NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:121.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Dua

Sampai di rumah, Yusuf langsung masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Setelah itu berbaring. Dira ikutan berbaring di samping sang suami.

"Mas, katanya tadi ada yang ingin kamu omongin?" tanya Dira dengan jantung yang berdebar lebih cepat. Walau takut Yusuf akan bicara hal yang tak menyenangkan tapi dia tetap ingin tahu.

Yusuf lalu bangun. Mengurungkan niatnya untuk tidur. Dia memandangi wajah Dira. Sebenarnya tak sampai hati untuk mengatakan semua ini, tapi jika di tahan lebih lama akan sangat menyakitkan bagi sang istri.

"Dira, sebaiknya kita pisah saja," ucap Yusuf dengan suara pelan tapi penuh penekanan.

Dira tampak sangat terkejut. Wajahnya terlihat pucat, membuat Yusuf merasa makin bersalah.

"Mas, bercandanya keterlaluan. Tak boleh mengatakan itu sembarangan, takutnya telah jatuh talak," ucap Dira pelan dengan terbata.

"Aku tak sedang bercanda. Aku ingin kita mengakhiri pernikahan ini," ucap Yusuf selanjutnya.

Dira makin terkejut mendengar ucapan sang suami. Air mata jatuh perlahan membasahi pipinya. Apa yang paling dia takutkan akhirnya terjadi. Dia tak pernah menginginkan perpisahan ini.

"Kenapa, Mas? Apa yang salah padaku? Tolong Mas katakan biar aku bisa merubahnya, tapi jangan sampai kita berpisah. Aku tak mau, Mas," ucap Dira dengan suara yang serak karena menangis.

Yusuf menarik napas dalam. Inilah yang dia takutkan. Dira tak mau berpisah. Dia juga tak tega melihat kesedihan di wajah wanita itu, tapi jika terus dipertahankan, dia yakin semua akan lebih menyakiti hatinya Dira. Dia pasti tak akan bisa adil, dia akan lebih sering dengan Celina karena ada anak dalam kandungannya.

"Kamu tak salah. Kamu baik, Dira. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku. Mungkin dengan melepaskan kamu, akan ada pria yang bisa bahagiakan kamu," jawab Yusuf.

"Aku tak mau dengan pria manapun. Aku maunya kamu, Mas. Apa semua ini karena aku yang belum hamil?" tanya Dira di sela isak tangisnya.

Yusuf terdiam. Alasannya memilih Celina, selain karena lebih mencintainya juga karena ada anak dalam kandungan wanita itu. Jika dia mengatakan bukan itu alasannya, sama saja dia berbohong.

Dira mendekati sang suami. Meraih tangan Yusuf dan menggenggamnya. Air mata masih terus jatuh membasahi pipinya. Membuat Yusuf menjadi iba. Ingin rasanya memeluk dan membawa kedalam dekapannya, tapi dia tak mau memberikan harapan lagi.

"Maaf, Dira. Tapi aku tak bisa terus bersama karena aku tak mencintai kamu, Dira. Aku takut jika dipaksakan akan membuat kamu makin sakit hati dan tersiksa. Lebih baik kita akhiri semua ini," ucap Yusuf.

Dira menggelengkan kepalanya berulang kali. Dia tak percaya dengan apa yang di dengar saat ini. Dia menyesal menanyakan kemana suaminya pergi. Seharusnya dia biarkan saja pria itu pergi kemana saja asal jangan meminta pisah dan bercerai dengannya.

"Kamu pasti lelah, Mas. Sebaiknya kamu istirahat. Aku mau masak dulu. Aku mohon jangan pernah katakan itu lagi," ucap Dira.

Dira lalu melepaskan genggaman tangan Yusuf. Dia turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu keluar dari kamar. Saat dia hendak keluar, terdengar ucapan Yusuf yang membuat dadanya terasa sangat sesak.

"Dira, aku serius dengan ucapanku. Lebih baik kita akhiri pernikahan ini sekarang, dari pada kita saling menyakiti. Aku sudah memiliki wanita lain yang aku cintai. Aku tau ini pasti menyakiti bagimu. Aku minta maaf untuk semua ini," ucap Yusuf dengan penuh penekanan.

Dira tak menjawab ucapan suaminya. Dia tetap berjalan keluar dari kamar dan masuk ke kamar tamu. Tangisnya pecah. Dia memukul dadanya yang terasa sesak. Walau dari dulu dia tahu jika Yusuf tak mencintainya, tapi mendengar langsung pria itu mengatakannya, rasanya sakit sekali.

Seharusnya aku sadar diri kalau posisiku tak ada sedikitpun di hatimu. Maafkan jika aku terlalu dalam mencintaimu. Seharusnya aku sadar jika selama ini kamu hanya bercanda, dan seharusnya aku tertawa bukannya jatuh cinta. Aku terlalu terburu-buru menyukaimu, sampai lupa berkaca seperti apa diriku. Aku yang terlalu tinggi menaruh ekspektasi hingga lupa itu hanya imajinasi. Terlalu serius mencintai mu sehingga lupa bahwa kamu cuma ingin ditemani, bukan dimiliki. Sebenarnya tidak ada yang menyakiti hatiku, aku hanya terluka dengan harapanku sendiri.

Dira menghapus air matanya. Dia telah terlanjur melangkah dan tak akan mundur. Jika memang Yusuf ada wanita lain, dia akan mencari tahu, seperti apa wanita yang suaminya cintai. Mungkin dia akan lebih bisa bersaing setelah mengenalnya.

"Mencintai seseorang itu harus sampai di titik lelahnya. Habisan saja dulu rasa sakitnya, kecewanya, cemburunya, dan percayalah jika semua itu sudah habis, melepaskannya akan terasa lebih ringan dan akan lebih ikhlas."

Dira telah bertekad akan tetap bertahan hingga dia merasa lelah dan tak sanggup lagi, berharap dengan keikhlasan dia berbagi, Yusuf akan bisa menerimanya suatu saat nanti.

Setelah menghapus air matanya, Dira masuk ke kamar mandi. Dia mandi dan keramas untuk menghilangkan rasa sakit di kepalanya.

Dira lalu memasak lauk kesukaan Yusuf. Dengan tetap melayani sang suami, dia berharap cinta itu akan tumbuh di hati pria itu. Jika memang pria itu mencintainya, nanti akan berpikir untuk melepaskan dirinya.

"Apa yang akan orang-orang katakan, jika aku bercerai. Terutama keluargaku. Dari awal aku meminta menikah dengan Mas Yusuf, mereka telah memintaku untuk berpikir ulang karena semua tau jika pria itu tak mencintaiku. Aku harus bisa buktikan jika Yusuf memang pria yang pantas bagiku. Aku akan mencoba bertahan," gumam Dira dalam hatinya.

Setelah memasak, Dira meminta bibi membersihkan dapur dan juga seluruh rumah. Sejak Celina tak bekerja di rumahnya lagi, Dira yang membantu bibi.

Dira menyajikan masakan di atas meja. Sebentar lagi jam makan malam. Dia masuk ke kamar dan melihat Yusuf yang masih terlelap. Tertidur dengan nyenyak seolah tidak ada masalah.

Dia tak segera membangunkan Yusuf, melainkan berdandan. Ingin tampil cantik dan enak di pandang. Setelah rapi, barulah dia membangunkan sang suami.

Dira mengguncang tubuh Yusuf dengan pelan. Beberapa kali melakukan barulah sang suami terbangun.

Yusuf membuka mata. Heran melihat Dira yang tersenyum manis. Padahal seingatnya, tadi dia meminta mereka berpisah.

"Mandilah, Mas! Aku sudah siapkan makan malam dengan lauk kesukaan kamu," ucap Dira dengan senyum manisnya.

Yusuf mengucek matanya. Dia bangun dan duduk bersandar dengan kepala ranjang. Dahinya tampak berkerut, mencoba memikirkan apa yang dia ucapkan tadi adalah nyata bukan mimpi. Dia juga mencubit tangannya. Terasa sakit. Jika itu benar, kenapa Dira tampak bersikap biasa saja, pikir Yusuf dalam hatinya.

"Mas, ayo bangun! Mandilah segera. Aku tunggu di meja makan," ajak Dira. Setelah itu dia keluar kamar. Meninggalkan suaminya seorang diri.

***

Selamat Siang. Menjelang Bab 40 mama harap jangan ada yang menumpuk bacaan ya. Mohon bantuannya, karena retensi novel ini pas-pasan. Hampir gagal. Terima kasih untuk semua pembaca setia novel-novel mama. Lope-lope sekebon jengkol. 🥰🥰🥰

Bonus Visual

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!