NovelToon NovelToon
Opps, I Married ?!

Opps, I Married ?!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Seulmi

Aku Naura Angraini, sangat menyukai pekerjaanku, aku menyukai hobbi yang aku lakukan, hidup sendiri tanpa pasangan di umur yang menginjak 28 tahun bukan masalah bagiku.

Tapi kehidupan nyamanku mulai berubah seperti rolercoster saat kedua orang tuaku mulai memaksaku untuk menikah.

Aku yang masih belum siap untuk menikah, harus mencari pria yang bisa aku nikahi atau aku akan terpaksa menikah dengan orang yang sudah orang tuaku pilihkan. Apa yang harus aku lakukan, aku masih belum bersedia kehilangan kebebasanku, aku belum mau kenyamananku yang sekarang menghilang, Apa aku menikah kontrak saja?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seulmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Ternyata dia juga Manusia

Aku dan Arjuna sama sama terdiam dan saling membuang pandangan kearah lain, aku tau saat ini Arjuna sedang menahan tawanya karena aku bisa melihat sudut bibirnya yang terangkat. Sial ini suasana ini canggung banget.

Gimana gak canggung di saat aku sedang bicara serius bisa bisanya perutku berbunyi keras bukan sekali tapi dua kali. Terkadang aku sangat membenci perutku yang selalu menjadi jam makan buatku, ini perut selalu berbunyi tepat saat aku makan.

“Ehem, kau itu orang yang selalu makan tepat waktu ya” arjuna yang lebih dulu membuka pembicaraan, pria itu sepertinya berusaha bersikap biasa agar aku tidak malu. “Makanlah, jangan hiraukan aku” lanjut arjuna lagi.

“makasih” ujarku pelan sambil menunduk menyembunyikan wajahku, aku segera beranjak dari dudukku menuju dapur untuk memasak makanan secara singkat, aku tidak bisa berbuat apapun, walau aku tau pembicaraan serius kami itu adalah prioritas tapi karena suara perut ini aku harus menyudahi pembicaraan kami, aku segera memasak dengan cepat, karena kebetulan ada arjuna sekalian saja aku memasak untuk pria ini.

Saat sedang memasak, pikiranku melayang pada pembicaraan kami berdua tadi, sepertinya aku bisa mengerti kenapa pria ini memilihku sebagai istrinya, aku adalah opsi yang paling aman untuk dia ambil, pria itu tidak akan tertarik padaku yang hanya wanita biasa biasa ini selain hanya untuk menyelesaikan transaksi kami berdua.

Aku sangat penasaran berapa banyak pacar yang dia miliki, hidup pria itu memang sangat berantakkan, walau di luar dia terlihat seperti pria yang sangat sempurna, tapi ternyata tidak ada yang tau itu semua hanya cover yang menutupi dirinya.

Jika aku tidak hidup dengannya mungkin aku tidak pernah tau kenyataan ini, apa ini sudah menjadi takdirku, untuk menjadi pengalaman hidupku agar waspada pada pria sesempurna arjuna karena pria sempurna belum tentu hidupnya bahagia, bisa saja ada banyak rahasia yang dia simpan. Ternyata Arjuna juga manusia, awalnya aku pikir dia itu titisan dewa karena terlalu sempurna karena tidak pernah ada kesalahan pada dirinya. Sekarang baru terlihat sangat adil, aku bisa sejajar dengannya yang juga seorang manusia.

Aku harap suatu hari nanti, jika bukan denganku, aku harap Arjuna bisa bahagia dan ada wanita yang mau menerima semua masa lalu Arjuna.

Memikirkan masa lalu yang bagaimana pria itu alami membuat aku ingin meminta maaf padanya, aku sudah salah paham dengan membuat kesimpulan sendiri tanpa tau alasan kenapa dia menjadi seperti itu, tapi apa yang harus aku lakukan untuk meminta maaf?

Apa aku harus mengatakan, ‘aku minta maaf selah berasumsi tidak baik padamu atau aku minta maaf sudah menatapmu dengan sangat mengerikan’ aku menggelengkan kepalaku, apapun yang aku pilih semua pilihan tidak ada yang bagus.

‘Bip bip bip’

Aku menoleh melihat nasi yang sudah siap, bersamaan dengan itu menu singkat ku juga sudah siap.

.

“Ini dia” seruku meletakkan sarapan pagi ke hadapan arjuna.

“Wow, ini terlihat lezat” puji arjuna, dia terlihat terkejut melihat sarapan yang baru saja aku buat. Walau diluar peraturan yang sudah kami buat, tapi aku tetap ingin membuatkan dia makanan.

“Hmm, aku seperti sedang berada di restoran jepang” gumam Arjuna. Aku tersenyum mendengar pujian arjuna, memang aku memasak makanan jepang, miso sup, omelet, ikan goreng, dan tumisan sayur. masakan itu yang paling singkat untuk aku buat, dan kebetulan aku sangat ahli dalam memasak berbagai hal, sekalian saja aku pamer padanya, yang katanya suka sekali dengan makanan jepang, aku mengetahui itu dari Dimas.

“Ini makanan sehat, kau harus menghabiskannya karena aku sudah susah untuk membuatnya, ya walaupun mungkin tidak seenak restoran, tapi kalau kau tetap tidak mau tidak apa, aku bisa menyimpannya untuk makan malam nanti”.

“Tidak, aku akan makan ini, terima kasih” balas arjuna sambil mulai menyendok makanannya.

Aku menatap arjuna menunggu bagaimana reaksinya setelah menyantap makananku.

“Ohh! Hmm~” dia hanya bergumam dan tersenyum saja, aku rasa dia menyukainya, memang pria dua kepribadian, puji kek kalau suka, tapi aku pun mengulum senyum melihat reaksinya, tanganku mulai menyendok nasi dan mulai makan.

Kami makan dalam diam, kulihat arjuna menghabiskan semua makanan yang sudah aku buat tidak ada satupun yang tersisa, dia menghabiskannya secara bersih.

.

“Aku lupa kapan aku terakhir sarapan seperti itu, ini sangat enak” komentar arjuna setelah menghabiskan sarapan yang sudah aku buat.

“Apa yang biasanya kamu makan saat sarapan?” sahutku mengomentari dia.

“Roti, atau aku beli kopi di jalan menuju kantor” jawab arjuna santai. “kalau untuk makan malam biasanya aku beli di luar atau pesan kalau tidak aku makan di luar” dia kembali melanjutkan ucapannya dengan sangat santai.

“Kau pasti sangat menyukai kopi, kau harusnya bilang padaku, aku senang untuk membuatkannya lain kali” balasku.

Arjuna tersenyum sambil menatap mataku dalam, “kau sudah sangat cocok menjadi istri sesungguhnya” lalu ekspresi pria itu berubah sendu, “maaf… seharusnya aku tidak membebani mu dengan masalahku” lanjut pria itu bergumam pelan. Sepertinya sarapan pagi membuat pria itu sedikit rileks. “Aku tidak bermaksud untuk menceritakan kisah hidupku padamu”.

“Aku yang bertanya lebih dulu, jadi jangan minta maaf, tapi sebenarnya setelah mendengar ceritamu aku ingin kamu bahagia suatu hari nanti, kamu dan aku itu sangat jauh berbeda pemikiran tentang sebuah hubungan dan pernikahan, contohnya aku yang tidak bisa melihat orang lain jika sudah ada orang yang menempati hatiku, tapi seperti kamu yang mengerti dengan aku, aku dapat mengerti betapa sulitnya seseorang membuat suatu pilihan” ujarku, aku tersenyum ke arah arjuna, “untukku, membuat pilihan sama dengan menghapus pilihan yang lain”

“Menghapus apa?” tanya arjuna.

“Menikah itu suatu pilihan, dan pilihan yang aku hapus adalah kehidupan lajang ku, atau sebaliknya memilih untuk melajang artinya aku mengorbankan pernikahan, selama itu bisa membuatku bahagia dan aku anggap benar, aku memutuskan seperti itu agar aku tidak menyesal dengan Keputusan yang aku ambil, kau tidak akan bisa hidup dua kali, jadi manfaatkan semua Keputusan itu untuk membuat dirimu sendiri bahagia”.

“maksudnya bukan hanya untuk pernikahan”

“Benar, mungkin pemikiranku sangat berbeda dengan orang lain, tapi jangan pernah melihat bagaimana cara orang lain melihat, karena ini adalah dunia milik kita, kita yang berhak menentukan dan menjadi pemeran utama dalam hidup kita sendiri, aku tidak tau kenapa orang terlalu tergantung dengan pandangan orang lain pada hidup mereka sendiri, contohnya orang tuaku, mereka terlalu melihat bagaimana pandangan orang lain, aku tidak suka tapi aku tidak bisa membantah karena itu adalah pilihan mereka sendiri untuk hidup seperti itu, hiduplah dengan keputusanmu sendiri dan jangan pernah menyesalinya”

Arjuna akhirnya membalas senyumku, “ya, aku mengerti sekarang”

“Ini adalah pemikiranku, aku akui kadang aku juga goyah dan plin plan dengan pilihanku, tapi setelah di pikir pikir lagi kalau aku terus seperti itu yang ada hanya penyesalan dan membuat hidup tidak bahagia, kau ingat hari di mana pesta itu terjadi? Saat itu pilihan yang aku ambil menjadi pertanyaan banyak orang, saat itulah aku goyah dengan pilihanku hingga Keputusan untuk menikah itu terjadi” aku mengenang saat dimana aku mempersiapkan semua surat pernikahan dan bahkan menandatangani semua persyaratan untuk pernikahan.

Semua pilihan yang aku ambil seperti sedang berantakkan secara tiba tiba, seperti lava panas yang akan menyembur keluar.

“kalau tentang pernikahan itu, aku yang sudah memaksamu kan?” sanggah Arjuna.

Aku menganggukkan kepala beberapa kali. “mungkin memang benar kau yang sudah memaksaku, tapi semua itu tidak akan terjadi kalau aku tidak pernah mempersiapkan semuanya kan, mungkin jika tidak denganmu aku akan melakukan perjanjian dengan orang lain, karena sejak awal aku yang sudah membuat semua keputusan itu”.

“ahh~ itu memang benar sih, tapi wanita yang akan aku nikahi memang hanya kamu, sejak awal aku memang memilihmu, kalau tidak ada kamu aku tidak akan pernah menikah dengan yang lain, sedikit aneh memang dengan apa yang sebelumnya aku katakan kalau aku membenci pernikahan, tapi kalau wanitanya kamu entah kenapa aku mau” Arjuna tersenyum sangat manis hingga membuat jantungku berdetak semakin cepat.

Kenapa jantungku lagi lagi seperti ini, apa karena ini pertama kali aku melihat senyum tulus pria ini.

“Aku tidak menyangka kau bisa memasak seenak ini, dan bisa membuatnya dengan sangat cepat” ujar arjuna sepertinya sedang mengalihkan pembicaraan kami.

“apa aku terlihat seperti wanita yang tidak pintar memasak” balasku.

“Aku tidak tau, karena aku dulu tidak ingin mengenalmu lebih dalam, tujuan utamaku adalah bertemu sedikit saja atau kalau ada perlu saja, aku mendorong diriku untuk bangun sepagi mungkin agar aku tidak bertemu denganmu padahal aku ini bukan orang yang terbiasa bangun pagi_”

“itu artinya kau sudah berjuang sangat keras untuk menyembunyikan dirimu, tapi sayangnya aku lebih cepat mengetahui dirimu yang asli, kau pikir kau bisa menyembunyikannya dalam 1 tahun kan?”

“benar, kau itu di luar prediksi ku, aku menyerah untuk melakukannya lagi, terlalu menguras energi, ngomong ngomong apa nasinya masih ada?” tanya arjuna sambil menyodorkan piringnya yang kosong.

Aku segera mengambil piringnya, “ada, lauknya juga masih ada, akan aku tambahkan lagi”

Aku dan arjuna pagi itu menikmati sarapan dan melanjutkan pembicaraan kami dengan santai. Berbicara dari hati ke hati ternyata bukan ide yang buruk.

...🎀🎀🎀🎀🎀...

1
Shai'er
saling curiga 🤧🤧🤧
Shai'er
kok bisa
Shai'er
mungkinkah, ada sangkut paut nya ama sodara tiri babang Arjuna 😳😳😳
Shai'er
tenang tenang, semua ada solusinya, Naura 💪💪💪
Shai'er
ini mau minta maaf, apa mau bikin marah😡😡😡
Shai'er
gak profesional banget 🤬🤬🤬
Shai'er
lah....
Shai'er
ada apa😦😦😦
Shai'er
hadeuh, pada kepo banget🤧🤧🤧
Shai'er
1. model (mantan)
2.3 bulanan kayaknya 🤭
3. wanita A (salah satu "pacar" babang Arjuna)
4.cincin couple
Kak Seul: jangan bercanda...
total 1 replies
Shai'er
rumit banget🤧
Shai'er
huhhhh😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Shai'er
wajar cemburu, karena secara gak sadar, kamu dah ngeklaim babang Arjuna itu milikmu 🤧🤧🤧
Shai'er
🤧🤧🤧🤧🤧
Shai'er
👍👍👍👍👍
Shai'er
nyesek bang 🤧🤧🤧🤧🤧
Shai'er
jadwal 😳😳😳
Shai'er
wat😱😱😱
Shai'er
pastinya😏😏😏
Shai'er
kok aku jadi emosi 😤
gimana sebenarnya kehidupan, babang Arjuna dulu 😳😳😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!