NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Vtuber

Terpikat Cinta Vtuber

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Cinta Murni / Office Romance
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Van Waku

Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.

Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.

Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28 - Akhirnya Bertemu

Salma berpindah tempat duduk setelah Aldira berpamitan pulang. Dia duduk di sudut restoran yang tenang, menunggu pesanan yang dia tempatkan. Matanya melintas ke sekeliling dengan perasaan was-was, berharap tidak ada wajah yang akrab menyadari keberadaannya. Hatinya berdebar ketika dia melihat seorang pria tegap dengan wajah yang familiar berjalan masuk. Itu dia, Tony, mantan kekasihnya yang telah lama ditinggalkannya tanpa kabar.

Tony berjalan mendekatinya dengan langkah kaki yang penuh keraguan. Matanya terlihat berkaca-kaca melihat Salma yang tampak kaget menatapnya. Salma tampak berbeda. Wajahnya lebih bulat, matanya lebih tajam, dan ada kilatan kebingungan ketika dia melihat Tony. Salma berdiri, tubuhnya tegang, dan tatapan ragu muncul saat Tony mendekatinya.

“Tony,” panggilnya pelan.

“Benar, ternyata kamu Salma,” gumamnya, suaranya terdengar gemetar.

Tony mempersilahkan Salma untuk kembali duduk. Kemudian, pria itu menyusul dengan duduk di depannya yang berbataskan meja makan. Mereka duduk bersama, tapi hening menghiasi ruangan di antara mereka. Tony merasakan getaran emosi yang rumit di dalam dirinya saat dia menatap wanita yang dulu begitu dicintainya itu.

“Kamu kenapa ada di sini?” Tanya Salma gugup, mencoba menembus tembok keheningan di antara mereka.

“Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kamu ada di sini setelah menghilang begitu lama?” Balas Tony berusaha untuk mengalihkan.

Salma menarik nafas dalam-dalam, matanya turun ke arah perutnya yang mulai membesar. “Aku memang tidak pandai bersembunyi,” katanya. “Ton, aku berniat untuk melahirkan anak ini.”

Tony terdiam. Sambil menatap lurus ke arah Salma, dia berkata,“Padahal kamu bisa bergantung padaku. Kamu tidak perlu menjalani semuanya sendirian.”

Salma menatapnya dengan mata penuh penyesalan. “Aku…” Dia terhenti, kesulitan untuk melanjutkan kata-katanya.

“Kamu mengerti betapa tulusnya aku padamu, Salma,” ujar Tony dengan suara lembut namun tegas. “Aku tidak pernah peduli terhadap pria yang membuatmu begini, aku hanya peduli padamu.”

Salma menangis, dia menceritakan kembali semuanya seolah Tony belum pernah mendengar kisah perselingkuhan dirinya. Dia bercerita tentang bagaimana dia tidak tega menghadapi Tony setelah mengetahui bahwa dia hamil dari orang lain.

Tony merasakan sakit yang sama saat Salma pertama kali mengakuinya dulu. Pengkhianatan menghantamnya begitu keras, tapi di balik itu, ada keinginan untuk memahami dan menerima. Dia mencoba menenangkan Salma, meskipun hatinya sedang hancur berkeping-keping.

“Aku mencarimu kemana-mana. Bahkan, aku sampai mengumpulkan daftar rumah sakit terbaik untuk persalinanmu nanti. Aku ikhlas,” terang Tony. “Sekarang kamu sudah ada di sini, Salma. Kita akan melewati ini bersama-sama,” kata Tony dengan suara penuh kelembutan.

Mereka berdua saling memandang, menyadari bahwa ada ikatan yang masih kuat di antara mereka, meskipun telah terluka. Namun, di tengah-tengah kekacauan emosi mereka, Tony merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Aldira, wajah wanita itu muncul di benaknya. Dia tidak bisa menyingkirkan perasaan yang tumbuh di dalam dirinya, bahkan di tengah-tengah kekacauan hubungannya dengan Salma. Kehadiran Aldira di saat kekosongannya telah merajut sebuah perasaan hangat yang tak terelakkan bagi Tony.

Tony merasa terjebak dalam dilema yang membingungkan. Di satu sisi, ada cinta yang masih tersisa untuk Salma, tapi di sisi lain, ada ketertarikan yang tak tersampaikan pada Aldira.

“Jujur, saat ini aku belum berani menghadapimu. Meskipun kamu tulus padaku, tapi aku belum siap untuk membebanimu.” Kata Salma.

“Tidak apa jika belum bisa menjawabku sekarang. Melihatmu sehat begini saja sudah cukup membuatku senang.”

“Aku minta maaf, ya jika sudah membuatmu khawatir,” ucap Salma sambil menangis.

Dan di situlah cerita mereka kembali dimulai, di tengah-tengah pergumulan emosi dan keputusan yang sulit, di sebuah restoran yang menjadi saksi bisu dari pertemuan mereka yang tak terduga.

***

Aldira merenung di depan layar komputer yang sedang menyala di rumahnya. Dia duduk dengan tatapan kosong melihat kumpulan unggahan video di akun youtube Pretty Cute Case. Jumlah video yang dia unggah sudah mau menyamai jumlah video yang pernah diunggah oleh Salma.

Napasnya terdengar berat. Dia menyadari bahwa dirinya telah menunggangi popularitas orang lain. Namun, di satu sisi dia merasa bahwa dirinya lebih baik ketimbang Salma dalam membuat sebuah konten, terbukti dari jumlah penonton yang meningkat signifikan sejak akun itu diambil alih oleh Aldira.

“Bagaimana ini? Aku belum berani memberitahu Salma bahwa akulah yang memegang akun miliknya,” gumam Aldira kebingungan.

Aldira mengacak-acak rambutnya dengan brutal. Pikirannya penuh dengan rasa bersalah yang tidak berani diakuinya. Dia pikir, dia mampu melunakkan Salma dengan pendekatan yang dilakukannya. Tapi tidak semudah itu, belum apa-apa dirinya sudah kena mental karena Salma menunjukkan kemarahannya saat menyinggung akun yang tidak bisa dia akses lagi.

“Apakah aku sebaiknya mengaku saja?” Tanyanya pada diri sendiri. “Tidak, sebentar lagi jumpa fans! Aku tidak bisa melepaskan kesempatan ini.”

Matanya melintasi setiap thumbnail video yang ada di akun Pretty Cute Case. Kebanggaan mencuat di hatinya setiap kali melihat konten video yang dihasilkannya dengan jumlah penonton yang tidak main-main.

“Setidaknya sampai jumpa fans selesai,” gumamnya. “Iya, aku harus bertahan hingga acara itu. Kemudian aku akan mengaku pada Salma dan meminta maaf padanya.” Sambungnya dengan kacau.

Ponsel yang lama tergeletak di atas meja bergetar hingga membuat dirinya terkejut dan buyar dari lamunannya. Aldira mengambil ponsel itu dan membaca pesan yang masuk ke dalam inbox.

“Besok temui aku di taman sebelah kantor. Ada yang ingin aku bicarakan.” Tulis Tony pada pesan yang dikirimkan.

Aldira bertanya apa yang hendak dibicarakan oleh Tony. Sejak kencannya dengan Tony di restoran fancy waktu itu, Aldira tidak pernah berbicara diluar pekerjaan dengannya. Apalagi saat itu Aldira meninggalkan Tony seorang diri di restoran karena emosi yang memuncak akibat perdebatannya mengenai vtuber dan Salma. Pikirnya, pertemuan besok bisa menjadi momen rekonsiliasi antara mereka berdua.

Ponselnya bergetar kembali.

“Aku minta maaf jika waktu itu ada perkataanku yang menyinggungmu di restoran.” Lanjut Tony dalam pesannya.

Aldira menghela napas, tidak pantas baginya untuk terus mendiamkan Tony. Lagipula, Tony tidak bersalah dalam kehamilan yang dialami oleh Salma.

“Aku juga minta maaf. Sampai ketemu besok.” Balas Aldira dalam ketikannya.

Dia meletakkan kembali ponselnya ke atas meja. Sambil memperhatikan jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam, Aldira mematikan komputernya. Kemudian dia masuk ke kamar dengan langkah lunglai dan membaringkan dirinya di ranjang.

Tatapannya diarahkan ke langit-langit, “Semua akan baik-baik saja.” Gumamnya menyemangati diri sendiri.

Lalu Aldira mematikan lampu kamar dan memejamkan mata. Dengan penuh harapan, ia berusaha memasukkan pikiran positif ke alam bawah sadarnya agar dia bisa tidur nyenyak dan mimpi indah tanpa diganggu oleh pikiran yang meresahkan.

1
Ai
mampir, Thor
Twilight love
Tema baru yang belum pernah ada di noveltoon. Lanjutkan thor!!!
Twilight love
Jangan lama2 updatenya ya thor! Penasarannn
ian esco
Salma cantik jg y ternyata, tp pnsaran siapa yg menghamili dia! Jgn2 toni!
ian esco
Ditunggu episode selanjutnya thor!!
ian esco
Duh bikin pensaran, ga sabar next episodenya tor! Semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!