NovelToon NovelToon
Mampukah Bertahan

Mampukah Bertahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Menikah Karena Anak
Popularitas:57.8k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Shima merelakan suaminya menikah lagi. keturunan menjadi alasan ia rela di madu. kesulitannya dalam mengandung membuatnya harus rela berbagi suami dengan wanita lain.

Dinar, tak lagi bisa menolak keinginan ibu dan istrinya untuk menikahi Rizka.

Segala usaha sudah mereka lakukan agar Shima bisa mengandung. Namun Tuhan memang belum memberikan kepercayaan itu pada mereka.

Akhirnya dengan terpaksa Dinar mengabulkan keinginan ibu dan istrinya.

Dia hanya berharap semoga pernikahan mereka akan bahagia, karena pernikahan itu tidak di dasari perselingkuhan.

Namun, cobaan silih berganti mengguncang prahara rumah tangga mereka.

Di tambah Dinar mulai berat sebelah semenjak mengetahui kehamilan istri keduanya.

Mampukah Shima dan Dinar mempertahankan maghligai rumah tangga mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maksud terselubung.

Shima berhenti karena panggilan Andin dan tak lama dua orang perawat berlari melewatinya. Sepertinya mereka di panggil dari ruangan Dinar.

Di luar Shima masih mendengar suara jeritan Dinar dan suara Rizka yang sedang menenangkan suaminya itu.

"Ada apa?" tanya Shima menatap datar wanita di depannya.

Andin, salah satu orang yang memang ingin ia temui dan menjadi salah satu orang yang menjadi penyebab kandasnya rumah tangganya menurut Shima.

Jadi saat di pertemukan secara tak sengaja seperti ini, Shima merasa sangat kebetulan, meski tadinya ia tak ingin mencari keributan dengan wanita itu sekarang, melihat situasi yang sedang sangat tak memungkinkan.

"Ayo kita bicara!" ajak Andin lalu berjalan lebih dahulu.

Shima mengikuti kakak mantan madunya itu. Mereka berhenti di sebuah taman yang masih berada di sekitaran rumah sakit.

"Apa maksud kamu meninggalkan Dinar dalam kondisi seperti ini? Sengaja? Atau kamu udah punya rencana lain?" tuduhnya.

"Maksud kamu?"

Andin tersenyum sinis. Dia sudah mencari bukti tentang kedekatan suaminya dengan madu sang adik itu. Namun hingga sekarang dia belum menemukanya.

Bukannya sadar, Andin justru semakin gencar mencurigai Shima karena tingkah pola suaminya yang menurutnya semakin mencurigakan.

"Ya siapa tahu kamu berencana mendekati suamiku," ujarnya meledek.

"Tapi kayaknya aku enggak percaya suamiku suka sama kamu. Jangan-jangan malah kamu yang kegatelan goda suami aku!"

Shima merasa sangat geram mendengar ucapan Andin. Wanita di depannya ini sangat arogan. Berbicara tanpa bukti sedikit pun.

"Memang aku bukan selera suamimu," balas Shima tenang. Jawaban Shima justru membuat dada Andin bergemuruh. Dia tak mengerti dengan maksud ucapan Shima.

Andin melipat kedua tangannya di dada, "mungkin kalian enggak berselingkuh. Tapi instingku mengatakan kalau kamu sedang berusaha merayu suamiku!"

"Insting? Insting atau hanya asumsimu saja mbak. Ingat, kamu itu salah satu alasan kenapa kejadian ini terjadi!"

"Apa maksud kamu?"

"Tuduhanmu padaku adalah fitnah. Aku bukan wanita yang sedang berusaha mendekati suamimu. Aku enggak tau apa tujuan kamu melakukan ini! Tapi ingat hukum tabur tuai itu nyata!"

Shima berbalik, malas untuk melanjutkan perdebatan dengan Andin. Ia rasa percuma meladeni seseorang yang sedang pecemburu buta seperti Andin.

Bisa saja Shima membela diri dengan membeberkan fakta jika suami Andin berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Namun Shima memilih untuk tak ikut campur. Biarlah Tuhan yang memberi jalan untuk membongkar segalanya.

"Tunggu!" cegah Andin sembari mencekal tangan Shima.

"Ada apa lagi? Kurangkah kamu sudah membuat prahara di rumah tanggaku? Percuma menjelaskan padamu, nyatanya di mata kamu akulah yang salah padahal tuduhanmu tanpa bukti bukan?"

"Rizka sedang hamil!" deg jantung Shima berdetak lebih kencang. Dia tak menyangka sang suami akan mendapatkan ganti atas kehilangan anak mereka secepat ini.

Hati Shima sedikit sedih. Namun sebisa mungkin dia bersikap tenang di depan Andin.

"Lalu?"

"Kamu menelantarkan suamimu pada adikku yang sedang hamil? Apa kamu enggak punya otak?"

"Bukankah ini karena kamu? Andai kamu enggak mengirimi foto yang memprovokasi hubungan kami, saya yakin ini semua enggak akan terjadi. Tadinya aku malas menanyakan ini. Apa maksud kamu mengirimi foto itu pada Rizka?"

"Ingin memfitnahku?" sambungnya.

"Bukankah foto itu benar? Kamu memang tengah gencar merayu atasanmu kan?"

"Enggak nyangka ya perempuan kaya kamu ini selalu menggatal pada lelaki," cibirnya.

"Jaga mulutmu! Aku bisa saja memperkarakanmu. Mungkin bukan aku tapi pak Emilio, bagaimana pun dia terseret karena fitnah kejimu!"

Mendengar nama Emilio yang bisa memperkarakannya membuat nyali Andin sedikit menciut.

Dia melupakan fakta kalau lelaki yang saat itu ia foto bersama Shima bukanlah orang sembarangan.

Dengan gugup Andin berusaha membela diri. "Loh aku kan cuma foto, masalah Dinar yang enggak tanya baik-baik sama kamu itu di luar tanggung jawabku dong!"

Setelah mengatakan hal itu Andin berlalu pergi. Membuat Shima menggeleng tak percaya dengan kelakuan kakak ipar dari mantan suaminya.

.

.

Andin kembali mendatangi ruangan Dinar. Terlihat adik iparnya itu sudah tenang. Namun Dinar kembali menatap kosong ke langit-langit.

"Mbak? Ke mana Mbak Shima? Dia beneran pergi?" cecarnya.

Andin mengedikkan bahu. "Riz selama kamu kenal Pak Emilio dia orangnya gimana?"

Rizka mengernyit heran. "Kenapa mbak?"

Andin sedikit gugup, dia sedikit melirik Dinar dan kembali bertanya pada adiknya dengan suara pelan.

"Tadi Shima ngancam aku. Katanya bisa saja si Emilio itu memperkarakan aku."

Rizka menghela napas. Dia tak tahu apa ancaman Shima benar akan di lakukan atau tidak.

Sungguh kenyataan saat sang madu memilih meninggalkan suami mereka dalam keadaan seperti ini masih sulit ia percaya

"Lagian kenapa sih mbak kirim-kirim foto kaya gitu," kini keduanya saling menyalahkan.

"Lah aku mah cuma kirim ke kamu. Sebagai kakak aku ini sedikit banyak mau bantu kamu. Kan kamu bilang usaha kamu menurun gara-gara Shima! Giliran aku bantu, kamu malah nyalahin aku," keluh Andin.

"Harusnya kamu lebih pintar, bukan langsung kasih tahu Dinar! Bodoh kamu."

Rizka terdiam, dia memang menyadari kebodohannya, harusnya dia bersikap hati-hati. Jika semua sudah seperti ini, dia hanya bisa pasrah menerimanya.

Tak lama mertuanya datang dengan napas terengah-engah.

"Mamah kenapa?" tanya Rizka heran. Dia berharap jangan sampai penyakit mertuanya kambuh. Sungguh dia tak sanggup jika harus merawat suami sekaligus mertuanya.

"Tadi mamah liat Shima. Waktu mamah panggil, dia enggak denger kayaknya. Mamah kejar tapi enggak keburu. Apa dia dari sini?"

Mendengar nama Shima di sebut, Dinar menoleh menatap sang ibu. Matanya memerah. Sepertinya lelaki itu tengah merasakan gejolak amarah yang cukup besar.

"Iya mah, mbak Shima ke sini cuma mau kasih surat putusan cerainya," jelas Rizka lirih.

"Apa? Surat cerai?" Amanda syok hingga dia jatuh terduduk. Tak menyangka jika putusan itu akan jatuh secepat ini.

Amanda sangat membutuhkan Shima untuk kesembuhan putranya. Ia sadar jika hanya Shima yang selalu bisa di andalkan jika sang putra atau dirinya sakit.

Dia memang senang mendengar kehamilan menantu keduanya. Namun ia tak ingin melepas Shima begitu saja. Jujur dalam hatinya, Shima lebih perhatian padanya dan pada sang putra ketimbang Rizka.

Kini perempuan paruh baya itu membanding-bandingkan menantunya. Lupa jika semua terjadi karena keegoisannya.

Satu yang ia harapkan apakah dirinya bisa menyatukan kembali sang putra dengan Shima?

"Ini semua gara-gara mamah. Aku benci mamah. Keluar! Keluar kalian semua!" pekik Dinar yang kembali mengamuk

.

.

Keesokan harinya, Shima memutuskan untuk kembali bekerja.

Dia pernah berbicara pada atasannya dan meminta untuk mencari pengganti dirinya, karena dirinya sadar pekerjaannya itu sangat penting. Tak mungkin tempatnya selalu kosong karenanya.

Namun Emilio tidak keberatan. Karena menurutnya tak ada alasan untuk menggantikan dirinya. Shima merasa beruntung bisa bekerja dengan Emilio. Oleh sebab itu dia berjanji akan memperbaiki kerjanya. Sebab kali ini ia sudah tak memiliki beban apa pun dalam urusan pribadinya.

"SHIMA!" panggil Asti penuh semangat.

"Ya ampun Ma, kamu baik-baik aja kan?" cecarnya.

"Aku baik, makasih udah khawatirin aku."

"Sebenarnya kamu kenapa Ma? Kenapa kamu susah sekali di hubungi. Apa ini ada kaitannya dengan kehamilan Rizka?"

Shima tak tahu dari mana Asti tahu tentang kehamilan mantan madunya itu. Namun satu hal yang pasti dia bersyukur, bahwa kejadian sakitnya tidak di ketahui oleh orang-orang kantornya.

"Suami sama mertua kamu juga pernah nyari ke sini loh Ma. Kamu minggat?"

Suara deheman di belakang mereka membuat keduanya menoleh. Ternyata atasan mereka telah berdiri di sana tanpa mereka sadari.

"Pagi pak Emil," sapa Asti ramah.

Belum juga Emilio membalas sapaan karyawannya. Suara cempreng di belakang mereka membuat ketiganya menoleh.

"Ka Emil!" Pekik seorang gadis cantik sambil melambaikan tangan.

Mata Emilio membulat. Tak menyangka jika bisa bertemu dengan gadis yang selama ini selalu ia hindari.

Gadis itu berlari kearah ketiganya. Sesampainya di sana gadis itu sedikit membungkuk dengan napas terengah-engah.

"Yasmin? Mau apa kamu di sini?" tanya Emilio heran.

Gadis yang di panggil dengan nama Yasmin itu tersenyum lebar, memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Aku mau kerjalah Ka! Tau enggak ka, aku kerja bagian apa?" ujarnya dengan mata berbinar.

"Kerja? Kerja di mana maksud kamu?"

Shima dan Asti hanya bisa terdiam mendengarkan obrolan keduanya.

"Isshhh ... Kakak ini. Aku kerja di sini loh! Aku jadi sekretaris kakak karena permintaan om Calvin," jelasnya.

Mendengar perkataan gadis itu membuat tiga orang di sana saling melempar pandangan. Namun hanya Shima yang merasa lemas.

Asti yang paham dengan perasaan sang sahabat lalu mengusap lengan sahabatnya itu.

"Oh iya, ini karyawan kakak ya. Halo kenalkan namaku Yasmin, aku sekretaris pribadi Ka Emilio sekaligus calon tunangannya"

Lagi-lagi ucapan Yasmin membuat ketiga orang di sana terperangah.

Siapakah Yasmin?

.

.

.

Lanjut.

1
Lee Mba Young
bagus Emilio kau kau harus tegas jng smp letoi lagi.
Dewi Ratna
dimana ketegasan Shima dan Emilio
Holipah
wow jngan mau Shima ada bp nya itu bayi suruh ngerawat nnti kesempatan masuk lgi bt ganggu suami mu 😅
nurzia aeni
jngn mau shima mash ada kk sm nnk nya mnta ajh ortunya yg rwt,,,jngn gmpng iba
Lee Mba Young
kok enak men suruh rawat trus ntar manfaatin anaknya buat deketin Emilio, kl Shima mau berarti emang bodoh 😂.
anak ular di pelihara suatu saat pasti akn matuk juga.
wong Bpk e bayi ijek sehat kok nyuruh Shima iyalah Shima punya suami kaya ntar anak sudah deket pasti akn di pakai buat ndeketi Emilio. otak Rizka itu dah penuh rencana cm Shima saja yg bodohnya kelewatan.
Kadek Bella: lanjut thoor,,,jangan mau shima
total 1 replies
Anna Khairurr
Luar biasa
nurzia aeni
shima gk ada kapok nya alasan iba,,hrsnya mlm itu lngsung di antar krmh ortunya jngn pke nginap trus yg antr jngn asisten suaminya jngn suami kn begooo
Dewi Ratna
Thor lagi lanjutkan Thor lebih berani dan tanggung dongkrak si ular itu
Lee Mba Young
Sekali kali yg teges pd rizka, melihara ular ya bgitu akhirnya kepatok sendiri kan.
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Jeni Safitri
Makanya shima jangan terlalu baik jadi org , kan bisa minta tolong damian antar si ricka
Holipah
mulut mu rahmat lemes ky ema2 tukang gosip
Lee Mba Young
rasakno kena batu nya 🤣 jd wanita paling bodoh gk belajar dr suami yg dulu ya gitu.
Lee Mba Young
kapok kan sdh di bilang kl Shima itu bodoh bukan baik, rasakno rt mu hancur neh, Emilio juga bodoh katanya teges dan kaya kenapa gk nyuruh Damian dan sopir atau pengawal yg ngantar Rizka. sekarang dah kejadian gini mau ngapain paling cm adu mulut tok.
Dewi Ratna: Thor jangan bikin kita malas baca lagi ceritanya, Thor buat kita semua semangat bacanya
total 1 replies
Dhewyy Aditya
polos ama bego beda tipis yah sodara sodara,yg namanya manusia biasanya punya self alarm yg bisa bikin kita waspada sama orang atau keadaan sekitar,ada kata2 yg bunyinya jangan sampai kita jatuh ke lubang yg sama nah si si shima ini demen bangen di manfaatin rizka entah gimana jalan pikirannya,agak lain emang betina satu ini.
Holipah
pemeran wanita nya jga bodoh memberikan kesempatan k dua kali bt pelakor
Lee Mba Young
pasti di jawab iya itu nanti kn Rizka lbih pinter dr Shima memanfaatkan keadaan.
Lee Mba Young
makin ngaco ceritanya knp Emilio yg ngantar kn sdh ada Damian, entah orang orange bodoh semua, gk sima gk Emilio semua entah lah. kn bisa Damian yg ngantar biar gk tambh panjang ceritanya.
berarti Rizka di ajak ke rumah baru Emilio dong rumah baru dah di injak pelakor ih amit amit deh. ntar pasti Emilio kena lakor juga soale sima menye menye gitu baik baik kyak wanita sinetron bnyak bodohnya.
Dewi Ratna: Thor yang tegas dong kok gitu aja ya malah lembek terus ceritanya di mana mana wanita klo dh sakit hatinya banyak jadi strong ni kok lemot terus Shima ya gimana sih
total 1 replies
Holipah
Shima bodoh bngt knp g d bawa k kontrak 🤦🤦 ttp bodoh
Maleeka Queen
gk ada kemajuan shima ttp oon
Lee Mba Young
kl melindungi ki ya yg teges toh anak e sdh selamat ngapain di bawa ke rumah knp gk di kasih uang trus suruh tinggal di hotel oalah geblek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!