LOVELY HAUNTER

Karena Ainsley merasa bersalah setelah membuat Aga naik Hysteria. Yang mana membuat Aga menjadi pucat serta ketakutan. Akhirnya Ainsley memutuskan untuk mentraktir Aga ice cream. Walaupun tak seberapa tapi Ainsley tulus dengan permintaan maafnya.

" Mau rasa apa?" tanya nya setelah sampai di penjual ice cream.

" Eemm.... Vanilla deh."

" Pak, ice cream Cornetto coklat satu, vanilla satu ya....." Ainsley mengeluarkan uang dari dompetnya.

" Ini pak uangnya terimakasih." Ainsley memberikan uangnya," Yuk Ga pergi."

Mereka berdua menikmati ice cream nya. Berjalan jalan melihat beberapa wahana untuk dicoba lagi. Berjalan beriringan bak sepasang muda mudi yang sedang memadu kasih.

" Mau coba gak?" Aga menyodorkan ice cream nya ke Ainsley.

" mana coba dikit." Ainsley mencoba ice cream Aga," Enak. Tapi masih enak punya Gue."

" Masa? Emang iya?"

" Iya. Nih cobain." Ainsley menyodorkan ice cream nya. Namun bukan hanya mencicipi, Aga malah memakan habis ice cream Ainsley. Ainsley melebarkan matanya, termangu dengan perbuatan Aga.

" Hem... Enak" ujarnya dengan mulut yang penuh dengan ice cream. Ainsley yang tersadar memukul lengan Aga.

" Iiihh.... Kok dihabisin ice cream nya. Ngeselin banget siiiihh....." Masih terus memukuli Aga.

" Kalau nyoba dikit mah gak kerasa Ly hahaha...."

" Kili nyibi dikit mih gik kirisiiii Lyy..... Hilih bicit" ujarnya menirukan perkataan Aga.

" Hahaha..... Nih ice cream Gue ambil, habisin. Gemesin banget siiih...." Aga mengacak pelan rambut Ainsley. Ainsley yang kesal pun merampasnya dan memakan ice cream.

Ainsley menikmati ice cream nya. Ya, walaupun bukan rasa coklat yang Ia suka, tapi tak apa. Tiba-tiba mata Ainsley tertuju pada dua anak remaja yang sedang membuat gerakan aneh didepan petugas wahana. Dahi Ainsley berkerut, matanya menajamkan pandangan melihat apa yang sedang Mereka lakukan. Aga pun menowel lengan Aga.

" Aga lihat deh mereka." Aga pun mengikuti arah pandang Ainsley. Disana ada segerombolan remaja. Dua orang sedang melakukan hal aneh dan yang lainnya sibuk merekam dan menonton.

Yang satu membuat gerakan seperti menggigil kedinginan dengan kedua tangannya berada didepan dada, lalu kedua tangannya meluncur kebawah. Kemudian disiram air oleh temannya yang lain. Sedangkan yang lainnya tertawa ngakak bahkan sampai ada yang berguling ditanah sangking lucunya. Setelah melakukan itu petugas memberikan tiket pada remaja tersebut. Para remaja itu bersorak kegirangan mendapat jackpot.

" Hah? Ga Ga...dapat tiket Ga Hah? Demi apa?" seru Ainsley dengan heboh.

" Kok bisa ya? Gue baru tau..... Itu apaan sih? Kode rahasia gitu? Apa gimana?" Seloroh Aga ikutan heboh.

" Nggak tau.... Coba yuk!!...."

" Malu ah. Ngapain? Uang Gue masih sanggup buat beli tiket." Aga tetaplah Aga si super paling percaya diri.

" Idiiiiiiihh....... Hahaha..... Alah yuk coba.... Nggak papa ayok sama Gue." Ainsley menarik Aga dan menuju ke permainan Niagara. Sesampainya disana Ia bertanya pada petugas.

" Mas... Mas.... Tadi Saya lihat ada secret code masuk Niagara. Temen Saya boleh ikutan nggak?" tanya Ainsley.

" Boleh Mbak." Staff mempersilahkan.

" Hah beneran boleh?" Dengan mata melebar," Eh tunggu.... Kok jadi Gue sih Ainsley. Katanya tadi barengan." Aga mendadak merasa ditusuk dari belakang.

" Hahaha.... Kalau barengan nanti siapa yang nyiram air Aga. Jadi yang joget Kamu aja." ucap Ainsley meyakinkan Aga." Ini kalau misalkan bener dapat fast track kan Mas?" Ainsley bertanya lagi kepada Staff.

" Iya. Dapat Mbak. Silahkan dicoba"

" Ayok Ga bener dapat fast track. Cepetan. Semangaaatt!!...." Aga yang awalnya terpaksa mengikuti kemauan Ainsley. Jadi bersemangat karena diiming-imingi dapat fast track jika secret code nya benar.

Aga pun mulai membuat gerakan yang sama seperti yang dilakukan remaja tadi. Ainsley yang melihatnya hanya sibuk tertawa dan merekam.

" Shuuuuuuttt..... Shuuuuuuutt," ucap Ainsley saat tangan Aga membuat gerakan seperti seluncuran.

" Aaaaaaaahhhh....... Hahaha....." Ainsley menyemburkan air ke badan Aga. Aga hanya tertawa. Dan Mas mas penjaganya pun ikut tertawa melihat kehebohan Ainsley dan Aga.

" Lagi Mas, Lagi." ucap Mas Penjaga.

' Kampret....!! Mau ngerjain Gue nih Masnya.' batin Aga. Namun Aga tetap melakukannya demi fast track. Aga pun kembali mengulangi hal yang sama dan Ainsley semakin terpingkal-pingkal melihat kelakuan Aga.

" Oke, bener. Ini tiketnya."

" Bener Mas..... Huuuuu..... Yeay....!! Dapat fast track haha....." Aga bertos ria dengan Ainsley. Berputar-putar layaknya anak kecil yang mendapat hadiah.

" Makasih ya Mas tiketnya" ucap Aga setelah menerima tiket gratis. Mereka langsung menuju wahana Niagara dengan semangat. Mereka masih tak menyangka mendapatkan tiket gratis. Setelah main Niagara Ainsley dan Aga solat, setelah itu Mereka mengisi perut untuk memulihkan tenaga. Hari semakin sore. Aga mengajak Ainsley untuk naik bianglala sambil melihat sunset.

" Ayo naik" ucap Aga yang sudah duduk di dalam bianglala. Mengulurkan tangannya. Ainsley tersenyum menyambut uluran tangan Aga.

Bianglala pun mulai naik, Semakin tinggi. Pemandangan semakin terlihat sangat indah dari atas sini. Laut yang berkilau memantulkan indahnya sinar matahari, angin yang menari-nari membuat rambut Ainsley ikut menari.

Kota yang indah. Rumah-rumah yang tak berjajar rapi namun indah sekali saat dinikmati. Langit yang luas terbentang tak terkira luasnya. Sampai-sampai mata Ainsley tak bisa untuk menangkup seluruh keindahannya.

" Kok nggak takut?" tanya Ainsley saatelihat Aga yang terlihat tenang.

" Kalo ini mah nggak takut. Kan geraknya lumayan stabil. Beda sama Hysteria. Tuh wahana emang bikin jantung orang mau copot aja."

" Bener Nggak takut? Kalau ini goyang Gimana? Masih berani?" Mata Ainsley mengerling.

" Jangan aneh-aneh ya Ainsley....." ujar Aga mewanti-wanti. Ainsley bergeser mendekati Aga.

" BWAH!!!......" Dengan suara keras Ainsley mencoba mengangeti Aga. Namun Aga hanya membuat wajah datar.

" Ngapain?"

" Iiiihh.... Nggak seru ah males." ucap Ainsley. Saat Ia mau menjauh dari Aga tiba-tiba Bianglala yang Mereka tumpangi bergoyang. Ainsley yang tak siap terhuyung ke badan Aga.

Mata mereka terpaku, sekolah jam yang tadi sibuk berputar mendadak berhenti. Semesta rasanya pun terhenti. Bahkan, suara yang tadinya berisik. Seolah ikut senyap. Yang terdengar hanya detak jantung mereka berdua.Deg.Deg.

" Maaf," Ainsley menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

" Heem..."

" Ainsley." panggil Aga.

" Ya?"

" Gue mau ngomong."

" Apa? Lo mau berak?"

" Ish..... Yang serius."

" Oh oke." Ainsley membenarkan duduknya dan menatap Aga.

" Beneran yaaa.... Ini serius."

" Iya... Iyaaa...."

" Aku Aga Sirius ingin mengatakan bahwa saat ini, detik ini, dengan alam semesta sebagai saksi. Dengan sunset yang menambah keindahan kita. Ainsley Zayyana Putri maukah kau menjadi kekasihku?" Aga mengeluarkan kalung dari sakunya. Ainsley hanya terpaku diam.

" Kenapa diam?. Kalau diam terus Aku anggap Iya." Aga memasangkan kalung ke lehernya Ainsley. Senyum Aga mengembang, Ainsley tak menolak ketika Aga memasangkan kalungnya.

" I Love You Lily....." ucap Aga mengacak rambut Ainsley. Ainsley pun tersenyum malu.

" Kok gak dijawab?"

" I Love You More" Aga tersenyum memeluk Ainsley. Melihat pemandangan dari ketinggian. Sunset yang indah ikut menambah kebahagian mereka. Berdua.

Kalung pemberian Aga