NovelToon NovelToon
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Usia pernikahan yang memasuki tahun ke tiga, harus diuji dengan keinginan suami Hana yang ingin menikah lagi, dengan alasan menginginkan kehadiran seorang anak.

Bagaimana Hana bisa hamil, jika setiap hari dia selalu kelelahan karena harus mengurus rumah dan merawat ibu mertuanya yang sakit-sakitan. Bahkan tubuh Hanna sendiri sudah tak terurus.

"Ijinkan aku menikah lagi, Hanna. Aku menginginkan kehadiran seorang anak. Aku akan tinggal di apartemen dengan istri baruku, dan kau bisa tetap tinggal disini merawat ibu. " Indra.

"Tidak perlu, mas. Aku siap, tinggal satu atap dengan maduku. Tak perlu buang-buang uang untuk membeli apartemen. " Hana.

Akankah Hana bisa tinggal satu atap dengan madunya?

Atau Hana memiliki rencana lain, untuk kebahagiaan dirinya sendiri?

Lanjut yuk. Kasih dukungannya ya, jika kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil

"Maaf, mas. "

Brugh

Tubuh Hana langsung ambruk tepat di hadapan Keenan, untung saja Keenan dengan cekatan menangkap tubuh Hana sehingga kepala Hana tidak menyentuh lantai. Melihat tante kesayangan nya pingsan si kecil Rubby langsung menangis, karena takut terjadi sesuatu kepada Hana.

Keenan langsung mengangkat tubuh Hana dan membawanya ke sofa.

"Tenanglah, sayang. Papa periksa tante Hana dulu ya. Kalau Rubby menangis papa tidak bisa konsentrasi."

Mendengar ucapan papanya Rubby langsung terdiam, namun dia masih terisak

Keenan segera memeriksa denyut nadi Hana, disana dia merasakan sesuatu yang aneh. Denyut nadinya tidak seperti denyut nadi orang biasa.

"Sayang, bukakan mobil. Kita akan membawa tante Hana ke rumah sakit. " pintanya kepada sang putri.

Tanpa banyak bicara Rubby berlari keluar dan membukakan pintu mobil disusul Keenan di belakangnya dengan menggendong Hana. Kejadian itu di lihat oleh Bu Ira tetangga Hana.

"Lho mas, itu mbak Hana kenapa? " tanyanya kepo.

"Hana pingsan Bu, ini mau saya bawa ke rumah sakit. " ujar Keenan setelah memasukkan Hana ke mobil.

"Iya dari tadi wajah mbak Hana pucat, kasihan dia. mana hidup sendiri. " gumam Bu Ira.

"Mas ini temannya yang dibilang mbak Hana ya."

Keenan hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyuman. "Maaf bu, saya masuk dulu, mau mengunci rumah Hana."

"Iya mas . "

"Sayang, jaga tante Hana dulu ya. Papa mau mengunci rumah tante dulu. "

"Iya pa. "

Bu Ira melongok ke dalam mobil, dilihatnya ada anak kecil disana menemani Hana yang tak sadarkan diri. Dia mengelus pipi Hana dengan lembut, membuat Bu Ira tersenyum.

Keenan segera kembali ke mobil dengan membawa kunci rumah dan ponsel Hana, dia tau kalau ponsel adalah barang yang sangat penting saat ini. Dan mungkin akan bisa membantu Hana saat dia sadar nanti.

"Permisi, Bu. Saya pergi dulu. " pamit Keenan dengan sopan kepada Bu Ira yang masih berdiri di samping mobilnya.

Mobil yang di kendarai Keenan segera melaju dengan kecepatan sedikit kencang karena dia mengkhawatirkan keadaan Hana. Hana tidak segera sadar meskipun Rubby mencoba menyadarkannnya. Keenan memang sudah mengajarkan kepada anaknya itu, bagaimana cara memberi pertolongan kepada seseorang yang tidak sadarkan diri.

Akhirnya, setelah lima belas menit perjalanan mobil yang dikendarai Keenan sampai di rumah sakit miliknya. Keenan memarkirkan mobilnya asal dan langsung menggendong Hana keluar dari mobil dibantu beberapa perawat yang sudah siap menunggunya. Karena Keenan sudah Menghubungi pihak rumah sakit untuk bersiap.

"Kita bawa ke ruang dokter kandungan. " perintah Keenan.

Dia langsung menggendong Rubby mengikuti brangkar yang membawa Hana ke ruangan dokter kandungan. Sesampainya di depan ruangan dokter kandungan Keenan langsung masuk, dia tidak peduli meskipun ada pasien yang sedang melakukan konsultasi.

Dokter dengan name tag Rima itu pun langsung berdiri saat ruangannya disambangi Direktur rumah sakit.

"Direktur." sapanya.

"Dokter, tolong periksa wanita yang saya bawa. Sekarang juga. Dan minta pasienmu menunggu sebentar saya hanya butuh kepastian. "

Dokter Rima yang mengertipun memberikan isyarat kepada asistennya untuk membawa kleuar pasiennya, dan memberitahukan kepada pasien lain untuk menunggu sebentar, karena ada pasien darurat.

Hana segera di bawa ke tempat USG untuk segera di periksa.

"Mungkin dugaan anda benar, dokter Ken. Wanita Ini sedang hamil. Kalau dilihat dari usia kandungannya masih sangat baru, sekitar dua sampai tiga minggu." Dokter Rima memberi penjelasan.

Mendengar hal itu, Keenan mengusap wajahnya kasar. Kalau Hana tau dia sedang hamil, apakah dia akan kembali kepada suaminya. Dan kesempatannya memiliki wanita itu akan hilang.

"Baiklah, Terima kasih dokter. " ucapnya kepada dokter Rima.

"Kalian, bawa dia ke ruangan VVIP. " perintah Keenan kepada anak buahnya.

"Baik, dokter. "

Dua perawat itu pun segera membawa Hana keruangan VVIP. Sesampainya di ruangan rawat Keenan langsung memasang jarum infus di tangannya agar Hana segera sadar dan memiliki tenaga. Karena setelah di periksa tadi tekanan darah Hana sangat rendah.

Keenan langsung menghubungi Dion dan Manda agar datang ke Rumah sakit dan mengabarkan kalau Hana pingsan dan masuk rumah sakit. Dion yang saat ini sedang sedang bersama Manda langsung meluncur ke rumah sakit tempat Hana di rawat.

Rubby mendekati sang papa setelah melihat papanya sudah menyelesaikan tugasnya.

"Pa... bagaimana keadaan tante Hana? " tanyanya yang merasa khawatir dengan keadaan Hana.

"Tante Hana baik-baik saja sayang. Sekarang tante Hana sedang istirahat, mungkin tante kecapekan. "

"Apakah tante kecapekan, karena memasak buat Lubby? " tanyanya polos.

"Tidak, tante Hana mungkin kecapekan karena pekerjaan yang diberikan Om Dion kepada tante Hana terlalu banyak. "

Rubby langsung cemberut dan bersedekap dada mendengar itu.

"Aku akan memarahi om Dion nanti. " ujarnya sambil bersungut-sungut.

Mendengar itu Keenan terkekeh geli. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Dion saat dimarahi Rubby.

Tak lama terdengar suara langkah kaki yang masuk ke dalam ruangan. Keenan sudah menyangka kalau itu pasti langkah kaki Dion dan Manda.

"Kakak, bagaimana keadaan mbak Hana? " tanya Manda kepada kakaknya Keenan.

"Dia masih tidur, sengaja tidak aku bangunkan karena dia butuh istirahat. "

Dion mendekat dan melihat sahabatnya diikuti Manda.

"Apa yang terjadi padanya, kak. " tanya Manda.

Keenan menghembuskan nafasnya sebelum menjelaskan apa yang terjadi pada Hana.

"Dion, Manda bagaimana ini. Hana ternyata Hamil."

"Apa." pekik Dion dan Manda bersamaan.

Lagi-lagi Keenan menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku takut, dia akan kembali kepada suaminya. Karena dia sedang hamil. " ujar Keenan lirih.

"Kita tunggu saja sampai Hana sadar, kak Ken. Setelah itu kita beri tahu keadaannya sekarang. Baru kita akan tahu keputusan Hana. " ujar Dion.

Suasana mendadak hening, tidak ada satu pun yang bersuara. Hingga suara ceriwis Rubby memecah keheningan.

"Ini semua gala-gala om Dion. Om Dion kan yang ngasih tante Hana keljaan banyak, sampai-sampai tante Hana kecapekan. Awas saja kalau om Dion ngasil tante keljaan banyak lagi. Om Dion akan aku pecat. " kata Rubby dengan bersungut-sungut dan marah kepada Dion.

Dion yang menjadi obyek amarah Rubby hanya bisa melongo, dia tidak tahu dari mana Rubby memiliki pemikiran seperti itu. Dion lalu menoleh ke arah Keenan, Keenan yang mendapat tatapan dari Dion hanya memalingkan wajahnya dan menggediikan bahunya acuh.

Dion akhirnya menghela nafasnya. Dia tau kalau Keenan mengatakan semua itu untuk memberi alasan kepada Rubby.

"Baiklah tuan putri, om tidak akan memberi pekerjaan yang banyak untuk tante Hana. " Dion akhirnya mengalah agar Rubby puas.

Mendengar jawaban Dion, Rubby baru bisa tersenyum lebar.

"Nah, gitu dong, Om. "

Keenan dan Manda menahan senyumanya melihat interaksi antara Dion yang mengalah kepada Rubby.

"Eugh.... "

Lenguhan itu terdengar dari brangkar tempat Hana berbaring. Keenan, Manda, Dion dan Rubby segera beranjak menuju ke tempat Hana.

"Aku dimana. " kata Hana saat membuka matanya.

"Hana, bagaimana perasaanmu saat ini? " tanya Keenan saat melihat Hana membuka matanya.

"Mas Ken, Apa yang terjadi padaku? dimana aku. "

"Kamu berada di rumah sakit sekarang, tadi kamu pingsan. "

Mendengar itu Hana mencoba duduk, dibantu Keenan dan Dion.

"Lalu apa yang terjadi padaku, mas. " tanya Hana setelah mendapat posisi nyaman.

Mereka yang berada disana saling berpandangan, mereka tidak tahu apakah harus mengatakan keadaan Hana saat ini atau tidak.

"Mas, katakan padaku. Apa yang terjadi. " Hana semakin penasaran melihat semua orang saling berpandangan.

"Kami tidak tahu Hana, apakah ini kabar bahagia untukmu atau tidak. " kalimat Dion terputus, karena dia merasa berat mengatakannya.

"Katakan." sentak Hana.

"Saat ini kamu sedang mengandung Hana. " ucap Dion pada akhirnya.

"A...A...Aapa, A... a... aku hamil? " kata Hana tergagap

Semua orang mengangguk membenarkan ucapan Hana.

"Iya, usia kehamilan mu memasuki minggu ke dua atau ke tiga, kami belum tahu,yang pasti sudah ada benih yang tumbuh di rahimmu. " Keenan meyakinkan.

Mendengar hal itu, Hana langsung menangis, dia tidak percaya kalau saat ini dia hamil, di saat dia memutuskan untuk berpisah dengan Indra suaminya.

"Lalu bagaimana, apa kau akan kembali kepada suamimu, untuk anak dalam kandunganmu itu. " tanya Dion ragu.

"Tidak... aku tidak akan kembali kepada pria itu. Dan jangan katakan padanya kalau aku sedang hamil anaknya. Lanjutkan perceraian kami, Tugasmu setelah perceraian ku adalah mengurus harta gono gini, aku meminta sebuah restoran darinya. Semua itu kulakukan untuk anak ini. Kau harus berhasil, Dion. " kata Hana dengan yakin.

Mendengar semua ucapan Hana, sebuah senyuman terbit dari bibir Keenan.

1
Dewa Rana
loh bukannya Keenan masih bujangan
Rismawati Damhoeri
masa idah orang hamil, bukankah sampai anaknya lahir di tambah masa nifas ya thor...?
Fransisca Henny Kuswondo
ceritanya asik saya sukaaaaa
Dewa Rana
rasain lu indra, bodoh kok dipiara
Dewa Rana
perempuan harus kuat dan tidak boleh disepelekan laki2
Siti fatonah Fatonah
🌟👍👍👍👍♥️♥️♥️♥️🌹🌹🌹🌹🌟
Rieka Mawon
Luar biasa
Elok Pratiwi
tidak menarik ... karakter perempuan nya lemah mudah ditindas masak iya setelah disakiti sedemikian rupa masih saja bersama dg org yg menyakitinya ...
Juniar Yasir: GK ush di tnggepin kk. stlah ku lihat di protnya mmg kerjaannya menilai bruk,BKN hnya 1 2 novel, tp bnyak yg d kasi bintang satu
mgkn akun bdong ini
Eys Resa: jadilah pembaca yang bijak. bacalah dulu sampai selsai sebelum memberikan penilaian.
total 2 replies
Dewi Pontoh
Luar biasa
Erlina Ritonga
hahaha,,rasain ema
Sulfia Nuriawati
gercep hana, keren jd cpt menata ms dpn❤️❤️❤️❤️
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
Rosmawati Usman Fatban
wah dia dah berjaya lepas dari indra
Rosmawati Usman Fatban
agak nya FIA pinya Firast buruk deh
Rosmawati Usman Fatban
FIA nyx enggak ikhlas.ni kyak nya...hormon ibu hmil..kenapa tak sfbilil ajx sekalian.1 ku Atil 3org..
Rosmawati Usman Fatban
bisa kah indra berlaku adil????hai lah tiada impian. berpoligami... mengerikan
Rosmawati Usman Fatban
Gayatri dah mula kejam 11 12 sudah dgn indra
Rosmawati Usman Fatban
Ema khilaf menyalh kan Hana.tu indra yg hrus di Slh kan bukn Hana..indra yg bodoh..menmbah p nyakit shaja kamu ema
Rosmawati Usman Fatban
alahai kasihan Ifa.nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!