NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 27 Sweet Love

“Setelah ku pikirkan lagi, aku tidak punya pilihan selain memaksamu. Kamu juga bilang mau ganti rugi kan? Tinggal menjalani hubungan kontrak saja,” jelas Arga membulatkan mata dan tekadnya.

“Aku tidak mau! Cari saja wanita lain,” decak Berlyan memalingkan badannya dan membuka pintu mobil dengan cepat.

“Sialan dia kabur!” Arga melotot melihat Berlyan keluar dari mobil dan dia pun segera mengikutinya.

“Nona Sahara!” panggil Arga seraya mengejar langkah kaki Berlyan yang semakin cepat setelah melihatnya keluar dari mobil.

Arga meraih pundak Berlyan dan memutar tubuh wanita itu menghadap dirinya lalu berkata melas, “Apa kamu benar-benar menolak permintaanku?”

“Bukan begitu maksudku, hanya saja aku punya alasan kenapa aku tidak bisa membantumu,” jelas Berlyan dengan mata yang berkerucut dan tulang pipi yang tinggi karena tidak bisa menjelaskan hal yang sebenarnya bahwa dia adalah pegawai di perusahaan Arga.

Rasanya dia ingin berteriak dan menggila dalam dunianya sendiri. Bagaimana bisa dia membohongi Presdir dan Pemimpin Perusahaan tempatnya bekerja, pikiran kacau Berlyan.

“Kalau begitu apa alasanmu? Biar aku mendengarnya?” decak Arga sembari memegangi kedua pundak Berlyan dan menatapnya dalam.

“jadi, i-itu...,”kata-katanya terhenti dan matanya melebar saat tidak sengaja melihat Tiara yang tengah berjalan ke arah kedai.

“Apa yang kamu lakukan?” tukas Arga ketika wanita didepannya itu tiba-tiba memeluknya dan menariknya kesamping diarah taman kecil depan kedai lalu tanpa sengaja mendorongnya.

Arga mengulurkan tangannya pada Berlyan yang melotot karena terkejut, saat Arga terhuyung kebelakang. Tangannya pun diraih oleh Berlyan. Akan tetapi karena berat tubuh Arga dan daya kuat tarikan berlyan yang lemah tidak sebanding. Mereka pun terjatuh kedalam taman kecil tersebut. Dengan posisi Berlyan jatuh diatas tubuh Arga.

Gila! Mata Berlyan membulat saat hidung dan bibir mereka saling menyatu. Arga yang saat itu syok hampir jantungan karena dadanya yang berdebar kuat mencium aroma tubuh Berlyan dari dekat. Kontak mata itu berlangsung beberapa detik, hingga tanpa sadar Arga meremas lengan jaket milik Berlyan.

BRAK.

Tiara menghentikan langkahnya dan membuka earphone yang dia pakai. “Aku seperti mendengar sesuatu?”

Berlyan melepaskan duluan bibirnya dari bibir Arga, lalu memegangi bibirnya sendiri dan berkata, “Maafkan aku.”

Mata Arga membulat dan berkedip-kedip dengan cepat melihat Berlyan yang tengah sibuk menoleh kiri dan kanan menunggu situasi yang aman. Membuat rona merah di wajah Arga mengembang menampakkan cahayanya.

“Anak ku? Apa yang kamu lakukan diluar? Ini dingin!” Pak Deni menghentikan motor pengantar pesanannya didepan kedai lalu merangkul sang putri lalu mengajaknya masuk kedalam kedai.

Merasa situasi sudah aman, Berlyan pun kembali menatap Arga.

“Presdir Argantara, bangun! Presdir! Astaga yang benar saja, kenapa dia malah pingsan? Presdir Argantara!” Berlyan menepuk-nepuk pipi Arga dengan pelan untuk membuatnya sadar.

“Nona Sahara?” Arga mengerjapkan matanya.

Berlyan pun segera membantunya bangun dan mengantarkannya hingga masuk kedalam mobil.

“Ini sudah sangat larut, sebaiknya kamu segera pulang,” ucap Berlyan tersenyum tanpa alasan.

Arga tidak sempat menjawab karena Berlyan keburu lari masuk kedalam kedainya. Arga pun menghela nafasnya sambil memegangi bibirnya, kemudian menyalakan mobil dan pergi dari tempat itu.

***

Keesokan pagi, Arga dan Berlyan sudah janjian disebuah restoran bintang lima sebuah hotel. Untuk membahas tentang kontrak kesepakatan mereka.

“Kontrak antara A dan B ini bertujuan untuk menentukan ketentuan mengenai simulasi hubungan percintaan dan pertemuan pihak B dengan Kakek pihak A, sesuai permintaan A.” Berlyan mengangkat kepalanya pelan-pelan menatap Arga yang tengah menatapnya tajam.

“Jika melanggar kontrak, maka pelanggar harus membayar seratus kali lipat dari jumlah bayaran yang disepakati... APA SERATUS KALI LIPAT? APA KAMU SUDAH GILA?” protes Berlyan dengan bibir mencibirnya.

“Aku pusing sekali sehingga harus mengosongkan jadwalku karena mu. Tentu saja aku kehilangan kontrak penting dan apa kamu tahu besarnya kerugianku itu?” Arga memegangi kepalanya.

“Ah tetap saja, ini salah!” Berlyan menepuk-nepuk berkas kontrak itu yang dia taruh diatas meja.

“Bagaimana kalau ada pesanan ayam goreng di kedaimu, tapi kamu gagal membuatnya? Lalu menurutmu apa yang akan terjadi dengan reputasi kedainya?” Arga melontarkan pertanyaan menjebak untuk Berlyan.

“I-itu ... kan aku bisa membuatkannya lain kali—” Berlyan berusaha mengelak tanpa berpikir.

“Nona Sahara! Tidak ada kata ‘lain kali’ di dunia ini. Kamu sudah kehilangan kepercayaan yang tidak bisa di beri dua kali,” jelas Arga.

“Tapi tetap saja ini tidak benar!”

“Terima saja tawaranku. Dengan begitu aku tidak akan meminta kompensasi darimu, dan akan membayar harga yan sudah aku janjikan padamu.” Arga melipat lengan didepan dadanya dan membusung percaya diri.

Arga memperhatikan Berlyan yang menghela nafasnya seakan ragu untuk menerima permintaannya. “Pak Rey, hubungi tim legal dan gugat dia sekarang juga,” ancam Arga sembari tersenyum miring.

“Tidak-tidak, baiklah akan aku lakukan!” teriak Berlyan mengangkat tangannya dan segera menandatangani kontrak tersebut.

“Ternyata kau juga sangat tidak sabaran ya, hehe.” Berlyan tertawa sumbang sambil menandatanganinya.

Arga melirik tangan Berlyan yang bergerak diatas kertas kontrak itu sambil menyembunyikan senyumannya yang licik. Setelah selesai berlyan menandatanganinya, Arga ikut menandatangani kertas yang sama dengan cepat, takut Berlyan akan berubah pikiran kembali. Lalu mengamankan berkas kontrak tersebut pada Rey yang dengan sigap meraihnya. Berlyan menghela nafasnya dan menunduk diatas meja, menyesali keputusan bodohnya. Bersiaplah untuk resiko dipecat, pikirnya.

Rey sudah menyiapkan satu laptop dan proyektor portable diatas meja diantara Arga dan Berlyan. Lalu mulai mem-presentasikan hal yang perlu diketahui oleh Berlyan sebagai salah satu syarat yang tertera dalam kontrak tersebut.

“Nona Sahara, saya sudah meringkaskan hal yang harus anda ketahui terkait kontrak ini,” ucap Rey dan Berlyan mengangguk menatanya, lalu kembali menatap layar proyektor.

“Anda harus menghafal semua yang tertera di layar!” lanjutnya menjelaskan sembari menampilkan sebuah profil dan foto masa kecil Arga.

“Lahir tahun 1995, golongan darah AB. Bersekolah di Sekolah Swasta Internasional dari SD sampai SMA.” Berlyan membulatkan matanya melirik Arga.

“SMA SWASTA INTERNASIONAL? Jadi dia satu angkatan denganku bahkan disekolah yang sama, tapi kenapa aku tidak mengingat wajahnya?” batin Berlyan.

Saat Arga menatapnya juga, Berlyan langsung mengalihkan pandangannya pada layar proyektor kembali.

“Setelah lulus lebih awal, dia di terima di Harvard pada umur 17 ... apa? 17 tahun? Woah!” Berlyan menatap Arga yang menundukkan kepalanya tersenyum sombong.

“Pantas saja aku tidak mengenalinya ternyata dia lulus lebih awal, apa dia sepintar itu?” batin Berlyan.

“Dia lulus dengan kehormatan tertinggi dari Harvard... Thomas—” Berlyan terbata mengejanya.

“Itu, bagaimana cara membacanya?” tanya Berlyan pada Arga.

“Penghargaan Thomas Hoopes For The Best Graduation People.” Arga membacakannya dengan lihai.

“Apa?” Berlyan menatap kosong tidak mengerti.

“Pokoknya semacam itu,” tegas Arga tersenyum.

“Oh iya, baik.” Berlyan kembali menatap layar proyektor tersebut.

“Astaga, kamu juga seorang atlet trek dan lapangan saat kuliah? Kamu juga pintar secara akademis dan jago olahraga. Itu hebat sekali,” pujinya membuat Arga semakin besar kepala.

“Kelemahanku hanya satu, yaitu tidak ada hal yang tidak bisa aku lakukan. Setiap proyek perusahaan yang aku pimpin selalu sukses,” ucapnya percaya diri dengan dada membusung dan senyuman lebar.

“Oh iya begitu rupanya....” berlyan tersenyum paksa dan mengacungkan jempolnya pada Arga. Melihatnya tersenyum lebar rasanya Berlyan ingin muntah saat itu juga.

“Tapi, apa itu?” Berlyan menyipitkan matanya.

“Jatuh cinta saat menempuh pendidikan di New York. New York?” Berlyan menatap Rey dengan penuh tanya.

“Ya, Presdir Argantara berada di New York selama dua tahun terakhir pendidikan, jadi kisah ini terdengar lebih wajar,” jelas Rey dengan wajah seriusnya dalam bekerja.

“Tapi, aku tidak belajar di New York,” tanya Berlyan sembari menggaruk tengkuk lehernya.

“Karena itu, aku sudah membuat kisah latar belakang juga untukmu.” Rey mempersilahkan berlyan untuk melihatnya.

Mata Berlyan menyipit dan membulat dalam seketika melihat data yang dibuat oleh Rey. Ayah pengacara biasa, Ibu Dokter Biasa, dan Adik Mahasiswa Kedokteran Biasa.

“Apa maksudnya dengan kata ‘biasa’? Ini keluarga biasa? Begitu kah?” Berlyan kembali menatap Rey dengan penuh tanya.

“Ya, karena keluargamu harus bisa di terima oleh Ketua Pimpinan, jadi....”

Berlyan menatap Arga dan kembali menatap Rey sambil terkekeh. Bisa saja Ketua Pimpinan mengalami serangan jantung, jika mengetahui kalau dia hanya anak pemilik kedai ayam goreng, pikiran Berlyan melayang.

“Omong-omong, minggu depan adalah pertemuan pertamamu dengan kakek ku. Hafalkan kisah yang sudah Rey buat dengan baik!” tegas Arga dan Berlyan pun mengangguk menyetujuinya.

“Baiklah.”

Arga menaruh genggaman tangannya diatas meja dan menatap tajam mata Berlyan, lalu berkata, “Aku tidak mau menerima kesalahan apapun, apa kamu mengerti?”

Seketika mata Berlyan membulat dan pupilnya bergetar. Ancaman dari kata-kata tidak lebih mengerikan dari anacaman lewat tatapan mata baginya. Membuat jantung Berlyan berdetak sangat kuat hingga kaki tangannya membeku tak bisa bergerak dan hanya bisa mengangguk seperti anak anjing.

Didalam kereta cepat, di perjalanan pulang. Berlyan menatap catatan yang diberikan oleh Rey, untuk membantunya menghafal. Catatan tentang latar belakang yang sengaja di buat untuk kontrak kesepakatan mereka berdua.

“Sahara, kamu beruntung sekali, bisa belajar di sekolah yang bagus,” gumamnya.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak..
Mayraa_Tafa: iya sama-sama ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!