Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.
Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.
Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceraikan Aku ~ Bab 12
Rafael yang tiba-tiba muncul membuat Alisha dan Syana sama-sama terkejut. Alisha takut jika Rafael akan marah dan bersikap kasar lagi. Bagaimana jika Rafael mendengar kalimat terakhir yang Alisha ucapkan mengenai perceraian?
"Kenapa Mama ke sini diam-diam, padahal aku sudah melarang Mama datang jika untuk membuat keributan?" Rafael berjalan semakin dekat dengan istri dan ibunya itu. Awalnya dia hanya ingin mendengar apa yang mamanya katakan, tapi dia sama sekali tidak menyangka jika Alisha bisa melawan Syana.
"Mama cuma ingin mengecek saja, apakah kalian benar-benar menikah karena mama sama sekali tidak percaya. Mama tahu, cinta kamu untuk siapa Rafael," kata Syana. Wanita itu sangat tidak rela jika putranya menikahi gadis cacat seperti Alisha. Apalagi tidak ada cinta di antara mereka.
"Ma, berhenti membuang waktu, cincin di tangan Alisha itu adalah cincin pernikahan kami, dan kalau memang ingin bukti, aku akan membawanya." Rafael berjalan memasuki kamar Alisha, tidak lama setelah itu dia keluar dengan membawa sebuah buku kecil berwarna merah.
Alisha menatap benda yang dibawa Rafael itu. Dia juga belum pernah melihat buku itu beserta isinya secara langsung.
"Ini 'kan yang Mama mau. Setelah ini, Mama mau apa lagi?"
Rafael duduk tak jauh dari kursi roda Alisha. Kini, tatapan matanya tertuju pada istri cantiknya yang dengan berani mengajak mamanya untuk bersekutu agar mereka bisa bercerai.
Syana melihat dengan jelas nama putranya dan juga nama Alisha tertulis di buku yang kini di pegangnya. Dia ingin menganggap buku itu palsu, tapi rasanya buku itu sangat mirip dengan asli.
"Sekarang Mama percaya 'kan, bahwa aku dan Alisha sudah sah sebagai suami istri," kata Rafael.
Syana meletakkan buku nikah jtu dengan wajah kesal. Wanita itu lalu pergi karena rencananya untuk membuat Alisha ketakutan justru malah gagal karena menantunya itu bukan wanita lemah.
Setelah kepergian ibunya, Rafael kini mencengkram besi pada kursi roda istrinya. Dia harus membuat istrinya itu mengerti dan berhenti membuat rencana yang akan berakhir sia-sia.
"Mau bikin kerja sama apa sama Mama?" tanya Rafael kesal. Otaknya sudah mulai mendidih, matanya terasa panas karena menahan api amarah.
"Tidak, aku cuma ingin menunjukkan sama orang tadi bahwa aku tidak menyukaimu. Aku bukan perempuan materialis yang akan menghabiskan uangmu. Karena dia pasti berpikir seperti itu," jawab Alisha. Dia langsung mengalihkan pandangan usai menyelesaikan kalimatnya.
Berlama-lama melihat mata tajam milik Rafael itu membuat Alisha bergidik ngeri.
"Kenapa kamu ingin cerai? Bukankah aku tampan? Bukankah aku kaya?" tanya Rafael heran.
Alisha yang ditanya begitu malah memicingkan mata. Selain temperamen, ternyata suaminya juga narsis.
"Memangnya cari pasangan cuma dilihat dari tampang dan uangnya saja? Orang menikah pasti ingin hidup bahagia bersama anak mereka. Jangan-jangan sebenarnya kamu bukan pria normal. Jangan-jangan kamu jeruk makan jeruk," tuduh Alisha.
Rafael yang dituduh Alisha jelas saja tidak terima. Dia menarik kursi roda istrinya itu hingga wajah mereka sangat dekat. Rafael melihat jelas wajah mulus Alisha tanpa jerawat atau apa pun yang mengganggu kecantikannya. Benar-benar mulus.
"Jangan pura-pura Tuan. Sepertinya trik Anda sudah terbaca. Anda akan mencium saya 'kan supaya orang lain tidak curiga dengan pernikahan kita yang hanya menikah karena tanggung jawab."
Mohon maaf kalau typo, ngantuk parah sambil ngetik 😅
selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
yakin lah pasti dimaafin kok
kan cuma kata maaf doang ya kan.
ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.
untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.