NovelToon NovelToon
This Is ME

This Is ME

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:670.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.

Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.

Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.

Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Terima

Andin mendapat serangan dobel dari Abraham, Aftan reflek melompat dan menerjang, tak memperdulikan peringatan Abraham lagi.

Kini kedua orang kuat dalam keluarga Nugraha berdiri saling menatap siap bertarung.

"Baiklah, sudah lama aku tidak bermain-main dengan cucuku" ucap Abraham dengan seringai yang kemudian melompat cepat menyerang Aftan.

Tak tinggal diam, Aftan menghindar dengan cepat dan dengan berbagai kesempurnaan, tak ingin melawan kekuatan Abraham karena bagaimana pun keluarga adalah segalanya baginya.

"Grandpa hentikan!" Teriak Aftan.

"Tidak semudah itu, bukankah kau dulu yang memulai, ayo kita selesaikan!" Teriak Abraham yang semakin cepat melakukan serangan.

Aftan benar-benar tidak bisa berbuat apapun, terpaksa memberikan sedikit perlawanan untuk bertahan, lalu tiba-tiba.

"Grand pa, apa yang kau lakukan!" Aftan terkejut saat telapak tangan Abraham mengeluarkan cahaya dan siap di hantam kan.

Reflek muncul seketika, sebuah perisai keluar dari tubuh Aftan dengan sangat cepat dan menghadang serangan Abraham yang sedikit lagi akan mengenai tubuhnya.

"Bagus, kau sangat kuat boy" ucap Abraham yang akhirnya menghentikan pertarungan.

Mungkin hal itu sudah biasa bagi orang yang setiap hari berada dalam lingkungan keluarga Nugraha, tapi tidak dengan Andin yang sangat terkejut dan terasa shock melihat apa yang baru saja terjadi di depan matanya.

"Kau tidak apa-apa?" Aftan nampak cemas dengan memandang Andin yang kini dalam dekapan.

"Tangan dan dadaku" ucap lirih Andin.

"Shiit!"

Aftan segera menggendong Andin, dan membawa masuk ke sebuah kamar yang telah disediakan.

Andin terdiam menahan sakitnya, lalu Aftan segera mengambil air dan membasuh kulit Andin yang sudah tersentuh tanah, setelah itu bersiap melakukan sesuatu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Andin saat jemari Aftan berniat untuk membebaskan area dadanya dari kain yang menghalangi.

"Lukamu harus segera di sembuhkan"

Aftan menyisihkan pelan tangan Andin yang tadi menahannya.

Dan kembali Andin di kejutkan dengan sesuatu diluar nalar, tangan Aftan menyentuh kulit dadanya, perlahan menghangat dan sedikit panas, keringat bisa dilihat mulai nampak di wajah suaminya, namun Andin tetap terdiam tak berani melawan.

"Bagaimana?" Tanya Aftan kemudian.

"Bagaimana bisa ini kamu lakukan, apa ini kekuatan penyembuh klan Nugraha yang pernah aku dengar?"

"Hem, begitulah"

"Jadi ini nyata?"

"Apa masih perlu aku menjawabnya?" Aftan lalu beralih ke tangan Andin yang nampak membiru.

"Ini akan lebih cepat" ucap Aftan memberikan penjelasan dan kembali mengeluarkan kekuatan supranatural dalam tubuhnya untuk menyembuhkan.

Andin terus menatap, tanpa sedetik pun memutuskan pandangan, lalu perlahan mengusap dengan lembut keringat yang memenuhi dahi Aftan.

"Terimakasih" ucapnya.

"Sama-sama, maafkan apa yang dilakukan oleh Grand Pa, dia sama sekali tidak berniat melukai mu"

"Benarkah, aku melihat Grandpa ingin membunuhku" ucap Andin dengan mata yang memicing.

Aftan tertawa walau tak lama, dan pemandangan langka itu sangat dinikmati oleh Andin hingga membuat hatinya bahagia.

"Aku tau, tidak apa-apa, setidaknya aku sudah melihat senyuman dari Grandpa" sahut Andin kemudian.

Aftan mengangguk dan tersenyum, lalu membelai rambut Andin yang selanjutnya membantu untuk beristirahat diatas tempat tidur dengan nyaman.

Sementara di ruangan yang lain,

"Tuan baik-baik saja?" Tanya salah satu pelayan yang mengikuti langkah Abraham.

"Hem, tahan mereka disini sampai nanti makan malam" ucap Abraham, menatap sekejap ke arah Aftan yang nampak cemas dengan istrinya.

"Interaksi yang cukup bagus" gumam Abraham sambil tersenyum dan masuk kembali ke dalam Mansion.

Makan malam kini nampak berbeda, senyuman Abraham terbit menandakan rasa bahagianya.

"Bagaimana keadaan mu Andin?" Tanya Abraham.

"Alhamdulillah, saya tidak apa-apa Grand Pa"

"Hem, Aftan yang menyembuhkan mu?"

"Iya"

"Sepertinya istri bayaranmu ini memang luar biasa Aftan"

Deg!

Bagaikan disambar petir, Andin langsung membeku di tempatnya, rasa bahagia yang baru saja dirasa, segera menguap begitu saja.

Aftan terdiam, sejenak melanjutkan makannya dan kemudian meletakkan sendok perlahan di hadapan Abraham.

"Grand Pa, aku melakukan hal itu karena_"

"Tidak perlu kau jelaskan apapun padaku, yang aku tau, kalian menikah secara Sah, jadi_, Andin adalah menantu bagiku, itu sudah cukup"

"Grand pa, maafkan aku" ucap lirih Andin.

Abraham tersenyum, lalu melihat kedua orang yang sedang meminta maaf.

"Aku selalu menghormati setiap keputusan yang diambil dari anggota keluarga kita, begitu juga dirimu Aftan, bertanggung jawablah dengan apa yang sudah kau putuskan"

Abraham berdiri dan meninggalkan meja makan, dengan senyuman penuh misteri yang disimpannya dengan rapi.

"Masukkan wanita itu dalam perlindungan Sah keluarga Nugraha" Abraham memberikan perintah mutlak sebelum masuk ke dalam ruang bacanya.

*

*

Andin masih terdiam, begitu juga Aftan, lalu seorang pelayan memberikan sesuatu.

"Apa ini?" Tanya Andin tak mengerti, sebuah kotak kecil yang nampak klasik.

"Tuan Abraham yang memberikan untuk Nona Andin"

Andin terkejut, lalu kemudian membuka perlahan dengan Aftan disampingnya yang juga penasaran.

"Cincin?" Gumam Andin mengambil dan melihatnya penuh dengan suka cita.

Aftan pun ikut tersenyum, rasanya beban di dadanya seketika lepas, dan mengajak Andin untuk berdiri pergi.

"Sampaikan salam ku ke Grandpa, kami pulang" ucap Aftan.

"Tentu saja akan saya sampai kan" ucap salah satu pelayan yang sudah bersiap mengantarkan.

Lalu Aftan berjalan menggandeng Andin keluar dari Mansion utama menuju mobil yang sudah disiapkan di depan.

"Tunggu" ucap Andin sebelum masuk ke dalam mobil.

"Ada apa?"

"Kenapa kita tidak pamit langsung ke Grandpa?"

"Jika kamu masuk kembali kesana, aku tidak menjamin bisa keluar lagi hidup-hidup, bagaimana?"

"Apa?, tapi kita hanya pamit saja"

"Dan itu resikonya"

"Ish, kau ini menyebalkan Aftan, ya sudah, kita pulang!" Andin langsung melesat masuk dan menutup pintu mobil.

Aftan hanya tersenyum melihat kekesalan di wajah wanitanya, sampai tiba di sebuah tempat dimana dirinya kan melakukan kontrak kerjasama dengan perusahaan asing.

"Aku akan pulang malam, istirahat lah dulu di Mansion" ucap Aftan sebelum keluar dari mobilnya.

Andin mengangguk, kemudian terlihat Leon yang kini sudah masuk ke dalam mobil, duduk bersama dengan sopir di depan.

"Bagaimana pertemuan anda dengan Tuan Abraham Nona Andin?"

"Mengejutkan, aku hampir mati"

Leon dan sopirnya seketika tertawa, sementara Andin malas melihat mereka berdua yang mentertawakan nya.

"Masih beruntung ada tuan Aftan di samping Anda, kalau tidak_"

"Aku akan di cincang hidup-hidup" sahut Andin lagi.

Leon tak berani tertawa, hanya tersenyum saling pandang dengan sopir yang masih konsentrasi mengemudi.

"Tenang Nona Andin, Tuan Abraham tidak akan melakukan hal yang salah, semua sudah di pertimbangkan, dan apa yang dilakukannya dengan anda pasti ada tujuannya"

Andin terdiam, mengingat memang ada perbincangan yang dia tak mengerti antara Abraham dan suaminya saat di Mansion tadi.

"Leon, boleh aku bertanya?"

"Tentu saja"

"Kau tau mereka bukan manusia?"

"Maksud nya?" Leon langsung menatap ke belakang, tak mengerti akan pertanyaan Andin yang terkesan aneh.

"Bukan bukan, maksudku mereka manusia dengan kekuatan aneh begitu, ish, aku susah menjelaskannya" ucap Andin menggerutu sendiri.

"Mungkin maksudnya keluarga Nugraha dengan kekuatan supranatural nya?"

"Iya betul, itu maksudku, apa kau tau hal itu?"

"Tentu saja, dan itu hal biasa, apa yang anda lihat aku yakin belum seberapa, setelah ini akan ada banyak hal yang butuh anda pahami"

Andin terdiam, tadi siang saja sudah di buat shock beberapa kali, dan baru saja Leon mengatakan masih banyak lagi.

"My God, pantas saja dengan mudah kesepakatan ku dan Aftan bisa di ketahui, sungguh konyol" gumam Andin sambil menghela nafasnya.

Tiba-tiba mobil berhenti dengan cepat, jalanan menjadi macet dan Andin mengerutkan kening berusaha mencari tau.

"Ada apa pak?" Tanya Andin.

"Tidak tau Nyonya, ada beberapa polisi keluar dari rumah mewah itu, dan banyak sekali wartawan yang ingin meliput berita"

"Rumah mewah?" Batin Andin, lalu menurunkan kaca mobilnya, dan tak salah akan penglihatannya.

"Bukankah itu Mansion Tuan Bima Raharja?" Ucap Andin.

"Saya tidak paham nyonya"

Andin terdiam terus mengamati, dia tidak mungkin salah, karena sosok pemilik perusahaan besar yang dulu hampir melecehkan dirinya masih teringat jelas Mansion miliknya, apalagi dengan perbuatan istrinya yang sudah menamparnya di depan umum.

Bersambung.

Yang makin penasaran, yuk jangan lupa KOMENnya ditunggu ya, juga VOTE, LIKE dan hadiahnya UNTUK memenangkan uang Tunai di Akhir Episode 40 dan 80 pada 3 KOMENTAR POPULER dan 3 TOP FANS teratas.

1
Tetty Muchtar Prawirakusumah
wah memang menarik ceritanya... baru pertama baca karya Sinho. bravo
Tetty Muchtar Prawirakusumah
ceritanya menarik bahasanya lugas tidak bertele tele. tapi maaf belom bisa kasih komen ceritanya, bacanya terputus.
suharwati jeni
belum tau dy kekuatan andin
suharwati jeni
pelakor nekat.
ngikutin aftan pulang
suharwati jeni
wah ada calon pelakor
Salbiah Usman
lama banget sih KA sinho apa g up lagi
suharwati jeni
alhamdulillah akhirnya mrmory arsy yg dulu kembali n tdk merusak memory yg sekarang
suharwati jeni
dari sorot mata andin/arsy sebenarnya sky n ailin bisa merasakannya.
aftan juga pernah merasakannya
suharwati jeni
aftsn bertemu prof ailins.
andin bertatapan dgn sky.
suharwati jeni
suara aftan lagi ngobrol dg sky
suharwati jeni
pasti sky n ailina merasa klo andin adlah arsy
suharwati jeni
sky
Sulistyowati
blm up ya thor...
suharwati jeni
senlui company milik sky, suaminya ailina, kakak dari arsy (andin)
Yani Ekawati
ditunggu update nya penasaran deh gimana kekuatan nya
suharwati jeni
kekuatan yg ada di dalam diri arsy=andin akan keluar pada saat keadaan terdesak
Aqella Lindi
cerita ella sm leon dong seru
Aqella Lindi
leon sm ella
M Yana
bech...rasain tu Erga dan Shella...emang punya muka sekarang..
Anonymous
andin/arsy py kemampuan membaca pikirna org lain kan thor, jd bisa membc pikiran sang ratu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!