri dan juga tidak mudah ditindas.
selamat utk author sudah membuat karya yang te o pe.teeus semangat berkarya thor
Shepty Ani
duh deg"an rania mau ketemu si nenek lampir please siapa aja tolong selamatkan rania pasti si nenek lampir py rencana jahat
Shepty Ani
yakin 100% ini mah cintya anak pak jaka
Shepty Ani
kayaknya si jaka bukan sih?
Shepty Ani
ah nangis bgt bacanya sayang kalian ❤️🫰
Shepty Ani
ah momy nellaku ❤️ baik sekalii hatinya semoga rania bisa menyayangi momy nella seperti ibu ya sendiri kasihan dia penuh perjuangan mendapatkan ayahmu rela menemani ayahmu tanpa pamrih juga jgn lupa cepet bt dedek bayi biar momy nella bisa nimang cucu karna dia nggak pernah ngerasain py anak
Shepty Ani
paling cintya bukan anak hendra abis beda bgt trs si cintya pasti lagi hamil itu soalnya perutnya kram
Shepty Ani
bener kan si nita yg jahatin bunda retno
Shepty Ani
beuh jangan" yg tabrakan ama rendi masa lalunya radit nih muncul lagi soalnya setelah cintya kelar bakal muncul penghalang baru nih pasti nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!