NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pembantu

Terpaksa Menikahi Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Pengantin Pengganti / Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:356k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Madava dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang notabene janda anak satu karena mempelai wanitanya kabur membawa mahar yang ia berikan untuknya. Awalnya Madava menolak, tapi sang ibu berkeras memaksa. Madava akhirnya terpaksa menikahi pembantunya sendiri sebagai mempelai pengganti.

Lalu bagaimanakah pernikahan keduanya? Akankah berjalan lancar sebagaimana mestinya atau harus berakhir karena tak adanya cinta diantara mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur

"Assalamu'alaikum," ucap Ayu dan Madava bersamaan. Rafi yang sedang menonton di tablet milik Bu Shanum pun mendongakkan kepalanya.

"Mama. Wa'alaikumussalam," jawab Rafi memaksakan tersenyum lebar. Sebenarnya bukan terpaksa, tapi lebih ke lemas. Tubuh Rafi begitu lemas. Bahkan sekedar untuk tersenyum lebar saja terasa sulit.

"Wa'alaikumussalam," jawab Bu Shanum yang duduk di samping Rafi.

"Mama, liat, hp Oma gede banget. Oma kasi nonton pake hp Oma. Keren banget ya, Ma. Pasti hp Oma mahal banget," ucap Rafi antusias sebab baru kali ini ia melihat hp yang begitu besar. Bahkan ia bisa menonton di tablet tersebut.

Ayu memang memiliki ponsel. Namun ponselnya itu ponsel jadul yang hanya bisa digunakan untuk telepon dan SMS. Ponsel ini pun ia beli belum lama ini. Bentuknya sangat kecil dibandingkan hp zaman sekarang. Bahkan huruf-huruf yang ada di keyboardnya sudah kabur membuat Ayu harus mengetik dengan pelan dan hati-hati agar tidak salah tulis.

Karena ponsel Ayu jenis ponsel jadul, otomatis tidak ada aplikasi YouTube dan sosial medianya. Jangankan sosial media, kamera saja tidak ada. Oleh sebab itu, saat Bu Shanum menawarkan Rafi untuk menonton di tablet miliknya, Rafi pun berseru antusias. Ia dulu sering melihat anak tetangganya memiliki ponsel yang bisa untuk menonton. Melihat ponsel biasa seperti itu saja, Rafi begitu kagum, apalagi saat melihat tablet Bu Shanum. Rafi jelas saja tak mampu menutupi ekspresi kekagumannya.

"Iya, Sayang." Ayu hanya bisa menjawab seperti itu.

"Mama bawa apa?" tanya Rafi tertarik melihat kantong yang Ayu bawa.

"Oh, ini. Ini kue. Kue brownies cream cheese kesukaan, Rafi. Rafi mau?" tawar Ayu seraya mengeluarkan kotak brownies dari dalam kantong yang dibawanya. Saat Ayu membuka kotak brownies itu mata Rafi berbinar seketika. Senyum bahagia terlihat jelas di bibirnya.

"Wah, ini kayak kue yang pernah Aldi kasi itu 'kan, Ma?"

"Rafi benar."

"Wah, asik! Akhirnya Rafi bisa makan kue enak," seru Rafi bahagia.

Dulu Rafi pernah meminta ibunya membelikan kue seperti yang pernah temannya berikan itu, tapi karena keuangan Ayu yang sangat terbatas membuatnya tidak bisa memberikan apa yang Rafi inginkan. Belum lagi harga kue itu baginya sangat mahal. Alhasil ia tidak bisa membelikannya. Keesokan harinya Rafi sakit. Ayu benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa memberikan apa yang begitu Rafi inginkan. Ayu ampai membatin, bila memiliki uang nanti, ia pasti akan membelikan kue tersebut.

"Bilang terima kasih dulu sama Papa karena Papa-lah yang sudah beliin kue ini."

Mata Madava menatap Ayu kagum. Di saat seperti ini pun Ayu tetap mengajarkan putranya untuk berterima kasih. Padahal ia tidak mengharapkannya sama sekali.

"Terima kasih, Papa. Papa baik deh," puji Rafi yang entah mengapa membuat dada Madava rasanya menggelembung bangga. Padahal hanya masalah sepele, tapi mampu membuatnya bahagia.

"Sama-sama. Ayo, Boy, dimakan! Atau mau papa suapin?" tawar Madava.

"Boy? Siapa, Boy?" tanya Rafi polos membuat Madava reflek mengusap kepalanya gemas.

 Ayu yang melihat itu smpai berkaca-kaca. Entah mengapa ia bahagia melihat interaksi keduanya. Mereka sudah seperti ayah dan anak kandung sungguhan.

"Sepertinya hati Dava sudah mulai luluh dan mau menerima kalian. Mama bahagia sekali. Setidaknya bila mama pergi nanti, Mama bisa pergi dengan bahagia karena ada kamu yang bisa Mama percaya untuk selalu membersamai Dava," ucap bu Shanum yang kini sudah berdiri di samping Ayu.

"Mama kok ngomong begitu sih? Masa' Mama tega tinggalin kami sih? Pokoknya Mama nggak boleh kemana-mana. Apa Mama nggak mau gendong cucu dari aku?" protes Ayu.

"Yang nggak mau siapa? Justru Mama nunggu banget. Tapi yang Mama katakan tadi 'kan seandainya. Siapa yang tau usia seseorang. Cepat atau lambat setiap yang bernyawa itu pasti akan ... "

Tiba-tiba Ayu menggenggam tangan bu Shanum. Kemudian ia menggelengkan kepala.

"Ayu mohon jangan bahas itu lagi, Ma!! Jujur Ayu takut. Ayu takut kembali kehilangan. Padahal baru aja Ayu mau bahagia, tapi ada aja masalah yang membuat Ayu sedih."

"Maaf." Bu Shanum merasa bersalah. Mereka pun kembali mengalihkan perhatian mereka pada Madava yang akhirnya benar-benar menyuapi Rafi. Terlihat jelas pancaran sinar kebahagiaan di netra Rafi.

'Ya Tuhan, aku mohon berikanlah umur yang panjang pada putraku. Berikanlah ia kesehatan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Karena aku ... sangat menyayanginya.'

Selesai Rafi makan, tak lama kemudian dokter pun masuk untuk mengambil sample darah Rafi untuk dilakukan pengujian. Bila hasil memang menunjukkan diagnosa leukemia, maka dokter akan melanjutkan melakukan biopsi sumsum tulang belakang.

Biopsi umumnya dilakukan untuk memastikan jenis pertumbuhan sel apakah jinak atau ganas. Selain itu, biopsi sumsum tulang dapat menunjukkan apakah kanker telah menyebar ke sumsum tulang Anda.

Ayu memeluk erat Rafi saat proses pengambilan darah dilakukan. Mata Rafi memejam. Ia membenamkan wajahnya di dada Ayu karena takut.

"Selesai," ucap dokter itu seraya tersenyum. "Tidak sakit 'kan? Rafi 'kan anak hebat, pasti Rafi kuat dan nggak takut sakit."

Rafi tersenyum lebar. "Iya, dokter, nggak sakit. Cuma seperti digigit semut lho, Ma."

"Tuh 'kan. Jadi lain kali Rafi nggak perlu takut lagi sama jarum suntik ya, Nak," ujar dokter itu. Lalu ia menoleh pada ketiga orang dewasa yang ada di ruangan itu. "Hasilnya akan keluar sekitar 11 sampai 2 hari lagi. Berdoa saja ya, Pak, Bu, semoga hasilnya negatif. Kalau begitu, saya permisi dulu ,p ujarnya sebelum berlalu.

Jarum jam terus berputar. Rasa khawatir Ayu membuatnya tak kunjung bisa memejamkan mata. Rasa takut luar biasa membuatnya tak sabar menantikan hasil tes tersebut.

"Kenapa kau belum tidur?" tanya Madava yang baru saja kembali dari luar untuk membeli kopi kemasan.

Madava duduk di samping Ayu.

"Aku nggak papa," kilah Ayu yang masih saja sungkan untuk menceritakan isi hatinya.

"Sampai kapan kamu akan memendam segalanya sendiri? Padahal baru siang tadi kita membahasnya eh udah kambuh lagi memendam segalanya sendiri. Aku tau kau masih merasa canggung dan ragu padaku. Tapi kalau terus begini, kapan hubungan kita ada kemajuannya?"

Ayu tercenung membenarkan kata-kata Madava.

"Ya sudah, kita bahas besok lagi. Sekarang kamu tidur dulu ya. Atau kau mau tidur di pelukanku? Aku jamin, kau akan tidur dengan nyaman nanti?"

Ayu seketika terkekeh. "Benarkah?"

"Tentu saja. Mau ku buktikan?"

"Boleh?"

Madava mengangguk pasti sambil merentangkan tangannya. Dengan perasaan malu-malu sekaligus gugup, Ayu pun memberanikan diri masuk ke pelukan Madava. Lalu Madava mendekap tubuh Ayu dan mengusap punggungnya. Entah mengapa Ayu merasa nyaman. Bahkan rasa kantuk yang sejak tadi tidak kunjung datang, tiba-tiba hadir. Perlahan, matanya meredup dan kemudian terpejam erat. Hanya deru nafas teratur yang terdengar.

Madava tersenyum tipis. Ia pun menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa. Tak lama kemudian, matanya pun ikut terpejam erat.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Aprisya
dava seharusnya kamu lebih peka dikit dong,, dan bisa membedakan mana yang pembohong dan siapa yang gak berbohong
Eindah marlina
dasar gisela licik😡
bener² beg* si madava kalo emang dia percaya sama dramanya gisela😤😡😡
Uthie
perempuan egois 😡
Sugiharti Rusli
konfliknya lumayan bikin emosi, apalagi setelah kehadiran si Gisele mantan Dava yang ibu kandung Rafi putra yang Ayu rawat dari bayi
Sugiharti Rusli
anak sekecil Rafi mana paham siapa yang melahirkannya, yang dia tahu dan rasakan siapa yang uda bersama dia dan merawat dia selana ini,,,
neng ade
dasar pengacau licik .. semoga aja kebusukan mu cepat terbongkar !
L B
ORANG GILA MANA...???????????
yg hidupnya sudahlah susah, masih muda (usia belasan tahun 😮‍💨) mencuri anak untuk dibesarkan penuh kasih sayang, NGGAK ADA ya NAMRUD kagak ada, sampai sini paham 😏, nggak paham juga, balik nyusu sana, mungkin kurang nyusu 2 tahun 😮‍💨jadi rada tumpul otaknya.
hidup ayu sudah susah, muda,anak perantauan, kalau mencuri anak sudah pasti untuk DIJUAL , lah kamu lihat sendiri anak mu dibesarkan sepenuh hati olehnya. tolonglah madava jangan jadi bodoh hanya karena cemburu 😮‍💨😮‍💨😮‍💨 nanti ayu terlalu kecewa, kamu juga ya susah.
meluluhkan hati orang yang kecewa tidak semudah meluluhkan hati orang yang marah.
Azzahra Asyilla: iya betul orang gila mana yg udah hidup sudah,masih gadis pula,menculik anak,sampai rela harus d anggap janda miskin ,,seandainya Dava mau berfikir logika pasti tau mana yg salah dan benar
total 1 replies
Ahmad Faikul Anam
Keren
martiana. tya
Gisela ngga mutu
Yuliana Tunru
dasar munafik..buka mata dava gm ayu verkorban untuk rafi jiwa dsn raga pura2 jd janda apa tdk punya pikiran lihat gaya gisrke yg over gitu
L B
repot kan dav 😏😏😏 , itu pilihan mu karena meletakkan mantanmu satu rumah dengan istri mu, aneh bin gaje kamu 😮‍💨🤮.
sikap mu labil dan lebih kekanakan dibanding ayu yg seorang perempuan bahkan lebih muda darimu 😏 kamu lelaki kok begitu 🙄.
Nina Yasmine
gk dibaca penasaran dibaca nyebelin bikin kesel...
Nisa Ramadani
asrul mana asrul
tu wadon mu urusin teko Kui
Nisa Ramadani
nyesek banget sih
Lovita BM
kesuwen Thor nggasak Gisela ,
ndang cak cek ,digiles tu manusia tk terurai bumi ,teko² bikin gedeg
Ninik
kebenaran akan terungkap dgn sendirinya
Rokhyati Mamih
Ayu yang kuat ya ikatan bathin mu walau bukan ibu kandung tapi tetap kamu pemenangnya
semangat Yu
Davikri
kok jahat banget shi orang tua kandung Rafi itu,ngaku2 mamanya Rafi trus dulu Napa kok bayinya d buang segala,udahlah engsel jangan jadi orang muna' deh,mendingan lho intropeksi diri dari pada lho nyalahin shi dan nuduh2 ayu Mulu kasihan deh si ayu😭😭😭
nyaks 💜
jgn bodoh y dav 🙄
Suanti
ayu harus tegas tidak boleh lemah di depan gisela mau pun dava
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!