NovelToon NovelToon
Selir Sang Mafia

Selir Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Teen Angst / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Aura Harus menerima takdirnya menjadi salah satu bagian dari Wanita penghibur seorang Devandra Mahendra.

Pria tampan dengan sejuta pesonanya. Namun siapa sangka jika di balik ketampanannya itu menyimpan Rahasia yang cukup besar hingga menarik Aura untuk.asuk dalam hidupnya.

Akahkan Devandra melepaskan Aura, ataukah Devandra menahannya seumur hidup bersamanya?

Ikuti kisah mereka hanya di Judul Novel Selir Sang Mafia
Brak

"Ah maaf Tuan, saya tidak sengaja!!" Ucap Aura seraya membersikan Jas mahal milik Pria yang baru saja di tabraknya.

"It's Oke tidak masalah" Ujar Pria itu yang ternyata sejak tadi terpaku menatapnya.

Hingga tanpa sengaja tatapan mereka beradu saat Aura ingin mengangkat kepalanya menatap Devan. Dalam beberapa menit tatapan mereka terkunci sebelum pada akhirnya Aura memutuskannya lebih dulu."

"Maaf" Sekali lagi Aura meminta maaf dan berusaha untuk pergi meninggalkan Acara perayaan Ulang tahun Stasiun televisi milik keluarganya. Kebetulan Devan datang hari itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja ketauan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sebelum berangkat ke pusat Kota, Devan meminta Liam untuk mengantarkan Soraya ke hotel di mana mereka akan menginap nanti. Pada awalnya Soraya menolak, namun tentu saja Devandra tak suka jika perintahnya di bantah. Hingga pada akhirnya ia memberi pilihan pada Soraya jika tidak mau berangkat sekarang juga, maka ia tidak perlu ikut pada acara Itu.

Jelas saja Soraya terbelalak tak percaya, bisa-bisanya Suaminya memberinya pilihan yang begitu membuatnya ingin memukul bahkan mengumpat Devan saat itu juga. Namun karena ia paham jika Devan adalah orang yang tidak suka di debat, maka ia memilih untuk mengikuti saja apa perintah pria itu ketimbang ia dan keluarganya mendapatkan masalah nantinya.

Devan menatap ke pergian mobil yang membawa Soraya di dalamnya. Seketika terbitlah senyum devil di bibir tipisnya namun tak ada satu orang pun yang dapat menyadarinya,

"Permisi Tuan, apa anda ingin ke suatu tempat lebih dulu?" Asisten Jo yang paham dengan Karakter Devan tentunya langsung menanyakan alasan kenapa Tuannya Harus menunda kepergiannya.

Devan nampak mengangguk setuju. Ia memang ingin mengecek ke adaan Aura terlebih dahulu sebelum ia pergi nanti.

Devan berjalan mendekat ke arah Ruang tahanan Aura. Ia ingin memastikan apakah gadis itu masih hidup ataukah sudah mati membusuk di dalam sana.

Namun anehnya, Aura nampak sedang tidur terlelap hingga tidak menyadari ke datangan pria tampan yang begitu ia benci itu. Tepat di depan ranjang Lusuh itu, Devan menghentikan langkahnya guna menatap ke arah wajah Aura yang nampak lebih tenang dari biasanya. Wajah cantik dan teduh membuat Devandra sejenak semakin terpesona untuk terus menatapnya.

"Ck. Jangan gila Devan! Bahkan Soraya jauh lebih cantik dari pada dia. "Gumam Devan demi menyadarkan dirinya.

Devan menggosok wajahnya beberapa kali acara tidak terus menatap ke arah Aura. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan gadis yang selalu saja berkata kasar dan berani menentang dirinya.

Tanpa sadar tangan Devan terulur untuk menyingkap Sebagian rambut yang menutup wajah Aura. "Dengar ini baik-baik Gadis manis, Meskipun kau merasa dunia tidak begitu adil padamu. Namun sebenarnya dunia memanglah bukan tempat untuk mencari keadilan bagi siapa saja yang hidup!! melainkan dunia adalah sumber ujian bagi siapa saja yang lemah dan memilih untuk tetap bertahan." Gumam Devan seakan sedang asik mengajak Aura untuk mengobrol bersama. Padahal ia tau betul jika Aura saat ini tengah terlelap dalam tidurnya.

Pelan-pelan Devan mengusap bibir Aura yang nampak pucat bahkan sedikit terkelupas, mungkin saja karena kekurangan cairan.

Sentuhan Devan membuat Aura Kaget hingga ia berlahan membuka kedua matanya. Betapa kagetnya ia saat melihat sesosok pria yang sangat ia benci berada tepat di depan wajahnya dengan senyum menyeringai ke arahnya. Dengan cepat Aura merubah posisinya menjadi duduk dan beringsut mundur untuk menjauh dari Posisi Devan saat ini.

"Sedang apa kau di sini?" Bentak Aura sedikit kesal.

Mendengar itu, Devan nampak merubah mimik wajahnya menjadi datar tanpa expresi.

"Beraninya kau menyentuhku di saat aku sedang tidur? Jangan katakan jika kau berniat untuk menjamah ku saat aku tidak sadarkan diri???" Hardik Aura di iringi tatapan tajam seakan ingin menguliti Devan hidup-hidup.

"Cih, percaya diri sekali." Cibir Devan seraya tertawa kecil. "Lagi pula, sejak kapan aku harus melapor lebih dulu untuk mengunjungi semua tahanan mansionku?" Ucap Pria itu lagi.

Deg

Tubuh Aura menegang, Dadanya nampak naik turun. Sejenak ia baru tersadar jika saat ini ia tengah terkurung di sebuah Ruangan sempit dengan penerangan yang minim.

Devan nampak menyadari perubahan sikap Aura yang tiba-tiba melamun. Kini ia mulai terkesima dengan kecantikan wajah Aura yang masih Alami, bahkan di saat keadaannya tak beraturan sepeti saat ini, tetap saja tidak mengurangi daya tarik wanita itu di depan matanya. Seketika munculah rasa iba jauh di dalam lubuk hati Devandra pada nasib Aura yang cukup tragis menurutnya. Ia adalah korban keegoisan Orang tuannya dan juga kekejamannya sendiri. Namun rasa iba itu tiba-tiba buyar saat melihat Aura tiba-tiba meledak ke arahnya.

Cuihh

Seketika itu pula Expresi wajah Devan berubah Merah karena amarah. Alih-alih ingin mencium, bahkan menyentuh gadis itu, Devan saat ini malah ingin mencekik batang hidup Aura hingga melihat gadis itu mati di tangannya.

"Selain sombong, ternyata kau itu gadis yang tidak tau aturan. Kau pikir aku tertarik dengan gadis menjijikan seperti dirimu itu?" Cibir Devan seraya bangkit dari duduknya, kini ia menjepit hidungnya sendiri seraya berlagak seperti ingin muntah tepat di depan Mata Aura seakan merasa jijik menatap gadis itu. "Sudah bau busuk rupanya!" Ibunya lagi. "Ku kira tadi kau sudah mati membusuk, nyatanya kau masih kuat juga." Ucap Devandra seraya tersenyum mengejek ke arah gadis yang sudah berhasil memporak porandakan hatinya itu.

"Cih, jadi kau berhadap aku mati?" Decih Aura sinis.

"TIDAK." Kata Devan. "Kau tau? Jika kau mati, maka tidak ada yang bisa aku siksa lagi. Kau tau betul jika aku akan bosan jika tidak punya mainan!" Tutur Devan. Dia bersumpah tidak mau membuat Aura besar kepala.

"Bahkan sekalipun aku mati, manusia iblis seperti dirimu pasti akan mencari korban gadis lain untuk menjadi mainan ranjangmu berikutnya!" Sindir gadis berusia 21 tahun itu.

"Oh ayolah. Satu-satunya Aura yang aku inginkan hanyalah yang ada di hadapan ku saat ini." Ucap Devan dengan yakin.

Aura mengerutkan keningnya heran.

"Untuk kau sisa tentunya!" Cibir Aura seraya tersenyum sinis

"Cih, Sudah tau nanya!!" Seketika itu pula Devan tertawa lepas melihat kecermatan Aura tentang jalan pikirannya.

"Sudah kuduga. Dasar psikopat" Ucap Aura dengan lirih.

Seketika Itu pula Aura mengalihkan tatapan matanya ke sudut Lain. Namun betapa terkejutnya ia saat mendapati Melinda kembali datang ke arahnya dengan membawa beberapa makanan di atas dekapan tangannya. Sontak mata Aura membola, ia bingung bagaimana caranya untuk mengalihkan perhatian Devandra agar tidak melihat kedatangan Melinda yang sudah berhasil mencuri makanan Di Mansionnya.

Namun sebelum Aura berhasil, nyatanya Melinda sudah lebih dulu menyadari keberadaan Devandra di sana, hingga pada akhirnya ia buru-buru mencari tempat sembunyi agar Devan tidak menyadari keberadaannya di sana. "Ya ampun, matilah aku!" Gumam Melinda seraya menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangan kanannya yang tidak sibuk memegangi Baju yang nampak ia pakai untuk menyembunyikan makanan.

Devan hampir saja menoleh ke belakang karena merasa curiga dengan perubahan expresi Aura yang menatap ke arah belakangnya. Namun tiba-tiba saja Tangan Aura terulur membekap Wajah Devan hingga membuat pria itu kembali menatap ke arah Gadis itu dengan tatapan sama-sama terkunci.

jangan.lupa.like dan komen kakak

1
nonamanizzzzz
Kecewa
nonamanizzzzz
Buruk
Patrisia Seli
bagus
Khoirun Nisa'
yok lanjuttt yokkk thorr
Khoirun Nisa'
woyyyy thorrrr jangan di gantung napa sih thorr, ayo lahh thorrrr lanjutan nya cepetinnnnn.... udah penasaran banget ni🥲🥲🥲🥲🙏🏻🙃
Khoirun Nisa'
helloo kk authorr semangat ya up nyaaa,, kalo bisa cepetan ya up nyaaa.. udah penasaran banget sm kelanjutan nyaa... nih aku udah kasih 1 bunga, 1 kopi dan 1 iklan...
Nagita Marbun
kenapa aku selalu nunggu² update kelanjutannya ya, karena sepenasaran itu dibuat sama alur ceritanya. mudah mudahan update nya lebih banyak lagi y thorr, semangat thorr🔥
Khoirun Nisa'
udah aku kasih mawar nih thorr, yg cepet ya update nyaa, gak sabarr pengen baca kelanjutan nya
Tory's
lanjut
Efi Yusiyanti
judulnya selir dah nanti segini masih aja kalah, mafia apaan tuh dev
Naila
nice
Naila
nice
hazana channel
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!