NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sarapan Bersama

Ambar sudah bangun lebih awal dan setelah menunaikan kewajibannya ia menuruni tangga. Saat menuju dapur ia melewati kamar Saras yang masih tertutup. Kamar Ambar ada di lantai atas. Awalnya Amira juga di lantai itu, karena ia punya penyakit migrain jadi pindah ke kamar bawah, dekat kamar Fahmi.

Ketika sampai di dapur, Ambar segera memberi tahu Bik Yem kalau ada tambahan anggota keluarga baru di rumah ini, jadi agar menambahkan porsi masaknya. "Siapa Non?" tanya Bik Yem penasaran karena semalam ia sudah tidur duluan, kepalanya cenut - cenut lalu minum obat sakit kepala.

"Namanya Saras. Dia istrinya Fahmi." Sahut Ambar tanpa menoleh pada si penanya karena sibuk menanak nasi.

"Hah, istrinya den Fahmi, Non! Bukannya den Fahmi mau nikah sama non Sesil? Kok bisa sama orang lain !" Bik Yem amat kaget mendengar berita ini. Ia menghentikan memotong sayur lalu mendekatkan diri untuk kejelasan.

Dan sambil membantu bik Yem memasak, Ambar pun bercerita seperti apa yang ia dengar dari mulut Saras semalam.

Tampaknya bik Yem merasa iba juga mendengarnya. Ia manggut - manggut seolah setuju dengan keputusan yang diambil oleh tuan mudanya.

Terdengar rengekan dua bocah kembar menghampiri Ambar. Mereka Ayu dan Bagus. Ambar tahu kebiasan mereka yang minta dibuatkan susu.

Sementara itu, di kamar Saras.

"Bunda, hari ini aku bolos sekolah ya," kelakar bocah yang baru bangun sambil menyandarkan kepala di pangkuan ibunya. Saras membelai kepala bocah itu. Ia tak langsung menjawab. Lalu memindahkan kepala Bagas. Ia harus menyusun semua baju - baju nya.

"Kenapa Bagas?"

Meski tidak yakin kalau dirinya berapa lama tinggal di rumah megah ini paling tidak ia bisa mengisi waktu di kamar dengan melipat baju . Dengan tindakan Amira semalam, ia sudah paham betapa tidak diterimanya dia di keluarga ini.

"Aku malu. Semua teman sekelasku pasti akan mengolokku. " Kedua tangganya menopang dagu dengan wajah yang manyun.

"Jangan berprasangka buruk dulu,"

Saras tidak tahu kalau selama ini putranya menyimpan sejuta rasa sakit di hati akibat menerima ejekan dari teman - temannya.

"Bagas tidak berprasangka buruk, Bunda. Memang selama ini Bagas menyembunyikannya dari Bunda. Hampir setiap hari saat aku akan memasuki kelas, mereka mengejekku. Memanggilku dengan sebutan anak janda, anak tukang judi dan anak orang miskin. Meski aku berusaha kebal tidak mendengarkan ejekan mereka, tapi cacian itu terus mengiang di telingaku. Bahkan, bu guru juga tidak membelaku. Aku sedih, aku kesepian tidak punya teman bermain. Apalagi si Raka yang selalu memprovokasi teman - teman untuk menjauhiku, katanya bisa ketiban sial." Lalu ia menangis.

Saras nelangsa mendengarnya, ia menghentikan kegiatannya lalu menghambur memeluk sang anak. "Maafkan bunda, Bagas. Karena status bunda yang seperti ini, kamu jadi terkena dampaknya." Ia memeluk dan mendekapnya erat.

Ternyata dari balik pintu, sepasang telinga telah mendengar semua ucapan mereka. Lalu ia bersikap seolah tidak mendengar apapun dan segera mengetuk pintu.

Seketika pintu terbuka lebar. Dipandanginya sosok yang berdiri dihadapinya itu.

"Mas Fahmi!" seru Saras girang, entah kenapa ia sangat suka memanggil dokter itu dengan sebutan mas.

"Boleh aku masuk?" izinnya pada istri dadakan itu.

Saras mengangguk cepat.

Kamar dengan ukuran luas 6 meter persegi itu terdapat sebuah sofa. Mereka duduk bersanding.

Fahmi mulai dengan pertanyaan sederhana terkait bagaimana semalam apakah ia bisa tidur lalu bertahap pada ranah pertanyaan yang sebenarnya. Ia sudah menyusun kalimat dalam benaknya secara rapih.

"Mbak Saras, kita memang tidak saling mengenal satu sama lain tapi, ketahuilah aku berjanji padamu untuk menanggung semua kebutuhanmu. Begini, sebenarnya seminggu lagi aku akan menikah dengan tunanganku. Kami sudah lama berpacaran dan saling mencintai. Karena insiden kemarin, aku terpaksa menikahimu sebatas rasa kemanusiaan tidak lebih." Rasanya tidak sopan membicarakan masalah privasi tapi sekarang Saras adalah istrinya jadi perlu tahu.

Mendengar ke arah mana pembicaraan ini, Saras segera menyanggah.

"Iya, aku tahu itu. Dan sebagai wanita aku paham betul bagaimana nanti perasaan tunanganmu setelah tahu kamu sudah menikah dengan wanita lain. Tidak ada wanita yang rela diduakan dalam pernikahannya. Untuk itu, aku sadar diri. Aku tahu batasanku. Maka dari itu kamu bisa menjatuhkan talak padaku. Sehingga hubunganmu dengan calon istrimu akan baik - baik saja." ujar Saras begitu dalam.

Fahmi tidak menyangka dengan pemikiran wanita ini yang begitu mementingkan perasaan orang lain ketimbang perasaan dirinya sendiri.

"Perbuatan halal, tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak. Aku tidak ingin menjadi pengecut dan dibenci Tuhan. Pasti ada jalan lain selain perpisahan. Siang nanti aku akan pergi menemui Sesil dan menjelaskan tentang hubungan kita." terang Fahmi.

"Kamu yakin? Lalu bagaimana jika tunanganmu tidak menerima kenyataan ini. Aku takut justru akan memperkeruh keadaan. Jalan yang aman adalah kita bercerai." Saras begitu takut jika hal buruk akan terjadi pada Fahmi sang penolongnya.

Fahmi tampak geram mendengar Saras bicara tentang perceraian lagi, ia menegaskan pada Saras agar berhenti memprovokasi dirinya untuk menalaknya.

Saras tertunduk. Ia tidak tahu harus berbuat apa, hanya perceraian yang ada dalam pikirannya sebagai jalan keluar.

"Mbak Saras, jika aku menikah lagi dengan tunanganku, bagaimana pendapatmu?" Fahmi menyampaikan pertanyaan inti.

"Mengapa Mas Fahmi bertanya seperti itu padaku, itu adalah hak kamu yang bisa memiliki istri lebih dari satu." sanggah Saras yang merasa tersanjung dengan sikap Fahmi yang begitu memperdulikan perasaanya.

"Apakah itu artinya, kamu merestuiku untuk menikah lagi?" tanya Fahmi begitu hati - hati karena dengan restu istri pertama lah yang mengesahkan akadnya nanti pada Sesil.

"Iya." Sahut Saras begitu tegas.

Setelah meminta izin pada istri pertamanya, Fahmi keluar dari kamar Saras.

Dan untuk sementara waktu, Saras mengizinkan Bagas untuk libur sementara waktu sampai urusan pribadinya selesai.

 

Fahmi mengajak Saras dan Bagas sarapan bersama.

Tampak Hendra, Amira dan Ambar sudah berada di ruang makan.

"Fahmi, kenapa begitu lama ! Kamu tahu papamu mau berangkat kerja!" hardik Amira yang menyadari Saras juga datang bersamanya.

"Ma, jaga sikap mu !" tegur Hendra yang sudah mulai terusik moodnya.

Amira menatap tajam ke arah suaminya.

Fahmi menuntut Saras dan Bagas sampai ke kursi.

"Saras, ayo sarapan!" ajak Ambar yang begitu ramah.

Saras memaksakan senyumnya, "Ah, iya."

Mata Bagas berbinar menatap hidangan yang tersaji di depannya.

"Wah, makanan di sini banyak sekali sepertinya enak - enak! seru Bagas begitu riangnya.

Amira memelototi anak itu tapi sepertinya tidak ngaruh.

"Kita jarang - jarang loh, makan enak, biasanya kita makan sisa nasi kemarin." kelakar Bagas.

Ucapan Bagas membuat semua orang tercengang termasuk Fahmi, begitu mirisnya.

Bagas mulai makan setelah Hendra menyuruhnya.

Bagas makan begitu lahap membuat Amira menatapnya jijik.

"Dasar anak wanita liar!" dumel Amira.

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!