NovelToon NovelToon
Mafia Milik Hira

Mafia Milik Hira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

siapapun anda

keduanya langsung menatap penuh dengan ekspresi bingung , " ada ap___! " ucapan damian langsung tergantung.

" keluarlah! " usir Xavier pada Damian. dia juga menghentikan pertanyaan Damian.

di selak seperti itu membuat Damian semakin tidak mengerti. dia hanya menatap cengoh pada Xavier. " kenap__! "

" keluarlah! " kembali Xavier menyelak, namun kali ini dengan penuh ketegasan. namun sorot matanya tidak lepas dari Hira yang terlihat menangis, di sertai nafas yang memburu.

Damian langsung berdiri dan melangkah untuk pergi dari ruangan itu, namun ketika dia berjalan ke arah pintu dia menatap lekat pada sorot mata yang menampakkan kemarahan di mata Hira. "apa hanya di sentuh kulitnya, dia harus seperti itu.! " monolognya .

" tutup pintunya! " kata Xavier pada Damian setelah keluar namun tidak berniat menutupnya.

Damian pun langsung memegang kedua daun pintu itu, namun belum sampai tertutup rapat,gerakannya kembali berhenti. " biarkan seperti itu ! " kata Hira tiba-tiba.

Damian langsung melihat ke arah Xavier seolah meminta pencerahan ,atas keputusan siapa yang harus ambil, dirinya ataukah Hira.

Namun Xavier hanya melihat ke arah Damian yang masih menatapnya. " tutup saja! " kata Xavier menegaskan.

" jangan? " sahut Hira tanpa melihat ke belakang.

Damian yang merasa bingung akhirnya menutup pintu namun tidak sampai tertutup sepenuhnya. dan setelah itu dia pelan-pelan melangkah untuk pergi.

ketika Damian di rasa pergi , " nikahi saya! " ucap Hira.

Uhuk,, uhuk,,, Xavier langsung tersedak, karena dia sedang meminum minumannya.

Brugkkk. , ,, Damian di luar juga langsung terjatuh karena tidak sengaja dirinya menabrak meja, dia juga kaget mendengar ucapan lantang Hira.

Damian membatu dan benar-benar tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. karena merasa penasaran, dia kembali berjalan ke pintu dengan mengendap-endap. setelah itu dia mengambil posisi aman untuk mendengar kelanjutannya.

didalam , Xavier langsung menatap lekat pada Hira , dia juga sangat kaget dengan permintaan Hira. " apa maksudmu " tanya Xavier.

" bukankah pertanyaanku sudah sangat jelas.! " jawab Hira tegas.

Xavier memejamkan mata sebentar. " maksudku,, kenapa kamu meminta menikah denganku? " Xavier menjelaskan dengan nada yang begitu lembut.

Hira masih menatap lekat pada tempat Xavier namun tidak ke wajahnya. " karena anda sudah mengambil kehormatan saya , aku hanya tidak ingin nantinya merasa bersalah dan berdosa pada pasangan saya, karena aku sudah memberikan barang bekas padanya.! " jawab Hira. namun Xavier masih diam dan hanya mendengarkan.

Setelah itu Hira mengangkat pandangannya , dan kali ini dia menatap lekat mata Xavier yang masih menatap penuh ke arahnya. " lagi pula aku juga akan mati nanti,! setidaknya anda mau bertanggung jawab atas tindakan anda pada saya. aku benar-benar merasa Hina karena anda.! " sambungnya .

" apa kamu tahu siapa saya? " tanya Xavier dengan nada yang serius.

" siapapun anda, ! " jawab Hira tidak kalah serius.

Di sinilah keteguhan hati Xavier di pertaruhkan. dia yang merasa hutang budi pada vior sedikit tidak nyaman untuk menyakitinya tentang pernikahan dirinya dengan orang lain, di lain pihak hatinya. dia merasa sangat begitu senang mendengar permintaan Hira.

" aku tidak bisa! " jawab Xavier pada akhirnya.

" aku hanya perlu halalmu, tidak untuk hatimu, anda sudah melihat wajah serta menyentuh saya. ! jadi , sebelum saya nanti mati, aku masih tetap dalam keadaan terhormat. karena itulah prinsip hidup saya tentang arti istiqomah.! " lanjut Hira.

" aku tidak seagama denganmu! " jawab Xavier. karena dia tahu sedikit tentang aturan agama yang di anut Hira. karena pada dasarnya seorang Xavier memang tidak suka keterikatan, termasuk pada agama dan Tuhan.

Xavier masih menatap Hira " saya adalah atheis! , jadi,,? Anggap saya yang berdosa dalam masalah itu! " kata Xavier.

" kalau begitu,, masuklah agamaku! " kekeh Hira.

" aku tidak percaya Tuhan! "

merasa kalau Xavier tidak ingin menikahinya, Hira benar-benar merasa kalau dirinya adalah seorang muslimah yang hina , karena aurat yang selalu di jaganya sudah di lihat oleh seorang yang bukan mahramnya.

Karena dia juga pernah bersumpah selain ayahnya , suaminyalah yang hanya boleh melihat wajahnya. namun karena Xavier telah melihat wajahnya maka dia berpikir kalau Xavier harus bertanggung jawab.

Hira terlihat begitu kecewa dan putus asa, Xavier melihat itu, " kamu tidak tahu tentang aku, jadi jauhkan keinginan itu dari hatimu! " kata Xavier.

" sudah saya katakan, kalau aku tidak mempedulikan siapa kamu! " hita tetap menjawab dengan jawaban yang sama.

" pikirkanlah baik-baik! "

" aku sudah memikirkan dengan dalam! " tegas Hira.

Xavier benar-benar di buat merasa tidak bisa berkutik dengan keinginan Hira. " keluarlah! " kata Xavier tidak ingin mendebat. lebih tepatnya dia tidak dak ingin Hira tersakiti karenanya, mengingat bagaimana dunianya.

Sedangkan Hira masih teguh dengan pendiriannya , mungkin karena usianya yang masih labil, sehingga dia tidak tahu hakikatnya sebuah pernikahan dalam hubungan.

Akan ada tuntutan dan tanggung jawab, harus ada rasa kasih dan saling menjaga perasaan , atau yang lebih utama adalah perhatian dan pengertian. menurut Xavier ,pernikahan yang suci memang mewujudkan rasa dan sikap yang seperti itu pada pasangannya. karena dia masih suka dengan kebebasan.

" untuk apa kamu masih disitu, keluarlah! " kata Xavier karena Hira masih berdiri di tempatnya .

" bagaiman__! "

" KELUARLAH,,! " usir Xavier dengan nada marah.

Hira yang merasa sedikit takut melihat kemarahan Xavier langsung memutar badannya. dengan langkah yang lesu. damian yang melihat merasa sangat tidak tega.

Melihat Hira sudah menjauh damian bermaksud kembali ke ruangnya Xavier. namun baru masuk dan menutup pintu, tatapan tajam dan tak dan suka Xavier langsung mengarah padanya. " untuk apa kamu kembali, pergilah! " Xavier kembali mengusirnya. jadi mau tidak mau damian langsung keluar lagi.

Xavier mulai merasakan kalut, dia sebenarnya menyesal telah membuat Hira menangis. namun dia juga tidak mungkin menyakiti vior.

Sedang di sinilah Hira saat ini, duduk di bawah pohon rindang yang menjulang. dan ternyata dia menangis, dengan menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya. " nenek bagaimana keadaanmu di sana! " gumam Hira.

Merasa kalau dirinya sangat merindukan neneknya, dia langsung berlari dan kembali ke ruang kerja Xavier.

tok,, tok,,

" masuklah! " sahut Xavier yang memang masih berada di dalam.

Mata Xavier langsung menatap pada Hira yang kembali ke ruangannya. " aku sudah menegaskan kalau ak__! "

" aku mau bertemu nenek! " sela Hira.

Xavier langsung berpikir " tidak bisa! "

" aku mohon tuan.! aku ingin tahu bagaimana keadaan nenekku! " kata Hira memelas.

Xavier tampan berpikir kembali " suruh pengawal untuk ke ruanganku sekarang!" perintah Xavier pada penjaga di sebrang panggilan.

Setelah itu keadaan didalam ruang kerja Xavier kembali hening. namun tidak lama setelah itu ada seseorang pengawal masuk " siap bos! " hormat pengawal itu setelah di depan bosnya.

" bawa dia ke rumah sakit tempat neneknya di rawat ! kawal dia jangan sampai melarikan diri! " kata Xavier memberi tugas.

" siap bos! " jawab pengawal itu tegas.

Kemudian pengawal itu berjalan keluar. dan setelah disamping Hira pengawal itu berbicara "ayo ikut saya! " katanya.

Hira melihatnya sekilas, namun bukanya mengikuti malah memundurkan langkahnya "mari!" kata pengawal lagi. nampak ekspresi ketakutan pada wajah Hira.

Merasa tidak ada yang beranjak antara pengawal dan Hira, Xavier langsung melihat ke arah keduanya. " ada apa? " tanya Xavier.

pengawal itu menunduk hormat pada bosnya, namun mata Xavier malah tertuju pada Hira , dan mata Xavier melihat rasa ketakutan pada diri gadis tertutup itu , dari kedua tangannya yang gugup dan saling meremas.

" kenapa! kamu bisa pergi dengannya! " kata Xavier pada Hira. mendapat perintah Xavier Hira langsung melihat ke arah Xavier.

Mata mereka saling tatapan walaupun sekelebat "bolehkah anda yang men mani saya! " kata Hira...

Xavier hanya melihat tanpa menjawab.....

1
Nadifah Bilqis
lanjut, ceritanya bagus 👍
fatika: Terima kasih Kak,,, ☺
total 1 replies
fatika
luar biasa
Fikri Syahroni
malang nya hira
fatika: he'eh kak,,, support nya buat hira.. 👌
total 1 replies
fatika
selamat membaca ya,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!